flashback 3

setelah keluarga Rahardian pulang Mita memutuskan untuk menemui ayah nya di ruang kerja ayahnya.

tok..tok..tok...

setelah mengetuk pintu Mita langsung masuk dan duduk di sofa yang ada di dalam ruang kerja ayahnya.

" yah, Mita mau ngomong " ucapnya

" hemm " sahut ayah

" iihh ayah Mita serius mau ngomong " ucap Mita lagi

" ngomong aja " sahut ayah

" Mita gak mau ngelanjutin perjodohannya, karna kak Bimo sudah punya pacar dan mereka juga sudah cukup lama menjalin hubungan yah" ucap Mita

Hendrapun menghentikan kerjaannya menatap anak gadisnya cukup lama, hingga membuat Mita bingung.

" ayah kenapa malah liatin Mita gitu ?" tanyanya

" kamu yakin ?" tanya ayah

" yakin dong yah, kenapa sih kok ngeliatin nya masih gitu?" tanya Mita

" ini bukan alasan kamu buat nolak perjodohan kan ?" tanya ayah

" enggak yah, Mita juga kenal kok sama pacarnya kak Bimo nama nya kak Via, mita juga deket sama kak Via yah, dan kak Bimo itu sebenarnya pimpinan Mita dia presdir di Pl grup yah, " Mita menjelaskan kepada ayahnya dan berharap ayahnya mau menerima dan membatalkan perjodohan

" sudah nanti biar ayah coba bicarakan sama om Ryan gimana baiknya aja, tapi kalo keputusan nya akan batal perjodohannya kamu gak kecewa ?" tanya ayah

" enggak donk, Mita kan udah bilang ke ayah kalo Mita mau ngejar mimpi Mita dulu baru rencanakan jodoh" ucap Mita dengan semangat

" ya udah sana kamu istirahat nanti ayah kasih tau kamu gimana hasilnya " kata ayah

" siap ayah " Mita mencium pipi ayahnya, membuat hendra hanya tersenyum dengan tingkah manja anak gadisnya.

" udah berhasil ngerayu ayah kamu Mit ?" tanya ibu yang sudah berdiri di pintu ruang kerja suaminya memperhatikan anak gadisny yang berusaha mearyu ayahnya agar setuju dengan permintaannya.

" eeh. ... ibu, doa kan Mita ya bu semoga ayah jadi batalin niat buat jodohinnya" ucap Mita dengan cengiran kuda nya

" ada- ada aja kamu, udah istirahat sana, anak gadis tidur kebiasaan malam-malam, " ucap ibu dan di angguki oleh Mita.

" sini dulu ibu belum cium, apa perlu ibu buat kan susu juga dan ibu dongeng kan " goda ibunya,

" Ibuuu" ucap Mita dengan nada manjanya lalu mencium ibunya yang masih tertawa senang karna berhasil menggoda anak nya dan tidak berbeda dengan Hendra yang ikut tertawa, Mitapun pergi ke kamarnya untuk istirahat.

.

.

.

dua hari sudah berlalu dari hari pertemuan keluarga, Mita sempat lupa dengan janji ayahnya yang akan secepatnya memberikan kabar tentang batalnya perjodohan, jika dia tidak menerima pesan dari Bimo yang mengingatkannya tentang perjodohan maka bisa jadi Mita benar-benar lupa.

kenapa aku belum menerima kabar kalo perjodohan batal? apa kamu sengaja,? jangan lupa kamu bakal terima akibatnya jika sampai besok belum ada keputusan. isi pesan dari Bimo.

" enak aja cuma ngancam aku, nyebelin banget sih " gumam Mita setelah membaca pesan dari Bimo, Mitapun enggan membalas pesan itu.

pada saat jam makan siang Mita memutuskan untuk mendatangi ayahnya ke kantor Hendra, untuk menanyakan perihal perjodohan. setelah sampai diperusahaan ayahnya, Mita langsung menuju resepsionis untuk menanyakan apakah ayahnya ada di kantornya atau tidak.

" selamat siang mba, " sapa Mita pada resepsiononis yang bernama Ayu

"siang, ada yang bisa saya bantu mba ?" tanya Ayu

" eemm ayah... eh maksud saya pak Hendra nya ada kan ?" tanya Mita

" apa mba sudah memiliki janji dengan pak Hendra mba ?" tanya Ayu

" janji, enggak ada, eeh itu ada sekretaris ayah " tunjuk Mita pada seorang pria muda yang baru saja keluar dari lift.

Mita tak menghiraukan lagi resepsionis yang coba memanggil-manggilnya saat dia mulai berjalan mendekati sekretaris ayahnya.

