Happy Reading
--------------------------------------------------------------------------------
Felix mengajak Keysa berkeliling kota Yogyakarta, dari tempat satu ke tempat lainnya. Tak lupa mereka singgah di candi borobudur dan juga menikmati kuliner khas Yogya.
"Seru bukan" celetuk Keysa dengan antusiasnya.
Kini keduanya tengah berjalan kaki menyusuri jalanan, Keysa sangatlah antusias. Bahkan beberapa dagangan kaki lima dia beli membuat Felix terheran-heran melihatnya.
"Itu perut karet yah, daritadi masukin makanan mulu" celetuk Felix terheran-heran.
"Tidak,, aku malah masih lapar" ucap Keysa
"Benar-benar gadis buta ijo" celetuk Felix
"Enak aja kamu bilang aku gadis buta ijo. Dasar ayam jantan" celetuk Keysa
"Apa kamu bilang" pekik Felix mulai kesal dan menarik lengan Keysa hingga berhadapan dengan Felix.
"kamu kan mirip ayam jantan. Mukanya datar tanpa ekspresi seperti ayam jantan, bahkan tidak pernah tersenyum" jelas Keysa. "Ayam juga kan gak pernah tersenyum mirip seperti bapak" tawa Kesya
"Kukuruyuuukkkk" ledek Kesya tertawa puas
"Oh begitu yah" Felix mengangkat sebelah alisnya
"Hahaha kukuruyuuukkk" ledek Kesya
"Yak....kau ini" Felix menarik hidung Keysa membuatnya mengaduh sakit.
"Rasain" ejek Felix dan berlalu pergi meninggalkan Keysa
"Sekretaris yang teraniaya" gerutu Keysa membuat Felix tersenyum sendiri.
***
Malam menjelang, Felix dan Keysa menikmati makan malam mereka di sebuah restaurant. Keysa menikmati anggur yang Felix suguhkan dan itu membuatnya terbatuk-batuk karena tidak terbiasa.
"Ck, dasar kampungan" ucap Felix membuat Keysa mendengus.
Semakin lama, Keysa menghabiskan minumannya hingga mabuk.
"Astaga ini perempuan, benar-benar ajaib" gumam Felix dan menggendong tubuh Keysa.
***
Matahari pagi sudah menunjukkan cahayanya dengan malu-malu. Keysa mengerjap-ngerjapkan matanya. Rasanya perih sekali, seperti biasa dia merentangkan kedua tangannya sambil menguap.
"Aghh rilex sekali" ucapnya dan saat melihat kearah sampingnya ada seseorang yang sedang tertidur pulas.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaa"teriaknya langsung menarik selimut hingga batas leher. Dan seseorang yang tertidur itu langsung terbangun.
"Ada apa sih" ucap Felix dengan serak karena habis bangun tidur
'Wajahnya lucu sekali saat bangun tidur... hush, Apaan sih di keadaan genting gini masih berpikir seperti itu. Bodoh !!!" batin keysa dan menjitak kepalanya sendiri
"Kepalamu sudah mulai koslet yah" sahutnya datar
"Ishhh..... Kenapa aku tidur disini? Habis ngapain aku, kamu semalam. hah?" teriak Keysa masih menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Pikiranmu benar-benar koslet ternyata,, lihat saja bajumu masih menempel dengan utuhkan" ucapnya
Keysa segera mengintip dari balik selimut dan ternyata benar pakaiannya masih menempel utuh. Keysa malu sendiri tetapi mencoba menstabilkan ekspresinya.
"Lalu kenapa kamu tidur dikamarku,? bukannya kamu punya kamar sendiri" cerocos Keysa
"Ck, lihatlah ini kamar siapa,, bodoh" ucap Felix cuek
Keysa memperhatikan kamar ini dan mengingat-ngingat apa yang terjadi semalam.
Keysa mengingat saat semalam dia mabuk, dan dia terus memeluk tubuh Felix tidak ingin melepaskannya. Keysa bahkan tak mau turun dari atas gendongan Felix.
"Astaga" Keysa terpaku dan benar-benar malu
"Aghh bodoh bodoh bodoh,,,"gerutu Keysa sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.
