NovelToon NovelToon
Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Balas Dendam Istri Yang Dikhianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fazilla Shanum

Aira memergoki suaminya selingkuh dengan alasan yang membuat Aira sesak.
Irwan, suaminya selingkuh hanya karena bosan dan tidak mau mempunyai istri gendut sepertinya.

akankah Aira bertahan bersama Irwan atau bangkit dan membalas semuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazilla Shanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Sekretaris

"Maaf Bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis itu.

"Karena tubuhku yang gendut seperti ini, jadi semua orang memanggilku ibu-ibu. Ayo Aira! Kamu harus bisa mengubah diri kamu sendiri," batin Aira.

"Saya ingin ke ruang Pak Agam, apa bisa tunjukkan dimana ruangannya berada?" tanya Aira karena Damian masih memarkirkan mobilnya.

"Ada perlu apa ya Bu dengan Pak Agam? Karena kita tidak bisa mengizinkan sembarangan tamu untuk bertemu dengan beliau sebelum ada janji," jawab resepsionis itu.

"Kebetulan saya adalah calon sekretarisnya yang ditugaskan oleh Pak Damian untuk menggantikan sekretaris yang lama," ucap Aira.

Jawaban Aira membuat kedua resepsionis itu sama-sama terdiam. Mereka tidak ada yang ingin menjawab, karena mereka berdua tidak percaya.

Hingga kedatangan Damian membuat kedua resepsionis itu bergetar, Damian menatapnya dengan tajam karena mereka tidak mau memberitahukan dimana ruangan Papanya.

"Maafkan kamu, Pak. Kami hanya takut jika Pak Agam marah kalau kami sembarangan mengizinkan orang untuk bertemu dengan beliau," sahut resepsionis itu dengan menundukkan kepalanya.

"Ayo kita langsung masuk ke lift aja, biar saya yang tunjukan!" Ajak Damian pada Aira.

Damian tidak mau Aira membuang-buang waktu berbasa-basi dengan resepsionis itu. Aira mengangguk dan mengikuti langkah Damian hingga mereka sampai di lift. Damian memencet tombol 20 dan lift pun mulai berjalan.

"Apa kamu sudah belajar apa aja tugas yang harus kamu jalankan sebagai sekretaris? Karena di samping menjalankan misi, kamu juga harus profesional secara pekerjaan. Jangan sampai ada celah Papa memecat kamu," ucap Damian.

"Saya sudah mempelajarinya secara basic saja. Karena untuk tujuan langsung ke sekretaris, jujur saja saya tidak pernah memiliki pengalaman pekerjaan sebelumnya," jawab Aira dengan jujur.

"Semoga aja nanti kamu bisa dengan cepat menyesuaikan diri," ucap Damian.

Obrolan mereka terhenti karena pintu lift terbuka dan mereka berjalan keluar hingga kaki Damian berhenti tepat di depan meja sekretaris.

"Kamu tunggu dulu disini," ucap Damian dengan wajah mengeras.

Aira hanya mengangguk.

Ia merasa tidak berhak untuk berjalan panjang lebar, tapi sepertinya pagi-pagi begini sekretaris yang lama sudah berada di ruangan Pak Agam.

Damian segera berjalan dengan kakinya lebarnya dan mendorong pintu ruangan Pak Agam dengan keras.

Matanya menatap marah pada sekretaris itu yang sudah duduk dipangkuan Papanya. Dan langsung berdiri begitu saja setelah melihat Damian.

"Maaf, saya permisi dulu Pak!" ucap Sekretaris itu.

"Tidak perlu. Mulai hari ini, kamu dipecat dari kantor ini," jawab Damian dengan tegar sambil menunjuk ke arah wajah sekretaris itu.

"Ayolah Damian, jangan membesarkan hal kecil. Kamu tidak bisa memecat karyawan Papa seenaknya," jawab Pak Agam yang tak ingin kehilangan sekretarisnya yang sangat cantik.

"Keluar dari sini atau aku akan berbuat perhitungan pada keluargamu," ucap Damian dengan ancaman.

Wajah sekretaris itu langsung takut melihat Damian yang begitu marah, ia menatap Pak Agam sebentar dan akhirnya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Pak Agam.

Sekretaris itu berpikir tidak apa-apa dia berhenti di kantor itu, yang penting dia harus bisa mendapatkan Pak Agam agar bisa menjadi ATM berjalannya.

"Ada apa sih kamu pagi-pagi udah kesini? Urus aja pekerjaan kamu sendiri dan tidak usah ganggu Papa," ucap Pak Agam dengan geram.

