Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.
Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 perasaan yang tidak bisa dijelaskan
Amelia menuju ke ruangan Roberto dengan semangat yang tinggi. Dia ingin memberitahu Roberto tentang semua yang terjadi dan memastikan bahwa Roberto baik-baik saja. Ketika dia tiba di ruangan Roberto, dia melihat Roberto yang sedang duduk di kursi, memandang keluar jendela.
"Hei Roberto!" Amelia memanggil dengan suara yang ceria.
Roberto menoleh ke arah Amelia dan tersenyum. "Amelia! Kamu sudah kembali. Syukurlah, apa kau baik-baik saja?"
Amelia mendekati Roberto dan duduk di sebelahnya. "Tenang saja, aku baik-baik saja kok" kata Amelia dengan suara yang sedikit terguncang. "Aku disini ingin memberitahu kamu tentang semua yang terjadi padaku dan Carla."
Roberto mengangguk dan mendengarkan dengan serius sementara Amelia menceritakan tentang malam itu, saat mereka kabur dari rumah bersama Carla, mencoba mencari tempat yang aman dari pertarungan Roberto dan Vincent. Amelia menceritakan tentang ketakutan dan kecemasan yang mereka rasakan saat berlari di jalan, tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka.
"Aku masih ingat saat kami berlari, kami dihadang oleh sebuah mobil hitam dan seorang wanita" kata Amelia dengan suara yang sedikit bergetar. "Aku sangat takut pada saat itu. Namun aku tidak punya pilihan dan akhirnya aku bertarung dengannya, namun aku kalah dan Carla dibawa olehnya dan saat aku pingsan aku tersadar disebuah fasilitas aneh."
Roberto mengangguk dengan serius, wajahnya penuh dengan kekhawatiran. "Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi, tapi syukurlah kamu baik-baik saja, Amelia " kata Roberto dengan suara yang lembut.
Amelia melanjutkan ceritanya, tentang bagaimana dia ditangkap dan dibawa ke fasilitas aneh, dan bagaimana dia diselamatkan oleh Night Blade dan Night Guardian. Roberto mendengarkan dengan serius, mata yang tidak pernah meninggalkan wajah Amelia.
"Setelah itu, aku dibawa ke sebuah ruangan yang gelap dan dingin" kata Amelia, suaranya sedikit bergetar. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku, tapi aku tahu aku harus bertahan. Lalu, Night Blade dan Night Guardian datang dan menyelamatkan aku. Mereka sangat hebat dan kuat."
Roberto mengangguk dengan serius, wajahnya penuh dengan kekhawatiran. "Aku sangat senang kamu baik-baik saja, Amelia," kata Roberto dengan suara yang lembut. "Tapi apa yang terjadi dengan Carla? Apakah kamu tahu apa yang terjadi padanya?"
Amelia menggelengkan kepala, matanya sedikit berkaca-kaca. "Aku tidak tahu, Roberto. Aku sangat khawatir tentang dia. Aku harap dia baik-baik saja."
Roberto mengangguk dengan serius, wajahnya penuh dengan tekad. "Aku akan menemukan Carla, Amelia. Aku berjanji padamu, aku akan melakukan apa saja untuk menemukan dia dan menyelamatkan nya."
Amelia tersenyum sedikit, merasa sedikit lebih lega. "Aku percaya padamu, Roberto. Aku tahu kamu akan melakukan apa saja untuk menemukan Carla."
Roberto tersenyum, merasa berterima kasih kepada Amelia. "Terima kasih, Amelia. Jika bukan karena mu Aku tidak bisa melakukannya sampai sejauh ini."
Amelia mengangguk dan tersenyum "Sama-sama, Roberto. Tapi untuk sekarang kamu harus pulih dulu, setelah itu baru kita cari Carla"
Sementara itu, Silvia memantau situasi dari jauh, merasa sedikit tidak nyaman dengan perasaan yang dia miliki terhadap Roberto. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan atau bagaimana dia harus menghadapi perasaan itu.
"Aku ingin menemui nya, tapi apa yang harus aku lakukan ketika di samping dia?" Silvia bertanya pada dirinya sendiri. "Membantu nya? Menenangkan nya?....."
Silvia terus memikirkan tentang perasaan yang dia miliki terhadap Roberto, merasa sedikit bingung dan tidak yakin tentang apa yang harus dia lakukan. Dia tahu bahwa dia harus fokus pada misi mereka, tapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan yang dia miliki terhadap Roberto.
Sementara itu, Roberto dan Amelia terus berbicara tentang rencana mereka untuk menemukan Carla. Mereka berdua sangat bersemangat dan siap untuk melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka.
"Aku akan meminta bantuan dari Silvia, mungkin dia bisa menemukan beberapa informasi yang dibutuhkan." kata Roberto. "Aku yakin kita bisa menemukan Carla jika kita bekerja sama dengannya."
Amelia tersenyum sedikit, merasa sedikit lebih lega. "Roberto, boleh aku tanya sesuatu?" katanya dengan nada yang santai.
Roberto mengangguk, penasaran. "Apa itu?" tanyanya.
Amelia memandang Roberto dengan mata yang sedikit penasaran. "Apa kamu memiliki perasaan tertentu terhadap Silvia?" katanya dengan nada yang lembut.
