NovelToon NovelToon
KAISAR SEMBILAN ALAM

KAISAR SEMBILAN ALAM

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Tamat
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: ARDIYANSYAH SALAM

Wang luo adalah seorang kaisar, dia juga di sebut sebagai kaisar sembilan alam, karena memiliki kitab kuno yang di sebut, KITAB RAHASIA DI BAWAH LANGIT. Karena kitab itu, dia menjadi sasaran semua kekuatan. dia bahkan di hianati oleh muridnya dan bunuh.

Kemudian jiwanya hidup kembali dalam tubuh seorang pemuda bernama WANG LING. dengan ingatan masa lalunya, Wang ling perlahan membangun kekuatannya kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARDIYANSYAH SALAM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16.

Mendengar penolakan dingin dan arogansi Wang Ling, yang mengklaim Inti Qi itu, amarah kelima pemuda dari SEKTE GUNUNG API memuncak.

Harga diri mereka sebagai murid sekte yang berpengaruh di area tersebut langsung terluka.

"Beraninya kau menghina kami!" teriak Feng Lie.

Mereka berlima tidak menyia-nyiakan kata-kata lagi.

Mereka menarik senjata mereka—pedang, tombak pendek, dan cakar besi—dan segera menyerang Wang Ling secara bersamaan.

Feng Lie, yang berada di Tingkat Empat, memimpin serangan dengan tebasan horizontal yang cepat, sementara dua rekannya menyusul dari sisi.

Wang Ling hanya berdiri dengan tenang.

Di matanya, serangan ini terasa lambat dan tidak terkoordinasi.

Kekuatan mereka, meskipun gabungan dari lima orang Pemurnian Tubuh Tingkat Rendah, bahkan lebih lemah dari Wang Lei dan Wang Jin yang ia hadapi di arena.

“Dasar. Hanya omong besar dan tidak ada teknik nyata,” pikir Wang Ling, sedikit merasa kecewa.

Pertarungan sengit lima lawan satu segera terjadi, tetapi hanya berlangsung beberapa detik.

Wang Ling tidak perlu menggunakan Pedang Qi atau trik rumit apa pun.

Ia memutuskan untuk menggunakan kekuatan fisik mentah dan kecepatan yang diperkuat oleh Qi untuk melumpuhkan mereka tanpa membunuh, karena ia tidak ingin menarik perhatian yang terlalu besar di awal perjalanannya.

Ketika pedang Feng Lie mendekat, Wang Ling merunduk cepat, menghindari tebasan, lalu melompat ke belakang pemimpin itu.

Siku Wang Ling menghantam punggung Feng Lie, tepat di titik meridian yang melumpuhkan gerakan, membuat Feng Lie terbatuk keras dan ambruk.

Menggunakan momentum dari serangan pertamanya, Wang Ling memutar tubuhnya. Kakinya menyapu rendah, menjatuhkan dua penyerang yang datang dari samping.

Bersamaan dengan itu, ia menangkap tangan penyerang keempat yang membawa cakar besi dan memelintirnya dengan keras hingga terdengar suara sendi berderak, memaksa pemuda itu menjerit kesakitan.

Menghempaskan yang Terakhir: Hanya tersisa Qing Xiu, sang wanita. Ia mundur ketakutan.

Wang Ling tidak menyentuhnya, melainkan melepaskan Qi dari telapak tangannya.

Sebuah gelombang Qi yang kuat dan tumpul menghantam dada Qing Xiu, menghempaskan dirinya ke pohon terdekat, membuatnya batuk dan kesulitan bernapas.

Dalam sekejap mata, kelima pemuda itu terkapar di tanah, semua dilumpuhkan oleh Wang Ling.

Tidak ada yang mati, tetapi tidak ada yang bisa bergerak dengan mudah.

Wang Ling berdiri di tengah-tengah kekacauan, memasukkan belati dan Inti Qi yang tersisa ke dalam tasnya.

"Aku akan mengambil buruan ini sebagai bayaran atas sampah yang kalian tunjukkan padaku," ujar Wang Ling, tatapannya dingin.

Ia kemudian berjalan melewati lima murid sekte yang mengerang kesakitan itu, menuju kedalaman Hutan Iblis,

seolah-olah apa yang terjadi hanyalah gangguan kecil.

Beberapa menit setelah Wang Ling pergi, meninggalkan mereka terkapar di tanah hutan, kelima murid Sekte Gunung Api mulai berdiri dengan susah payah.

Tubuh mereka sakit, dan harga diri mereka hancur.

Feng Lie, sang pemimpin kelompok, berdiri terakhir. Ia memegangi punggungnya yang sakit, wajahnya memerah karena amarah yang tak tertahankan.

"Sialan!"

teriak Feng Lie, meludah ke tanah. "Dia... dia benar-benar menghempaskan kita berlima hanya dengan tangan kosong! Dan dia bahkan tidak menggunakan senjata!"

Qing Xiu, yang terlempar ke pohon, kini merangkak mendekat, napasnya masih tersengal-sengal.

"Dia monster! Kekuatan fisiknya... dia pasti setidaknya di Tingkat Enam Pemurnian Tubuh, tapi tekniknya jauh melampaui kemampuan Ranah Pemurnian Tubuh mana pun!"

"Inti Qi kita!" rintih salah satu murid lainnya, Mao Zi, dengan suara pecah.

