Di sebuah akademi rahasia yang tersembunyi dari pandangan dunia biasa, para siswa diajari cara mengendalikan waktu. Ada yang bisa melihat masa depan, yang lain mampu mengubah masa lalu, dan beberapa memiliki kemampuan untuk hidup di antara detik-detik yang hilang. Namun, ada legenda tentang seorang murid yang berhasil melarikan diri dari batas waktu dan menjadi abadi—dan sekarang, dia berencana mengubah sejarah manusia sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADHIWARNA_AUTHOR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKADEMI WAKTU EPISODE 13
*CERITA BERLANJUT: JEJAK PARA PENDULUM WAKTU*
Ketenangan yang kembali menyelimuti Akademi Meulaboh setelah penutupan celah antar dimensi ternyata tidak berlangsung lama. Resonator Dimensi kini ditempatkan dengan aman di ruang penyimpanan artefak, namun kehadirannya justru memicu fenomena aneh lainnya. Beberapa artefak kuno di akademi mulai bergetar tidak stabil, memancarkan energi yang tidak selaras, seolah merespons resonansi dimensi lain.
Orion, yang semakin pulih dan kembali aktif membimbing Kirana dan teman-temannya, menjelaskan bahwa artefak-artefak kuno sering kali terhubung satu sama lain melalui resonansi energi yang kompleks. Gangguan pada satu titik, seperti pembukaan celah dimensi, dapat memengaruhi artefak lain yang memiliki frekuensi energi yang serupa. Ia khawatir bahwa ketidakstabilan ini dapat memicu efek yang tidak terduga, bahkan mungkin membuka kembali celah antar dimensi.
Dalam penelitian mereka, mereka menemukan catatan tentang kelompok kuno lain yang disebut "Para Pendulum Waktu." Kelompok ini diyakini memiliki pemahaman mendalam tentang resonansi temporal dan dimensional, serta kemampuan untuk menyeimbangkan energi antar artefak. Namun, catatan tentang keberadaan mereka sangat langka dan samar, seolah sengaja disembunyikan dari sejarah.
Salah satu petunjuk mengarah pada sebuah perpustakaan tersembunyi di reruntuhan kerajaan kuno di Sumatera Utara. Perpustakaan itu diyakini menyimpan pengetahuan yang hilang tentang Para Pendulum Waktu dan cara menstabilkan resonansi energi antar artefak. Tanpa ragu, Kirana, Alana, Aisyah, Farhan, dan Arya kembali melakukan perjalanan, ditemani oleh Orion yang merasa bertanggung jawab untuk mengungkap rahasia masa lalu ini.
Perjalanan ke Sumatera Utara membawa mereka melalui situs-situs bersejarah yang megah dan hutan-hutan yang menyimpan cerita kuno. Mereka menghadapi teka-teki arsitektur kuno dan harus menggunakan kemampuan elemen mereka untuk membuka jalan menuju perpustakaan tersembunyi yang terletak di bawah reruntuhan istana.
Di dalam perpustakaan yang berdebu dan dipenuhi dengan gulungan-gulungan kuno, mereka menemukan catatan-catatan yang mengungkap lebih banyak tentang Para Pendulum Waktu. Ternyata, kelompok ini adalah penjaga keseimbangan energi antar artefak dan dimensi. Mereka memiliki kemampuan unik untuk memanipulasi resonansi energi, menggunakan artefak seperti pendulum untuk menyelaraskan frekuensi temporal dan dimensional.
Catatan itu juga menyebutkan tentang adanya "Inti Resonansi," sebuah artefak pusat yang menjadi sumber kekuatan Para Pendulum Waktu. Inti Resonansi diyakini mampu menstabilkan energi dari berbagai artefak dan mencegah gangguan lintas dimensi. Namun, keberadaan Inti Resonansi telah lama menjadi misteri, dan lokasinya tidak diketahui.
