Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.
"Pa, ada panggilan dari pihak resepsi",ucap Mara Radaka, istri dari Seta Radaka ayah dari Kamil.
"Panggilan apa ma?",tanya Seta kepada istri nya itu.
"Ball room untuk resepsi Kamil dan Vanila tidak bisa disewakan karena ada yang akan menyewa di hari yang sama",ucap Mara.
"Loh kita kan sudah DP ma?",tanya Seta.
"Iya mereka ada rekomendasi di kebun hotel nya bagian belakang kolam cinta nama nya ini gambar nya pa",ucap Mara.
Mara mengulurkan ponsel nya kepada Seta yang berisi gambar belakang hotel yang penuh dengan bunga.
"Bagus kan pa?, jadi kita tidak usah menghias nya, sudah ada lampu yang terang dan kolam nya kita isi saja hiasan kue pengantin yang besar 14 tingkat, tinggal sewa kursi yang elegant dengan hiasan dan juga biaya nya tinggal tambah 100 juta lagi pa",ucap Mara.
Membuat Seta menjadi kaget, lalu tersenyum dan mengangguk.
"Baik lah, sampaikan pada para undangan dan pendekor untuk tempat nya ma",ucap Seta tertawa bahagia, karena merea bisa. Hemat 400 jutaan.
"Oke pa",ucap Mara.
Sementara Kamil sedang berada di kantor nya mengerjakan pekerjaan sebelum besok cuti karena lusa menikah.
Ponsel pintar milik Kamil nampak bergetar diatas meja, terlihat nama sang mama yang menelpon nya.
"Iya ma",jawab Kamil.
"Sayang mama punya berita gembira untuk mu",teriak Mara diseberang membuat kuping Kamil pengang saja.
"Berita apa ma, aku sedang sibuk",ucap Kamil kesal.
"Tempat pernikahan mu bukan di ball room hotel tapi di belakang hotel, mama sudah kirim gambar nya, hanya dua kali DP loh harga nya, tidak usah dihias, dan kita bisa pesan kur pernikahan 14 tingkat untuk mu, katering, dessert, hampers itu sudah termasuk kalau kau setuju mengadakan di belakang hotel, kalau di depan itu belum termasuk",ucap Mara, mama Kamil.
Kamil berhenti sejenak dari fokus nya lantas segera mendengarkan penjelasan mama nya ulang.
"Baik lah Kamil setuju",ucap Kamil, toh dia menikah yang kedua kali nya bahkan pernikahan nya dengan Vania pun tidak di rayakan hannya makan malam keluarga dengan mewah saja.
Menurut nya sama saja, karena harus tercatat di hukum saja agar anak mereka memiliki status yang legal.
"Baik lah ma, aku akan menghubungi Vanila dulu",ucap Kamil setuju.
Kamil pun membagikan undangan online untuk seluruh rekan kerja nya, karena biaya nya lebih murah.
Vanila saat ini sedang berada di dalam mobil Larasati karena gadis itu mengantarkan nya ke rumah.
Tiba-tiba ponsel Vanila berdering, Vanila melihat nya dan memberikan tanda kepada Larasati jika Kamil yang menghubungi nya.
"Iya mas",ucap Vanila.
"Maaf sayang, mas ganggu, kamu naik taksi ya?",tanya Kamil.
"Ah, iya mas",jawab Vanila.
"Mas mau sampaikan jika pernikahan kita akan diadakan di belakang hotel, disana ada taman yang indah dan sudah di dekor kaya garden party gitu setuju nggak?",tanya Kamil.
Larasati tercengang, pernikahan yanng sakral dan seumur hidup sekali mereka memilih di belakang hotel pikir nya.
"Aku ikut aja mas",ucap Vanila melembutkan ucapan nya.
"Bagus, kamu memang istri penurut sayang, oh ya yang paling utama dari menikah kan ada catatan di atas hukum ya sayang jadi kalau punya anak memiliki identitas legal",ucap Kamil sambil tertawa bahagia.
