NovelToon NovelToon
My Guardian Devil(Bima & Ellena)

My Guardian Devil(Bima & Ellena)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Identitas Tersembunyi / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:68.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itha Sulfiana

Suamiku punya dua identitas? Mana yang benar?

Demi adik yang sedang tertidur panjang dalam komanya, Ellena akhirnya memutuskan menerima ajakan menikah dari seorang pria yang paling dia benci. Namun, apakah lelaki itu memang sejahat itu? Seiring berjalannya waktu, Ellena mulai meragukan itu. Akan tetapi, kehadiran sosok Darren yang tak pernah Ellena ketahui keberadaannya selama ini, seketika membuat keraguan Ellena kembali menguap. Mana sosok asli yang sebenarnya dari suaminya? Bima atau Darren?


Selamat datang di dunia percintaan yang bertabur intrik perebutan harta dan tahta!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Hai, El !!! Lama gak ketemu !!! Kamu mau berangkat kerja ? Bareng aku aja yuk !". Sapa Andra dengan ramah, kemudian menawarkan tumpangan kepada Ellena yang nampaknya sedang menunggu Bis.

"Gak usah mas ! El nunggu bis aja. Paling gak lama lagi dateng." Ellena berusaha menolak Andra sehalus mungkin, takut menyinggung perasaan anak bosnya itu.

Jujur saja, El sedikit terkejut melihat keberadaan Andra yang tiba-tiba saja muncul entah darimana. Agak sedikit canggung jika Ellena ikut dengan Andra yang notabene nya baru dua kali bertemu dengannya. Terlepas dari status Andra sebagai putra atasannya, El tetap menganggap Andra sebagai orang asing.Melihat Ellena yang tampaknya tidak akan menerima tawarannya,Andra kemudian turun dari mobil dan menghampiri Ellena yang masih setia berdiri dihalte bis.

"Ayolah ,El. Lagian kalo bisnya ternyata udah lewat gimana ?." Andra kemudian melirik jam tangannya sesaat lalu melanjutkan ucapannya.

"Udah jam segini loh, El. Kalo kamu telat gimana ? Bareng aku aja yuk !".

Sedetik. Dua detik. Ellena masih berpikir. Tanpa sadar ia menggigit bibir bawahnya yang sukses membuat Andra terpaku menatap El. Andra baru sadar bahwa bibir gadis mungil ini benar-benar cantik. Ia yakin tak akan ada pria yang mampu menolak bibir semerah muda milik El. Astaga !!! Apa sih yang Andra pikirkan ? Lihatlah ia sekarang, tersipu sendiri dengan wajah memerah karena pikirannya yang kelayapan entah kemana.

Kembali kepada Ellena. Gadis itu masih berpikir. Sebenarnya tawaran Andra sayang untuk ditolak, hitung-hitung buat hemat ongkos bukan ? Tapi, jika ia berangkat dengan Andra, apa kata karyawan lain dan tentu saja Nyonya Hanin ? Mereka bisa berpikir yang tidak-tidak tentang Ellena. Tetapi yang dibilang Andra juga ada benarnya. Bagaimana kalau ternyata bis nya sudah lewat ?

"Tapi El gak ngerepotin mas Andra kan ?". Tanya Ellena ragu-ragu.

Andra hanya tertawa kecil sambil menggeleng.

"Nggak sama sekali ,El. Justru saya senang bisa anterin kamu."

"Tapi nanti mas Andra telat, gimana ?".

" Justru kalau kita kelamaan diskusi disini, kita berdua bakalan telat, El."

"Ya udah, El ikut mas Andra aja." Akhirnya Ellena mengalah dan lebih memilih ikut bersama Andra. Toh, rezeki tidak boleh di tolak bukan ?

"Pilihan yang bijak." Andra segera menggandeng tangan Ellena menuju mobilnya, membukakan pintu mobil untuk El sebelum ia juga masuk kedalam mobil.

Sepanjang perjalanan, Ellena merasa sangat canggung. Entah kenapa, Andra sejak tadi lebih banyak menatap Ellena ketimbang jalan didepannya. Apakah di wajah Ellena ada sesuatu ? Atau El salah pakai seragam ?

"Mas Andra lihatnya kedepan dong, jangan ke saya terus. Kan jalannya didepan, bukan disamping sini." Akhirnya Ellena memberanikan diri menegur Andra.

Andra lagi-lagi hanya terkekeh kecil.

"Abisnya wajah kamu lucu sih."

"Emangnya saya badut apa ???".

"Bukan, tapi lebih lucu daripada badut malah."

Astaga, apa yang baru saja Andra katakan ? Wajah Ellena lebih lucu daripada badut ? Itu pujian atau hinaan ? Tanpa sadar satu cubitan maut Ellena mendarat di lengan Andra.

"Mas Andra jahat banget sih !!! Masa' muka El dikatain lebih lucu dari badut ?" Ellena menggerutu dengan bibir yang manyun.

"Iya, iya ! Maaf. Saya cuma bercanda kok, El. Jangan ngambek."

"Mas Andra ngeselin."

