NovelToon NovelToon
Kau Beri Madu, Maka Ku Berikan Racun.

Kau Beri Madu, Maka Ku Berikan Racun.

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Selingkuh
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jee Ulya

Hati Nadia pecah berkeping-keping mendengar Asri, sang ibu mertua menyuruh Arkan untuk menikah lagi didepan matanya.

"Kamu kan, juga butuh penerus untuk usahamu. Kalau Bilqis kan, beda. tetap saja bukan darah dagingmu, keponakanmu ya selamanya begitu."

Percakapan di meja makan tiga minggu lalu itu masih jelas terpatri di benak Nadia.

Meski sang suami selalu membela dengan berkata bahwa pernikahan itu bukan tentang ada dan tidaknya keturunan didalamnya, melainkan tentang komitmen dua orang untuk selalu bersama dalam suka dan duka.

Hingga suatu malam Nadia menemukan sesuatu di dalam telepon genggam Arkan. Sesuatu yang membuat dunia Nadia runtuh seketika.

Apa yang Nadia temukan? Lalu bagaimana Nadia menyikapinya?

Lalu bagaimana dengan Dio, yang muncul tiba-tiba dengan segudang rahasia gelap dari masa lalu nya? Mungkinkah mereka saling menabur racun diatas hama? Atau justru saling jatuh cinta?


Ikuti kisah mereka, dalam Kau Berikan Madu, Maka Ku Berikan Racun. 🔥🔥🔥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Ulya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Perlu

"Nadia..." suara seorang pria yang tidak asing.

"Kalian udah saling kenal?" tanya Umi memandang Nadia dan Dio bergantian.

Udara sore di teras panti terasa lembap, aroma teh melati dari dapur tercium samar. Tirai putih menari-nari ditiup angin.

"Jadi, ini dokter yang Umi ceritakan waktu itu?" Nadia menoleh kepada pria berkemeja hijau army di sampingnya.

"I-iya, ya udah, kalau sudah saling kenal silakan ngobrol dulu, Umi ambilkan minumannya, ya?" Umi berdiri meninggalkan mereka di kursi panjang.

Dulu, Umi Zahra pernah bercerita tentang dokter dari yayasan Cinta Ibu yang selalu rutin berkunjung untuk memberi donasi, maupun memeriksa kesehatan anak-anak.

Riuh rendah tawa anak-anak menjadi latar keheningan mereka.

"Jadi?" Nadia memecah kecanggungan.

Dio bukan orang asing sepenuhnya. Tapi di mata Nadia orang itu selalu datang di saat-saat yang terlalu tepat untuk disebut kebetulan.

"Ya, aku tahu ini rumah mu. Panti Asuhan ini, juga Umi Zahra yang mengampu." Dio mengangguk-angguk kecil, menatap ke arah pohon jambu air yang sedang berbunga.

"Tentang Ayu yang kerja dirumah, tentang aku dan Mas Arkan, dan sekarang tentang rumah tanggaku yang retak. Kamu tau semuanya?" Nadia menggeleng tidak percaya,

"kamu tahu itu semua, tetapi kamu memanfaatkan kelemahan kami, demi balas dendam mu?" Matanya melebar, Nadia memperluas jarak duduk di antara mereka.

Dio mengambil jeda panjang, memberi ruang untuk Nadia menyalurkan amarahnya.

"Kemarin Arkan ke Serenity," Dio menggaruk keningnya.

"Katanya menuruti ucapanmu, untuk periksa kehamilan Ayu. Janinnya sehat."

Dio mengambil ponsel dari sakunya. Menunjukkan video USG janin Ayu. Detak jantung janin itu terdengar keras.

Dug-dug, dug-dug.

Tanpa sadar sudut bibir Nadia melengkung, tak bisa dipungkiri, ia pun sangat menginginkan kehamilan. Tetapi, setelah mengingat itu dari hasil perselingkuhan suaminya, ia buru-buru menepis senyumannya.

Dio yang melihat itu tersenyum hangat, lalu menyimpan kembali ponsel itu.

"Aku sudah mencoba memberi tahu Arkan sebisaku. Bahkan salinan surat dari dokter Sarah sekalipun aku berikan padanya,"

Nadia menatap lelaki di sampingnya itu, wangi citrus lembut yang entah sejak kapan mulai ia sukai itu menguar samar.

