NovelToon NovelToon
SISTEM MEMINDAH JIWAKU KE TUBUH GADIS BODOH

SISTEM MEMINDAH JIWAKU KE TUBUH GADIS BODOH

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi / Permainan Kematian / Sistem
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: chiisan kasih

Kinara, seorang pejuang akademis yang jiwanya direnggut oleh ambisi, mendapati kematiannya bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah misi mustahil. Terjebak dalam "Sistem Koreksi Generasi: Jalur Fana", ia ditransmigrasikan ke dalam raga Aira Nadine, seorang mahasiswi primadona Universitas Cendekia Nusantara (UCN) yang karier akademis dan reputasinya hancur lebur akibat skandal digital. Dengan ancaman penghapusan jiwa secara permanen, Kinara—kini Aira—dipaksa memainkan peran antagonis yang harus ia tebus. Misinya: meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna dan "menaklukkan" lima pria yang menjadi pilar kekuasaan di UCN.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiisan kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

“Jaminan kami aktif. Dan kami sudah memiliki alamat barumu, Kinara/Amara.”

Dunia di sekelilingku seakan menyempit. Nafasku tercekat, bukan karena kaget semata, tetapi oleh rasa dingin yang menjalar, menggerogoti lapisan tipis yang memisahkan identitas Amara dari jiwa Kinara. Nama Kinara, sebuah rahasia yang bahkan sistem sekalipun tidak selalu secara eksplisit gunakan, kini tertera di layar ponsel. Bagaimana? Siapa yang membocorkan?

Kinara berdiri, ponsel masih tergenggam erat. Cahaya biru dari layar itu memantul di mata Amara yang kini memancarkan keterkejutan, cemas, dan sebuah determinasi baru. Utang judi, sebuah benang yang kusan-kusutkan dalam kehidupan Amara, kini menjelma menjadi jaring pengaman yang diikatkan pada leherku. Sebuah tali pengekang eksistensi.

“Mereka tahu siapa aku?” bisikku pada diri sendiri, suaraku nyaris tak terdengar, gemetar di keheningan kosan.

Tiba-tiba, suara formal Sistem kembali memenuhi benakku, nadanya kali ini tidak seperti pengumuman misi, melainkan penjelasan dingin.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: PERINGATAN! ANOMALI IDENTITAS TERDETEKSI. AKSES PIHAK EKSTERNAL KE DATA PRIMER KINARA.]

[Sistem memverifikasi kebocoran. Sumber: Terhubung dengan jaringan keuangan ilegal yang dikendalikan oleh faksi anonim di luar kampus. Ini adalah hasil dari utang jaminan fisik Amara. Debit Buruk kini memiliki implikasi PERSONAL bagi identitas KINARA.]

“Jaringan keuangan ilegal? Faksi anonim?” Kinara mendengus, meremas ponsel Amara. “Tidak mungkin. Aku sudah sangat hati-hati dengan jejak digital Amara.”

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: Ini adalah jebakan struktural. Kebocoran ini tidak terjadi dari aktivitas Anda saat ini. Ini adalah warisan Amara Nasywa. ‘Jaminan fisik’ yang disebutkan dalam pesan mengacu pada aset reputasi, bukan harta benda. Informasi tentang Anda (Kinara) kemungkinan diperoleh melalui perbandingan pola kebiasaan Amara lama dengan kebiasaan Amara baru, kemudian diverifikasi melalui sumber gelap.]

Kinara melangkah bolak-balik di kamar sempit itu. Aset reputasi? Artinya, jika aku gagal membayar, mereka bisa menyebarkan informasi tentang "Amara yang asli" sebagai penipu, atau bahkan lebih buruk, tentang keberadaan jiwa Kinara yang mengendalikannya. Sebuah pemerasan eksistensial. Mereka tidak ingin uang semata, mereka ingin kontrol.

“Sial. Aku baru saja berhasil mendapatkan nilai A, Pak Arka melindungi, dan Rendra mulai ragu. Semua kemajuan ini bisa hancur karena sebuah kebocoran data di luar kendali,” ujarku, rasa frustrasi Amara yang lama seolah merangkak naik, mencoba menelan tekad Kinara.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: KEBERHASILAN MISI SERI 1 TERLALU MENCOLOK. Kebocoran data adalah reaksi dari entitas yang kini melihat Anda sebagai ancaman. Ini adalah eskalasi alami dari konflik. Namun, sistem menyediakan solusi.]