" bang Yoga " panggil Mita, sedangkan Yoga yang merasa namanya di sebut mencari suamber suara yang tidak asing baginya, saat dilihatnya gadis yang memanggilnya dia pun tersenyum lebar menyambut kedatangan Mita.

" hai Mit, tumben kamu kesini " sapa Yoga

" ayah ada ?" tanya Mita langsung

" ada tapi bentar lagi mau keluar buat makan siang sekalian ketemu rekan bisnis, kenapa mau ketemu ?" tanya Yoga

" maaf pak mbanya ini tiba-tiba langsung ----" ucapan resepsionis terputus

" gak ppa dia anak nya pak Hendra" jelas Yoga

" maaf kan saya mba sudah tidak sopan, " ucap Ayu

" udah gak papa kok " jawab Mita

" kalo begitu saya permisi, mba , pak " ucap Ayu yang di angguki ke duanya.

" ya udah ayo kalo mau ketemu ayah kamu" ajak Yoga

" yuk " jawab Mita

setelah sampai di depan pintu ruangan ayah Mita, Yoga pamit untuk kembali ke pekerjaan ya, sedangkan Mita tanpa mengetuk pintu langsung menerobos masuk kedalam ruangan ayahnya, Yoga yang melihat itu tersenyum dan mengeleng kepala pelan.

" coba bukan anak bos, udah ku pepet kamu Mit, cantik banget Tuhan ciptaan Engkau yang satu itu " gumam Yoga

" Ayaaaaaaahhhhhh....." teriak Mita, membuat Hendra terkejut dan mendongakkan kepalanya melihat gadis cantik yang sudah tersenyum melihatkan barisan gigi putihnya menatap ayahnya.

" jangan bikin ayah kaget, kamu mau ayah jantungan Hah ?" ucap ayah nya

" enggak dong, ayah kan selalu sehat " sahut Mita

" sehat kalo gak di kagetin seperti tadi, tumbenan kamu kesini mau apa kamu ?" cerca ayah

" ayah kok gitu sih, emang anaknya gak boleh kesini?" kesal Mita

" udah kalo gak ada yang penting ayah mau ketemu rekan bisnis" Hendrapun beranjak dari kursi kebesaran nya

"Mita mau tanya gimana hasil nya perjodohan itu batalkan ?" harap Mita

ayahnya menatap Mita kilas " nanti kamu pulang kerumah ayah apa kerumah mu ? kalo kamu pulang kerumah ayah nanti ayah kasih tau kamu, udah ya ayah berangkat duluan, kalo keluar jangan lupa tutup pintunya "ucap Hendra dan tidak lupa mencium kening anak gadisnya dan meninggalkan Mita sendiri di dalam ruangan.

" ayah iih suka berbelit " gumam Mita yang kemudian ikut melangkahkan kakinya keluar dari ruangan dan berniat kembali ke kantornya.

.

.

.

Di kantornya Mita di sibukkan dengan pekerjaan nya hingga waktu untuk pulangpun tiba, setelah selesai membereskan barangnya diapun mulai melangkahkan kaki untuk pulang ke rumahnya, saat sedang menunggu lift terbuka Mita di kejutkan oleh seseorang.

" MITAAAAA" teriaknya, membuat Mita sedikit terlonjak karna terkejut

" ya Tuhan " ucap Mita sembari melirik ke arah orang yang mengejutkannya.

" kamu apaan sih Wahyu, bikin orang kaget aja" kesal Mita, sedangkan Wahyu masih tertawa puas melihat reflek Mita yang terkejut.

" pulang bareng yu " ajak Wahyu

" gak, aku mau pulang kerumah ayah " sahut Mita

" ya udah aku anterin, sekalian mau ketemu om Hendra " ujar Wahyu

" ngapain mau ketemu ayah ?" tanya Mita

" mau ngelamar kamu " goda Wahyu, Mita tak menghiraukan Wahyu lagi dengan cepat dia masuk kedalam lift dan menekan tombol, meninggalkan Wahyu

" Mita aku jangan di ting-----" ucapan Wahyu belum selesai saat sadar bahwa Mita sudah tidak di sebelahnya, dia menatap Mita yang sudah di dalam lift dengan kesal dan dilihatnya Mita menjulurkan lidah nya mengejek " bleewww".

.

.

.

sebelum kerumah orang tuanya Mita lebih dulu pulang kerumahnya, Mita memiliki rumah pribadi yang berhasil di belinya dari hasil kerjanya memang tidak full uangnya sendiri ada sedikit bantuan dari ayahnya untuk membeli rumahnya.

rumah sederhana tapi membuat Mita sangat nyaman, di rumah itu terdapat tiga kamar tidur, ruang tamu mini, ruang keluarga dan dapur, dengan dekorasi sederhana tetapi tetap bergaya modern.

