SISTEM MEMINDAH JIWAKU KE TUBUH GADIS BODOH
Keheningan adalah hal pertama yang menyambutku. Keheningan yang begitu total, begitu hampa, sehingga aku yakin inilah yang namanya akhir.
Aku adalah Kinara, tiga puluh tahun, mati di meja kerjaku karena terlalu banyak minum kopi dan terlalu sedikit tidur, kelelahan yang sempurna dari generasi yang selalu merasa berhutang pada kesuksesan yang tak tergapai.
Kematianku terasa seperti kegagalan terakhir, sebuah default abadi pada janji-janji hidup.
Lalu, keheningan itu pecah. Bukan pecah karena ledakan, melainkan karena dentuman bas yang brutal dan tak beradab. Rasanya seperti otakku dipaksa masuk ke dalam drum baja yang sedang dipukul oleh palu godam.
Aroma parfum murahan bercampur asap rokok dan bau fermentasi alkohol yang memualkan menyerbu indra penciuman yang baru saja kukira telah mati.
“sistem Mengaktifkan Transmisi".
Status Host: Kritis.
Level toksisitas alkohol: 70%.
Status keberlanjutan jiwa: 0.1%.
Sebuah suara—tanpa emosi, tanpa gender, hanya data murni—bergema langsung di belakang mataku. Bukan di telinga, tapi di kesadaran terdalamku.
"Di mana aku?"
Aku mencoba membuka mata. Kelopak mataku terasa berat, seperti diganjal pasir. Ketika berhasil, yang kulihat hanyalah kaleidoskop cahaya strobo berwarna ungu dan hijau.
Aku berada di tempat yang paling kubenci (klub malam). Dan tubuh ini—tubuh yang sedang kubaringi di sofa kulit imitasi yang lengket—bukanlah tubuhku. Aku sungguh terkejut dan semua ini membingungkan. Tiba tiba muncul suara aneh di dekatku menambah keterkejutanku.
“Siapa kau?” tanyaku, suaraku serak dan tenggorokanku kering. Suara itu terasa asing, sedikit lebih tinggi dan bernada manja.
“Saya adalah Sistem Koreksi Generasi: Jalur Fana. Anda, Kinara, adalah agen yang terpilih. Tubuh ini adalah Host Anda, Amara Nasywa.”
“Amara Nasywa? Aku tidak mengenalnya. Aku mati. Aku seharusnya istirahat,” ujarku, mencoba mendorong tubuh itu untuk duduk tegak.
"Ahh,Rasa pusing menghantam, membuat perutku bergejolak hebat. Rasanya aku harus muntah sekarang juga."
“Istirahat bukanlah hak Anda, Kinara. Jiwa Anda mengalami default total. Utang karma Anda terhadap eksistensi terlalu besar. Sistem menawarkan satu-satunya jalan pelunasan: Koreksi Generasi. Anda harus memperbaiki jalur hidup Amara Nasywa.”
Aku tertawa pahit, meskipun itu lebih terdengar seperti cegukan mabuk. “Pelunasan? Bahkan setelah mati, aku masih harus membayar utang?”
“Justifikasi: Amara Nasywa adalah ‘Antagonis Terbuang’ dalam alur utama semesta ini. Kegagalannya bersifat struktural, merusak narasi sosial. Tugas Anda adalah mengubah kegagalan tersebut menjadi kesuksesan. Kegagalan Amara akan melunasi kegagalan Anda.”
Aku memejamkan mata sejenak, mencoba memproses informasi absurd ini di tengah hiruk pikuk musik EDM. Jiwaku, yang mati karena gagal memenuhi standar masyarakat, kini dipaksa memperbaiki jiwa lain yang gagal memenuhi standar yang sama?
“Tunjukkan status Amara,” pintaku. Jika ini adalah permainan, setidaknya aku harus tahu status karakternya.
Seketika, di bidang pandangku muncul antarmuka digital berwarna biru es. Meskipun mata fisikku kabur, antarmuka itu tampak tajam.
[SISTEM KOREKSI GENERASI: JALUR FANA]
HOST: AMARA NASYWA
STATUS SOSIAL: ANTANGONIS TERBUANG (LEVEL E)
REPUTASI KAMPUS: -98 (Sangat Buruk)
STATUS AKADEMIK: IPK 0.9 (Terancam DO)
STATUS FINANSIAL (UTANG): Rp 78.000.000,- (Judi Online/Pinjol)
MISI SERI 1: ADAPTASI DAN DEBIT BURUK
TARGET UTAMA SERI 1: RAIH NILAI A MATA KULIAH SOSIOLOGI KRITIS (DOSEN ARKA)
BATAS WAKTU: 4 BULAN
Aku hampir terjatuh lagi. "What? IPK 0.9? Utang hampir 80 juta karena judi online?"
Kinara yang asli mati karena mencoba menjadi mahasiswa teladan dan pekerja keras; Amara ini hidup (atau setengah hidup) sebagai definisi sempurna dari kekacauan generasi. Ini bukan hanya debit buruk, ini adalah jurang kehancuran.
“Ini tidak mungkin. Bagaimana Amara bisa jatuh sejauh ini?” tanyaku, menyalurkan kemarahan dan frustrasi lama Kinara.
"Ahh, kepalaku semakin pusing!!"