Sebuah antarmuka baru muncul di benakku, menggeser peta jaring-jaring sosial yang telah kuamati tadi. Sebuah roda roulette digital berputar cepat, menampilkan serangkaian ikon skill. Ini adalah Randomizer Skill, sesuatu yang pernah dijanjikan di awal, tapi baru kulihat secara visual.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: SELAMAT! Anda telah membuka kunci 'Randomizer Skill' untuk Seri 2. Kebutuhan mendesak Anda akan informasi dan analisis sosial yang mendalam telah diidentifikasi.]

Roda itu melambat, lalu berhenti di sebuah ikon mata yang dilingkari oleh beberapa benang bersilangan. Di bawahnya, teks berwarna emas berkedip.

[SKILL BARU TERAKTIVASI: 'DETEKSI POLA SOSIAL' (Level Penuh).]

Kinara menarik napas dalam-dalam. "Level penuh?" Aku ingat sempat merasakan 'Deteksi Pola Sosial' secara sporadis di Bab 15, tetapi saat itu, itu hanya sebuah intuisi yang terarah, belum sepenuhnya menjadi perangkat analitis.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: Kemampuan yang Anda gunakan sebelumnya adalah versi beta. Ini adalah versi final yang terintegrasi penuh. Fokus utamanya adalah mengungkap struktur kekuasaan non-formal dan jaringan perundungan yang tersembunyi. Dengan ini, Anda dapat mengidentifikasi simpul-simpul pengaruh, jalur komunikasi rahasia, dan kelemahan dalam sistem sosial.]

Kinara tersenyum kecil. Sebuah pedang baru dalam peperangan ini. Aku butuh cara untuk menghadapi ancaman finansial dan mengurai kekuasaan Rendra. Jika kebocoran data ini adalah hasil dari "jaringan keuangan ilegal," maka skill ini mungkin bisa menembus itu.

“Oke, Sistem. Jadi, bagaimana ‘Deteksi Pola Sosial’ ini bisa membantuku melunasi utang 4.5 juta dolar ini, apalagi ancaman jaminan fisik yang sudah tahu nama Kinara?” tanyaku lugas, berjalan ke depan cermin Amara. Wajahnya, meski masih tampak lelah, kini memancarkan tekad baja yang bukan miliknya.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: 'Deteksi Pola Sosial' adalah alat untuk mengungkap kebenaran di balik topeng. Ancaman 'jaminan fisik' terkait erat dengan reputasi Amara dan kebobrokan di sekitarnya. Untuk melunasi utang, Anda membutuhkan dana. Untuk mendapatkan dana secara cepat tanpa merusak citra, Anda perlu mengidentifikasi 'peluang' dalam jaringan sosial. Peluang ini sering kali muncul dari kerentanan atau ketidakadilan yang Anda deteksi.]

Pikiranku berpacu. Peluang dari kerentanan atau ketidakadilan? Artinya, aku harus memanfaatkan informasi yang kuterima. Maksud Sistem, Kinara harus mengidentifikasi siapa yang rentan terhadap bullying atau siapa yang dirugikan oleh sistem, kemudian mengubah itu menjadi nilai finansial tanpa mengorbankan integritasku. Itu bukan lagi sekadar pembersihan nama Amara, tapi pembangunan kekuatan baru Kinara.

Aku menutup mata. Seketika, kamar kosan Amara yang sebelumnya telah kubayangkan sebagai jaringan tipis, kini menjadi lebih hidup, lebih rinci, dan berdenyut dengan berbagai warna dan ketebalan benang. Setiap interaksi, setiap bisikan di kampus, setiap klik pada media sosial Amara, kini terasa seperti serat optik yang mengirimkan informasi padaku.

Aku mengaktifkan 'Deteksi Pola Sosial' dengan sengaja. Sebuah matriks data digital kini melapisi penglihatanku. Ini bukan sekadar memvisualisasikan koneksi; ini adalah membaca data di balik koneksi tersebut. Aku bisa melihat node-node kecil di sekeliling kampus: sekelompok mahasiswa yang selalu duduk di pojok kantin, mahasiswa lain yang selalu tampak terburu-buru, staf administrasi yang terlalu sering bergosip.

