Path Of The Sovereign

BAB 13: Pengganggu

Qing Long keluar dari dunia jiwa sesuai permintaan Liu Xian. Setelah itu, Qing Long langsung keluar dari gua untuk berjaga di sekitar gua. Ia melepaskan aura rajanya yang sangat mengerikan hingga membuat seluruh binatang buas ataupun monster yang ada di dalam hutan tersebut bergidik ketakutan dan berlarian untuk menyelamatkan diri.

Naga Azure adalah raja dari para bangsa naga. Sudah sejak dulu semua orang mengetahui bahwa Naga Azure adalah penguasa sekaligus raja dari segala ras binatang yang ada di dunia ini. Karena itu, para binatang buas tentu akan langsung lari saat mereka merasakan aura dari raja mereka.

Tidak hanya para binatang buas dan monster saja yang merasakan aura tersebut, bahkan beberapa murid sekte lain yang sedang berburu ataupun para pengembara yang kebetulan lewat juga dapat merasakan tekanan aura yang luar biasa itu. Mereka semua berlarian menuju sekte untuk melaporkan masalah ini, sementara para pengembara langsung bergegas menuju sumber aura tersebut.

**

Di kedalaman hutan, seorang pendekar paruh baya mengenakan jubah dengan lambang merak di punggungnya melesat dengan kecepatan tinggi setelah ia merasakan tekanan aura yang luar biasa itu.

"Sepertinya ada binatang buas yang kuat. Jika aku berhasil menjinakkannya, maka aku akan menjadi yang terkuat di sekte," ucap pria paruh baya tersebut.

Sementara itu, Qing Long yang tidak menyadari bahwa tindakannya telah mengundang perhatian orang lain, langsung mengubah bentuknya menjadi naga dan melingkarkan tubuhnya di depan mulut gua. Saat Qing Long ingin menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh sebuah aura yang mendekat ke arahnya.

"Siapa yang berani mengganggu tidur siangku? Dan siapa yang berani mengganggu tuanku yang sedang berkultivasi?" gumam Qing Long kesal.

Tak lama kemudian, muncul seorang pria paruh baya dengan mengenakan jubah berlambang burung merak di punggungnya. Pria tersebut tersenyum senang saat melihat seekor naga berada di hadapannya.

"Ternyata aura barusan berasal darimu," ucap pria tersebut.

"Kalau begitu, bersiaplah, karena sebentar lagi kau akan menjadi bawahanku," ucap pria tersebut dengan bangga.

"Hahahaha, hanya Nascent Soul sepertimu berani menjadikan aku bawahanmu?" ucap Qing Long sambil tertawa lantang.

Pria tersebut terkejut saat mengetahui naga di depannya bisa berbicara, namun sesaat kemudian ia malah tertawa keras.

"Hahaha, bagus, bagus! Aku tidak menyangka kau adalah naga tingkat tinggi. Aku menjadi semakin bersemangat untuk menundukkanmu," ucap pria tersebut dengan bangga.

"Coba saja jika kau mampu," ejek Qing Long.

Pria itu nampak geram mendengar ucapan Qing Long. Ia segera mengeluarkan pedang dari cincin ruangnya dan langsung melesat menyerang Qing Long.

"Dasar manusia rendahan," gumam Qing Long.

Qing Long kemudian mengibaskan ekornya dengan cepat dan langsung mengenai pria tersebut hingga membuatnya terpental puluhan meter. Pria itu memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya, namun ia masih belum menyerah dan mencoba untuk bangkit kembali.

Dengan kekuatan penuhnya, pria tersebut kembali melesat dengan kecepatan tinggi untuk menyerang Qing Long sekali lagi. Namun, usahanya hanya sia-sia karena hanya dengan kibasan ekor Qing Long, pria itu kembali terpental puluhan meter.

"Sial, naga ini sangat gesit dan kuat. Sepertinya aku harus meminta bantuan," gumam pria tersebut.

Ia kemudian mengeluarkan sebuah lencana berwarna hijau dari cincin ruangnya dan langsung memecahkan lencana itu. Qing Long nampak penasaran dengan apa yang dilakukan oleh pria tersebut, namun ia masih tenang dan tetap santai.