“Data Host menunjukkan manipulasi eksternal dan kegagalan sistem internal. Ini tidak relevan untuk Misi Anda. Fokus pada Target. Dosen Arka dikenal anti-kemapanan dan sangat kritis terhadap mahasiswa yang mengandalkan privilese dan kekayaan orang tua. Host Amara adalah target utama kritiknya.”
Aku menelan ludah. Dosen Sosiologi Kritis. Nilai A. Dari IPK 0.9. Ini adalah misi bunuh diri, yang ironisnya, harus kulakukan agar jiwaku tidak sepenuhnya mati.
“Baik. Aku terima. Tapi aku butuh alat. Aku mabuk, aku pusing, dan otak Amara ini sepertinya tidak berfungsi dengan baik setelah digempur alkohol dan utang,” kataku tajam.
Sistem merespons dengan cepat. “Dipahami. Untuk bertahan di lingkungan Host yang sangat antagonis, Sistem akan memberikan Randomizer Skill pertama. Ini adalah hadiah survival dasar.”
[RANDOMIZER SKILL AKTIF]
MENGALOKASIKAN SKILL...
SKILL DITERIMA: FOKUS ABSOLUT (LEVEL 1)
Deskripsi: Memungkinkan pengguna mengabaikan semua gangguan eksternal dan internal selama 30 menit. Meningkatkan retensi memori jangka pendek dan menghilangkan efek mabuk atau kelelahan mental sesaat.
“Aktifkan sekarang,” perintahku tanpa ragu.
Dalam sekejap, suara musik yang tadinya mengiris telinga tiba-tiba meredup menjadi dengungan latar yang jauh. Rasa pusing yang berputar-putar lenyap, digantikan kejernihan yang dingin dan tajam. Aku bisa mencium bau asap rokok, tetapi fokusku tidak terganggu olehnya. Ini seperti menekan tombol 'Mute' pada kekacauan hidup.
Aku akhirnya bisa menganalisis situasi. Kami berada di sudut gelap, tetapi di dekat meja DJ. Ada tiga orang lain di sofa, dua pria dan satu wanita. Mereka tampak sama mabuknya dengan Amara sebelumnya.
“Aku harus keluar dari sini,” bisikku pada diri sendiri. Klub malam adalah tempat terburuk untuk memulai pembersihan citra.
Aku berdiri. Tubuh Amara, meskipun sedikit goyah, merespons. Aku melihat ke bawah. Pakaian yang dikenakan Amara adalah gaun mini hitam ketat yang membuatku merasa sangat tidak nyaman. Tapi ini bukan waktunya untuk peduli pada estetika moral, ini waktunya untuk melarikan diri.
Saat aku berjalan terseok-seok menuju pintu keluar, mataku secara tidak sengaja menangkap interaksi di bar yang ramai.
Dua pria berbadan besar dengan jaket kulit hitam—tipe yang selalu terlihat mencurigakan—berbicara dengan seorang pelayan bar.
“Amara Nasywa. Rambut cokelat, gaun hitam. Sudah tiga hari dia tidak mengangkat telepon. Bos tidak suka ditipu. Apalagi kalau menyangkut angka delapan puluh juta,” salah satu pria itu berkata, suaranya sedikit meninggi karena musik.
Kata-kata itu menghantamku seperti bongkahan es, bahkan dengan efek Fokus Absolut. Rp 78.000.000,-. Utang judi Amara bukan sekadar angka di layar sistem; itu adalah ancaman fisik yang nyata.
“Pelunasan utang adalah Misi Harian Awal Anda, Kinara. Mereka adalah penagih. Status mereka: Berbahaya,” Sistem memperingatkan.
Aku mempercepat langkahku. Tubuh ini harus selamat malam ini. Aku belum sempat membersihkan IPK 0.9, apalagi menaklukkan Dosen Sosiologi Kritis.
Saat aku mencapai pintu keluar dan merasakan angin malam Jakarta yang lembap menyentuh kulitku, aku mengambil napas dalam-dalam. Kinara yang lama sudah mati, terkubur di bawah tumpukan kegagalan. Kini, aku adalah Amara yang baru. Amara dengan IPK 0.9 dan utang 78 juta, tapi dengan jiwa seorang reformator yang kelelahan.
Aku harus segera menemukan cara untuk membayar utang itu dan, yang lebih penting, mendapatkan nilai A dari Dosen Arka. Hanya itu kunci pertamaku untuk melunasi utang jiwaku.
Saat aku melangkah ke jalanan, sebuah notifikasi lain muncul di benakku, mengakhiri Fokus Absolut dan meninggalkan ketegangan yang dingin.
[PEMBERITAHUAN SISTEM]
PENGINGAT MINGGU DEPAN: Pertemuan pertama dengan Target 1 (Dosen Arka). Bersiaplah untuk Kritik Terbuka.
PETUNJUK AWAL: Penagih utang memiliki foto Amara. Melarikan diri tidak akan menyelesaikan masalah. Cari pekerjaan yang tidak merusak citra lebih jauh.
Matahari akan segera terbit, dan aku, sang Antagonis Terbuang yang baru saja dibangkitkan, harus mencari cara untuk membayar 78 juta rupiah dan menghindari caci maki seorang dosen sosiologi yang paling kubutuhkan, semua dalam kondisi setengah sadar dan ketakutan dikejar penagih utang. Selamat datang di kehidupan keduaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Deto Opya
keren sekali
2025-10-14
0