Bagaimana jika sikap baik dan penuh perhatian sang suami ternyata adalah sebuah sandiwara untuk menutupi kesalahannya?
Dara Jelita tidak pernah menyangka kalau Raditya Pratama, suami yang sangat dicintainya ternyata menyimpan banyak rahasia. Cinta yang ditunjukkan oleh suaminya ternyata hanyalah sebuah topeng untuk menutupi kebohongan yang selama ini disembunyikannya selama bertahun-tahun.
Akankah Dara tetap bertahan dalam pernikahannya setelah tahu rahasia yang disembunyikan oleh suaminya?
Yuk, simak kisahnya di sini. Jangan lupa siapin tisu karena cerita ini mengandung banyak bawang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKU AKAN BERSIKAP ADIL
"Ceraikan wanita simpananmu itu sekarang juga!" ucap Dara penuh penekanan.
"Apa?" Raditya dan Kinara sangat terkejut. Sementara Davin tersenyum tipis.
Sepertinya, Daranya yang dulu telah kembali.
"Aku tidak mungkin menceraikan Kinara, Dara. Apalagi, saat ini dia adalah ibu dari anakku–"
"Dan kamu sangat mencintainya! Benar begitu?"
"Dara aku–"
"Kalau begitu lupakan saja niatmu. Kalau kamu memang tidak ingin menceraikannya, biar aku saja yang menggugat cerai dirimu."
"Dara aku–"
"Aku tetap akan menggugat cerai dirimu kalau kamu tidak mau bercerai dengannya!" Dara berkata dengan tegas dan penuh percaya diri.
"Tidak, Dara. Aku tetap tidak setuju bercerai denganmu. Bukankah kamu juga sangat mencintaiku? Aku janji, aku akan bersikap adil pada kalian berdua." Raditya masih mencoba merayu Dara.
"Adil, kau bilang? Adil yang seperti apa? Saat ini saja kamu tidak bersikap adil, bagaimana ke depannya?" Dara menatap remeh pada Raditya.
"Aku janji, Dara. Tolong, beri aku satu kesempatan lagi untuk membuktikannya padamu." Raditya mengatupkan kedua tangannya di depan dada, membuat Kinara mengepalkan tangannya menahan amarah.
"Apa-apaan kamu, Mas? Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau kamu akan menceraikan dia secepatnya?" Kinara menatap Raditya dengan penuh amarah.
"Diamlah, Kinara! Aku harus menyelesaikan masalahku dulu dengan Dara. Biar bagaimanapun, dia juga istriku!" Raditya berbicara dengan penuh penekanan.
Kinara mendengus kesal. Namun, tak urung dirinya pun
menurut. Apalagi, saat melihat kemarahan pada wajah Raditya.
"Kau dengar sendiri ucapan wanita simpananmu bukan? Dia saja tidak setuju diduakan, apalagi aku yang masih resmi sebagai istri sahmu?" Dara menatap Kinara yang semakin terlihat marah. Namun, Dara hanya tersenyum menanggapi kemarahan wanita itu.
Dara melangkah mendekati Kinara. Rasanya sangat menyenangkan melihat wanita itu terlihat sangat kesal.
"Ini baru pemanasan, ******!Kau belum tahu siapa aku. Aku pastikan, kau akan mendapatkan balasan yang setimpal atas apa yang sudah kau lakukan padaku," bisik Dara, tepat di telinga wanita itu, kemudian kembali ke hadapan Raditya yang masih memohon untuk diberi kesempatan kedua.
"Kalau kamu tidak mau menceraikan wanita simpananmu, setelah pulang dari sini, aku akan mendaftarkan surat gugatan cerai ke pengadilan. Aku–"
"Dara!" Raditya menggeleng pelan. Entah kenapa, ada rasa sakit yang mencabik hatinya. Sungguh! Raditya tidak ingin kehilangan Dara sekarang.
"Kamu tidak menyetujui syarat dariku. Jadi, aku juga tidak punya kewajiban untuk menurutimu," ucap Dara, tersenyum mengejek ke arah Raditya.
"Davin, kamu pasti mengenal beberapa pengacara hebat untuk menangani kasus perceraianku bukan?" Pandangan Dara beralih ke arah Davin.
"Tentu saja."
"Bagus!" Dara tersenyum puas.
"Dara. Sampai kapanpun aku tidak akan bercerai denganmu. Tolong beri aku satu kesempatan lagi, Dara. Aku janji, aku akan bersikap adil pada kalian berdua!" Raditya masih berusaha mengambil hati Dara. Laki-laki itu sangat tahu kalau istri pertamanya itu sangat mencintainya.
"Kau benar akan bersikap adil? Kalau begitu, belikan aku rumah mewah seperti dia! Belikan perhiasan dan juga barang-barang mewah yang kau berikan padanya tanpa ada satupun yang terlewat. Belikan juga, semua yang pernah kau berikan pada wanita simpananmu itu!" Dara berteriak marah. Mengungkapkan segala kemarahannya.
"Baik! Aku janji akan membelikan semuanya. Apapun yang kamu minta," ucap Raditya penuh percaya diri.
"Benarkah?"
"Iya, Sayang."
"Termasuk rumah mewah yang sama dengan rumahnya?"
"Tentu! Aku akan membelikan rumah yang sama dengan rumah yang ditinggali oleh Kinara."
Dara tertawa mendengar ucapan Raditya.
"Sepertinya kamu lupa satu hal, Raditya!" Raditya mendongak. Wajah cantik Dara menyambutnya dengan senyuman sinis.
"Kau lupa, kalau aku sudah melaporkan perselingkuhanmu." Dara tertawa pelan melihat Raditya yang sangat terkejut dengan kedua mata membola.
"Bagaimana kau akan membelikan aku rumah mewah jika kamu sendiri terancam tidak punya pekerjaan?"
BERSAMBUNG ....
seru banget
makasih thor dah buat novel sebagus ini. semoga sampai akhir ya bagusnya