Bab 18

Joddi dan Cherry kaget mendengar nama oramg tua bosnya. Cherry dan Joddi merasa tak percaya akan hal ini.

"Yang bener aj lu maaak orang tuanya namanya Paijo" tanya Cherry yang masih tak percaya.

"Gue juga Cher masak iya orang tuanya pak Taufan itu dia kan anaknya konglomerat" jelas Joddi.

"Lah gue beneran ini gak boong masak kalian gak percaya ama gw sih" ucap Lily meyakinkan Joddi dan Cherry.

" Lu tau dari siapa sih" tanya Cherry.

"Gw tau dari kak Leon sama kak Darwin" ujar Lily.

" Iya sih bang Leon sama bang Darwin kan temenan udah lama sejak kuliah lagi" sahut Joddi.

" La iya itu Jod gw percaya ama abang gw yang tamvan itu" ucap Cherry membanggakan kakaknya.

"Kalo bener sih gw ngakak Ly" ujar Cherry tertawa terbahak bahak.

" Somplak lu Cher ketawa mulu kuy makan gw yang traktir" sahut Lily.

"Cih tumben lu baek ma kita kita" ucap Cherry.

"Gw kan baek ama kalian dari dulu" ujar Lily.

"Iya iya deh gw pesen bakso sama capucino" ucap Cherry.

"Lu Jod pesen apaan" tanya Lily pada Joddi.

"Gw pesen samain ama kalian dah" ujar Joddi sambil memainkan handphonnenya.

"Oke deh Jod beli sono" suruh Lily ke Joddi.

"Lah ngapa gw sih Ly" keluh Joddi yang masih asik dengan game onlinenya.

"Lah masak Lily yang cettar kayak princes ini yang mau ngantri Joddi sayang yang ganteng" rayu Lily.

"Lah lu yang nawar tadi Ly gw masih asik nih ma game gw" ujar Joddi sambil memencet mencet handphonnenya.

Lily merampas handphone Joddi Lily langsung mematikan game yang dimainkan Joddi.

"Yahh kalah gw dong Ly" protes Joddi sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sabodo teing makanya ngantri sono" ujar Lily sambil berkacak pinggang.

"Oke bos tuan putri yang cantik biar ayang Joddi yang ngantri" ujar Joddu sambil tersenyum.

"Bagus nih uangnya" Lily menjulurkan beberapa lembar uang kertas ke Joddi, Joddi segera menerimanya dan langsung beranjak berdiri dari duduknya.

"Selamat mengantri ya Jod" ucap Cherry memberi semangat dengan tertawa.

"Nasib nasib" ucap Joddi sebelum benar benar berlalu dari kedua wanita super duper cerewet ini.

"Ly yang bener ih masa paijo" tanya Cherry yang masih tak yakin akan apa yang sahabatnya ucapkan.

"Bener kok Paijo" ucap Lily meyakinkan sahabatnya itu.

"Buahahah ngakak Ly" Cherry tak terhenti tertawa.

Tak berama lama mereka bercengkrana datanglah Joddi yang agak kesuhan membawa nampan Lily dan Cherry bukan malah membantu taoi malah menertawakan aksi kocak Sahabatnya tersebut. Dengan susah payah Joddi membawa nampan. Jodi berjalan miring ke kanan miring ke kiri layaknya orang mabuk. Itulah yang membuat kedua wanita cantik ini tertawa terbahak bahak.

"Hiss lu gak bantuin gw malah menertawain gw" protes Joddi dengan wajah kesal akan tingkah ke 2 sahabatnya ini.

"Ya kan lu cowok kan kuat" ujar Lily sambil menyuruput kuah baksonya.

"Ya seterah kalian dah" ucap Joddi mengalah ia langsung memakan baksonya.

"Eh Ly" panggil Joddi.

"Apa sih ganggu gw makan" protes Lily yang enak menikmati bakso faforitnya.

"Handphone gw mana" pinta Joddi.

"Heheh lupa gw ni handphone lu" ujar Lily sambil cengir kuda.

"Maklum faktor U" Ledek Cherry.

"Faktor U" Joddi mengulang ucapan Cherry.

Cherry langsung menepuk jidatnya.

"Astaga jangan Telmi dong Jod faktor U ialah faktor usia" terang Cherry sambil menekankankan kata usia.

"Enak aja lu ngatain gw dah tua" protes Lily yang tidak terima.