"Apa kepalamu semakin koslet?" tanya Felix menggulum tawanya.
Keysa menghentikan gerakannya dan mengerucutkan bibirnya.
"Lalu kenapa anda tidak tidur di sofa saja" ucap Keysa agak teriak
"Memang siapa kamu !!! Lagian ini kamar saya, kenapa saya harus tidur disofa yang akan membuat badan saya sakit" ucapnya cuek membuat Keysa semakin tertegun
"Tenang saja, saya tidak ngapa-ngapain kamu. Lagian tubuhmu sangat tidak menggiurkan, lihat saja datar begitu, mirip dinding. Apalagi bagian Dada kamu terlihat tidak ada sama sekali" ucap Felix dengan santainya dan beranjak masuk kedalam kamar mandi
Wajah Keysa sudah memerah seperti kepiting rebus.
'Dia bilang apa? Tubuh gue kayak tembok?' teriak batin Keysa.
Keysa tertegun sesaat menahan kekesalannya.
Cukup lama terdiam, Keysa berjalan kearah kaca dan menatap dirinya dicermin.
Keysa mencondongkan badannya ke cermin untuk mencoba melihat dadanya. Saat sedang asik melihat dadanya dari balik kaos, Felix keluar dari kamar mandi.
"Ngapain kamu?" tanya Felix, membuat Keysa terpekik kaget setengah mati dan langsung berbalik kearah Felix dengan menarik kaosnya keatas menutupi dadanya hingga membuat kaos bawahnya terangkat dan memperlihatkan perut rata putihnya membuat Felix terpaku melihatnya. Sebaliknya juga Keysa terpaku melihat Felix yang hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya memperlihatkan tubuh sixpack dan putihnya serta rambut basahnya.
Felix menelan salivanya sendiri saat melihat Keysa dengan rambut yang acak-acakan sehabis bangun tidur dengan perutnya yang terpangpang jelas. Sebaliknya Keysa masih tertegun hingga dia tersadar dan menatap kebawahnya.
"Aaaaaaa"teriak Keysa berbalik badan dan merapihkan bajunya yang dia pakai. Selepas itu Keysa mengambil mantel dan sepatunya dan segera berlari keluar kamar dan kembali kekamarnya.
"Kenapa rasanya panas sekali,," gumam Felix. "Masa cuma karena melihat badan datarnya itu langsung begini panasnya" gerutu Felix dan kembali masuk ke dalam toilet dan berendam air dingin.
"memalukan sekali memalukan sekali.... Aghhhh bodoh" gerutu Keysa memukul-mukuli kepalanya sendiri sambil mondar mandir
"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang ? Gimana pas nanti ketemu dia,,, aghh memalukan sekali.. Rasanya pengen hilang saat ini juga, doraemon tolong pinjamkan aku alat agar tidak terlihat sama orang itu" ucap Keysa sambil menghentak-hentakkan kakinya
"Keysa bodoh....bodoh....bodoh" sahut Keysa bergaya aneh saat sedang risau
***
Keysa Pov
Setelah cukup lama berdiam diri didalam hotel, kini saatnya aku keluar dan bertemu dengan ayam jantan itu untuk bertemu client. Aku hanya memoles make upku senatural mungkin dan memakai rok sepan merah disesuaikan dengan blezer merah juga dan kemeja hitam. Saat aku keluar dari kamar, ternyata sudah ada ayam jago itu sedang bersandar dipintu kamarnya.
"Tidak sopan sekali, menyuruh atasanmu menunggu lama" ucapnya datar. Pyuhhh dasar si muka datar
"Maaf pa, tadi saya harus menyesuaikan baju saya dulu" ucapku asal padahal sebenarnya aku masih malu untuk bertemu dengannya makanya sengaja berlama-lama.
Kamipun mulai berjalan bersama menuju lift.
"Apa kamu masih bercermin untuk melihat ukuran dadamu?" jawabnya dan tersenyum mengejek.
Sialan nih ayam !!!! Berhasil membuat mukaku merah. Enggan sekali aku menjawabnya.
