Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Membeli Kebutuhan Di Kota Akujo
Shen Yuemi dan tiga saudara Hida pergi ke toko bahan makanan pokok seperti yang telah disepakati bersama.
Setelah sampai di toko bahan makanan pokok yang cukup besar , Shen Yuemi dan tiga saudara Hida masuk ke dalam toko dan melihat harga barang kebutuhan sehari - hari.
Shen Yuemi meminta kertas dan alat tulis kepada pelayan toko dan meminta ketiga saudara Hida duduk di samping dekat pintu masuk toko. Setelah melihat alat tulis yang di berikan oleh pelayan toko, Shen Yuemi terdiam sebentar dan menerima dengan mengucapkan terima kasih. Dan berkeliling untuk melihat harga barang.
Beras putih dengan harga satu ons dua puluh koin tembaga .
Beras patah satu ons tujuh koin tembaga . Beras jagung satu ons dua belas tembaga.
Telur satu butir lima koin tembaga.
Gula satu ons tujuh belas koin tembaga. Garam satu ons dua belas koin tembaga. Tepung satu ons sepuluh koin tembaga.
Minyak satu ons tiga belas koin tembaga.
Teh hitam satu ons dua belas koin tembaga.
Teh putih satu ons sembilan belas koin tembaga.
Teh oolong satu ons Dua puluh koin tembaga.
Teh hijau satu ons enam belas koin tembaga.
Rempah - rempah satu ons sembilan koin tembaga.
Setelah mengetahui harga kebutuhan sehari hari Shen Yuemi berpikir bagiamana memenuhi semua kebutuhan.
Pertama, kita beli persediaan 1 bulan.
Mungkin 200 ons cukup. 200×20 \= 4.000 koin tembaga
Ke dua telur . Karena telur hanya bisa bertahan 14 hari, sebaiknya kita membeli untuk persediaan 7 hari. Satu orang dua butir jadi empat orang 8 butir telur. 7 × 8 \= 56 butir. Jadi 56 × 5 \= 280 koin tembaga
Ke tiga tepung. kita beli saja 50 ons. 50×10\= 500 koin tembaga.
Ke empat garam. Cukup beli 3 ons. 3 × 12\= 36 koin tembaga.
Ke lima gula. Gula mungkin 30 ons . 30 × 17\= 510 koin tembaga.
Ke enam rempah - rempah. sebaiknya membeli semua item sebanyak 5 ons. Karena di hanya ada bawang putih, bawang merah , lada, jahe, kunyit dan lengkuas. 5×6\= 30. 30×9\=270 koin tembaga.
Ke tujuh minyak. Sebaiknya membeli 50 ons. 50 × 13 \= 650 koin tembaga.
Ke delapan Teh. Sebaiknya membeli semua item sebanyak 5 ons. 12 × 5 \= 60. 9 × 5 \=45
20 × 5 \= 100. 16 × 5 \= 80. 60+45+100+80\= 285 koin tembaga.
Semua jadi 4000+280+500+36+510+270+650+285\= 6.531 koin tembaga.
Setelah menghitung semua muncul hasil 6.531 koin tembaga. Shen Yuemi merasa ragu, apakah uang yang di bawa oleh Hida Arong cukup? Karena dia belum tahu nilai tukar uang di dunia ini. Setelah berpikir , Shen Yuemi memutuskan untuk bertanya kepada Hida Arong.
"Rong'er kesini sebentar...". Shen Yuemi memanggil Hida Arong yang sedang duduk bertiga bersama Hida Renzhi dan Hida Ziyu.
"..... Ada apa tuan istri?" Hida Arong berjalan ke Shen Yuemi.
" Rong'er, apakah kamu membawa uang sebesar 6.531 koin tembaga ?". Shen Yuemi membisikkan jumlah total pembelian.
"......Tuan istri berapa banyak barang yang kamu beli....? " Hida Arong bertanya dengan terkejut.
Apa yang di beli tuan istri...? Kenapa begitu banyak uang di habiskan....? Tuan istri dari tadi hanya berjalan sepanjang toko dan menulis sesuatu.