Roberto terkejut dengan pertanyaan Amelia, merasa sedikit tidak siap untuk menjawabnya. Dia memandang Amelia dengan mata yang sedikit bingung, mencoba memikirkan jawaban yang tepat.
"Aku... aku tidak tahu apa yang kamu maksud." kata Roberto dengan nada yang sedikit ragu-ragu. "Aku hanya tahu bahwa Silvia adalah seseorang yang sangat baik dan pengertian."
Amelia memandang Roberto dengan mata yang sedikit penasaran, mencoba membaca ekspresi wajahnya. "Hmm, aku rasa kamu tidak bisa jujur pada dirimu sendiri" katanya dengan nada yang lembut.
Roberto merasa sedikit tidak nyaman dengan pernyataan Amelia, merasa bahwa pikiran nya telah terbaca. "Apa maksudmu?" tanyanya dengan nada yang sedikit defensif.
Amelia tersenyum sedikit, mencoba membuat Roberto merasa lebih nyaman. "Aku hanya ingin tahu apa yang kamu rasakan, saat bertemu dengan nya."
Roberto langsung memalingkan wajahnya, merasa merasa tidak nyaman dengan pernyataan Amelia. Wajahnya sedikit memerah dan dia merasa seperti sedang diintimidasi. "Itu... Itu bukan urusanmu!... Lagi pula sekarang bukan waktu nya membahas hal itu." kata Roberto dengan nada yang sedikit tergesa-gesa.
Amelia mengangguk, merasa sedikit paham dengan reaksi Roberto. "Haha.. Aku hanya bercanda, Roberto" kata Amelia dengan nada yang jahil. "Tapi kalau kamu butuh bantuan ku untuk menaklukkan nya bilang saja oke."
Roberto merasa semakin tidak nyaman dan wajahnya semakin memerah. "Sudahlah.... Jangan membuat ku tambah malu!" kata Roberto dengan nada yang sedikit perlahan.
Amelia tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, aku mengerti. Lebih baik kita fokus pada rencana untuk menemukan Carla." kata Amelia dengan nada yang lembut.
Sementara itu, Silvia yang sedang memantau situasi dari jauh, tiba-tiba menerima pesan dari salah satu anggota timnya. "Lapor ketua, kami telah menemukan beberapa titik lokasi Proyek Eclipse." kata pesan itu. "Aku akan segera mengirimkan koordinatnya kepada mu."
Silvia langsung merasa bersemangat ketika mendengar pesan dari anggota timnya. "Terima kasih, aku akan segera memeriksa koordinatnya." kata Silvia dengan nada yang cepat dan efisien. Dia langsung membuka peta kota di tabletnya dan menunggu koordinat yang akan dikirimkan oleh anggota timnya.
Setelah beberapa detik, koordinat lokasi Proyek Eclipse muncul di tablet Silvia. Silvia langsung membuka peta kota di tabletnya dan melihat lokasi yang telah diberikan. "Hmm.... Lokasi-lokasi ini tersebar di seluruh kota" kata Silvia. "Sepertinya kita perlu mempersiapkan diri untuk menyelidiki lokasi-lokasi tersebut."
Silvia langsung mengirimkan pesan kepada Roberto, memberitahu dia tentang informasi yang baru mereka dapatkan. "Roberto, aku telah mendapatkan beberapa koordinat lokasi Proyek Eclipse dari bawahan ku dan kemungkinan kita bisa menemukan Carla disana." kata Silvia melalui pesan. "Dan besok kita akan mengadakan rapat untuk membahas hal yang perlu kita persiapkan nanti, jadi aku ingin kamu ikut dalam rapat itu dan ajak juga Amelia."
Roberto menerima pesan dari Silvia dan langsung merasa bersemangat. "Baiklah, terima kasih Silvia atas informasinya" kata Roberto dengan nada yang cepat dan efisien. "Aku akan segera mempersiapkan diri untuk rapat nanti. Aku juga akan memberitahu Amelia tentang rencana untuk menyelidiki lokasi-lokasi tersebut."
Silvia mengangguk "Baiklah, sampai bertemu di rapat nanti Roberto." Silvia langsung mematikan pesan itu dan kembali ke ruangan nya.
Roberto yang telah mendapatkan pesan dari Silvia langsung memanggil Amelia dan memberitahu dia tentang rapat yang akan diadakan. "Amelia, Silvia bilang dia telah mendapatkan beberapa koordinat lokasi Proyek Eclipse, kemungkinan kita bisa menemukan Carla disana" kata Roberto. " Dan dia juga bilang kalau besok akan mengadakan rapat untuk membahas rencana untuk menyelidiki lokasi-lokasi tersebut. Aku ingin kamu ikut datang dan mempersiapkan diri."
Amelia mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, aku akan ikut." kata Amelia. "Aku tidak bisa berdiam diri saja kalau teman-teman ku pada bergerak."
Keesokan harinya Roberto dan Amelia berdua menuju ke lokasi rapat, siap untuk membahas rencana dan strategi untuk menyelidiki lokasi-lokasi Proyek itu. Ketika mereka tiba di lokasi rapat, Silvia dan para anggota Night yang lain telah menunggu mereka.
"Baiklah, mari kita mulai rapat ini." kata Silvia dengan nada yang profesional.