NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 15

" Masyaallah lihat pah dua hari lagi pasti mekar" ujar mama Ani senang melihat kebun kesayangannya Tumbuh subur.

" Iyah papa juga ikut seneng mah! Ayo kita masuk mah bikinin papa kopi." Ujar papa Joni sambil menggandeng tangan mama ani, baru mama Ani dan papa Joni membuka pintu "brakk" bunyi sesuatu yang ditabrak. Membuat papa dan mama Ani saling pandang. " Kebun pah" ujar mama sambil berlari keluar rumah disusul oleh papa Joni.

Benar saja dentuman keras itu berasal dari Kebun miliknya.

" Ya Allah baru juga bersyukur biar ga kufur, kenapa ujian kebunku berat sekali" omel mama Ani karena kebun kesayangannya berantakan.

" Nicolas apa kamu tidak bisa mengendarai kendaraan mu dengan baik, kenapa selalu kebun ku yang kau rusak" oceh mama Ani menjadi-jadi, tapi tak digubris oleh Nicolas.

" Mora sayang tunggu" panggil Nicolas karena Mora langsung turun dari mobil tanpa menunggu Nicolas membukakan pintu seperti biasanya. Tanpa salam Mora melewati kedua orang tuanya, disusul Nicolas dari belakang mengikutinya.

" Mah sudah, mereka sedang bertengkar sepertinya" ujar papa Jo. Membuat mama Ani terdiam

" Ayo pah cepat susulin"

" sayang siapa pria itu?!" Tanya Nicolas sambil mengikuti Mora hingga ke kamarnya. Membuat mama Ani segera mengejar.

" Pah apa Mora selingkuh? mereka belum menikah, apa kata orang nanti ada pria masuk kedalam kamar anak gadis" ujar mama emosi karena Nicolas masuk kedalam kamar Mora.

" Sudah mah diam kita dengar kan sama-sama lagian mereka tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak, percaya deh sama papa" akhirnya papa Jo dan Mama Ani menguping dari balik pintu yang tertutup rapat.

Nicolas membuang napas panjang, karena Dia tidak bisa mengontrol emosinya karena terbakar api cemburu.

" Dia Kaka senior kami dikampus, kami hanya teman tidak lebih!" Ujar Mora sambil mengusap air matanya yang jatuh ke pipi chubby' nya. Membuat Nicolas merasa bersalah.

Nicolas menghampiri Mora yang duduk ditepi ranjang dia berlutut dan mensejajarkan tubuhnya dengan Mora yang ada ditepi ranjang.

Nicolas menempelkan dahinya dengan dahi Mora tangannya menahan kepala mora. Hingga dahi mereka menempel sempurna hingga napasnya pun beradu Dengan napas Mora. " I'm sorry baby" ujar Nicolas menyesal, Nicolas menyentuh bibir Mora dengan ibu jarinya dan mengusapnya lembut membuat mata Mora sedikit terpejam nicolas sedikit memiringkan kepalanya hingga bibirnya menyentuh bibir Mora, tak berapa lama bibir mereka saling bertautan, karena selama hampir dua Minggu mereka sama-sama menahan rindu akhirnya mereka bisa...

Nicolas makin menekan kepala Mora, seperti tak ingin melepaskan ciuman mereka hingga Mora hampir kehabisan nafas, Nicolas melepaskan sejenak ciumannya agar Mora bisa menghirup udara untuk beberapa saat, belum puas Mora menghirup udara Nicolas melanjutkan lagi kegiatannya hingga rasa lega tiba karena kerinduan mereka dapat tersalurkan.

" Mereka sedang apa pah? Kenapa tidak keluar-keluar?" Tanya mama Ani, karena mereka sedang menguping tapi tak bisa mendengar apapun.

Karena khawatir mama Ani ingin membuka pintu, tapi sebelum mama Ani memutar kenop pintu, pintu kamar sudah ada yang membuka dari dalam membuat mama Ani dan papa Joni, salah tingkah " pah ini kayu masih kuat kan?" Tanya mama Ani sambil berpura-pura memeriksa pintu kamar Mora.

" Iya mah masih kuat" jawab papa Jo yang salah tingkah karena mereka ketahuan nguping.

" Apa kalian tidak ada kerjaan?!.Ternyata orang tua jaman sekarang sukanya menguping !" Ujar Nicolas dengan gaya arogan nya sambil melewati mama Ani dan papa Jo. Membuat mama Ani mangap dan papa Jo menggaruk kepala botaknya.

"Kenapa dia itu terus terang sekali, apa dia tidak bisa basa-basi sedikit biar enak didengar. Jangan sampai nanti cucuku mirip dengan papahnya, Bisa mati berdiri aku. Mora!." Panggil mama ani Dan papa Jo yang hampir melupakan mora karena sibuk mamaki Nicolas.

" Sayang katakan apa kalian ribut, apa yang dikatakannya?" tanya mama Ani tidak sabar.

Mora hanya terdiam dan mengingat adegan beberapa menit yang lalu. Dimana mereka saling mencumbu, mungkin saking rindunya tautan bibir mereka sulit untuk dilepaskan, Nicolas yang berusaha menguasai Mora, dan menindih tubuh Mora dan melepaskan beberapa kancing baju miliknya agar dia bisa leluasa bergerak. Tapi dering ponsel milik Nicolas menghentikan kegiatan panas mereka.

