Lily masuk ke kamarnya ia mencari laporan yang telah ia kerjakan namun tiba tiba benda pipih persegi miliknya berdering.
Drttt.....Drtttt.....Drrttt....
"Duh ganggu aja" gerutunya.
Lily langsung memencet tombol hijau tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang nelfonnya.
"Hallo jangan telfon gue, gue sibuk" tutur Lily.
"Ehemm mana laporannya"ucap seseorang yang disebrang.
Lily langsung kikuk mendengar suara ditelfon. Iapun langsung melihat diapa yang menelfonnya. Lily melotot setelah melihat orang yang menelfonnya.
" Duh ****** gue" umpatnya dalam batin.
"Maaf tuan saya tidak tau kalau anda yang menelfon" tutur Lily dengan sopan.
"Harusnya anda lihat dulu siapa yang menelfonnya jangan asal main angkat"
" Saya kan sudah minta maaf tuan"
"Sekarang jam berapa"tanyanya.
"Jam 8" jawab Lily.
"Kamu tau artinya kan"
"Maaf tuan saya masih ngambil laporan yang anda minta" tutur Lily.
" Oke dalam 20 menit harus sampai di kantor" terang Taufan.
" Tapi......" belum sempat menyelesaikan kalimatnya Taufan memutuskan sambumgan telponnya.
Lily menjadi kalang kabut setelah menerima panggilan dari bos edannya itu. Lily mencari kesana kemari namun hasilnya nihil tidak ada. Lily frustasi laporan yang sudah ia selesaikan dengan cara begadang harus hilang entah kemana. Lily membongkar semua laci yang ada di kamarnya hingga kamarnya tampak berantakan seperti kapal pecah. Waktu terus berjalan namun Lily masig belum menemukan apa yang ia cari.
"Hissh gue taroh mana ya" gumamnya.
Tiba tiba Lisa masuk ke kamar anaknya. Lisa curiga kenapa Lily pulang saat jam kantor begini. Lisa memastikan keadaan anaknya.
"Sayang kenapa kamar kamu berantakan" tanya Lisa.
Lisa langsung berfikir yang tidak tidak. Lisa berfikir bahwa anaknya sedang patah hati sperti drama drama yang ia pernah tonton. Lisa berfikir Lily melampiakan esmosinya ke barang yang ada di kamarnya.
"Aku gak papa kok mom"tutur Lily.
"Siapa yang buat kamu seperti ini"tanya Lisa.
Lily mengernyit bingung akan pertanyaan mommynya itu.
" Maksud mom itu gimana" tanya Lily.
"Udah sayang cerita ke mommy ya" ucap Lisa sambil memeluk Lily.
Lily semakin bingung akan tingkah mommynya.
"Cerita apa"tanya Lily yang masih tidak mengerti akan tingkah Mommynya.
"Cerita aja sama mommy siapa pria yang telah bikin kamu gini" tutur Lisa.
"Pria" Lily mengulang omongan Lisa.
"Iya kamu galau gara gara pria kan" ujar Lisa.
"Wait momm Lily galau maksudnya" tanya Lily sambil melepaskan pelukannya.
"Iya biasanya kamu ke kantor malah pulang dan berantakin kamar kek film film yang mom tonton" jelas si Lisa.
Lily menepuk Jidatnya.
"Astaga Mommy Lily gak galau mom" tutur Lily.
"Terus ngapain kamu acak acakin kamar" tanya Lisa mengernyitkan dahinya.
"Lily pulang karna Lily lupa bawa laporan ke kantor tapi Lily cari di kamar gak ada" terang Lily.
"Hehehe mom kira kamu galau" ujarnya.
"Ya nggak lah mom" ucap Lily.
"Tapi mom kan yang bersihin ini kan" tanya Lily.
"Iya kenapa" tanya Lisa.
" Mommy liat laporan gak" tanya Lily.
"Gak liat" jawab Lisa.
Lily melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Lily melotot melihat jam di tangannya.
"Momm Lily ke kantor ya " pamit Lily.
" Tapi laporannya sayang" tanyanya.
"Nanti aja mom aku jelasin ke bos edan" teriak Lily.
" Siapa lagi dia Ly" teriak Lisa namun tidak ada sahutan lagi.
