Bab 16

Lily penasaran apa yang diketikkan Taufan di handphonenya ia terbelalak melihat yang diketikkan di handphonennya.

"Cara menggunakan sikat wc" gumamnya.

Lily menonton tutorial menggunakan sikat wc lalu Lily mempraktekkannya dengan muka yang merasa jijik.

"Astaga Daddy Mommy gak pernah nyuruh gue nyikat beginian" gerutu Lily dengan muka kesal.

"Begini amet susahnya magang" gerutunya.

Lily segera mengerjakan membersikah wc tersebut walaupun agak kaku ini pertama kalinya Lily membersihkan wc. Lily membersihkan wc dengan mulut yang masih menggrutu. Waktu terus berjalan tak terasa Lily sudah mengerjakan hukumannya tersebut ia segera cuci tangan cuci kaki ia merasa jijik dengan tangannya dan ia segera menghampiri Taufan.

"Bos sudah selesai" ucap Keysa.

"Hmm sekarang berkas berkas itu tolong kanu cek kembali" printah Tuafan.

"Shitt enak sekali main perintah orang aja" gerutunya dalam hati.

"Nanti aja Lah capek" keluh Lily.

"Masih ga mau ya" tanya Taufan.

"Nanti aja lah beri aku istirahat" pinta Lily.

"Hmm bolehh tapi ni..." belum sempat Taufan menyelesaikan kalimatnya.

"Nilai jadi E kan" potong Lily.

"Iya" ucapnya.

"Huftt selalu mengancam" umpatnya.

"Kalau tidak mau ya udah ni.." belum sempat lagi menyelesaikan kalimatnya Lily kembali memotong kalimatnnya.

"Iya saya akan mengerjakan bapak Taufan Putra terhormat Anak dari..." Lily menganttungkan kalimatnya.

"Anak siapa" tanya Taufan.

"****** gue lupa lagi nama bapaknya" gumamnya dalam batinnya.

"Kenapa diam lanjutkan" ucap Taufan.

"Ehmm tidak saya akan kembali bekerja"ucap Lily sambil berlalu ke mejanya.

"Ishhh gue lupa lagi nama bapaknya si muka kulkas itu" umpatnya.

"Pasti bang Leon tau deh bapak si kulkas itu" gumamnya.

Lily langsung mengeluarkan hpnya ia langsung menscroll layar hpnya. Ia mencari nama kakaknya. Tanpa disadari Taufan melihat gerak gerik si Lily akhirnya ia bergerak lebih cepat dari pada si Lily.

"Dasar anak manja" umpat Taufan dalam batinnya.

Taufan segera mengambil handphonny ai mengirim pesan singkat ke sesorang.

Lily akhurnya menemukan kontak kakaknya itu. Lily segera mengirimkan pesan ke kakaknya.

Lily.

Bangg sapa nama bapaknya Taufan temenlu??

Leon.

Hemmm gue gak tau.

Lily.

Ayolah gue kasih sesuatu nih.

Leon.

Emang apaan.

Lily.

Ntar gue cium pipi lu kanan kiri.

Leon.

Ogah itu dah sering yang lain dong.

Lily langsung memutar otak supaya kakaknya ini langsung memeberi tahu apa yang Lily inginkan.

Lily.

Kalo normornya Elif mau gak.

Leon.

Mana nomornya dulu.

Lily.

ini ini 08123...

Leon

oke nama bapaknya paijo.

Lily.

Yang bner aja lu, lu boongin gue yak.

Leon.

Bener elah kalo gak percaya tanya aja Darwin.

Lily.

Oke gue tanya ke bang Darwin.

Lily segera menyelesaikan berkas berkas yang di berikan oleh Taufan apa boleh buat meskipun lelah Lily harus mengerjakannya hanya demi secarik kertas yang berisikan nilai.

Tak terasa waktu terus berlalu kini tiba waktunya para karyawan makan siang Lily bergegas menemui Darwin sebelum abangnya pergi makan siang.

Lily langsung berjalan terbirit birit seperti orang di kejar maling ia main nyelonong tanpa memgetok pintu terlebih Dahulu.

"Ya ampun Lily sayang ketok pintu dulu biar abang gak kaget" ucap Darwin sambil mengelus dadanya.

"Hehe darurat abang" ujar Lily sambil cengengesan.

"Kalo abang jantungan gimana" tanya Darwin.

"Ntar Lily carikan dokter yang bagus pokok ada uang" ucap Lily.

"Iya iya seterah lu deh" ucap Darwin.