"Saya bohong bilang muka kamu lebih lucu daripada badut."

"Oh ya ?".

"Kamu mau tau yang dipikiran saya saat liat kamu ?".

Ellena menoleh dan mengerutkan dahinya, menunggu jawaban dari perkataan Andra barusan. Namun, yang ia dapati justru tatapan yang Ellena tidak dapat artikan dari mata Andra ketika balik menatapnya.

"Kamu cantik, El. Kamu wanita tercantik yang pernah saya temui seumur hidup saya selain mamaku."

Wajah Ellena sontak memerah mendengar perkataan Andra . Buru-buru ia memalingkan wajahnya dari Andra. Dan apa-apaan ini ? Kenapa jantungnya harus berdetak kencang tak karuan begini ? Bagaimana jika Andra mendengarnya ? Ini memalukan. Sadarlah, Ellena. Itu hanya pujian biasa, bukan sesuatu yang harus sampai membuatmu jadi salah tingkah begini. Pikiran Ellena kini sedang berusaha menenangkan degup jantungnya akibat ulah dari anak bosnya ini.

"Udah sampai ,El." Ucapan Andra membuyarkan lamunan Ellena.

Ellena menatap sekelilingnya, benar ia sudah sampai. Karena bengong terlalu lama, ia sampai tak sadar bahwa mereka sudah didepan Adelis. Buru-buru El membuka pintu dan segera turun.

"Makasih buat tumpangannya, Mas." Ucap Ellena lalu buru-buru berbalik dan berjalan cepat.

"El !!!" Sahut Andra.

Mau tak mau Ellena kembali ke dekat mobil Andra dan menatap Andra dari luar kaca mobil yang terbuka. Andra tersenyum lalu menyodorkan tas slempang miliknya yang tertinggal.

"Tas kamu ketinggalan."

"Ma.. Makasih mas !". Ellena segera meraih tasnya dengan canggung, mengangguk hormat pada Andra dan segera mengambil langkah seribu menjauh dari Andra. Cepatlah menjauh El, berada didekat pria itu tidak baik untuk kesehatan jantungmu. Gumam El dalam hati sambil memegang dadanya.

Sementara Andra masih disana setia menatap punggung Ellena yang kini hilang dibalik pintu masuk toko bunga Adelis.

##########

 

"Sam, hal yang saya minta beberapa waktu lalu sudah kamu selidiki ?". Ucap Bima yang sedang menelepon sambil menatap keluar jendela dari lantai 20 kantornya.

"Sudah, tuan muda. Hanya saja, ada sedikit kendala. Ada beberapa hal yang masih belum bisa saya dapatkan." Jawab Sam dari seberang telepon.

Bima mengusap bibir bawahnya dengan jari telunjuk sambil berpikir. Baru kali ini Sam terkendala dengan pekerjaannya. Apa yang bisa membuat Sam kesulitan mencari tahu tentang bocah tengil itu ?

"Laporkan yang ada dulu, Sam. Sisanya bisa nanti saja. Saya butuh laporan itu sekarang." Bima mengakhiri teleponnya dan kembali duduk di kursinya melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya ia kerjakan.

20 menit kemudian, Okta masuk keruangan Bima sambil menunduk hormat.

"Maaf Pak Bima. Ada Sam yang ingin bertemu diluar."

"Suruh Sam masuk !". Jawab Bima tanpa menatap Okta. Matanya masih berfokus pada layar laptop didepannya. Barulah ia menutup laptopnya setelah mendengar suara Sam menyapa.

"Selamat siang, Tuan muda." Sapa Sam dengan hormat.

"Jadi bagaimana ? Sudah dapat yang saya minta ?". Bima langsung masuk ke inti pokoknya.

Wajah Sam terlihat takut. Dengan ragu ia menyerahkan amplop coklat berisi data diri Ellena yang di rasanya belum sempurna untuk ia serahkan kepada bosnya.

"Maafkan saya tuan muda. Kali ini saya Mengecewakan anda." Sam tertunduk dengan tangan yang saling bertautan. Ia sudah siap dengan segala kemungkinan. Bisa saja Bima akan memarahinya atau menghajarnya karena sudah mengecewakan dia. Atau lebih parah lagi, Bima akan memecat dirinya.

"Jelaskan, ada apa ?". Suara Bima terdengar tenang dengan tangan yang sudah membuka amplop coklat pemberian Sam. Dan seperti biasa, tanpa disuruh Sam menjelaskan semua data-data yang sudah ia kumpulkan.

" Informasi itu mengenai Nona El. Ellena Anastasia. Anak tuan Ferdi Angga dan Nyonya Malika Anwar. Tinggal di jalan XX, dan sekarang yatim piatu. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan 4 tahun lalu saat Nona Ellena berusia 16 tahun."

"Sebentar, Sam. Kamu bilang dia yatim piatu ?". Bima menyela, lalu bertanya untuk meyakinkan apa yang ia dengar dan baca tidak salah.

"Benar tuan muda." Sam mengangguk mantap.

"Lanjutkan !". Perintah Bima kemudian.