"Beruang Tanah Hitam itu bisa membayar biaya kultivasi kita selama setahun penuh!"

Feng Lie mengepalkan tinjunya hingga urat-uratnya menonjol.

Matanya dipenuhi kebencian yang mendalam.

"Aku tidak peduli seberapa kuat dia," desis Feng Lie. "Tidak ada seorang pun yang boleh memperlakukan murid Sekte Gunung Api seperti ini! Kita akan membalasnya!"

Qing Xiu menggeleng, mencoba menahan amarahnya dengan nalar.

"Feng Lie, dia menguasai teknik yang bahkan tidak bisa dipahami oleh para Tetua kita. Kita berlima tidak akan bisa mengalahkannya. Kita harus kembali ke Sekte dan melapor kepada Tetua Chen dan Tetua Yu."

"Melapor?" Feng Lie mencemooh.

"Untuk mengatakan kita dipermalukan oleh satu orang? Reputasi kita akan hancur! Tidak!"

Namun, Qing Xiu mendesak. "Bukan untuk meminta bantuan kita membalas dendam! Tapi untuk memberitahu mereka tentang kekuatan dan tekniknya! Tetua pasti akan tertarik dengan pemuda yang bisa mengalahkan Tingkat Empat secepat itu! Jika kita bisa mengungkap asal-usul kekuatannya, itu akan menjadi pencapaian besar bagi Sekte kita!"

Feng Lie merenung sejenak, amarahnya sedikit mereda digantikan oleh perhitungan.

Wang Ling memang kuat, terlalu kuat untuk dilawan oleh mereka berlima.

"Baik," kata Feng Lie, mengangguk enggan. "Kita akan kembali.

Kita akan melaporkan bahwa seorang ahli misterius mencuri buruan kita, dan kita akan melebih-lebihkan kekuatannya.

Mereka harus mengirim tim yang lebih kuat untuk melacaknya.

Kita akan pastikan dia membayar atas penghinaan ini!"

Kelima murid itu, meskipun diliputi rasa sakit dan malu, kini memiliki tujuan baru melacak Wang Ling, bukan untuk menghadapi bahaya sendiri, tetapi untuk membawa kekuatan Sekte Gunung Api yang sebenarnya untuk membalas dendam dan mengambil kembali kehormatan mereka.

Wang Ling terus bergerak lebih dalam ke Hutan Iblis.

Setelah melumpuhkan kelima murid Sekte Gunung Api, ia menyadari bahwa ia tidak punya waktu untuk berlama-lama di permukaan hutan.

Ia harus menjauh dari jalur yang biasa dilalui manusia.

Saat ia bergerak, ia telah membunuh beberapa binatang buas Tingkat Dua hingga Tingkat Empat yang mencoba menyerangnya.

Setiap pertarungan adalah latihan; setiap kemenangan memberinya Inti Qi tambahan.

Akhirnya, ia mencapai bagian terdalam Hutan Iblis, tempat Qi spiritual terasa paling padat dan murni, jauh dari kabut tebal yang menyelimuti tepian hutan.

Di sana, ia menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik air terjun kecil yang gemericik.

Gua itu kering, tersembunyi, dan yang terpenting, Qi spiritual di dalamnya mengalir lebih cepat, seolah-olah menjadi titik fokus energi di area tersebut.

“Tempat yang sempurna. Aku bisa berkultivasi tanpa gangguan di sini,” pikir Wang Ling, puas.

Wang Ling masuk ke dalam gua, memastikan pintu masuknya tertutup oleh tirai air terjun.

Ia duduk bersila di atas batu datar yang dingin.

Di hadapannya, ia mengeluarkan tiga buah Inti Qi binatang buas yang telah ia kumpulkan—termasuk Inti Qi dari Beruang Tanah Hitam.

Inti-inti itu memancarkan energi liar yang dingin.

Sekarang, ia menemukan tempat untuk menyerap energi Inti Qi binatang buas.

Wang Ling mengambil Inti Qi dari Beruang Tanah Hitam di tangannya.

Ia mengaktifkan Teknik Penempaan Langit dan Bumi miliknya.

Di bawah bimbingan kitab rahasia dari kehidupan masa lalunya, Qi di tangannya mulai berputar.

Tidak seperti kultivator biasa yang mungkin membutuhkan ramuan rumit untuk memurnikan energi liar dari Inti Qi binatang, Wang Ling menggunakan metode yang jauh lebih cepat dan mendominasi.

Ia memaksa energi liar itu keluar dari kristal Inti Qi, memurnikannya secara instan dengan Qi murni miliknya sendiri, dan menyerapnya ke dalam meridiannya.

Energi itu memang terasa sangat kecil, hanya setetes demi setetes, tetapi ia tahu bahwa akumulasi inilah yang akan memperkuat fondasinya.

Setiap tetes energi membantunya menstabilkan tingkat Pemurnian Tubuh Tingkat Enam, mendorongnya sedikit demi sedikit menuju Tingkat Tujuh.

Wang Ling tenggelam dalam kultivasi yang intens, mengabaikan dunia luar dan ancaman yang mungkin mengikutinya.

1
Joe Maggot Curvanord
terkesan terlalu ter buru2
ga menikmati alur
Ismaeni
ditunggu update-nya thor,makin menarik ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!