Yang paling menonjol, di antara semua simpul-simpul itu, adalah benang-benang tipis berwarna merah pudar yang menghubungkan beberapa node secara tidak langsung. Itu adalah jejak-jejak perundungan, baik yang aktif maupun pasif. Sebuah pola yang dulunya hanya samar, kini menjadi sangat jelas.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: Jaringan perundungan terbagi menjadi beberapa kategori: perundungan verbal (benang oranye), perundungan sosial (benang merah), perundungan fisik (benang gelap), dan perundungan struktural (benang ungu tebal, terhubung langsung ke SPU/Serena).]

“Perundungan struktural…” bisikku. “Itu pasti yang dialami Amara.”

Kinara mulai menyisir benang-benang itu, mencari pusat-pusat perundungan. Kebanyakan benang merah dan oranye berpusat di sekitar sekelompok mahasiswa yang kuduga adalah anak-anak konglomerat atau yang memiliki koneksi ke elit kampus. Mereka menciptakan hierarki sosial yang tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi jelas terukir dalam jaringanku.

Ada satu node, khususnya, yang menarik perhatianku. Seorang mahasiswa tahun pertama, seorang perempuan yang selalu tampak memegang buku tebal, matanya selalu awas. Benang merah pudar memancar darinya, terhubung ke beberapa kelompok lain. Benang-benang itu terasa dingin dan bergetar, seperti diserang dari berbagai sisi.

Aku menelusuri benang-benang itu ke sumbernya. Salah satu benang merah tebal berasal dari sebuah kelompok kecil, terdiri dari tiga mahasiswa senior yang dikenal sering berkeliaran di dekat BEM. Mereka tidak memiliki posisi resmi, tetapi sering terlihat bersama anggota BEM.

“Kelompok parasit sosial,” aku bergumam. “Memanfaatkan kedekatan dengan kekuasaan untuk melakukan perundungan. Itu perundungan sosial klasik.”

Dan tepat di pusat semua simpul perundungan yang lebih besar ini, yang terhubung dengan benang ungu tebal—simpul besar BEM—adalah Rendra. Jaringan Rendra di mataku kini tidak lagi sekadar abu-abu atau biru. Benang ungu struktural mengelilinginya, menjeratnya, dan sekaligus memberinya kekuatan untuk mengendalikan benang-benang perundungan yang lebih kecil. Dia adalah dalang, atau setidaknya, pemimpin orkestra yang memungkinkan simfoni kekejaman sosial ini terus dimainkan.

Pikiranku melompat kembali ke pesan ancaman. Bagaimana ini bisa terkait dengan utang finansialku? 'Deteksi Pola Sosial' memungkinkan Kinara melihat celah, melihat kerentanan yang bisa dieksploitasi untuk tujuan baik—dalam hal ini, melunasi utangku. Mungkin, salah satu korban perundungan memiliki koneksi ke dana, atau mengetahui informasi berharga yang bisa ditukar dengan uang?

“Ini kotor,” kataku, merenungkan ironi dari misi ini. “Untuk membersihkan nama Amara, aku harus menggali kotoran yang menutupi orang lain, dan mencari nilai dari situ.”

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: Setiap sistem, termasuk yang kotor, memiliki logikanya sendiri. Anda hanya perlu mengidentifikasi dan memanipulasi logika tersebut. Anda bukan mengeksploitasi korban, Kinara. Anda menawarkan 'nilai' dalam bentuk solusi. Ini adalah transaksi. Tujuan utama tetap: mereformasi sistem.]

Aku tahu Sistem benar. Filosofi ini adalah yang paling sulit diterima Kinara: mengubah kelemahan menjadi kekuatan, mengubah tragedi menjadi peluang. Amara jatuh karena kelemahan. Kinara akan bangkit dengan mengeksploitasi kelemahan yang sama, tetapi untuk tujuan yang lebih besar.

Malam itu, Kinara mulai memetakan jaringan-jaringan ini secara lebih rinci. Aku membuka laptop, bukan untuk mencari pekerjaan sampingan tradisional, melainkan untuk membuat sebuah diagram rumit di aplikasi pengolah gambar sederhana. Simpul-simpul, benang-benang, dan warna-warna yang kulihat di alam bawah sadarku kini kuvisualisasikan di layar.

Pagi berikutnya, aku memutuskan untuk tidak pergi ke kampus seperti yang diperintahkan Pak Arka, tetapi aku akan melakukan observasi dari jauh. Aku perlu melihat pola-pola ini dalam gerakan nyata. Kinara tidak bisa hanya mengandalkan persepsi internal.