"Nona Ellena memiliki adik kembar laki-laki bernama Ellio Purnama, yang sedang koma di rumah sakit akibat kecelakaan yang sama dengan orang tuanya. Sekarang Nona Ellena seperti yang anda ketahui bekerja di toko bunga Adelis dan tinggal berdua dengan temannya di rumah peninggalan orang tuanya."

"Sebentar sam." Bima kembali menyela.

"Apa temannya laki-laki ?".

"Bukan tuan muda. Maaf saya, memang tidak menuliskannya di laporan karena saya pikir itu sudah pasti. Tidak mungkin kan, Nona Ellena tinggal dengan laki-laki tanpa ikatan ? Tentu saja dengan perempuan".

Bima berdehem sebentar. Memperbaiki posisi duduknya lalu kembali fokus pada berkas informasi di depannya. *Siapa tahu kan, si bocah tengil ternyata kumpul kebo dengan pria lain* ? *Memangnya gue gak boleh curiga? Gumam Bima dalah hati.

"Kamu bilang, El punya kembaran ?".

"Iya tuan muda. Sekarang sedang di rawat di rumah sakit medica citra dan belum bangun dari koma sejak 4 tahun yang lalu. Tapi, penyebab kecelakaan yang menewaskan orang tua Nona Ellena dan saudaranya koma belum bisa saya temukan. Sepertinya kasus ini sengaja di tutupi oleh beberapa oknum. Dan maafkan saya, saya masih belum bisa menemukannya."

"Tidak masalah, Sam. Kamu tidak perlu meminta maaf. Selama ini kamu tidak pernah mengecewakan saya sekalipun. Saya percaya kamu bisa cari tahu sisanya setelah ini. Saya tidak pernah meragukan kemampuan kamu."

"Terima kasih ,tuan muda." Mata Sam kini berkaca-kaca. Jika saja ia tidak menundukkan pandangannya, maka Bima pastilah sudah melihat hal itu. Sam memang pria yang melankolis. Dibalik wajahnya yang sangar dengan codet dipipi kirinya, badan tegap dan kekar, kulit hitam dan kepala plontos, Sam orang yang sangat penakut jika itu menyangkut permintaan atasannya yang tidak bisa ia penuhi seperti sekarang.

"Ada satu hal lagi, tuan muda. Saya rasa ini juga penting." Lanjut Sam.

"Katakan !".

"Mengenai keluarga besar Nona Ellena, saya tidak bisa menemukan data apapun. Terutama tentang ayah beliau. Tidak ada catatan mengenai siapa orang tua ayah Nona Ellena. Sepertinya, memang sengaja disembunyikan atau bisa jadi Nona Ellena sengaja dibuang."

Bima sedikit terperanjat mendengar penjelasan dari Sam.

"Kalau begitu, tolong cari tahu lebih dalam Sam. Saya ingin tahu semuanya."

"Baik , tuan muda." Ucap Sam dengan hormat sebelum keluar dari ruangan Bima sebelum di suruh.

 

1
Aqilla Nuril
yang membunuh temanya aslinya Hunter dan Sam yg mengaku membunuh dan menyuruh Hunter untuk kabur
Aqilla Nuril
yang menghamili namanya DANTE kak,, aku juga udah sering baca,tetep aja nangis😄😄
Ana Meinardi
Luar biasa
🌹bunda 2A & 2S🌹
Hadeeh ulet buluh mulai munculll....
🌹bunda 2A & 2S🌹
🤣🤣🤣🤣🤣
🌹bunda 2A & 2S🌹
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🌹bunda 2A & 2S🌹
woww.....akhirnya darren muncul juga
🌹bunda 2A & 2S🌹
dah bolak balik baca tpi masih tetap suka ama karya mu Thor....
𝖓𝕯o🕷
gemesinnn
💕💕syety mousya Arofah 💕💕
q udah BCA ketiga kalinya loh thorrrr
Rini Astuti 10
sudah yg keberapakali ya saya baca ini tapi gk ada bosen nya ,6kali baca kayak nya ..tapi selalu kangen
fitriani
sultan ma bebas kado ultahnya anti mainstream🤭🤭🤭
fitriani
wkwkwwkwkwk bsk2 jgn senyum y sam serem kasihan yg lht lgsg kabur tunggang langgang🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
astaga bima bnr2 y racun bgt🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ada2 aja kelakuan daniel si bocah tua🤭🤭🤭🤭🤭🤭bnr kata daniel kl ada penghargaan org paling menyebalkan pasti pemenangnya darren krn omongannya bnran terjadi bwt daniel😂😂😂😂😂
fitriani
wkwwkwkkwwkk bnr2 y si darren org udah naik darah dy ma santai bgt😂😂😂😂
fitriani
wkwkwkwkwk darren ma bnr2 y egonya dr dulu gak turunn2😂😂😂😂😂
fitriani
owh jadi krn itu dulu sam dikejar2 sama agen yg lain
fitriani
bisa gak sih darren sekali aja kamu denger penjelasan daniel dgn baik krn memang dy gak salah
fitriani
y ampun sam dlm keadaan kyk gini masih bisa ngelawak dy😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!