Kami sudah sampai direstaurant untuk pertemuan dengan client, mereka mulai membicarakan proyek mereka dan aku hanya mencatat semua yang mereka diskusikan.
Akhirnya selesai juga dan clientnya sudah pergi meninggalkan kami berdua.
"Kita makan siang disini saja" sahutnya
"Oke" ucapku semangat dan mulai memesan makanan.
Saat masih menunggu pesanan datang, dia sibuk dengan hpnya. Dan aku hanya celingak celinguk melihat kanan kiri tetapi sesekali mencuri pandang kepadanya.
Karena si ayan ini, bisa dikatakan makhluk ciptaan tuhan yang sempurna, dari matanya,hidungnya, bibirnya sampai tubuhnya sangat sempurna tapi sayang keindahan fisiknya berbeda jauh dengan kepribadiannya yang datar dan nyebelin.
"Kamu terpesona?" ujarnya membuatku tersadar kalau sekarang aku sedang menatapnya dan tertangkap basah.
"Hah? Terpesona dengan anda?hahahaha" tawaku terdengar mengerikan sekali karena salting aku pura-pura saja memainkan rambut panjangku.
"Aduh, sepertinya rambutku sudah mulai kering harus cepat-cepat kesalon"gumamku mencoba mengendalikan gerogiku
"Oh iyaa,, masa sih? Saya tau kamu daritadi curi pandang ke saya.
Yah,, saya memang tampan. Wajar saja sih sering diperhatikan diam-diam" ucapnya cuek membuatku membulatkan mataku.
"Cih,, pede amat" cibirku dan akhirnya pesanan kamipun datang. Tanpa harus menunggunya aku langsung santap saja makanan dihadapanku dengan lahap.
"Ck, kau ini sedang galau tapi makan tetap lahap seperti itu. Benar-benar pemakan yang bagus" ucapnya dan aku hanya mengangkat kedua bahuku dan meneruskan makanku.
Akhirnya makananku sudah habis tak tersisa dan kenyang sekali.
"Kenyang?" tanyanya
"Iya" ucapku tersenyum. "Sekarang kita mau kemana?" tanyaku
"Tidak ada" ucapnya datar
"Ya sudah kalau gitu kita jalan-jalan saja yuk" ucapku.
"Kemana?" tanyanya
"Ayo ikut saja." aku langsung menarik tangannya dan beranjak keluar restaurant.
Aku melarangnya membawa mobil, kami menaiki beca berkeliling kota Yogyakarta ini. Selama ini kita terus bercanda dan berbincang-bincang.
Ternyata dibalik sifatnya yang cuek dan datar dia humoris dan jahil juga, mungkin karena gak mau aku ejek ayam lagi kali yah.
Kami turun disebuah taman kecil, kami kembali berbincang dengan sesekali saling mengejek. Dasar bos yang sangat menyebalkan.
"Besok kita pulangkan?" tanyaku setelah lama terdiam.
"Heem" jawabnya masih datar
Aku sedang menikmati udara sore hari disini sambil berjalan bersamanya hingga seseorang dari arah belakang dengan sengaja menabrakku kencang hingga aku kehilangan keseimbanganku. Tetapi seseorang dengan sigap menahan tubuhku agar tidak sampai membentur tanah. Dan siapa lagi orang itu kalau bukan pak Felix bos tampan sekaligus galakku.
Kami bertatapan cukup lama, jantungku berdetak lebih cepat dan aku tidak pernah merasakan ini saat disamping Reno. Dia menatapku dalam membuatku mematung dan hanyut dalam tatapannya.
"Kamu tidak apa-apa?" tanyanya membuatku tersadar dan memberontak agar terlepas karena salting hingga
Bruk
"Awww" aku meringis merasakan kaki dan pantatku sakit akibat membentur tanah.
"Sakit yah? Makanya kalau ditolongin tuh diem" ucapnya cuek dan terus berjalan meninggalkanku
"Dasar nyebelin" gerutuku dan segera berdiri.