Saat mereka mempelajari catatan-catatan itu, mereka menemukan sebuah simbol aneh yang berulang kali muncul. Orion mengidentifikasi simbol itu sebagai representasi dari resonansi energi yang seimbang. Ia menduga bahwa simbol itu mungkin merupakan kunci untuk menemukan Inti Resonansi.
Dengan mengikuti jejak simbol itu, mereka menemukan sebuah mekanisme tersembunyi di dalam perpustakaan yang membuka sebuah lorong rahasia menuju ruang bawah tanah yang lebih dalam. Di sana, mereka menemukan sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan artefak-artefak kuno yang berayun perlahan seperti pendulum, memancarkan energi yang harmonis. Di tengah ruangan, tergantung di atas platform berputar, adalah Inti Resonansi – sebuah kristal berbentuk bola yang memancarkan cahaya multiwarna yang lembut dan berdenyut.
Saat mereka mendekati Inti Resonansi, tiba-tiba muncul sosok-sosok berjubah putih dari balik bayangan. Mereka bergerak dengan anggun dan memancarkan aura kedamaian dan kebijaksanaan. Mereka memperkenalkan diri sebagai keturunan terakhir dari Para Pendulum Waktu, yang selama berabad-abad menjaga rahasia dan energi Inti Resonansi.
Pemimpin Para Pendulum Waktu menjelaskan bahwa gangguan dimensional baru-baru ini telah membangunkan Inti Resonansi dan memanggil mereka untuk mengungkapkan diri. Mereka telah mengawasi Kirana dan teman-temannya dan percaya bahwa mereka adalah pewaris yang layak untuk memahami dan menggunakan kekuatan Inti Resonansi.
Mereka mengajarkan Kirana dan teman-temannya tentang prinsip-prinsip resonansi energi dan cara menggunakan Inti Resonansi untuk menstabilkan artefak-artefak di Akademi Meulaboh dan mencegah gangguan dimensional lebih lanjut. Mereka menjelaskan bahwa Inti Resonansi tidak boleh digunakan untuk memanipulasi waktu atau dimensi, tetapi hanya untuk menjaga keseimbangan.
Dengan bimbingan Para Pendulum Waktu, Kirana belajar untuk menyelaraskan energinya dengan Inti Resonansi. Ia belajar untuk merasakan resonansi energi dari setiap artefak di akademi dan menggunakan Inti Resonansi untuk menstabilkan frekuensinya. Alana, dengan pemahamannya tentang aliran waktu, mampu memahami bagaimana resonansi energi memengaruhi stabilitas temporal. Aisyah, dengan kepekaan alaminya, dapat merasakan ketidakseimbangan energi dan membantu Kirana dalam proses penyelarasan. Farhan dan Arya menggunakan elemen mereka untuk memperkuat koneksi energi antara Inti Resonansi dan artefak-artefak lainnya.
Setelah beberapa waktu belajar dan berlatih, mereka berhasil menstabilkan semua artefak di Akademi Meulaboh. Getaran aneh dan energi yang tidak selaras menghilang, dan akademi kembali memancarkan aura kedamaian dan stabilitas.
Para Pendulum Waktu memutuskan untuk tetap tinggal di dekat Inti Resonansi, siap untuk membantu jika terjadi gangguan keseimbangan energi di masa depan. Mereka melihat potensi besar dalam diri Kirana dan teman-temannya sebagai penjaga masa depan.
Pengalaman ini mengajarkan mereka tentang lapisan kompleksitas lain dalam menjaga keseimbangan alam semesta – keseimbangan energi antar artefak dan dimensi. Mereka menyadari bahwa tugas mereka sebagai penjaga terus berkembang dan melibatkan pemahaman yang lebih dalam tentang hukum-hukum yang mengatur ruang dan waktu. Jejak Para Pendulum Waktu telah membuka babak baru dalam perjalanan mereka, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang dari mana saja, di antara detik waktu atau di antara batas dimensi.