Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
𝘋𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘴𝘪𝘰𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰...
"tuan Diego... "
"katakan... "
"nona Laluna tidak mau makan lagi ini sudah hari ketiga" kata pelayan
"biarkan" kata Diego
"luka di kaki Nona Laluna kembali berdarah" kata pelayan lagi
"biarkan" kata Diego lagi
"tapi tuan....
"sudah kubilang biarkan, kotak P3K nya masih di kamarnya kan" kata Diego
"masih tuan" jawab pelayan
"jadi biarkan dia mengobati lukanya sendiri, tetap kirimi dia makanan sesuai jadwal jika dia tidak makan dan kelaparan itu kesalahannya sendiri, aku akan kemarkas tidak perlu menunggu karena aku tidak tau akan pulang atau tidak" kata Diego
"baik tuan" kata pelayan itu lalu pergi
"wanita itu merepotkan sekali" gumam Diego lalu keluar dari ruang kerjanya namun dia tiba-tiba penasaran dengan apa yang di kerjakan Luna beberapa hari ini karena sejak penculikan yang di lakukannya Diego sama sekali belum menemuinya
𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘦𝘦....
"wahhhh nyonya Notra sedang melamun rupanya aku kira tadi kamu sedang meraung-raung meminta tolong sambil menangis kemudian membanting barang-barang yang ada di sekitarmu" kata Diego sambil duduk di sofa yang ada di kamar yang di tempati Luna
"apa kamu merindukan suami tercinta mu, dia baru siuman pagi tadi" kata Diego lagi
"siapa kamu apa maumu, kenapa tidak langsung membunuhku saja" kata Luna berusaha memberanikan diri
"kurasa Leo sudah menceritakan siapa aku, aku akan pergi ke markas dulu makan makananmu obati lukamu sendiri jika kamu masih mau bertemu dengan Leo" kata Diego langsung pergi meninggalkan kamar yang di tempati Luna
"tunggu...
"wawww kau wanita pertama yang berani memerintahku, apa aku perlu memberikanmu hadiah berupa tembakan" kata Diego sambil tersenyum penuh misteri
"apa kalian sudah melakukan malam pertama!" kata Diego tiba-tiba berbalik berjalan ke arah Luna dan itu membuat Luna sangat ketakutan
"apa yang akan kamu lakukan hemmm bukankah kau akan ke markas kenapa tidak pergi saja sana" kata Luna
"kau cantik juga meskipun make up mu luntur kemana-mana dan ya ampun nyonya Notra itu berarti kamu belum mandi sama sekali ya" kata Diego sedikit jijik namun tetap mendekat ke arah Luna
"Laluna.... ha... ha... ha...
"pergi dari sini dan jangan mendekat atau aku akan... aku.... aku.... " kata Luna sambil terus mengedarkan pandangannya untuk mencari sesuatu yang bisa melindunginya
"aku apa?" tanya Diego lembu namun terdengar sangat menakutkan dannn...
𝘎𝘳𝘦𝘦𝘱𝘱𝘱𝘱𝘱.... 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘯𝘥𝘰𝘯𝘨 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘥𝘪
"lepaskan aku orang gil* dasar ibl*s mani*k lepaskan aku... kau akan membawaku kemana baj****n" teriak Luna mulai panik saat tiba-tiba Diego membawanya ke kamar mandi
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘥𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘱𝘳𝘰𝘵 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘩𝘰𝘸𝘦𝘳. 𝘛𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘪𝘨𝘪𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘪𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘳𝘰𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘪𝘳 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯. 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘰𝘯𝘵𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘣𝘢𝘴𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪. 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘬𝘶𝘬 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘱𝘦𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘣𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘪𝘣𝘪𝘳 𝘓𝘶𝘯𝘢.
𝘗𝘭𝘢𝘢𝘬𝘬𝘬𝘬....
"dasar mesum! apa yang kamu lakukan!" kata Luna penuh amarah namun tiba-tiba badannya sangat lemas dia pun pingsan
𝘉𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯...