Aku mengikutinya dari belakang sambil menggerutu hingga
Dug
Astaga siapa sih yang naro tembok disini. Sakitkan nih jidat, udah tadi jatuh sekarang kepentok tembok lagi. Aku mengelus-ngelus jidatku yang sakit dan sadar ternyata yang aku tabrak bukanlah tembok melainkan punggung lebar bos galakku. Punggung kok keras seperti tembok.
"Makanya kalau jalan tuh jangan sambil mendumel, tau rasa kan" ucapnya yang kini sudah berbalik kehadapanku
Aku mengerucutkan bibirku, kebiasaanku kalau sedang kesal. Sambil mengelus-ngelus jidatku dan dia menarik tanganku yang berada di jidat lalu dengan perhatiannya dia memeriksa jidatku lalu mengelusnya.
"Sudah, tidak sampai biru kok" ucapnya membuatku tersipu sendiri
Kami melanjutkan perjalanan kami. Cukup jauh kami berjalan, kakiku mulai terasa ngilu dan sakit apalagi aku memakai higheels. Aku berhenti sebentar, karena kakiku terasa pegal.
"Kenapa?" tanyanya
"Kakiku sakit, kita sudah berjalan jauh" keluhku memegang betisku yang sakit
"Siapa suruh tadi melarangku membawa mobil" jawabnya
"Ya tadi kan aku ingin naik beca" belaku
"Lalu? Disini tidak ada beca ataupun taksi" ucapnya
"Sekarang gimana? Aku gak kuat buat jalan" ujarku karena memang sudah tidak kuat lagi berjalan
Tiba-tiba saja dia jongkok dihadapanku.
"Cepat naik?" ucapnya datar. Aku terpaku, apa maksudnya barusan nyuruh gue naik.
"Lama sekali, cepat naik keatas punggungku, bukannya pegal. Keburu malam nih" ucapnya datar
Cih dasar tidak ada romantis-romantisnya sama sekali,,!!
Oooppss,, memang siapa aku pengen diromantisin sama bosku ini,,hhe
Tak butuh waktu lama akupun langsung naik kepunggungnya dan diapun berdiri, rasanya nyaman sekalu digendong olehnya. Aku mampu mencium parfum maskulinnya dan Aku mempererat kalungan tanganku ke lehernya karena takut jatuh.
"Apa berat?" tanyaku
"Sangat, kamu kan si tukang makan mana mungkin badannya enteng" sahutnya dengan datar
"Ck, tapi aku kan tidak gendut" protesku tak terima dibilang berat
"Ya memang, tapi tetap saja berat." ucapnya "ahh,, menyusahkan sekali" keluhnya
Cih, dasar menyebalkan bukannya ikhlas membantu malah menggerutu. Aku mengerucutkan bibirku kesal.
Selama perjalanan kami terdiam membuatku tidak betah, tapi sedikit sedikit aku menatap wajahnya dari samping dan dekat. Mempesona sekali, ahh benar-benar ciptaan tuhan yang sangat sempurna.
"Sedang mengagumi keindahan wajah tampanku hah?" ucapnya membuatku tersentak.
Bagaimana dia tau?
"Aku merasakan nafasmu menerpa wajahku" ucapnya lagi semakin membuatku melongo
Bagaimana dia tau isi kepalaku?
"Karena kamu terlalu polos, jadi aku bisa membaca dengan jelas isi kepala kamu" ucapnya lagi.
"Kyaaaa,,,,!!!" aku berteriak dan menutup wajahku dengan kedua tanganku karena kaget dia bisa tau isi kepalaku.
"Ck,, berpeganganlah nanti kamu jatuh" ucapnya dan segera aku mengalungkan kembali tanganku kelehernya.
"A..apa kamu seorang cenayang?" tanyaku, siapa tau dia memang ada keturunan ki joko bodo kan.
" Aku hanya seorang ceo tampan saja" ucapnya dengan sangat percaya diri.
"Ck, pede sekali" ucapku sinis
Dan akhirnya kami sampai didepan kamar hotel kami.
"Beristirahatlah, nanti jam 7.30 aku tunggu kamu direstaurant bawah untuk makan malam" ucapnya
"Siapp boss" ucapku saat sudah turun dari punggungnya padahal masih pengen digendong sih.
