NovelToon NovelToon
Love Your Enemy

Love Your Enemy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Konflik etika / Enemy to Lovers / Balas Dendam
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: nowitsrain

Nuansa dan Angger adalah musuh bebuyutan sejak SMA. Permusuhan mereka tersohor sampai pelosok sekolah, tiada yang luput untuk tahu bahwa mereka adalah dua kutub serupa yang saling menolak kehadiran satu sama lain.

Beranjak dewasa, keduanya berpisah. Menjalani kehidupan masing-masing tanpa tahu kabar satu sama lain. Tanpa tahu apakah musuh bebuyutan yang hadir di setiap detak napas, masih hidup atau sudah jadi abu.

Suatu ketika, semesta ingin bercanda. Ia rencakanan pertemuan kembali dua rival sama kuat dalam sebuah garis takdir semrawut penuh lika-liku. Di malam saat mereka mati-matian berlaku layaknya dua orang asing, Nuansa dan Angger malah berakhir dalam satu skenario yang setan pun rasanya tak sudi menyusun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nowitsrain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Incident

Langkah damai Nuansa tersendat karena ribut-ribut yang terjadi beberapa meter di depannya. Dia berhenti, memicingkan mata pada pemandangan sepasang manusia tengah bergumul di lantai basement. Kepalanya menoleh ke beberapa sudut, memeriksa keberadaan CCTV yang kemudian membuatnya berdecak seraya menggeleng pelan.

"Kayak nggak ada tempat lain aja buat mesum," komentarnya. Tanpa tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan dua orang itu.

Nuansa hendak melanjutkan perjalanannya, ketika salah satu dari dua orang tadi mengangkat kepala. Dia tertegun, mematung di tempat dengan tatapan datar, menyaksikan raut wajah Angger perlahan berubah saat mata mereka bertemu. Lalu, saat dilihatnya Angger terburu bangun dari posisi ambigunya, Nuansa mengayunkan kembali kakinya seraya memalingkan pandangan.

Bukan urusannya. Bukan urusannya untuk tahu apa yang sedang Angger lakukan. Bukan urusannya untuk mendapatkan penjelasan. Bukan urusannya untuk melihat lebih jauh apa yang akan terjadi antara Angger dan perempuan asing itu.

Nuansa melenggang dengan pandangan tertuju hanya pada titik di mana mobilnya diparkirkan. Sudut-sudut matanya tidak lagi bekerja waspada seperti yang seharusnya, menciptakan banyak titik buta pada pandangannya. Akibatnya, dia tidak menyadari ketika sebuah mobil melaju kencang ke arahnya. Nuansa bahkan tidak punya waktu untuk mencerna apa yang terjadi, karena dalam waktu yang begitu singkat, dia merasakan lengannya ditarik sebelum tubuhnya limbung dan jatuh.

Bukan ke lantai basement yang dingin dan keras, melainkan ke atas tubuh seseorang yang samar-samar terdengar meringis.

"God!" pekiknya, seraya berusaha menjauh dari Angger.

Dia melemparkan pandangan ke arah mobil yang tadi hampir menabraknya, hanya untuk melihat mobil SUV hitam tanpa plat nomor itu melaju kencang sampai derit rodanya terdengar nyaring memekakkan telinga.

"Nyetir yang bener!" teriaknya, meski sia-sia karena mobil tadi sudah jauh melaju meninggalkan lokasi. Tapi setidaknya Nuansa harap pengemudinya melihat acungan jari tengah yang dia layangkan.

Sesudah matanya tidak lagi bisa melihat mobil ugal-ugalan tadi, Nuansa mengalihkan perhatiannya pada Angger. Pria itu kini terduduk dengan satu kakinya ditekuk, memegangi kepalanya.

"What the hell are you doing? Mau mati berdua?"

Angger menatapnya tajam, "You can just say thank you, that's it. Lo bahkan nggak perlu nanya kepala gue oke atau enggak," sindirnya.

Nuansa tidak menyahuti, malah menolehkan kepalanya pada perempuan yang tadi bersama Angger. Dia mendecih, setengah mencemooh penampilan sang perempuan yang tampak terlalu mengumbar keseksian.

"Just mind your own business I guess," ucap Nuansa, dan kembali menatap Angger. "Urusin tuh perempuan lo, sampai gemeter begitu lihat lakinya ngurusin perempuan lain."

"She's not my girl."

Nuansa hanya mengedik, kemudian bangkit tanpa menawarkan bantuan pada Angger untuk ikut berdiri. "I warn you buat nggak muncul di depan gue, tapi lo malah selalu muncul. Like what the fuck," omelnya, tangan menyilang di dada.

Angger perlahan bangkit, pinggangnya terasa ngilu, membuat berdirinya tidak terlalu tegak. "Lo kira gue sengaja muncul di depan lo? I'm so sorry, Kertapati, you're not that special that I have to make an effort to steal your attention."

"Whatever." Nuansa mengibaskan tangan di udara. "Lain kali kalau ketemu, pura-pura nggak kenal aja. Buang muka, pergi, dan lupakan lo pernah lihat gue."

"Who the hell do you think you are to give me a command? Suka-suka gue mau ngapain," cerocos Angger tidak mau kalah.

Perempuan seksi tadi, yang menjadi saksi perdebatan sengit itu, bergidik ngeri sebelum akhirnya kabur undur diri. Melihat hantu tidak lebih horor daripada menonton perdebatan Angger dan Nuansa, baginya.

Angger hanya melirik perempuan itu sekilas, sedangkan Nuansa mengikuti gerak langkahnya sampai perempuan itu masuk ke dalam mobil sedan merah terang dan tancap gas meninggalkan TKP.