Lily langsung menancapkan pedal gasnya ia melajukan dengan kecepatan tinggi waktu yang Lily miliki hanya 15 mnt sedangkan jarak tempuhnya 20 menit Lily segera melajukan mobilnya seperti pembalap. (Mungkin Lily ini keturunan vanlintino rossy ya anggap aja lah)
Dalam 15 menit Lily sudah sampai di area parkir kantor T.P GROUP. Lily segera memarkirkan mobilnya Lily keluar dengan kaca mata hitamnya bak seperti model. Lily dengan santay berjalan masuk ke area kantor. Disana banyak karyawan yang melihat penampilan Lily yang seperti model ingin pemotretan Banyak karyawan yang menandangnya dengan tatapan tidak suka namun Lily menanggapinya tetap acuh tak acuh.
"Liat tuh anak magang gayanya sok begitu" bisik karayawan lain.
"Iya seperti model saja padahal ini kantor" sahut yang lain.
Lily malas memdengar ocehan karyawan lainnya ia malah menambah laju jalannya keruangan Taufan.
tok tok tok...
Lily pun masuk kedalam ruangan Taufan.
" Ck ck ck kamu tau telat berapa menit" tanya Taufan.
"Hanya 2 menit" ucap Lily dengan santay.
"Hanya 2 menit katamu kau tau waktu itu sangat beharga bagiku" gertak Taufan.
" Iya saya salah maafkan saya" ucap Lily.
"Kenapa kamu memakai kaca mata apa kamu mau pemotretan disini" tanya Taufan sambil memicingkan matanya.
"Kalau boleh saya mau pemotretan sama salto disini" tutur Lily.
"Diam saya serius" gertak Taufan.
" Saya tanya serius kenapa kamu pakai kaca mata" tanya Taufan namun Lily tak menjawabnya satu patah katahpun.
"Kenapa kamu diam" tanya Taufan sekali lagi.
" Anda nyuruh saya diam jadi saya diam" tutur Lily yang membuat Taufan geram.
"Oke lepas kaca matamu" printah Taufan.
Lily melepas kaca matanya.
" Cih hanya gara gara kantung mata ni anak seperti ini" gumam Taufan pelan.
" Tuan ngomong sesuatu" tanya Lily.
" Tidak mungkin kamu salah dengar" jawab Taufan.
"Apa mungkin aku salah denger ya" gumam Lily pelan.
"Lupakan masalah kaca mata" ucap Taufan.
" Kan tuan yang mulai" ucap Lily.
" Ni gadis bikin gue emosi" gumam dalam batinnya.
"Mana laporan yang saya minta" tanya Taufan.
"Emmm Anu anu....." ujar Lily gelagapan.
"Anu apa cepet jawab" Gertak taufan.
"Emm..."
Tok....tok.....tok......
"Emm tuan itu ada tamu" ujar Lily.
" Baiklah kamu tunggu di mejamu"ucap Taufan.
" Huftt selamat" gumamnya.
" Masuk" seru Taufan.
Darwin pun masuk ke dalam ruangan.
" Pagi Lily sayang" sapa Darwin.
" Pagi kak Darwin" jawab Lily.
" Sudah jangan basa basi sini lu mau bahas apa langsung ke intinya aja" ucap Taufan.
" Iya" jawabnya.
Darwin mulai membicarakan hal hal serius dengan Tuafan iya membahas proyek dengan Darwin sedangkan Lily duduk dengan gelisah.
"Duh gue harus gimana ini" gumam Lily sambil menggigit bibir bawahnya.
Tak terasa pembicaraan Darwin dan Taufan selesai Darwinpum meninggalkan ruangan Taufan. Taufan menghampiri Lily yang sedari tadi gelisah.
"Mana laporan yang saya minta" pinta Tuafan.
" Maafkan saya" tutur Lily.
" Saya minta laporan bukan kata maaf" gertak Taufan.
" Laporan yang tuan minta...." Lily menggantung kalimatnya.
"Iya mana saya butuh sekarang" pinta Taufan.
"Laporannya hilang tuan" ucap Lily sambil menunduk.
"Apa kenapa bisa hilang" tanya Taufan.
"Saya tidak tau" ucap Lily tidak berani menatap bosnyq tersebut. Lily menatap ke arah pandangan lain dan tak sengaja menangkap benda yang ia cari.
" Tuan kenapa laporannya ada disini" tanya Lily yang keheranan.
......
Holla kalian yang nyuruh up sabar ya saya masih anak sekolah masih ada urusan dunia nyata maap upnya lama.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Desmawati
pasti leon yg mengantarkan nya..
2021-11-23
0
Vivianvellanie
seru
2020-08-17
0
Talaha Talabiu
nyicil
2020-06-27
1