***
Sudah jam 7.30 waktunya makan malam,, aku hanya memakai dress tanpa lengan merah marun diatas lutut dan makeup senatural mungkin, dan rambut ku ikat kuda.
Oke sudah siap, aku segera bergegas kelantai 3, dimana restaurant itu berada.
Sesampainya disana aku mencari sosok ayam jago tampan dan tepat disebelah kanan sana, aku melihatnya dengan memakai kaos lengan panjang berwarna abu dan celana jeans putihnya.
Apa penampilanku terlihat berlebihan yah? Sepertinya tidak,,
Hmmp,, aku kira ini semacam dinner yang romantis ternyata tidak dan disana, dia dengan siapa yah?
Aku berjalan menghampirinya.
Siapa mereka yah dan lho kok ada Clara disana. Aku sedikit melamun hingga teriakan Clara menyadarkanku.
"Keysa..."teriaknya melambaikan tangan kearahku, dan aku hanya tersenyum padanya dan semua orang yang ada disana melihat kearahku kecuali si ayam muka datar itu, terlihat masih asyik dengan hpnya. Aku berjalan mendekati mereka.
"Hai" sapaku
"Hai" ucap 2 orang laki-laki yang ada disana kecuali Felix dan Clara tersenyum manis padaku
"Aku kan sudah bilang jam 7.30,, kenapa telat? Kita jadi menahan lapar gara-gara menunggu kamu" ucap ceo galakku dengan sinis, dia kembali kewataknya yang pertama.
"Maaf pa, lagian saya cuma telat 10menit saja" ucapku dan duduk disebelah Clara.
"Tidak apa-apa kok Key,, lagian kami juga baru datang" ucap Clara
Huh, dasar menyebalkan. Dia sengaja cari alasan untuk memarahiku.
"Aku Devan sahabatnya Felix" ucap laki-laki tampan disamping Felix menyadarkanku.
"Aku Keysa" aku menyalami tangan laki-laki tampan itu, meskipun masih tampan Felix sih.
"Aku Remon pacarnya Clara dan sahabatnya bos kamu" ucap laki-laki disebelah Clara
"Aku Keysa" aku tersenyum kearahnya. "Kok kamu disini sih, Clar?" tanyaku heran
"Aku diajak pacarku kesini, mumpung weekend. Kenapa kamu merasa terganggu yah karena tidak bisa berduaan sama bosmu" ucap Clara menggodaku
"Eh enggak kok,, cuma kaget saja" ucapku dengan nyengir lebar.
Kamipun mulai memesan makanan kami.
***
Aku tengah berjalan menuju kamar hotelku, tetapi tiba-tiba dari kamar sebelah ada yang menarikku hingga masuk ke dalam kamar hotelnya dan segera menutup pintu. Tubuhku di dorongnya ke daun pintu membuatku bingung dan heran.
"Ada apa pa?" tanyaku heran melihat tingkah Felix.
"Apa saya buat salah.....hmmmpp" aku tidak melanjutkan ucapanku karena bibirnya membekap bibirku.
Felix terus mencium dan mulai ******* bibirku yang masih tertutup. Aku masih terpaku dan sedikit menikmatinya hingga kesadaranku datang.
Dengan sekuat tenaga, aku mendorong tubuh Felix hingga ciuman kami terlepas.
Plak
Tanganku mendarat dipipi tampan Felix, aku sadar aku sudah menampar siapa. Aku menutup mulutku dan segera keluar dari kamar Felix dan berlari masuk kedalam kamarku.
"Dia mencuri ciuman pertamaku, apa yang sudah dia lakukan. Dan apa yang sudah aku lakukan? Aku menamparnya, pasti besok aku akan dipecat.. Ahhh bodoh bodoh kau Keysa" gerutumu memukul kepalaku sendiri.
"Bagaimana ini?" keluhku menutup wajahku sendiri dengan kedua tangannya
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Putri Minwa
bagus tuh Reno selalu menjaga hubungan baik nya
2022-10-23
0
Putri Minwa
keysa salah paham ya thor
2022-10-23
0
Nurulfajriyah
ciuman pertama
2021-03-13
0