"Lakukan saja apa pun yang kau suka, karena sampai mati pun kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, bahkan jika hanya dalam mimpimu," gumam Qing Long.

Sepuluh menit kemudian, tiba-tiba muncul seratus orang mengenakan jubah yang sama seperti pria sebelumnya. Mereka semua memancarkan aura kultivasi di tahapan Soul Splitting, dan ada beberapa di tahapan Void Refinement.

"Tetua, bantu aku mengalahkan naga tersebut!" ucap pria paruh baya sebelumnya sambil menunjuk ke arah Qing Long.

"Semuanya, bentuk formasi penyerangan!" ucap salah satu pria yang memimpin kelompok itu.

Ternyata mereka semua adalah para tetua dan juga murid elit dari Sekte Merak. Kedatangan mereka karena mendapat panggilan dari lencana Merak yang dibuat khusus untuk keadaan mendesak agar bisa meminta bantuan dengan cepat.

Di dalam gua, Liu Xian yang merasakan adanya tekanan aura besar dari luar gua merasa sangat terganggu. Ia kemudian mengirimkan pesan jiwa kepada Qing Long.

"Qing Long, apa yang terjadi di luar sana? Kenapa sangat ribut? Aku bahkan tidak bisa berkonsentrasi," tanya Liu Xian.

"Maaf, Tuan. Di sini hanya ada beberapa tikus pengganggu. Silakan Tuan lanjutkan berkultivasi," ucap Qing Long berkeringat dingin.

"Baiklah," jawab Liu Xian singkat.

Setelah mendapat pesan jiwa dari Liu Xian, Qing Long nampak sangat marah dan geram kepada mereka semua karena kehadiran mereka telah mengganggu tuannya dalam berkultivasi.

"Kalian semua telah mengganggu Tuanku. Karena kalian juga Tuanku telah marah padaku, aku tidak akan memaafkan kalian semua," ucap Qing Long marah, kemudian langsung melesat terbang ke langit dan berubah ke wujud manusia.

Para murid dan juga tetua dari Sekte Merak sangat terkejut saat mengetahui bahwa naga yang akan mereka hadapi dapat mengubah wujudnya. Dan bukan hanya itu saja, bahkan aura yang terpancar dari pemuda yang sebelumnya adalah naga tersebut sangat kuat dan tidak dapat mereka ukur tingkatannya.

"Kalian semua benar-benar telah mengganggu Tuanku yang sedang berkultivasi," ucap Qing Long geram.

"Tu-tuan, maafkan kami!" jawab salah satu tetua Sekte Merak.

"Sudah terlambat. Pertama, bawahanmu mendatangiku dengan sikap yang sangat arogan, bahkan mencoba menjadikan aku sebagai bawahannya. Lalu kalian datang dan mengganggu konsentrasi Tuanku yang sedang berkultivasi. Jelaskan padaku, pengampunan seperti apa yang kalian inginkan?" ucap Qing Long dingin.

"Tu-tuan, kami akan memotong jari kelingking kami sebagai permintaan maaf pada Tuan," ucap tetua Sekte Merak.

Tetua yang lain dan para murid terkejut mendengar ucapan tetua mereka, namun mereka juga menyadari satu hal, bahwa memotong kelingking mereka akan lebih baik daripada kehilangan nyawa, atau lebih buruknya kehilangan kultivasi.

"Qing Long, ingat, jangan sampai membunuh mereka," ujar Liu Xian melalui pesan jiwa.

"Baiklah, karena Tuanku mau memaafkan kalian, maka lakukanlah. Setelah itu segera pergi dari tempat ini," ucap Qing Long.

Mereka semua kemudian mengeluarkan pisau dan langsung memotong kelingking mereka. Setelah selesai, mereka kemudian pergi dari tempat tersebut dan langsung kembali menuju Sekte Merak.

"Ingat, jangan pernah mendatangi hutan ini lagi. Kita tidak tahu sampai kapan dia akan berada di sini," ucap tetua tersebut tegas.

"Baik, Tetua Ketiga!" jawab mereka semua serempak.