bab 15

Lily tak sengaja mengerdarkan pandangannya ke segala arah namun tiba tiba pandangannya terhenti ke arah setumpuk berkas laporan yang ia cari cari sedari tadi. Lily memberanikan diri untuk bertanya ke bos edannya tersebut.

"Itu laporanku knp ada disini" Tanya Lily.

"Hmmm..." belum sempat Taufan menyelesaikan kalimatnya Lily kembali memotong pembicaraan bosnya.

"Hayoo dapet dari mana itu" tanya Lily sambil dengan nada tinggi. Entah dapet dari mana Lily kebenarian saat ini.

"Kau bisa diam tidak" hardik Taufan.

"Tidakk" ucapnya tak kalah tinggi.

"Diam kau" Bentak Taufan yang membuat Lily bungkam.

"Saya nyuruh orang mengambilnya di rumah kamu" jelas Taufan.

"Bagaimana bisa tuan mengambil dengan cepat ke rumah saya sedangkan saya belum memberitahu ke anda" tanya Lily dengan sorot yang menyelidik.

"Kau meragagukan saya saya ini bos kamu jadi saya tau semua apa yang di lakukan karyawan saya" ujar Taufan dengan pdnya.

"Cih sombonv sekali" gumanya pelan namun dapat di dengar.

"Kau bilang apa" tanya Taufan memastikan.

"Ehe mmm saaa ya tiidak bi bicara apapun" ucap Lily dengan terbata.

"Kamu bilang saya sombong" bentak Taufan dengan nada tinggi yang membuat Lily kaget.

"Iya kau sombong" Lily keceplosan dan langsung membekap mulutnya dengan tangannya.

"Apa yang kau bilang" tanya taufan sambil mendekati Lily. Lily pun melangkah mundur hingga akhirnya ia tak bisa melangkahkan kakinya lagi.

Lily terpojok di belakang sudah tembok ia tak bisa kabur dari cengkraman boss sombong itu. Taufan semakin mengeluarkan aura mengerikan yang membuat nyali Lily menciut.

"Ka kau mau apa" tanya Lily dengan pikiran yang tidak tidak.

"Jangan jangan macam macam" ancam Lily sambil menyilangkan kedua tangannya di depann yang membuat Taufan semakin ingin menjahili Lily. Taufan makin mendekatkan tubuhnya ke Lily.

"Kauu stopp jangan mendekat" teriak Lily.

"Buahahaha ini kah anak paman Hendra yang berani" ucap Taufan sambil tertawa dan menjauh dari Lily.

"Diem kau saya hanya takut kau apa apakan" telak Lily.

"Kau berfikiran negatif dasar" ucap Taufan.

"Kau ceroboh dan sekarang telah berfikir negatif tentang saya maka saya akan menghukummu" ujar Taufan.

" Hukuman apa" tanya Lily.

"Bersihkan toilet itu" sambil menunjukkan toilet yang ada di ruangan itu.

"Whattt" teriak Lily.

"Jangan teriak teriak saya gak tuli" ucap Taufan.

"Bisa ganti hukumannya" pinta Lily.

"Tidak itu untukmu sana kerjakan"printah Tuafan.

"Saya gak mau" tolak Lily.

"Gak mau ya" tanya Taufan sekali lagi.

"Iyaaa" ucap Lily.

"Baiklah siap siap nilaimu E" ancam Taufan.

"Selalu nilai sasarannya" gumam Lily dalam batinnya.

"Jangan baik lah saya akan membersihkan toilet" tutur Lilh dengan senyum yang di paksa.

"Emmm bagus nurut ama bos " ucap Taufan meninggalkan Lily.

Lily dengan muka yang di tekuk dan di dalam hatinya menyumpahi boss yang super duper edann dia berjalan ke arah toilettt dengan rasa tidak ikhlas.

Taufan kembali ke mejanya dan ia memandangi laporan yang Lily kerjakan.

"Dasar gadis ceroboh" gumam Taufan.

Flashback on

Lily berangkat ke kantor dengan tergesa gesa dan Hendra tak sengaja melewati kamar Lily ia melihat beberapa tumpukan laporan Hendra masuk ke kamar Lily laporan apa itu. Hendra membacanya dan ia langsung mengambil laporan itu dan membawanya ke kantor T.P groupp setibanya disana Hendra langsung menemui Taufan.

"Hallo om apa kabar" tanya Taufan.

"Baik kamu gimana" tanya Hendra.

"Baik om, om ada keperluapan apa kesini" tanya Taufan yang tak biasanya pimpinan wijaya group kesini.

