Setelah terbebas dari kemacetan jalan raya papah prisylla pun tiba dirumah, tidak lama kemudian prisylla keluar dari kamar dan hendak turun ke bawah, saat menuruni anak tangga ia melihat papah nya yang baru saja sampai dirumah.
"Papah, kenapa malam sekali pulang nya? padahal tadi papah meminta ku untuk segera pulang" Tanya Sisil dengan muka manja nya.
"Iya, jalanan macet sekali nak, mangkanya papa telat" Ucap papah sisil.
Pak Gerry dan Sisil pun bergegas ke meja makan untuk melakukan makan malam, dan makanan sudah tertata rapi di atas meja makan.
"Oiya tadi papa bilang mau bicara sesuatu? soal apa?" Tanya Sisil lagi.
"Oh itu iya papa mau tanya apa kamu benar-benar tidak ingin bekerja di kantor papa?" Tanya pa Gerry dengan lembut, pasal nya mereka sudah pernah membiarkan soal ini.
"Pah Sisil kan udah bilang Sisil ingin kerja di tempat dimana orang memperlakukan Sisil layak nya orang biasa, sambil Sisil belajar juga" Jawab Sisil sambil menatap papah nya.
"abaiklah nak kalo itu memang keputusan kamu tidak jadi masalah, toh papah tidak bisa memaksakan nya" Balas pak Gerry.
Sisil tersenyum bahagia karena papah nya selalu mengerti apa yang ia ingin kan.
"Oiya bagaimana apa kamu sudah menemukan tambatan hati?" Goda pa Gerry sambil tersenyum.
"Belum aku belum kefikiran pa" Jawab Sisil menggeleng kan kepala sambil mengunyah.
"Ayolah nak mau sampai kapan? Jangan sampe putri papa jadi perawan tua" Goda nya lagi.
"Papa ihhhh sebel deh" Jawab Sisil sambil manyun.
Sementara pak Gerry hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepalanya saja.
Karena pak Gerry berharap tanpa di jodohkan Pun Sisil akan bertemu dan jatuh cinta pada anak sahabatnya tidak lain adalah Rio Artadinata, sebenarnya pak Gerry dan mamah nya Rio ingin menjodohkan mereka namun karna tidak ingin ada paksaan mereka membiarkan anak nya yang memilih sendiri.
Setelah selesai makan malam pak Gerry bergegas menuju ruang kerjanya, sedangkan Sisil berjalan ke kamar nya untuk istirahat.
"Kenapa, pas papah ngomong tambatan hati aku malah kefikiran si gunung es itu ya" Gumam Sisil
"Ihh apaansi, apanya yg bagus coba dari si gunung es itu" Batin nya yang kesal, pada akhirnya ia hanya berguling-guling sampai terlelap.
Sementara dirumah Rio mereka baru saja selesai makan malam dan sedang mengobrol.
"Nak mamah mau bicara" ucap mamah Rio sambil menatap lembut putranya.
"Katakan mama mau bicara apa?" Tanya Rio.
"Apa kamu belum kefikiran untuk mencari wanita?" Ucap mamanya.
Rio terbelalak mendengar pertanyaan mamanya, sementara selama ini yang selalu dibahas selalu soal pekerjaan.
"Belum" Jawab Rio singkat.
"Baiklah nak, sebaiknya kamu cepat mencari wanita untuk dijadikan istri" Balas mamanya.
Rio hanya diam dan bergegas pergi ke kamar nya, sementara Rey hanya diam mematung melihat bos nya yang begitu kaku.
💞 💞 💞
Pagi hari pun tiba, Rio yg sudah rapih bergegas pergi ke kantor tanpa sarapan terlebih dahulu, seperti nya ia masih kesal dengan pertanyaan mama nya semalam.
Sementara dirumah prisylla ia sedang melakukan sarapan bersama papah nya.
Tak lama ia pun bergegas pergi ke kantor nya.
Sesampainya di kantor ia langsung keruang kerja tanpa menghampiri kedua sahabatnya.
"Ehhh, ehhh nit Sisil kenapa tumben dia ga nyapa kita?" Tanya mella.
"Iya kenapa ya, apa dia sedang ada masalah?" Balas nita.
Kedua sahabatnya pun bingung dengan tingkah Sisil yang tiba-tiba nyelonong.
.
.
.
Mon maaf bila masih banyak kesalahan 😁 jangan lupa like nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 452 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
lanjut
2022-08-05
0
Tutun Imam
ternyata aku telat mengikuti nih cerita dena dulu yg aku baca
2021-08-30
0
Diana Marwah
udh gk zaman, Siti Nurbaya, pk Gerry
2021-02-17
0