"Kalau Papa bangun perusahaan sendiri, aku juga nggak bakalan ada disini. Karena Papa masih tidak tau malu, jadi aku terpaksa ikut campur agar perusahaan ini bisa berjalan dengan baik dengan bos yang tidak hanya main-main saja kerjaannya," jawab Damian, kemarahan pada Papanya sudah di ubun-ubun.

"Kamu hanya bocah kemari sore, Damian. Kamu tidak usah mengatur Papa. Memang kamu pikir, jika bukan Papa yang membiayai pendidikan kamu dan juga kakak kamu, kalian bisa sesukses sekarang? Jadi susah saatnya sekarang Papa mencari kebahagiaan," ucap Pak Agam.

"Sampai kapan sih Papa begini terus? Apa Papa nggak bisa melihat ketulusan Mama yang tetap nungguin Papa pulang? Bahkan pura-pura bodoh kalau Papa selama ini selingkuh," jawab Damian.

"Sampai Papa puas. Hidup itu untuk di nikmati Damian, jangan terlalu kaku. Jika bisa mendapatkan banyak wanita, kenapa tidak?" ucap Pak Agam dengan santai.

"Aku benar-benar menyesal mempunyai ayah seperti Papa. Aku sendiri merasa malu mendengar ucapan Papa itu. Karena lelaki sejati, dia yang hanya cukup dengan satu wanita saja. Bukan jadi playboy tua seperti Papa," geram Damian.

"Sudahlah tidak perlu panjang lebar, katakan saja apa tujuan kamu datang kesini? Telingan Papa sudah malas mendengarkan ocehan kamu itu," jawab Pak Agam tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Aku akan menitipkan karyawan disini. Dia yang akan menjadi sekretaris Papa," ucap Damian.

"Apa dia cantik?" tanya Pak Agam.

"Yang pasti dia wanita." Damian segera keluar untuk memanggil Aira masuk ke dalam ruangan Pak Agam.

Mata Pak Agam langsung melotot karena kaget melihat Aira yang begitu gendut, sama sekali tak ada yang menarik di matanya.

"Kamu gila Damian! Sejak kapan Papa punya sekretaris gendut begini? Mana pakaiannya sangan kuno lagi," ucap Pak Agam dengan tatapan jijik.

Ya, hari ini Aira memutuskan untuk berhijab dan menutup seluruh tubuhnya. Karena ia harus bekerja di kandang macan.

"Aku tidak ingin mendengar alesan apapun, Pa. Keputusanku sudah bulat, dia yang akan menjadi sekretaris Papa," ucap Damian.

"Tidak, Papa tidak mau Damian!" jawab Pak Agam.

"Hanya tiga bulan saja, Pa. Aku bilang hanya menitipkannya saja. Setelah itu, dia akan kembali ke kantorku," jawab Damian.

"Apa? Selama itu, Papa harus melihat buntelan beras ini berkeliaran di kantor ini? Tidak, kamu bawa lagi," jawab Pak Agam yang kekeh menolak.

"Aku akan membongkar semua kebusukan Papa selama ini pada publik dan juga para investor. Papa pikir aku tidak punya bukti? Aku tidak akan kasihan lagi sama Mama, toh sama aja Mama juga sakit hati dengan kelakuan Papa. Jadi Papa ingin terima dia, atau aku telepon temen IT ku?" Ancam Damian.

"Kamu emang anak durhaka, Damian! Bisa-bisanya kamu malah mengancam Papa seperti itu. Papa benar-benar tak habis pikir lagi dengan otak kamu itu!" geram Pak Agam.

"Aku tidak punya banyak waktu. Sebaiknya Papa segera putuskan saja ingin milih yang mana," sahut Damian.

"Dua bulan, hanya dua bulan saja da di kantor ini. Setelah itu, kamu tidak berhak lagi mencampuri urusan Papa untuk memilih karyawan manapun," ucap Pak Agam. Sepertinya ia harus menahan diri sebentar.

"Baiklah, dua bulan," jawab Damian. Entah kenapa ia memiliki kepercayaan jika Aira mampu mengalahkan Papanya.

1
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
Luar biasa
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
semangat aiiraaaa🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
setaaannn 😤😤😤
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
garasi thor.. bukan bagasi🤦🏻‍♀️
🍌 ᷢ ͩ 👏Mojito🏚️²²¹º
laki2 gila, ga tau diri.. bajiguurrr😒
DARU YOGA PRADANA
Karakternya juara banget. 🏆
[mini share] Andrea Duarte ouo
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Raptor gamer
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!