"Apakah om gak boleh berkunjung kesini"

"Boleh kok om dengan senang hati berkunjung ke perusahaan Taufan yang kecil ini" tutur Taufan merendah.

"Perusahaan segede ginj bilang kecil kau emang the best" puji Hendra.

"Om cuma mau ngasih ini" sambung Hendra sambil memberi beberapa laporan.

"Laporan apa ini om" tanya Taufan yang tak mengerti.

"Itu milik putri om yang magang disini ketinggalan" jelas Hendra.

"Dasar ceroboh" umpat Taufan dalam batinnya.

"Terima kasih ya omm sudah mengantarkan laporan yang sangat penting ini" tutur Taufan.

"Baiklah omm harus ke kantor" pamit Hendra.

"Baiklah om hati hati ya" ujar Taufa.

Hendra pun meninggalkan perusahaan T.P Group ia pun meluncur ke perusahaan Wijaya Group.

Flashback off.

***

Lily mengumpati boss edannya.

" Sialan gue selama jadi anaknya Daddy mommy gak pernah bersihin toilet seperti ini sial banget gue disini aws kau bos edan yang jadi istrinya gak akan bahagia" Lily menyumpahi bosnya.

"Daddy Mommy Lily gak kuat disini" Jerit Lily dalam batinnya.

"Enak apanya magang di perusahaan ternama tapi di perlakukan seperti clanning service" omel Lily.

Lily menggosok Lantai dengan rasa jijik.

"Hiksss ga kuat bisa bisa kuku cantikku ini patah" Lily menggosok lantai dengan penuh jijik.

Dengan susah payah Lily menggosok lantai walaupun cara mennggosoknya agak aneh ya maklum lah anak holang kaya gak tau begini😂

" Huftt akhirnya selesai" ucapnya dengan mengusap peluhnya.

"Itu masih belum wcnya juga " sahut Taufan.

"Sial kenapa bos edan ini tiba tiba ada disini" gumanya dalam hati.

" Kau tidak perlu tau kapan saya ada disini" ujar Taufan.

"kenapa bos ini tiba tiba tau fikiranku apa peramal ya" gumamnya lagi dalam batinnya yang membuat Lily semakin bingung.

"Kau tidak usah bingung cepet kerjakan" ucapnya.

"Iya tuan ini" sambil menjukkan sikat wc yang ia pegang.

"Baiklah yang bersih" ucapnya sambil berlalu pergi meninggalkan Lily.

"Sial kenapa dia bisa tau pikiranku" umpatnya.

"Haishhh ini gimana ya caranya" ucapnya sambil memutar mutar sikat wc yang ada dit tangannya.

"Haihh jijik masak iya gw bersihin wc" ucapnya bergidik ngeri.

"Masak seorang princes Lyra Atmaja bersihin ginian apa kata dunia dong" umpatnya.

" Cepet kerjakan jangan banyak omong" sahut Taufan yang tiba tiba muncul di belakang Lily.

"Ngapain muncul gak bilang bilang" ucap Lily.

" Kenapa kan terserah saya ini kan ruangan milik saya saya bebas kan" ujar Taufan.

"Iya iya bapak Taufan Putra yang terhormat" tutur Lily.

"Bisakah anda contohkan gimana cara menggunakan benda ini katanya bos adalah pemeberi contoh" ujar Lily sambil tersenyum licik.

"Siniin handphone mu" pinta Taufan.

" Kenapa handhpone saya kan minta contoh ini" ujar Lily.

" Jangan banyak tanya cepet mana" pinta Taufan.

Lily pun menuruti kemauan Tautan ia memberikan benda pipih persegi kesayangannya ke bos edannya. Taufan mengambilnya ia membuka mengetikkan sesuatu di benda pipih perseginya.

" Nih" Taufan memberikan kembali handphone Lily

Lily menerima Handphone nya dan ia terbelalak melihat isi handhponenya.

"Shittt gagal gue menjahili dia" umpat Lily.

" Jangan mengumpat saya sudah carikan teknik menggunakan benda itu" ucapnya sambil berlalu pergi.

Dengab terpaksa ia tonton vidio membersihkan wc yang benar.

Tolong Vote ya

Terpopuler

Comments

Vivianvellanie

Vivianvellanie

🤣🤣🤣🤣

2020-08-17

2

Talaha Talabiu

Talaha Talabiu

aku mampir
salam dari SALAH LANGKAH

2020-06-27

1

Geerqiasilatusiluchen

Geerqiasilatusiluchen

uup lanjut seru

2020-06-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!