" Ada apa Jessica?" Tanya Nicolas datar yang tubuhnya masih berada diatas tubuh Mora. " Ok Aku akan segera kesana" ujar Nicolas sambil bangkit dari atas tubuh Mora dan membernarkan pakaiannya. Mora hanya diam dia tidak beraksi apapun. " Aku harus pergi, nanti malam aku akan kembali" ujar Nicolas sambil mengecup bibir Mora yang masih berbaring diatas ranjang.

"Sayang" panggil mama Ani lagi sambil menggoyang-goyangkan bahu Mora hingga Mora tersadarkan dari lamunannya .

"Iya mah! Kenapa?" Tanya Mora tidak menyadari jika mama papanya sudah berada dikamar nya.

" Kamu melamun? Ceritakan ke mama papa apa yang terjadi , apa ada masalah serius?" Tanya mama Ani sambil menatap wajah putrinya itu yang sedikit sembab dan memegang telapak tangan Mora sebagai bentuk kepedulian kepada putrinya.

" Mora baik-baik aja mah, tadi sempat ada salah paham tapi masalahnya sudah selesai" ujar Mora menjelaskan

" Apa Mora selingkuh? Sama siapa?. sayang hubungan itu didasari oleh kesetiaan kejujuran dan saling terbuka kalau kalian tidak puas satu sama lain lebih baik jangan di lanjutkan. Itu hanya menyakiti kalian." Ujar mama Ani panjang lebar

" Bukan Mora yang selingkuh mah! Tapi Nicholas." ingin rasanya Mora mengucapkan kata-kata itu.. tapi tidak bisa dia hanya bisa memendam nya didalam hati.

Nicolas yang baru tiba di bandara internasional Swiss yaitu Zurich langsung dijemput oleh sopir perusahaan. Dan mengantarkannya menuju hotel yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh asistennya. Keberangkatan yang mendadak membuat Nicolas harus menahan emosinya seharusnya dia berangkat beberapa hari lagi sesuai jadwal. Tapi Karena ada urusan yang mendesak akhirnya Nicolas mau tidak mau harus segera menangani langsung perusahaan miliknya .

Jam 8 pagi dia sudah duduk diruang rapat... Membuat seluruh staf kantor kalang kabut karena orang nomor satu di perusahaan itu harus turun langsung untuk membereskan kekacauan yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Brakk" Nicolas menggebrak meja membuat semua yang ada diruangan kaget dibuatnya " apa aku menggaji kalian hanya untuk membuat kesalahan?!" Tanya Nicolas dengan suara beratnya membuat semua pada beringsut mendengar atasannya itu teriak dan melempar apa saja yang ada didepannya.

" Kalau kalian tidak bisa menyelesaikan semua masalah yang kalian buat. Kalian tau apa yang harus kalian lakukan!" Ancamnya.

" Non Mora" panggil mang Kasim Sambil menghampiri. Mora yang dipanggil mang Kasim celingak-celinguk mencari seseorang yang kemarin berjanji padanya. " Non cari siapa" tanya mang Kasim bingung.

" Mang Kasim sama siapa kesini?" tanya Mora karena Nicolas tidak akan membawa sopir pribadinya kalau ingin menjemput dirinya.

" Saya di suruh tuan Oscar untuk menjemput anda nona" ujar mang Kasim sopan, membuat wajah Mora di tekuk. Mang Kasim yang melihat wajah calon nyonya nya itu seakan tidak senang dan berusaha memberi tahunya.

" tuan Nicolas sedang pergi keluar negri non" jelasnya, membuat Mora melihat kearah mang Kasim.

" Apa Oscar juga ikut bersamanya?" Tanya Mora lagi, mang Kasim hanya menggelengkan kepalanya.

" Sama nona Jessica non ." ujar mang Kasim , membuat Mora langsung pergi dan meninggalkan mang Kasim yang langsung bengong.

" Apa salah saya? " Tanya mang Kasim kepada dirinya sendiri, sambil mengakat topinya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Nona berkata seperti itu? Aneh sekali! Ujar Oscar yang baru saja dapat laporan dari mang Kasim.

" Terus saya disuruh ngapain lagi nih tuan Oscar?" Ujar mang Kasim bingung harus melakukan apa.

" Apa disana semua sudah beres?" tanya seseorang dibalik telpn.

" Iya tuan besok lusa saya sudah ada disana" ujar Oscar yang menerima telpon dari bosnya itu.

" dan ada satu lagi tuan, nona Mora sedang berlibur ke Korea bersama keluarganya." Ujar Oscar lagi

Membuat seseorang dibalik telpon terdiam sesaat.

" Aku ingin kamu malam ini juga sudah ada disini!" Ujarnya yang sedikit kesal sambil menutup teleponnya. Membuat Oscar kalang kabut

"Tuan , tuan! menyebalkan kanapa langsung dimatikan!" Kesal Oscar karena bosnya itu langsung memutuskan obrolan mereka. Dasar bos gada akhlak.

" Jeni, tolong pesankan tiket untuk hari ini" perintah Oscar dan segera membereskan dokumen -dokumen yang harus dia bawa " apa dia tak mengijinkan aku untuk beristirahat sejenak" gumamnya kesal dengan bosnya yang keras kepalanya itu.

" Tapi pak Oscar bagimana tiket yang sudah kita pesan ?" Ujar jeni karena dia sudah memesan kan tiket untuk besok lusa.

"Batalkan. Dan jangan membantah apa kau ingin mati?." Ujarnya sambil tangannya menyentuh lehernya seperti orang yang sedang menggorok, membuat jeni bergidik ngeri dan langsung gerak cepat.

" ARMY love you forever" teriak Mora dan Raya saat menghadiri konser boyband K-Pop idola mereka

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!