Aku mengenakan topi, kacamata hitam, dan jaket Amara—penampilan yang kontras dengan "Amara yang baru" di kelas Sosiologi, namun sangat cocok untuk peran pengamat bayangan. Aku pergi ke sebuah kafe di seberang kampus, memesan kopi, dan membuka laptop. Dari sana, aku bisa mengamati gerbang utama, koridor yang terlihat dari jalan, dan interaksi di sekitar taman kampus.

Aku memfokuskan 'Deteksi Pola Sosial'. Jaringan-jaringan itu kini tampak lebih dinamis. Benang merah dari mahasiswi tahun pertama yang menjadi korban perundungan, sebut saja dia Nila, kini berkedip lebih terang saat ia melintas di gerbang kampus. Ia tampak gelisah, sesekali melirik ke belakang.

Beberapa saat kemudian, kelompok tiga senior yang kuidentifikasi sebagai pelaku perundungan di bawah kendali Rendra muncul. Mereka tidak mendekati Nila secara fisik. Mereka hanya berdiri di kejauhan, memandanginya, dan kemudian salah satu dari mereka, seorang perempuan dengan rambut dikepang rapi dan senyum sinis, mengangkat ponselnya dan mengambil gambar Nila secara diam-diam.

Click. Suara shutter ponsel tak terdengar olehku, tetapi di benakku, benang merah itu bergetar hebat, dan sebuah notifikasi sistematis muncul, terhubung dengan kejadian tersebut.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: POLA PERUNDUNGAN TERDETEKSI: PERUNDUNGAN SOSIAL PASIF (FOTOGRAFI ILEGAL UNTUK PENYEMPURNAAN CITRA/PENGGOSIPAN).]

Kinara menyipitkan mata. Pola ini tidak asing bagiku. Amara pun mungkin pernah jadi korban atau pelaku hal serupa. Menyebarkan foto untuk menjatuhkan reputasi seseorang. Itu adalah bentuk intimidasi digital yang sering terjadi. Tetapi mengapa mereka melakukan itu pada Nila?

Aku menelusuri lebih dalam. Benang Nila terhubung ke departemen bahasa. Nila adalah salah satu siswa terbaik, selalu mendapatkan beasiswa. Itu saja bisa jadi motivasi kecemburuan sosial.

Tiba-tiba, seorang mahasiswa berjalan di depan kelompok perundung itu. Itu Rendra, Target 2. Ia tidak menyadari Nila atau kelompok senior yang mengambil gambarnya. Rendra tampak terburu-buru, membawa tumpukan dokumen. Dia berjalan menuju gedung BEM.

Di jaring 'Deteksi Pola Sosial'-ku, benang-benang ungu yang mengelilingi Rendra seolah menyempit saat ia mendekati kelompok senior itu, tetapi kemudian melonggar saat ia lewat. Ini menunjukkan bahwa Rendra, meski menjadi simpul utama dari perundungan struktural, tidak selalu secara aktif terlibat dalam setiap insiden. Dia mungkin menutup mata, atau sengaja tidak peduli.

“Kau memang otoriter, Rendra,” bisikku, menyeruput kopi. “Tapi kau juga terjebak dalam jaring yang sama dengan kami.”

Peluang. Dimana peluang finansial itu? Bagaimana aku bisa mengkonversi informasi ini menjadi solusi utang?

Kinara terus mengamati. Nila pergi ke perpustakaan. Kelompok senior itu tertawa dan menghilang ke gedung BEM, kemungkinan untuk melaporkan kepada salah satu bawahan Rendra, atau mungkin kepada Serena, sang Penjaga Data Kelas S yang kejam.

Mata Kinara menyapu jaring-jaring itu lagi, kali ini memfokuskan pada titik-titik yang paling "terancam." Ada banyak mahasiswa lain yang terhubung dengan benang merah pudar, menunjukkan tingkat tekanan sosial yang bervariasi.

“Kalau begitu, aku harus memilih target yang tepat,” kataku pada diri sendiri. “Korban yang tidak hanya bisa kuselamatkan, tapi yang juga bisa membuka jalur keuangan yang tidak merusak citra Amara.”

Ide-ide mulai berputar di benak Kinara. Jika aku bisa mendapatkan kepercayaan dari salah satu korban, mungkin mereka memiliki informasi tentang sesuatu yang berharga, sesuatu yang bisa digunakan untuk menekan sistem atau pihak-pihak yang bertanggung jawab, dan mengonversinya menjadi dana yang tidak terdeteksi oleh jaringan keuangan ilegal.