"Rong'er , apakah cukup uangnya?" Shen Yuemi penasaran berapa nilai tukar dunia ini.
".....cukup Tuan istri. Semua menjadi enam perak lima ratus tiga puluh satu koin tembaga. Rong'er membawa semua perak dari rumah. " Hida Arong menjelaskan kepada Shen Yuemi.
".... oke, ikut aku ke kasir". Shen Yuemi menarik tangan Hida Arong ke kasir untuk membayar barang yang di butuhkan.
"......" Melihat Shen Yuemi menarik tangannya , Hida Arong tersenyum tipis.
Setelah sampai di depan kasir , Shen Yuemi meminta semua yang di butuhkan.
"Pelanggan terhormat , total semua menjadi enam perak dan lima ratus tiga puluh satu koin tembaga. karena pelanggan terhormat membeli begitu banyak , kami akan memberikan potongan sebesar tiga puluh satu koin perunggu". Penjaga kasir menjelaskan semua total pembayaran Shen Yuemi dengan sopan.
"Baik terima kasih. Bisakah toko Anda mengantar semua barang ke rumah paling ujung Desa Hangan dekat lereng gunung Hangan? " Shen Yuemi bertanya kepada penjaga kasir
"Tenang saja pelanggan terhormat, kami dapat mengantar barang tersebut." Penjaga kasir berkata dengan senyum.
"Rong'er tolong berikan tujuh batang perak" Shen Yuemi berbalik menghadap Hida Arong dan Menjulurkan tangan dengan telapak tangan terbuka ke atas.
"Silahkan Tuan istri" Hida Arong memberikan uang kepada Shen Yuemi dari kantong kecil yang diikat di pinggang.
"Hmm, terima kasih Rong'er." Shen Yuemi menerima uang dari Hida Arong. Dan memberikan kepada penjaga kasir.
"Silahkan sisa kembalian menjadi lima ratus koin tembaga pelanggan terhormat." penjaga kasir memberikan kembalian sebanyak lima ikat. di setiap ikat ada sepuluh koin tembaga yang bertuliskan angka sepuluh.
Shen Yuemi menerima kembalian dari penjaga kasir dan menyerahkan kembali pada Hida Arong.
Ketika penjaga kasir melihat perilaku Shen Yuemi merasa aneh dan bingung tetapi tidak menampakkan di wajahnya.
Setelah selesai menjelaskan alamat rumah dan menerima kembalian , Shen Yuemi dan ketiga saudara Hida keluar dari toko dan menuju toko buku.
Setelah bertanya beberapa orang lewat, akhirnya Shen Yuemi dan ketiga tiba di toko buku yang kecil dan sederhana.
Setelah masuk ke dalam toko buku , Shen Yuemi mencari buku tentang hukum dan adat istiadat tentang dunia ini. Setelah menemukan buku yang di rekomendasikan oleh pelayan toko . Shen Yuemi membayar buku tersebut dan tercengang dengan harga satu buku cukup tebal yang senilai enam batang perak . Shen Yuemi yang awalnya ingin membeli kertas dan alat tulis akhirnya mengurungkan niatnya.
Setelah keluar dari toko buku, Shen Yuemi dan tiga bersaudara pergi mencari toko pakaian. Toko tersebut banyak pembeli, terutama laki - laki.
Ketika pelayan toko memperhatikan penampilan Shen Yuemi dan tiga saudara Hida, pelayan toko tersebut memiliki raut wajah yang sedikit tidak senang, tetapi masih mempertahankan senyum palsu.
"Apakah ada yang bisa saya bantu pembeli." Pelayan toko bertanya dan melihat penampilan Shen Yuemi dan tiga saudara Hida dari atas sampai ke bawah.
Melihat tingkah laku pelayan toko tersebut , Shen Yuemi merasa tidak senang. Meskipun sekarang Shen Yuemi hanya memiliki uang sedikit, Shen Yuemi masih memiliki harga diri.