"Sudahlah yuk makan ni mau habis jam makan siangnya" ujar Joddi menengahi pertengkaran mereka.

Mereka bertiga pun asyik menyantap makan siang meskipun hanya makanan sederhana seperti itu.

"Lily bareng yak kalau kedalam" ajak Joddi.

"Ogah ih gak mau bareng ama pakboi cap badak" tolak Lily.

"Hahaha" Cherry yang mendengar penolakan Lily itu ikut tertawa.

"Diem lu, ntar mulut lu gue sumpel pake bakso ni" ancam Joddi.

"Mau dong kalo pakek Bakso" ucap Cherry sambil cengengesan.

"Iya tapi bakso tikus mau" ujar Joddi yang kini tertawa lebih kencang.

"Ihh Jod jijik tau buat lu aja dah" ujar Cherry sambil bergidik ngeri dan ingin muntah.

"Gw sih ogah " ujar Joddi.

" Eh mana ada pakboi cap badak yang ada larutan cap badak Lily sayang " terang Joddi.

" Ngapa lu iklan disini Jod dah gak ada yang mau beli" ujar Lily dengan sewotnya.

"Udah deh pusing gw liat kalian cpet makan" printah Cherry yang sok tegas.

Akhirnya mereka melanjutkan makan siangnya lagi.

***

Disisi lain Leon uring uringan setelah mendapatkan kontak perempuan yang ia sukai. Leon memanglah tak pandai merayu wanita cuma saja wanita yang mengejar ngejarnya. Leon sudah beberapa kali menolak cinta dari para fanssnya namun tak jera bagi fans fans Leon.

"Ehmm harus ku apakan kontak ini ya" gumannya sambil menatap layar handphonnenya.

"Apa aku chat saja" ucapnya sekali lagi.

Leon mengetikkan sesuatu namun ia ingin memencet tombol kirim ia urungkan lalu ia menghapus pesannya, lalu Leon mengetikkan sesuatu namun ia urungkan untuk mengirimnya.

"Kirim nggak ya" ucapnya.

Leon beranjak duduknya ia menempelkann hpnya ke arah dagunya ia berjalan maju mundur seperti sektrikaan yang menggosok pakaian di dalam pikiran Leon masih meracau akan mengirimkanya apa tidak. Setelah lama ia berpikir akhirnya ia ingin mengurungkan niatnya untuk mengechat Elif dokter cantik yang ia idam idamkan.Namun kesalah terjadi ia memencet tombol send bukan menghapus.

Tok tok tok.

Leon langsung menaruh hpnya di sakunya tanpa melihatnya terlebih dahulu.

"Silakan masuk" ucap Leon.

"Maaf pak sekarang ada mitting sama clien" ucap sekertaris Leon.

"Baiklah saya akan siap siap" ucap Leon.

*****

Disisi Lain.

Dokter muda berparas cantik sedang memeriksa pasiennya. Saat Elif sedang memeriksa pasien tiba tiba hp Elif bergetar menandakan ada pesan masuk.

Drtt....Drt...Drt....

Elif segera mengambil handphonnenya yang berada didalam saku ia segera melihatnya siapa yang mengirimkan pesan.

+62817

Hai

apa kabar.

"Nomor tidak di kenal" gumanya dalam batinnya.

Elif tidak membalasnya ia langusung mematikan layar hpnya dan langsung memasukkan ke dalam sakunya. Elif kembali melanjutkan memeriksa pasiennya namun di sela sela itu Elif teringat akan tukang kebunnya yang meminta nomornya tadi pagi Elif kembali mengeluarkan handphonnennya dan segera membalasnya takut penting.

Elif.

Hai juga

Ada apa???

Elif langsung menekan tombol send tanpa pikur panjang Elif pun langsung menyimpan nomor yang tidak dikenal itu dengan nama Jono. Ya nama tukang kebun Elif ialah Jono. selesai itu Elif meletakkan hpnya di meja ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

Up setiap sore atau malam ya pantengin jangan lupa lope lopenya ya shei usahain up tiap hari😍😘

Terpopuler

Comments

Talaha Talabiu

Talaha Talabiu

swmangat

2020-06-27

2

Liaw Siska

Liaw Siska

ya bkin penasaran

2020-06-14

3

AsKia Putri Salmani

AsKia Putri Salmani

Lanjut thor

2020-06-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!