"Dia bilang, apapun yang aku katakan itu bohong, dan bersekongkol dengan mu, Nadia. Aku tidak sanggup mengatakan apa yang Arkan katakan untuk mengata-ngatai mu. Lihat sendiri saja, video yang aku kirimkan."

Nadia menilik layar retaknya. "Nomor yang sama," batinnya.

"Jadi, kamu yang mengirim video tiga puluh lima detik, itu? Kenapa?" Berang Nadia.

"Karena tujuanku, cuma Ayu. Bukan Arkan," Dio mengambil jeda,

"Aku mau mengembalikan Arkan padamu, sebisaku." Lanjut Dio.

"Tidak perlu!" jawab Nadia singkat.

Nadia sudah mati rasa terhadap suaminya itu. Ia memilih pergi, menenangkan pikirannya sebelum menyusun rencana.

"Jadi, Kamu anak pak Darto? Pria kaya raya yang kecelakaan tepat sebelum pemilihan Bupati, dua tahun lalu?"

Dio mengangguk pelan, ingatannya samar pada kejadian hari itu. Matanya jauh menerawang,

Dua tahun lalu,

"Mas, Ayah kecelakaan, mobilnya terbakar." suara Rega menelepon dari Indonesia.

Dio, saat itu masih menempuh pendidikan subspesialisnya di Kanada.

Penerbangan yang tidak memungkinkan untuk bolak-balik dalam 24 jam.

"Bukan kah, besok hari H pemilu nya, ibu bagaimana?"

"Kak," Rega memberi jeda lama.

Satu detik, dua detik, satu menit.

"Halo, Ga. Rega? Kamu masih disana?" Dio memastikan keadaan adiknya.

Rega, adik tiri Dio itu masih berusaha sembuh dari depresinya setelah istrinya meninggal tiga tahun lalu dalam kecelakaan.

Mungkin kecelakaan ini, juga mengingatkan pada kejadian itu.

"Ya," jawabnya singkat.

"Gimana? Kamu baik-baik aja, kan?" khawatir Dio.

"Hm," Rega hanya menjawab dengan gumaman.

Hari itu, Dio ada seminar penting dengan Profesornya yang tak bisa ditunda, kecuali mengulangnya tahun depan.

Sementara Rega yang diam, mematikan sambungan sepihak.

Sampai akhirnya Dio kembali ke Tanah Air untuk mengungkap kebenaran tentang apa yang masih kabur waktu itu.

Kini, potongan peristiwa yang menghancurkan keluarganya itu terus terngiang di kepalanya.

Menurut laporan, bukti yang tertinggal, juga cerita orang-orang. Hari itu...

Dewi Kusuma, atau yang lebih sering dipanggil Dewi, berniat mencalonkan diri dalam pemilihan Bupati secara independen. Berkat suaminya, Wicak Darto, seorang pengusaha sekaligus ketua yayasan Cinta Ibu citranya menjadi sangat baik.

Elektabilisanya cukup tinggi dibanding lawannya yang diusung oleh partai lain.

Semuanya berjalan lancar hingga sang suami harus mengalami kecelakaan, mobilnya menghantam pohon randu besar di ujung desa.

Aroma tajam menguar dari tangki minyak yang bocor, sebelum akhirnya memicu ledakan. Ledakan susulan membuat malam itu jingga darah.

Menurut olah TKP ditemukan surat bunuh diri di dalam ponsel Darto setelah melalui pemulihan digital forensik.

Di dalam memori kamera dasbor mobil juga di temukan seorang perempuan muda, yang diduga itu Ayu, sesuai dengan apa yang ada di dalam flashdisk putih kecil di dekat kaki Darto yang tak ikut terbakar.

Perempuan itu sempat keluar lebih dulu sebelum mobil itu habis dilahap api.

Menjadikan kesimpulan sementara, Darto tidaklah sebaik kelihatannya, ia berselingkuh dengan gadis muda, lalu kecelakaan itu yang membuktikannya.

Dewi mengepalkan tangannya kuat-kuat, jantungnya hampir berhenti berdetak begitu saja. Ia sudah sangat banyak menghabiskan uang pribadi untuk dana kampanyenya, tidak terima dihianati begitu saja. Meninggalkan citra buruk yang tak sederhana.

Tanpa banyak waktu tersisa ia terpaksa menutup kasus itu dengan mengeluarkan berita, bahwa itu kecelakaan tidak sengaja.