Sementara Larasati nampak mencengkram setir mobil nya, lelaki itu amat sangat bajingan.
"Iya mas",ucap Vanila.
"Oke sayang, aku banyak kerjaan bye",ucap Kamil lalu menutup panggilan ponsel nya.
"Bajingan banget sih!",teriak Larasati.
"Sudah lah, tidak apa, memang benar kok asal ada catatan diatas hukum maka jika punya anak ada kelegalan akan identitas nya",ucap Vanila melihat kearah jendela.
Suara gesekan ban mobil pun berdecit di jalan mulus itu, ya Larasati sudah tak tahan lagi dan menghentikan ban mobil nya secara mendadak.
"Ada apa?",tanya Vanila dengan khawatir.
"Jika kau tak suka, hentikan pernikahan ini, kita pergi ke mana pun kau suka, jangan pernah melakukan apa pun yang tidak kau suka Vanila",ucap Larasati, jika gadis itu marah maka akan menyebut nama lengkap Vanila yang biasa nya hanya memanggil dengan sebutan Nila saja.
Vanila menggelengkan kepala nya, nampak terdiam menerawang kearah depan nya.
"Aku sudah berjanji setahun lalu pada kakak ku, bahwa aku akan menikah agar dia yakin jika aku tak pernah bersama cinta ku dan melupakan nya selama nya",ucap Vanila.
"Kau bodoh, mengorbankan perasaan mu hanya untuk sepupu busuk mu itu"ucap Larasati.
"Tapi ayah nya sudah seperti ayah ku Lara",ucap Vanila pilu.
"Aku akan mendukung mu apa pun keputusan mu itu",ucap Larasati.
Vanila menganggukkan kepala nya, mereka nampak berpelukan, Vanila pun nyaman dengan kasih sayang yang Larasati berikan.
"Oh ya aku belum pilih gaun untuk ke pesta pernikahan mu, masa aku buluk",ucap Larasati.
"Mampir ke butik langganan ku aja yuk",ucap Vanila.
"Oke deh",ucap Larasati dengan gembira begitu pun Vanila seolah melupakan peristiwa tadi.
1 jam mereka memilih gaun untuk Larasati dan jatuh pada biru dongker gaun pesta yang elegant dan sangat pas ditubuh Larasati.
"Apa ini tidak menyaingi pengantin nya?",tanya Larasati.
"Tentu tidak, baju ku kan putih, dan aku pasti nya lebih cantik dari mu",ucap Vanila yakin dengan senyum manis nya.
"Bahkan baju mu hanya setengah harga gaun pesta ku, semoga lelaki itu memang yang terbaik untuk mu",ucap Larasati dalam hati karena Lara sudah mengecek harga gaun pengantin yang pasangan Kamil dan Vanilla beli.
"Baik lah calon pengantin yang cantik ayo kita pulang",ucap Larasati mengajak Vanila untuk pulang, tak lupa membelikan sepatu yang matching dengan gaun pengantin milik Vanila.
Vanila tak menolak, tak pula bertanya karena pasti Larasati sudah tahu akan kejadian di butik itu.
Kini mereka sudah sampai di depan gerbang rumah milik kedua orang tua Vanila.
"Ini rumah mu?",tanya Larasati kepada Vanila.
"Ayo masuk",ajak Vanila.
"Itu ada mobil milik calon suami mu",ucap Larasati membuat Vanila tertegun.
"Mungkin ada yang penting, yang mau dia bicarakan dengan ku",ucap Vanila.
"Baik lah, aku pulang dulu",ucap Larasati.
"Hati-hati di jalan",ucap Vanila sambil melambaikan tangan nya.
Vanila masuk kedalam rumah, dia sangat senang ketika Kamil berinisiatif untuk berkunjung ke rumah kedua orang tua nya.
Namun sebelum memasuki ruang keluarga nampak langkah Vanila terhenti, bukan karena telaah sampai, bahkan suara yang hendak menyerukan nama calon suami nya hanya tertahan di tenggorokan.