"Saya dan ketiga suami saya ingin mencari beberapa pakaian dan kain, dapatkah Anda menunjukkan kepada kami berempat tempat tersebut?" Shen Yuemi masih tersenyum sopan tetapi tidak tampak di kedua matanya.
"Maafkan saya pembeli terhormat atas sikap saya yang kurang sopan. Silahkan pembeli terhormat, akan saya antar ke dalam". Pelayan toko melihat sikap sopan Shen Yuemi merasa malu dan merubah sikapnya menjadi lebih sopan.
Shen Yuemi dan ketiga Saudara Hida mengikuti pelayan toko dari belakang. Ketiga saudara Hida yang diam mengikuti Shen Yuemi dari belakang tahu bahwa Shen Yuemi dalam suasana hati yang tidak senang.
"Tuan istri apakah lebih baik kita mencari toko pakaian yang lain?" Hida Arong berjalan mendekat dan berbisik pelan di telinga Shen Yuemi.
"Tidak, kita bisa membeli di sini saja". Shen Yuemi berbalik ke belakang sebentar ke Hida Arong.
Meskipun Shen Yuemi awalnya merasa tidak senang melihat perilaku pelayan toko tersebut, tetapi pelayan tersebut sudah meminta maaf dan menunjukkan sikap sopan kepada Shen Yuemi, itu sudah cukup bagi Shen Yuemi.
"Pembeli terhormat silahkan memilih yang diinginkan dan bertanya kepada saya kalau ada sesuatu yang ingin ditanyakan." Setelah sampai di tempat , pelayan toko meminta Shen Yuemi dan ketiga saudara untuk memilih dan berkata dengan sopan sambil membungkuk sedikit badannya.
"iya, terima kasih". Shen Yuemi berkata dengan sopan dan mengucapkan terima kasih dengan tulus .
Selama seseorang bersikap baik dan sopan kepadanya, Shen Yuemi akan selalu membalas dengan baik dan sopan dengan tulus. Sedangkan orang menyinggung perasaannya, Shen Yuemi akan berusaha menghindar dan malas menghadapinya.
".... Silahkan memanggil saya ketika ada yang dibutuhkan." pelayan toko merasa tercengang sebentar dan membalas dengan penuh sopan kepada Shen Yuemi dan pergi .
Karena selama pelayan tersebut bekerja selama dua tahun. Baru pertama kali mendengar ucapan terima kasih dari pembeli toko. Dan mulai sekarang pelayan tersebut membuat keputusan untuk lebih sopan dan perhatian kepada setiap pembeli toko. Perubahan sikap pelayan tersebut akan mendatangkan keuntungan di masa depannya.
"oke.. pertama kita membutuhkan satu pasang pakaian setiap orang yang dibutuhkan untuk keluar rumah, membeli sandal baru, kaos kaki untuk masing - masing orang, membeli kain untuk membuat selimut musim dingin nanti masing - masing orang, membeli kapas , membeli benang dan jarum, hmm...apakah perlu kita membeli kapas dan kain untuk alas kasur...?
Shen Yuemi terus berpikir dan bergumam , membuat khawatir ketiga saudara Hida dengan sikap berlebihan belanja Shen Yuemi. Hari ini ketiga saudara Hida baru tahu cara belanja Shen Yuemi yang begitu mudah menghabiskan uang.
"Tuan istri, lebih baik kita membeli dua pasang baju untuk masing - masing orang. Masalah pembelian yang lain, kita bisa berpikir lain waktu." Hida Arong berusaha mencegah Shen Yuemi membeli barang - barang yang berlebihan.
"Yuemi kecil, aku setuju dengan kakak pertama, musim dingin masih lama, kita bisa menunda dulu." Hida Ziyu berbisik dengan pelan di telinga Shen Yuemi dengan sengaja mengembuskan napas yang lembut dan menggelitik di telinga Shen Yuemi.
" A-Mi bukankah kamu berkata, kita akan berjualan nanti. Sehingga dalam waktu dekat kita bertiga tidak akan mempunyai waktu luang untuk menjahit. kita bisa membeli sebelum menjelang musim dingin tiba untuk mengisi waktu luang". Hida Renzhi berjalan mendekat ke arah Shen Yuemi dan berdiri di samping Shen Yuemi.