Nuansa melirik Angger lagi, hanya sebentar, kemudian melenggang dengan angkuhnya menuju mobil. Soal mobil yang ugal-ugalan pun tidak dipikirkannya. Yang terpenting di otaknya saat ini hanyalah segera pergi, memutus kontak dengan Angger dan berharap pertemuan seperti ini tidak terjadi lagi.

Hal yang berbeda berputar di kepala Angger. Nuansa mungkin tidak ambil pusing karena tidak melihat dengan jelas kejadiannya. Tetapi Angger, dengan mata kepalanya sendiri, melihat bahwa mobil tanpa plat nomor itu sengaja melaju kencang ke arah Nuansa, seakan sudah menunggu waktu yang tepat dan tujuannya memang untuk mencelakai perempuan itu.

Angger kesal karena Nuansa bersikap arogan, bahkan sampai tidak mau mengucapkan terima kasih. Tetapi kejanggalan soal mobil tanpa plat nomor itu tetap mengusik pikirannya. Bahkan setelah mobil Nuansa melaju meninggalkan basement, Angger masih berdiri di posisinya.

Pandangannya mengitar memeriksa CCTV yang terpasang di beberapa titik. Mungkin kelihatan berguna, namun bagi dirinya yang sudah bergelut dalam dunia yang tidak pernah berjalan lurus-lurus saja, Angger tahu pengemudi mobil tanpa plat nomor itu pasti tidak akan membiarkan dirinya tertangkap kamera.

Lantas, bagaimana caranya Angger mencari tahu siapa yang ada di dalamnya, untuk melacak lebih jauh kiriman siapa bajingan itu? Kertapati memiliki banyak musuh, termasuk yang terselip di antara mereka yang tampil dengan topeng kawan dan kerabat.

"Mind your own business."

"No." Angger menyahuti suara yang menggaung di kepalanya. Jika urusannya nyawa, bagaimana bisa dia tutup mata?

Berpikir semakin keras, Angger lantas mengeluarkan ponsel dari saku celana. Angka 0 ditekan, panggilan terhubung ke sebuah nomor yang hanya disimpannya dengan huruf K. Hanya perlu dua detik sampai seseorang di seberang mengangkat teleponnya, tanpa kalimat sapaan, hanya menunggu sampai Angger memberikan komandonya.

"Cek semua rekaman CCTV di basement apartemen Mama sepanjang hari ini. Gue nggak tahu gimana caranya, tapi kalau bisa sekalian kumpulin rekaman dari mobil-mobil yang parkir di sana."

"Ok."

Sesingkat itu jawabannya, namun Angger tahu seseorang yang diberinya tugas akan selalu bisa melaksanakannya dengan baik, tidak akan membuatnya kecewa.

Usai menutup telepon, Angger mengitarkan pandangan sekali lagi. Begitu dirasa tidak ada sesuatu yang mencurigakan tertinggal, dia berjalan menuju mobil, dan langsung tancap gas.

"Nambah-nambahin kerjaan aja, sih, Ngger. Hobi tuh mendaki gunung, diving, atau berkebun. Hobi kok ngurusin keselamatan orang, yang bahkan orangnya aja benci maksimal sama lo." Di balik kemudi, Angger mengoceh, lalu tertawa sumbang.

Inginnya juga begitu. Inginnya juga dia pura-pura tidak tahu dan melanjutkan hidupnya seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Inginnya juga dia fokus saja pada hidupnya, pada Mama, pada perusahaan yang susah payah dibuatnya berkembang demi menjaga warisan keluarga. Tapi mau bagaimana lagi? Pernah kehilangan seseorang yang berharga atas keserakahan manusia lain, membuat Angger tidak bisa menekan sisi kemanusiaannya melampaui apa pun.

Anggap saja ini adalah kutukan, atau setidaknya penebusan, agar yang tersayang yang kini sudah tenang di surga, damai menjalani kehidupan kekalnya.

Bersambung....

1
irish gia
lanjutttt
irish gia
baik banget sih angger..segitunya jagain nuansa
irish gia
siapakah dia
irish gia
hmmm...
irish gia
kalo himil..cerita end..nuasa pasti dipaksa kiwin sama angger
irish gia
ngakak
Zenun
cuti tiga bulan aja.
Hamil dulu tapi😁
Zenun
Masih belum bisa menjudge kalau Han Jean orang jahat
Zenun
Nuansa main asal tuduh aja nich🤭
nowitsrain: Pokoknya Angger yang salahhh
total 1 replies
Zenun
foto apan tuch?
nowitsrain: Foto xxx
total 1 replies
Zenun
mungkin dia pura-pura😁
nowitsrain: Emaknya Angger ituuuuu
total 1 replies
Zenun
Aku tahu, dalangnya adalah Han Jean
nowitsrain: Omo omo
total 1 replies
Zenun
Kira-kira siapa ya yang sedang mengincar Nuansa🤔. Apa mungkin Han Jean🤭
nowitsrain: Adalah aku ☝️
total 1 replies
Zenun
ke aku sini😁
nowitsrain: Hmmm seperti jurus silat ciat ciatt
total 3 replies
Zenun
mengcurigakan
nowitsrain: Hehehe
total 1 replies
Zenun
tapi udah kesentuh dalam-dalam
nowitsrain: T-tapi kan, Nuansa duluan 😭😭
total 1 replies
Zenun
Bekas Han Jean ngapelin nyang onoh kali😁, terus naronya asal-asalan karena Nuansa datang
nowitsrain: Upssss
total 1 replies
Zenun
Ini mah Fix, balon yang dipake Angger itu bolong
nowitsrain: Enggak kok... rill tidak
total 1 replies
Zenun
ada wanita lain kali😁
nowitsrain: Hehehe
total 1 replies
Zenun
aki-akinya ngemong, gak ikutan ngereog😁
Zenun: wkwkwkwk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!