Aku melihat benang Nila lagi. Dia tidak memiliki koneksi finansial yang jelas. Namun, benang itu mengarah ke fakultas sastra, tempat Nila adalah siswa beasiswa yang brilian. Jika ada yang diserang karena kecerdasan, dan beasiswanya, mungkin ada intrik di baliknya. Sesuatu yang melibatkan administrasi.

Ding! Ponsel Amara kembali berbunyi, dan kali ini, notifikasi bukan dari bank, melainkan dari Sistem. Itu adalah pembaruan pada status utang, yang terintegrasi dengan skill baruku.

[$SYSTEM_KOREKSI_GENERASI_JALUR_FANA: PERBARUAN: ANCAMAN AKTIVASI JAMINAN DIJADWALKAN DALAM 7 HARI. PEMBAYARAN MINIMUM DIPERLUKAN UNTUK MENCEGAH DAMPAK TERBURUK: $1,000,000. GAGAL BAYAR \= PUBLIKASI DATA IDENTITAS PRIMER KINARA.]

Tenggorokanku tercekat. Satu juta dolar dalam tujuh hari? Itu lebih dari sekadar mengumpulkan uang; itu adalah misi yang hampir mustahil untuk seseorang dengan rekam jejak Amara.

Jantungku berdebar kencang. Kebocoran data ini, ancaman ini, semuanya mengikatku. Kinara tidak bisa lari. Aku harus bertindak sekarang. Aku harus menemukan peluang itu. Aku harus membongkar struktur perundungan ini dan mencari cara mendapatkan dana yang etis.

Dan kemudian, mataku tertuju pada sesuatu yang lain dalam 'Deteksi Pola Sosial'. Sebuah simpul kecil, hampir tidak terlihat, yang terletak di pinggiran kampus, terhubung secara samar ke jaringan keuangan ilegal yang mengancamku. Simpul ini berkedip dengan pola yang sangat unik, pola aktivitas yang menunjukkan ada aliran dana yang sangat kecil, tapi konstan, ke rekening yang berbeda-beda.

Itu bukan akun BEM. Itu bukan akun mahasiswa kaya. Itu adalah akun anonim. Sebuah mata rantai kecil yang mengalirkan uang tunai kepada orang-orang tertentu untuk tugas-tugas "tidak resmi." Tugas seperti… merusak reputasi Amara, atau menyebarkan ancaman finansial ini.

Simpul ini terhubung langsung ke salah satu mahasiswa yang berada dalam kelompok perundung Nila. Mahasiswa itu adalah… Eros.

Kinara tiba-tiba teringat daftar karakter. Eros. Target 5, Pelaku Cyberbullying. Ternyata, dia tidak hanya pelaku cyberbullying di masa depan, tapi sudah aktif terlibat dalam pergerakan finansial kotor.

Mataku membelalak. Jika Eros terlibat dalam hal ini, jika dia menerima uang dari jaringan ilegal, mungkin ada jalan pintas. Mungkin ada cara untuk membalikkan permainan, bukan hanya dengan mencari peluang dari korban, tetapi juga dengan mengekspos para pelaksana.

“Jadi, bukan hanya Rendra,” bisikku, tersenyum sinis.

“Ada tangan-tangan kecil yang bergerak di balik layar. Aku harus menghadapi mereka satu per satu. Dan Eros… dia adalah target pertama dari Seri 2.”

Aku menutup laptop dengan bunyi “klik” yang tajam. Perjalanan Seri 2 baru saja dimulai, dan tantangannya lebih rumit daripada yang kubayangkan. Bukan hanya reformasi struktur, tetapi juga perang ekonomi, di mana identitas Kinara yang asli dipertaruhkan. Aku harus bergerak, cepat, atau segalanya akan runtuh, bahkan sebelum aku bisa membantu Nila atau mereformasi Rendra.

Ancaman itu nyata, dan aku harus menghadapinya dengan cara Amara—berani dan nekat—tetapi dengan strategi Kinara—cerdas dan perhitungan. Waktuku… tinggal tujuh hari.

1
Tara
ini system kok kaga bantuin. kasih solusi kek bukan cuman ngancam aja🤭😱🫣
Tara: betul betul betul...baru kali ini ada system absurd😱😅🤔🫣
total 2 replies
Deto Opya
keren sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!