Ia tak tahu, berita bunuh diri Darto bocor ke publik. Dalam semalam semua yang ia bangun runtuh. Nama baik, para pendukung, bahkan kewarasannya.

Tentu, Dewi kalah telak bahkan sebelum pengumuman. Menjadikannya penghuni rumah sakit jiwa hingga saat ini. Dan dari balik jeruji besi putih itu, nama Darto masih ia panggil dengan suara nyaris tak terdengar.

Sejak saat itu, Dio tak lagi bisa bertemu dengan Darto. Ayah sambungnya.

Angin sore menyusup diantara kelopak anggrek, mengusir kabut masa lalu dari benaknya.

Dio menarik napas pelan, lalu menatap Nadia yang masih diam di ujung kursi.

"Itu sebabnya aku nggak bisa diam, saat nama Ayu muncul lagi," ucapnya lirih.

Nadia tidak bergeming, matanya menerawang pada awan-awan kekuningan.

Ada getir yang tak bisa ia telan. Sekuat apapun ia mencoba tegar, nama Ayu selalu menghadirkan luka.

Tapi di sisi lain, kehadiran Dio membawa rasa aman yang samar, seperti hujan yang jatuh di tanah kering.

Ia tidak sendirian.

Umi Zahra yang sedari tadi mendengarkan dari balik pembatas rotan, tidak jadi memberikan mereka minuman.

"Baik, aku akan membantumu, tapi sekarang bantu aku terlebih dahulu," ucap Nadia setelah menghembuskan napas panjang.

1
ginevra
hey.... jangan asal nuduh ya
Jee Ulya: Karungin aja kak, karungiiin🤣
total 1 replies
ginevra
tega banget.... kok bisa dia mempermalukan mantan istrinya
Jee Ulya: Aslinya siih nggak niat ituu
total 1 replies
ginevra
iya tonjok aja Arkan.... aku dukung...
Jee Ulya: Mau ikut??
total 1 replies
ginevra
what the hey... benci banget sama arkan
Jee Ulya: Aku puuun😣
total 1 replies
ginevra
sukurin ....
Jee Ulya: Wkwkwk
total 1 replies
ginevra
biar cepet lepas dari neraka
Jee Ulya: "Eiit, tunggu duluuu," kata arkan sih gituu😣
total 1 replies
Ma Em
Asro sdh tua bkn sadar dan insyaf benar kata Nadia hrs banyak ibadah agar bisa mengurangi dosanya masih saja serakah dgn harta .
Jee Ulya: Iya kaan, Nadia aja gedek bangett
total 1 replies
Jee Ulya
Wajib bacaaa
Winer Win
dasar tua Bangka si alaaaaan.serakah kali kau.belum kena karma ny nh org..awas strook buuuk
Jee Ulya: ide baguus 😣😭😭😭
total 5 replies
Winer Win
sakno kowe
Winer Win: hahhaa..mendadak jadi Avatar doooonnggg..
total 6 replies
Winer Win
xixi..nggak jadi takziah deh...
Winer Win: iyaaaaaa
total 2 replies
Erchapram
Bagus ceritanya, semangat ya Thor.
Jee Ulya: waah terimakasih banyaaak yaa 😭😭😍
total 1 replies
Winer Win
waaahh..meninggoy...kok enak kali matinya..
jangnlah dulu di matiin itu si ayunya Thor..Lom terkuak Lo itu kebusukan dia ..biar tmbh kejang2 itu si asri sama Arkan kalo tau belang ayu..
Winer Win: gassss
total 8 replies
Aksara_Dee
jin Dasim sedang bekerja
Jee Ulya: Iih jadi takuut 😣
total 1 replies
iqbal nasution
meninggal ya💪💪💪💪
ginevra
lah.... yang nengok siapa? Juan dong mestinya
Jee Ulya: Hihi, iyakan?
total 1 replies
ginevra
aku dukung kamu nad...
Jee Ulya: me too 😍
total 1 replies
ginevra
giliran gini aja baik2kin ...
ginevra
hiah... bisa aja lu nad... sekali kali merasa menang ye kan
Jee Ulya: Mulai hari ini, aku pemenangnyaaa. Kata Nadia sih, gitu 😁
total 1 replies
ginevra
disini aku jadi kasian sama ayu... dia gak di kasih tau apa gimana sih? seharusnya ditatar dulu
Jee Ulya: Wkwk resiko jadi mantu bu Asri. Apa-apa ya salah 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!