" bi Tini " panggil Mita

" iya non, ada apa ?" jawab bi Tini

" Mita mau kerumah ayah, kaya nya nginep, dan besok langsung kerja, nanti kalo bibi perlu apa-apa atau mau nitip apa hubungi Mita aja ya bi " ucap Mita

" iya non, non hati-hati ya " ucap bi Tini, dan diangguki oleh Mita.

.

.

.

Mita sudah berada di dalam kamar nya yang ada di rumah orang tuannya, membaringkan tubuhnya di atas kasur dan menatap langit-langit kamar yang berwarna putih, dengan pikiran yang melayang.

tok...tok...tok....

" sayang ayo makan malam dulu, ayah juga sudah nunggu, abang juga " ajak ibu

" iya bu, sebentar " sahut Mita dari dalam kamar.

setelah makan malam dan berkumpul di ruang keluarga Mita menunggu ayah nya membuka suara untuk mengetahui keputusan dari perjodohan nya dengan Bimo.

" ayah jadi gimana tentang perjodohan nya ?" tanya Mita yang sudah tidak sabar menunggu

" dengerin ayah ya, karna ini bukan hanya ayah yang bisa ambil keputusan dan kamu tau kan yang punya rencana perjodohan ini om Ryan, dan ayah gak enak langsung mengatakan tidak, karna bagaimana pun om Ryan orang yang cukup berjasa di keluarga kita" ucap ayah

" iya yah, cepetan dong " desak Mita yang sudah tidak sabar

" gini ayah kemarin sudah coba bicara sama om Ryan, dan ayah juga sudah kasih tau om Ryan kalo Bimo sudah punya kekasih, dan ayah juga sudah kasih tau kesepakatan kita sama om Ryan, tetapi " Hendra menggantung ucapannya dan menatap anak gadisnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

" om Ryan tetap mau perjodohan itu terlaksana, karna om Ryan kurang suka dengan kekasihnya Bimo,ayah bilang sama om Ryan kalo ayah gak bisa maksa kamu, karna ayah sudah terlanjur janji gak bakal maksa kamu karna kesepakatan kita " Hendra menjelaskan apa yang telah di bicarakan dengan Ryan.

Mita terkejut dengan cerita ayahnya bahwa om Ryan tidak mau perjodohan dibatalkan. " tapi yah Mita beneran gak bisa menerima perjodohan ini, Mita gak bisa, dan pokoknya Mita gak mau " ucap Mita dengan lirih dan menundukkan kepalanya.

ayah, ibu dan bang Alif menatap sedih pada Mita dengan perasaan yang sebenarnya tidak tega jika memaksa Mita dengan perjodohan.

" maafkan ayah, nanti ayah coba lagi bicarakan dengan om Ryan, kamu jangan terlalu memikirkannya " ucap ayah menenangkan anak gadisnya

" yaudah kamu istirahat aja, atau mau tidur sama ibu sayang ?" tawar ibu

" enggak bu, ayah Mita minta tolong ya sama ayah, " ucap Mita yang di angguki oleh ayahnya,

" ya udah Mita istirhat duluan, bu, yah, bang " pamit Mita, tak lupa mencium ibunya dan ayah nya.

" abang gak di sun nih, jadi sayangnya sama ibu dan ayah aja, abang ngambek lah " ucap Alif, dengan mencebikkan bibirnya pura-pura meraju untuk menghibur adiknya, Mita mengelengkan kepalanya dan kemudian mengecup kilas pipi abangnya.

di dalam kamarnya Mita juga tidak bisa langsung tertidur, pikirannya mulai melayang memikirkan bagaimana reaksi Bimo saat tau perjodohan ini sangat di inginkan oleh orang tuanya.

" kenapa aku harus khawatir banget, yang gak mau ngebatalin perjodohan kan orang tuanya kak Bimo, jadi sekarang giliran dia aja yang usaha, yang penting ayah dan ibu gak memaksa aku" gumam Mita meyakinkan dirinya, kemudian mulai terlelap dalam alam mimpi.

Hai teman-teman pembaca terimakasih sudah mampir, jangan lupa like, komen dan vote ya, aku selalu menunggu dukungan kalian.

Terimakasih untuk kalian yang sudah mendukung cerita ini ❤😘

Terpopuler

Comments

Cahya

Cahya

jejak dulu

2020-10-07

1

Eyha

Eyha

keren

2020-09-17

1

Sept September

Sept September

pagiii kakakkkk Aku datang yaaaaa

2020-08-20

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!