Sistem Pria Bayaran
Niat melamar sang kekasih malah dijebak, membuat Raymond seolah-olah menjadi seorang pembunuh. Rupanya dia telah dijadikan kambing hitam oleh sang kekasih dan selingkuhan kekasihnya.
Disaat Raymond akan segera mendapatkan hukuman mati, tiba-tiba sebuah sistem datang menyelamatkan hidupnya. Sehingga Raymond terpaksa harus mengganti identitasnya agar terlepas dari kejaran para polisi.
Raymond bertekad ingin membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Sehingga dia harus menjalankan misi dari sistem untuk menolong wanita-wanita cantik dengan membuka sebuah usaha jasa sebagai pria bayaran. Membuatnya menjadi pria yang tampan, kuat, kaya raya, dan dikelilingi oleh banyak wanita.
Bercerailah, Bunda
Vina, seorang Ibu yang rela dan sabar menahan sakitnya perlakuan KDRT dari suami terhadap dirinya selama sepuluh tahun terakhir.
Ketika, Adit anak pertamanya berkata bercerailah bunda. Saat itulah dia tersadar akan sakitnya dan sia-sia semua perngorbanannya.
Akankah semua berjalan lancar?
Yuk, ikuti kisahnya!!
Sinar Rembulan
"Neng, mau ya nikah sama anaknya Pak Atmadja.? Bapak sudah terlanjur janji mau jodohkan kamu sama Erik."
Tatapan memelas Pak Abdul tak mampu membuat Bulan menolak, gadis 25 tahun itu tak tega melihat gurat penuh harap dari wajah pria baruh baya yang mulai keriput.
Bulan mengangguk lemah, dia terpaksa.
Jaman sudah modern, tapi masih saja ada orang tua yang berfikiran menjodohkan anak mereka.
Yang berpacaran lama saja bisa cerai di tengah jalan, apa lagi dengan Bulan dan Erik yang tak saling kenal sebelumnya.
BERTEMU?
"Majna, tolonglah dek, udah jangan nangis terus. Kalau nangis terus obat yang sudah masuk ke mata jadi percuma. Dan ingat kamu itu lagi sakit ... istirahatlah!" "Sebenarnya kamu itu ada masalah apa s
2
10
Uang kecil
Di jaman sekarang uang dua ribu rupiah itu bisa dapat apa?... Itulah yang di pikirkan kebanyakan orang. Kisah ini bercerita tentang uang yang di pandang kecil itu yang tergeletak di samping sebuah ge
0
2
Hujan Berkabut
Malam itu, hujan tak kunjung reda. Butir-butirnya jatuh tanpa henti, membasuh jalanan kota yang lengang, berbaur dengan kabut tipis yang melahap cahaya bulan. Di sudut gelap sebuah gang sempit, s
0
1
Manuver Absurd di Ujung Arena
Arena itu tak pernah hening. Suara kursi berderit bercampur dengan tawa kecil, desis plastik bungkus makanan, dan gelegar kerupuk yang dipatahkan tanpa ampun. Aroma nasi bungkus dengan sambal menyenga
0
0