Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Faqih Berkata Jujur
Setelah melangkahkan kaki meninggalkan ruangan yang di tempati Faqih. Wajah Yanti memerah. Ada rasa malu bercampur penasaran yang mendalam.
Aku harus memilikinya. Gumam Yanti yang penuh ambisi. Dengan langkah mantap di sepanjang lorong yang di hiasi lukisan lukisan ternama. Yanti berusaha tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk mendekati Faqih.
Sementara di ruangan VVIP Premium GOLD, Faqih memandang keluar jendela menatap matahari yang sudah sebagiannya tenggelam. Sangat indah, Gumam Faqih.
Terlintas di fikirannya rencana demi rencana membangun kekuatan bisnis raksasa.
Senyum miring di sudut bibir Faqih. Langkah pertama yang harus ku lakukan, mencari relasi. Memperluas pergaulan dan memiki jaringan luas. Membeli beberapa perusahaan, seperti hotel dan pertambangan.
Faqih kembali duduk di meja makan yang di sajikan pelayan. Masih begitu banyak menu yang belum tersentuh olehnya. Melihat beberapa menu terbaik, Faqih mencoba hidangan caviar yang berasal dari Rusia.
Ketika menyentuh lidah, ada rasa yang luar biasa di rasakannya. Sungguh luar biasa makanan ini. Pantas saja harganya sangat mahal. Ucap Faqih yang berbicara sendiri sambil mencicipi makanan.
Tak jauh dari pandangan matanya, terlihat sebuah daging irisan yang habis di panggang, baunya yang sangat harum. Mengundang selera makan. Baunya sangat menggoda.
Faqih mencoba untuk mencicipinya, perlahan daging itu di gigit sedikit. Merasakan kenikmatan potongan daging di mulut. Rasa yang belum pernah di rasakan selama menjadi orang yang miskin.
Waww. Ini sangat enak. Faqih sangat bersemangat merasakan enaknya daging yang di makan.
Faqih berbicara sendiri dengan semangat. Kali ini suaranya di tinggikan, sebab tidak ada orang lain di ruangan bersamanya. Begitu nikmatnya menjadi orang kaya raya. Apapun dapat di beli.
Kamu akan menyesal Andini. Dahulu saya sangat miskin. Kini saya orang paling terkaya di muka bumi. Ucap Faqih dengan lantang.
ha, ha, ha, ha
Faqih tertawa bahagia dan sedih setelah semua yang di alaminya.
Dia melanjutkan melihat pemandangan makanan yang seakan sudah untuk di habiskan.
Terlihat irisan ikan tuna yang di bakar di bungkus sayuran dan ada pula Udang lobster yang sangat besar, seukuran paha orang dewasa. Faqih bergumam, "Wahh, sangat lezat, sebentar saya memakannya setelah menemui Direktur Hotel Bintang Permata". Saat ini saya sudah merasa kenyang".
Faqih melangkah keluar dari ruangan menuju lantai dasar.
Setiba di lantai dasar, Faqih menanyakan keberadaan Manager Hotel. Ada suatu hal yang ingin di sampaikan.
Mendengar Pria yang dia sukai mencarinya. Manager Hotel Bintang Permata segera menemuinya di lobi utama.
Yanti sedikit membungkuk, lalu bertanya. "Apa ada yang bisa saya bantu Tuan ?".
Faqih menatapnya begitu lama. Wanita ini semakin cantik, pakaian yang di pakai saat ini terlihat lebih seksi. Rok panjang yang memiliki model belahan, sehingga paha putih mulus terlihat.
Ternyata Yanti memiliki niat untuk memikat pria yang berada saat ini di hadapannya.
Sebelum bertemu, Yanti mengganti pakaiannya dan riasannya, membuat semakin memikat hati. Harum tubuhnya membuat Faqih terpesona.
Tuan,, Tuan,, Tuan,,
Faqih sedikit melamun menatap Yanti, sehingga di kagetkan dengan panggilannya Yanti.
Oh maaf Nona. Saya sedikit melamun menatapmu. "Faqih berkata jujur". Saya lihat dirimu semakin cantik, berbeda dengan sebelumnya.
Mendengar pujian Faqih. Wajah Yanti sedikit memerah, Dia merasa bahagia membuat pria di hadapannya menyukai dirinya yang saat ini memakai pakaian sedikit seksi.
Ada hal yang ingin saya sampaikan. Tutur Faqih yang sedang menatap Yanti. Mendengar perkataan pria di hadapannya. Yanti sedikit gugup, dalam hati berbisik, "apa ada masalah dengan pelayanan hotel ! Ataukah ada sesuatu yang menyinggungnya".
Saya ingin bertemu dengan pemilik Hotel ini, Ucap Faqih dengan santai.
Apa ada sesuatu Tuan ? Biar saya sampaikan kepada Direktur alasannya. Jawab Yanti penuh harap
Oh tidak ada hal yang penting, Tutur Faqih. Saya hanya ingin menanyakan, apakah Hotel Bintang Permata ini mau di jual ? Jika mau di jual, maka saya berniat membelinya.
Boommm,,,
Mendengar perkataan Faqih. Detak jantung Yanti sangat kencang. Dia tidak menyangka pria di hadapannya menanyakan Hotel ini akan di jual.
Harga jual hotel ini kisaran 250 Triliunan. Bukankah harganya begitu mahal. Mendengar perkataan Faqih, Yanti menundukkan tubuhnya memberi hormat. Terlihat belahan dada yang begitu mulus, membuat Faqih semakin tergoda. Ada rasa memuncak di dalam fikirannya.
Yanti melangkah ke hadapan Faqih lalu berbisik di telinganya, Tuan tunggu sebentar, saya akan ke ruangan Direktur
Nafas yang terasa di telinga, di tambah belahan dada yang begitu jelas dengan jarak hanya 10 cm dari hidungnya dan matanya. Membuat Faqih tidak nyaman, ada rasa ingin melumat bibir Yanti. Akan tetapi Faqih seorang pria yang menjaga kehormatan seorang wanita. Dia menahan diri untuk tidak bereaksi. Menahan gejolak
Melihat kegelisahan Faqih, Yanti merasa senang, telah membuat pria incarannya tergoda.