"bagaimana keadaannya" tanya Diego kepada dokter yang menangani Luna
"badannya lemas sekali apa kamu tidak memberikan makan apa kamu semiskin itu" kata dokter yang bernama dr. Kai sekaligus sahabat Diego
"tutup mulut mu" kata Diego
"dia hanya kekurangan nutrisi, jadi tahan lah dulu keinginanmu untuk itu... atau panggil dulu j*l*ng yang ada di clup mu sampai dia benar-benar pulih dan lihat lah luka-luka nya itu pasti sangat sakit" kata dr. Kai yang langsung mendapat tatapan tajam dari Diego
"pergi dari sini atau aku akan menembak mu nanti" kata Diego
"wahhhh aku sangat takut dengan ancamanmu kamu lebih baik menyuruh salah satu asisten rumah tangga di sini untuk mengawasi dan menjaganya, sepertinya dia butuh teman" kata dr. Kai
"pergilah?" kata Diego sedangkan dr. Kai hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sifat sahabatnya tersebut
"kepala pelayan!" panggil Diego
"iya tuan? " jawab kepala pelayan
"cari asisten rumah tangga yang masih muda dan dapat di percaya menjadi pelayan pribadi Laluna" kata Diego
"baik tuan saya akan segera memilih salah satu pelayan disini" kata Kepala pelayan
"hadapkan dia terlebih dahulu kepadaku, aku tunggu di ruang kerja" kata Diego lalu pergi dari kamar Lalunal
"baik tuan" jawab kepala pelayan
𝘋𝘪 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰
"Brian bagaimana perkembangan tambah batubara kita" tanya Diego pada asistennya
"para pengganggu sudah saya singkirkan tuan untuk para pejabat di sana sudah aman semua tidak ada berani yang macam-macam, untuk pengiriman narkoba ke negara xx juga sudah terkirim dengan aman" kata Brian
"bagaimana dengan Leo dan anak buahnya" tanya Diego
"mereka mulai curiga mayat yang di mobil bukan milik nona Luna tapi orang lain, rencananya besok mereka akan melakukan otopsi" kata Brian
"kacaukan hasil otopsinya pakai ini" kata Diego sambil menyerahkan beberapa helai rambut Luna yang diambilnya tadi
"baik tuan dan untuk anak buah Leo yang menyusup di markas masih kami biarkan namun masih dalam pengawasan sesuai perintah anda" kata Brian
"menyenangkan sekali permainan ini, Oh ya tentang Jack orang kepercayaan Leo aku ingin kamu memberi sedikit pelajaran padanya terserah padamu mau kamu apakan dia" kata Diego
"baik tuan saya permisi dulu" pamit Brian yang hanya di angguki Diego
"tuan...
"apa sudah ada pelayan yang kamu pilih? " tanya Diego pada kepala pelayan yang baru datang
"tuan ini Maya dia yang nanti akan melayani nona Laluna" kata kepala pelayan
"baiklah beritau dia apa yang boleh dan tidak boleh dia lakukan saat bersama Laluna juga sanksi yang di dapat jika dia berani macam-macam di belakangku" kata Diego penuh ancaman
"baik tuan, Maya ikut aku" kata kepala pelayan yang langsung keluar dari ruang kerja Diego menuju kamar Luna
𝘚𝘦𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘓𝘶𝘯𝘢...
"layani nona Laluna dengan baik awasi nona jangan sampai dia berbuat macam-macam karena kamu nanti yang akan merasakan akibatnya" kata pelayan
"baik Pak" jawab Maya
"tetap disini aku akan melanjutkan pekerjaan ku" kata kepala pelayan lalu meninggalkan Maya di kamar Luna
"nona... nona Luna bangun saya Maya anak buah tuan Leo" bisik Maya yang ternyata adalah orang suruhan Jack yang berhasil masuk ke mansion Diego
"saya akan melindungi nona Luna sekuat tenaga saya jadi saya mohon anda bangunlah tuan Leo pasti akan senang mengetahui jika anda masih hidup" bisik Maya sambil menggenggam tangan Luna yang masih belum sadarkan diri
*𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘥𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯 𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘵𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨*
