Istri Kedua Mafia Bos

Bella sedang berpikir soal Vivian, wanita itu cantik seolah tanpa cela, terlihat hangat dan baik. hubungan Marvel dengan Vivian juga terkesan baik-baik saja tapi kenapa Marvel justru menikah lagi dan anehnya Vivian sama sekali tidak terganggu apalagi mengamuk.

Sepertinya mereka semua sudah gila! kenapa aku bisa hidup diantara rombongan orang aneh itu?!

Bella mengusap wajahnya dengan gelisah.

Melihat Bella gusar, Marvel hanya tersenyum sinis, ia tahu isi pikiran Bella. pasti istri keduanya itu sedang bingung melihat apa yang terjadi di rumah tangga Marvel dan Vivian.

"Sudah sampai, kau mau turun atau tetap di dalam mobil?!" ucap Marvel membuat Bella tersentak.

Setibanya di mansion Marvel dan Bella bertengkar. Bella menatap Marvel dengan berani, ia bahkan meraih lengan Marvel dan mencengkeramnya kuat-kuat. tentu saja Marvel tidak merasa sakit dengan cengkraman Bella itu, ia hanya geli saja.

"Kenapa kau menikah lagi jika hubungan mu dengan istrimu baik-baik saja?!" tantang Bella.

Marvel terkejut melihat keberanian Bella, sepertinya gadis itu muak sekali dengan drama pernikahan yang Marvel dan Vivian lakoni.

"Memangnya kenapa? harusnya kau senang jika Vivian tidak mempermasalahkan keberadaan mu"

"Tapi ini sangat tidak wajar! lebih baik kau hidup bahagia dengan Vivian dan lepaskan aku!"

"Melepas dirimu? jangan bermimpi Isabella kau tidak akan pernah pergi dariku sampai kapanpun" Marvel meraih dagu Bella dengan jemarinya.

"Aku tahu kenapa kau menikahi ku" kata Bella angkuh.

"Kenapa? terangkan padaku karena aku sangat penasaran dengan isi pikiranmu Bella"

Matteo yang melihat kejadian itu hanya bisa diam. bagaimanapun ia tidak bisa ikut campur urusan rumah tangga bosnya. tapi Matteo kadang berpikir memang Marvel sedikit keterlaluan pada Bella.

"Istrimu tidak bisa punya anak?" Bella tertawa sinis. ia terpaksa mengatakan hal itu, bukan dirinya tidak memiliki simpati pada sesama perempuan hanya saja Bella benar-benar putus asa membuat Marvel mau melepas dirinya.

Marvel terdiam mendengar tuduhan sarkas dari Bella. ia tahu Bella bukan gadis yang kasar, Marvel paham jika Bella hanya ingin memancing amarahnya saja.

"Oh atau kau yang tidak bisa punya anak?" tuduh Bella sembari menengadah menatap wajah tampan Marvel yang mulai terlihat kesal.

Marvel tidak bisa lagi menahan kesabarannya. ia menarik pinggang Bella dengan kasar dan menekan kening Bella dengan keningnya.

"Kau bicara apa? kau pikir aku tidak bisa memberi keturunan? kau mau mencoba?!"

Bella memucat dan gemetar, ia sudah salah menantang Marvel. tadinya Bella hanya berniat membuat Marvel kesal tapi ia tidak menyangka akan sejauh ini.

"Tidak Marvel! kau mau apa? lepaskan aku!" Bella menampar wajah Marvel karena refleks ketakutan.

Marvel tidak bergeming ia menatap tajam sepasang mata Bella yang sudah membuatnya gila sejak pertama kali memandangnya. Marvel mengangkat tubuh Bella menaiki anak tangga menuju kamarnya. semua anak buah Marvel termasuk Matteo hanya bisa terdiam.

"Lihat apa kalian ayo bubar!" kata Matteo pada anggota Cruise lainnya.

Matteo hanya menggelengkan kepala, sekali lagi ia tidak mengerti kerumitan soal Marvel dengan istri-istrinya.

Di kamar Marvel membaringkan tubuh Bella ke atas ranjang dan menindihnya.

"Lepaskan aku Marvel, jangan menyentuhku kau sudah berjanji padaku bukan?" kata Bella mengiba.

Marvel tidak peduli, ia mendekati wajah Bella dan menyentuh kulit pipi Bella dengan ujung hidungnya. Bella Merinding merasakan sedikit sentuhan Marvel. ia terus memberontak sampai bibir Marvel menyambar bibir Bella dan melumatnya secara perlahan, lembut dan berhati-hati hingga membuat Bella terkesiap dan terdiam membeku.

Jantung Bella berdebar kencang tidak beraturan, sekian detik berciuman akhirnya Marvel mengangkat wajahnya dan mengakhiri semua. ia terlihat salah tingkah dan segera bangkit dari atas tubuh Bella yang terasa membeku.

Marvel segera pergi dari kamar, ia perlu menenangkan diri karena jantungnya juga berdebar saat tadi ia mencium Bella.