NovelToon NovelToon
Visionaries Of The Sacred

Visionaries Of The Sacred

Status: sedang berlangsung
Genre:Akademi Sihir / Slice of Life / Keluarga / Action / Persahabatan / Fantasi
Popularitas:50
Nilai: 5
Nama Author: Nakuho

menceritakan sang pangeran bernama iglesias Lucyfer seorang pangeran yang manja dan kekanak-kanakan suatu hari dia dan kakak perempuan Lucyfer iglesias Elice ingin menjadi penyihir high magnus dan bertahun tahun berlalu di mana saat sang kakak kembali lagi ke kerajaan vantier Elice berubah pesat dan menjadi sangat dingin, perfeksionis,fokus dan tak peduli dengan siapapun bahkan Elice malah menantang sang adik dan bertarung dengan sang adik tetapi sang adik tak bisa apa apa dan kalah dalam satu teknik sihir Elice,dan Elice mulai menyadarkan Lucyfer kalau penyihir seperti nya tak akan berkembang dan membuat lucyfer tetap di sana selama nya dan sang adik tak menyerah dia ke akademi yang sama seperti kakak nya dan mulai bertekad menjadi high magnus dan ingin membuktikan kalau diri nya sendiri bisa jadi high magnus tanpa kakak nya dan Lucyfer akan berjuang menjadi yang terhebat dengan 15 teman teman nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nakuho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 11:kini aku bangkit tapi untuk mengalahkan mu

Dua tahun telah berlalu sejak hari itu—hari ketika darah, amarah, dan kata-kata tak terucap memisahkan Lucyfer dari kakaknya untuk selamanya.

Kini Lucyfer berusia enam belas tahun.

Di mata warga kota, namanya hanyalah gema samar dari nama sang kakak. Ke mana pun ia melangkah, bisikan selalu mengikuti.

“Dia adiknya.” “Yang itu jauh lebih hebat.” “Sayang sekali, tak selevel.”

Pujian untuk kakaknya berubah menjadi belati yang perlahan menusuk dada Lucyfer.

Ia berdiri di balkon akademi, menatap langit sore yang kelabu. Angin dingin menerpa rambutnya, tapi ekspresinya tak berubah—dingin, datar, nyaris kosong.

“Aku…” suaranya rendah, hampir tenggelam oleh angin.

“Aku tak akan terus hidup sebagai bayangan kakak ku.”

Tangannya mengepal.

“Aku muak.”

“Aku akan bangkit. Bukan untuk masa laluku. Bukan untuk pengakuan siapa pun.”

“Tapi untuk membuktikan bahwa aku setara… atau bahkan berada di atas kakak payah itu.”

Malam harinya, Lucyfer duduk di atas kasur kamarnya. Cahaya lilin memantulkan bayangan tubuhnya di dinding—rapuh, namun keras kepala. Ia memeluk lututnya, menunduk dalam keheningan yang menyesakkan.

Tanpa dirimu…

Tanpa nama besarmu…

Aku akan berdiri sendiri.

“Kakak sialan…” bisiknya lirih.

“Aku membencimu.”

Ia tahu. Jauh di dalam hatinya, sesuatu telah retak. Depresi itu nyata—bukan luka fisik, tapi kehampaan yang perlahan menggerogoti semangatnya. Di Akademi Sihir Menengah, Lucyfer tak lagi berambisi. Ia datang hanya karena kewajiban, belajar tanpa gairah, bertarung tanpa nyala.

Ia hidup, tapi tak benar-benar berjalan.

Suatu siang, di lorong akademi yang ramai, langkah Lucyfer terhenti.

“Elviera.”

Gadis itu mendekat dengan langkah tenang, wajahnya tetap datar seperti biasa. Ia menyerahkan sebuah surat, kedua tangannya lurus dan sopan.

Lucyfer menerimanya dan membaca sekilas. Alisnya sedikit terangkat—satu-satunya perubahan ekspresi yang terlihat.

“Apa maksudnya ini?” ucapnya dingin.

“Surat ini… permintaan pernikahan?”

Elviera tersentak. Untuk sesaat, ketenangannya runtuh. Wajahnya memucat sebelum ia segera menunduk dalam-dalam.

“Maafkan saya, Tuan Muda,” katanya cepat.

“Surat itu tertukar. Itu bukan untuk Anda. Mohon abaikan.”

Ia buru-buru menyerahkan surat lain.

“Ini yang benar.”

Lucyfer membaca surat kedua dengan lebih saksama. Stempel akademi tertera jelas.

Akademi Agreta.

Akademi elit. Tempat para penyihir unggulan dikumpulkan. Tempat yang sama—tempat kakaknya dulu menempa diri dan meraih pengakuan dunia.

Jantung Lucyfer berdegup pelan.

“Akademi ini…” katanya lirih.

“Aku akan masuk.”

Tak ada ragu dalam suaranya.

Elviera mengangkat wajahnya, lalu menunduk hormat.

“Sebagai tangan kanan Anda, aku akan ikut ke sana dan tetap melayani Anda, Tuan Muda Lucyfer.”

Keputusan itu menjadi titik balik.

Akademi Agreta berdiri megah, seperti benteng para bangsawan yang memiliki sihir yang kuat.

Seorang gadis bertopeng ungu melangkah melewati gerbang tanpa menoleh.

Identitasnya tertutup rapat. Di tangannya, sebuah tongkat sihir ungu berkilau—memancarkan aura mengerikan. Setiap langkahnya sunyi, tapi kehadirannya membuat udara terasa berat.

Di sisi lain, seorang pemuda berambut merah gelap menatap bangunan itu dengan mata berbinar.

“Waaah… jadi ini Akademi Agreta?”

katanya terkekeh.

“Gila… aura tempat ini beda banget.”

“Hehehe, syukurlah sihirku kuat. Kalau gini, gas daftar!"

Di aula pendaftaran, seorang gadis berambut pink memandang antrean panjang dengan wajah campur aduk antara gugup dan senang.

“Banyak juga ya…” gumamnya.

“Semoga aku nggak telat.”

Keributan kecil pecah di meja pendaftaran.

“Hei!” bentak seseorang dengan nada kasar.

“Kalau mau daftar, antre! Jangan nyelonong!”

“Kesabaranku ada batasnya!”

Teriakan, tawa, ambisi, dan ego bercampur menjadi satu.

Dan di tengah semua itu—

Lucyfer melangkah masuk.

Ini adalah awal perjalanannya.

Untuk menjadi lebih kuat.

Untuk menantang dunia.

Dan suatu hari…

Menghadapi ancaman para penyihir jahat yang perlahan bergerak dari balik bayangan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!