"....oke, jika itu yang kalian pikirkan. Kita berpencar dan mencari pakaian yang kita inginkan. Dan kau Hida Ziyu bisakah berhenti berbisik begitu membuat orang merinding." Shen Yuemi setuju tanpa curiga maksud terselubung ketiga saudara Hida yang telah menetapkan Shen Yuemi sebagai pemboros dalam belanja.
ketika Hida Arong dan Hida Renzhi berhasil membuat Shen Yuemi membeli sedikit barang, Meraka berdua merasa lega. Tetapi ketika mendengar kalimat ke dua Shen Yuemi, Meraka melihat Hida Ziyu dengan perasaan asam kembali.
Hida Ziyu yang dimarahi oleh Shen Yuemi dan melihat kedua saudara melihatnya hanya bisa menjulurkan lidahnya dengan nakal.
Setelah memutuskan bahwa setiap orang dapat membeli dua pasang pakaian , Meraka pergi berpisah untuk mencari pakaian yang mereka suka.
Setelah beberapa saat mereka selesai mencari pakaian, Meraka berkumpul di tempat semula dan pergi ke tempat kasir bersama. Dan mereka berempat menghabiskan 4 batang perak yang sudah menerima potongan harga dari toko. Karena Shen Yuemi bersikeras untuk satu orang membeli satu pakaian katun dan satu pakaian linen.
"Tuan istri, cukup kita membeli dua pakaian katun yang baik menyerap keringat." Hida Arong berusaha memberi alasan agar cukup membeli kain linen yang murah.
"A-Mi , benar apa yang dikatakan kakak. Lebih baik kita membeli dua pasang pakaian linen saja." Hida Renzhi membantu Hida Arong untuk membujuk Shen Yuemi.
"Yuemi kecil, kita masih memiliki pakaian yang masih layak di pakai di rumah, kenapa tidak membeli dua pasang kain katun yang nyaman di pakai. Hida Ziyu juga membantu kedua saudaranya untuk membujuk Shen Yuemi menghabiskan uang yang tidak perlu.
Shen Yuemi melihat dirinya di serbu oleh ketiga saudara Hida hanya bisa melihat Hida Arong dengan senyum .
"Rong'er...." Shen Yuemi
Menjulurkan tangan dengan telapak tangan terbuka ke atas lagi ke Hida Arong, menandakan bahwa dia tidak bisa kompromi.
"Silahkan Tuan istri." Hida Arong memberikan 4 batang perak dengan pasrah karena sikap keras kepala Tuan istrinya.
"Terima kasih Rong'er ~" Shen Yuemi merasa bahagia karena menang berdebat dengan ketiga saudara Hida tanpa terlalu banyak mengeluarkan kata- kata. dan menyerahkan kepada kasir toko tersebut.
"Terima kasih, dan selamat berkunjung kembali." penjaga toko merasa baru dengan sikap keluarga Shen Yuemi yang begitu ceria dan lugas.
Melihat wanita yang begitu baik, penyayang , sabar dan menghormati suaminya di zaman sekarang begitu langka.
"Baik, terima kasih..." Shen Yuemi merasa bingung dengan tatapan penjaga kasir tersebut, tetapi Shen Yuemi tidak memikirkannya terlalu lama.
Setelah berhasil membeli pakaian Meraka berempat pergi ke toko perlengkapan rumah tangga dengan saran penjaga kasir yang telah mendengar percakapan Shen Yuemi dan ketiga saudara Hida saat berdebat tadi, yang membuat ketiga saudara merasa malu karena sikap kasar dan liar Meraka di tempat umum.
Setelah sampai di sana mereka melihat toko yang lumayan besar, rapi dan lengkap.
Setelah mencari dan menemukan apa yang di butuhkan , Shen Yuemi langsung menuju ke kasir sambil menarik tangan Hida Arong. Tidak mungkin Shen Yuemi meninggalkan ATM berjalalannya.