"Lu tumben ke ruangan gw mo ngapain" tanyw Darwin heran.

"Gw mo nanyak sesuatu" ujar Lily.

" Nanya apaan cepet gw laper ni" tutur Darwin sambil memegangi perutnya.

"Bapaknya Taufan siapa" tanya Lily langsung to the poin.

"Ngapa lu nanyak bapaknya Taufan jangan jangan lu naksir ya" ledek Darwin.

" Ogah ihhh bang jijik mending nyari yang lain" ujar Lily sambil begidik ngeri.

"Terus buat apaan" tanya Darwin sambil menautkan kedua alisnya.

" Hiss adalah pokoknya bang ayo lah" bujuk Lily.

"Kok gak tanya Leon aja" ujar Darwin.

"Lu tau kan abang gw klo ngomong gak pernah srius" jelas Lily.

"Ha sama kek lu" ledek Darwin.

"Hishh abang gue gak gitu kok" bela Lily.

"Iya deh" Darwin gemas akan tingkah adik dari sahabatnya ini. Darwin langsung mencubit pipi cubby.

"Auuu sakitt" keluh Lily sambil mengelus pipinya.

"Hihi makin gemes deh" ucap Darwin sambil mengacak ngacak rambut Lily.

"Jangan di acak acak lah bang" dengus Lily sambil menggrucutkan bibirnya.

"Ya udah nih aku rapihin"

Bukan malah rapi namun makin acak acakan yang membuat Lily kesal dan mendengus akan ulah Darwin.

"Abanggg" teriak Lily.

"Ishh Lily jangan teriak teriak abang gak budek" tutur Darwin.

"Sabodo teing bang mungkin lu budek abang" Lily langsung ceplas ceplos ia merasa jengkel akan kelakuan abangnya ini.

"Ah lu ngomong sunda belajar dari saha?"

"Kepo deh lu sekarang bapaknya bos edan itu siapa" tanya Lily.

"Bos edan" tanya Darwin sambil memautkan ke dua alisnya.

" Upss gue keceplosan" gumam Lily dalam batinnya.

"Bukan itu nama kucingku bang" ambigu Lily.

"Kucing?? apa hubungannya kucing dengan bapak" tanya Darwin yang semakin keheranan.

"Bukan gitu auk ah lupakan bang" tutur Lily.

"Serah deh puyeng gw" ucap Darwin sambil memijit dahinya yang merasa pusing akan tingkah laku adik dari sahabatnya ini.

"Bapaknya Taufan siapa namanya" tanya Lily.

" Paijo" ucap Darwin.

" Yang bener, lu ga boong kan" tanya Lily dengan muka serius.

"Duh bahaya nih anak klo ngintro gue mulu" gumam Darwin dalam batinnya.

" Iya gw serius sana dah gw laper" tutur Darwin.

"Hih lu tega gak ngajak gw makan bareng" ucap Lily dramatis.

"Gak gw pingin makan sendiri " tolak Darwin.

"Shitt gw harus apa ya biar gak ketauan boong" gumamnya dalam batinnya.

"Ayolah bang kan dah lama Lily gak makan siang ama abang" bujuk Lily.

"Ly lu di tunggu tuh sama temen lu nih gw kasih uang gocap buat lu makan" ucap darwin sambil merogoh saku celananya ia mengambil dompetnya dan mengambil selembar uang 50 rb.

" Kurang lah" pinta Lily.

" Dasar adiknya Leon" umpatnya dalam batinnya.

" Nihhh" sambik menyulurkan 5 lembar uang ratusan.

" Nah kalo segini cukup " ucap Lily tersenyum.

"Iya sana ke temen lu dulu dah" usir Darwin.

" Oke thankss youuu abangg sayanggku lope lope deh" ucap Lily sambil cengengesan.

"Hustt sono keluar" usir Darwin sekali lagi.

"Dih ngusir sebelum lu ngusir gw kluar dulu dahh" ujar Lilh sambil berlalu pergi dari ruangan Darwin.

"Huftt selamat" ucap Darwin.

Lily berjalan ke arah kantin dengan wajah yang ceria akan nama orang tua taufan yang lucu menurut Lily.

hayyy aku up 2 kali sehari klo gak nemu referensi ya gaes..

Terpopuler

Comments

Narsih

Narsih

ngakak abis.....PAiJO....kompak

2020-09-12

2

Cahaya yani

Cahaya yani

hahahhah paiijoo

2020-08-27

0

Vivianvellanie

Vivianvellanie

lanjut

2020-08-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!