episode 4

nicholas berhenti di depan rumah gue. rumah gue bisa dibilang lumayan gede. tapi kagak kede gede banget si.

gue segera turun dari motor dengan bantuan nicholas yang sempat gue tolak dan melepas helm yang gue gunakan di sepanjang jalan.

gue menyodorkan helm nya dan membenarkan posisi rambut gue dengan tergesa gesa.

"makasih ye" kata gue.

nicholas menganggukan kepalanya sambil tersenyum. jujur saja, gue terpana dengan senyumannya. sudah bisa di yakinkan muka gue bakal merona.

gue langsung masuk ke dalam rumah tanpa mau berbicara lebih panjang lagi. dari pada, nicholas ngeliat muka gue yang udah kaya kepiting rebus ini.

gue membuka pagar dan sudah disambut oleh adik ter....

pokoknya terngeselin dah.

namanya, chilla. kita selisih 2 tahun. dia memperhatikan gue dengan senyum jahil mengembang di wajahnya.

"apalu liatin gue?!" tanya gue sinis sambil mengusir chilla dari pintu.

"eits, gak bisa begitu, kalo mau masuk jawab dulu pertanyaan gue"

"apaansi lu! gue cape mau masuk. mau tidorr" kata gue.

"yaila, jangan galak galak kak, tuh pacar nya ngeliatin" kata adik gue.

gue menengok ke arah nicholas yang sedang melambaikan tangannya ke arah adik gue.

"sokap!"

"misi lu bocil" kata gue.

"ah cie, yang udah punya pacar! bilangin mama ah" kata adik gue.

"apaansih"

"woy pacar nya kak eca! selamat ya udah mau jadi pacar nya kakak gue yang tercuek dan tergalak ini" teriak nya.

"gue gampar lo ya *****" kata gue sambil bersiap siap memukul nya.

"coba aja kalo bisa!" kata nya sambil berlari kedalam.

gue hanya bisa menggelengkan kepala. sinting tuh bocah. gue langsung masuk ke dalam dan menutup pintu tanpa mau melihat ke arah nicholas lagi.

....

gue melemparkan diri ke kasur setelah selesai merapihkan diri. gue membuka ponsel dan mengecek satu per satu pesan yang masuk.

ya maklum, gue kan cewe famous. ups...

oke, dari semua pesan yang gue dapatkan, semuanya membosankan. jujur aja nie ya. semuanya membahas tentang osis lah, pelajaran lah. emangnya gak ada yang lain apa. gue kan juga manusia.

gue melempar ponsel gue kesembarang tempat. tapi masih di kasur ya lemparnya. dan gue mulai guling guling di atas kasur gue. uring uringan gak jelas gitu.

ting

gue mendengar notif masuk dari ponsel gue. awalnya gue terlalu malas untuk melihat nya.

ting

tapi, notif itu kembali terdengar dan berkali lipat. okelah, terpaksa gue mengecek ponsel gue yang gue sendiri gak tau taro di mana. gue menengok ke kanan dan kekiri mencari ponsel ku.

akhirnya ponsel ku berhasil di temukan. ini adalah sebuah penghargaan bagiku. biasanya kalo mau menemukan ponselku, membutuhkan waktu yang cukup lama.

gue membuka ponsel dan melihat nomer tidak terkenal tertera di layar ponsel. gue mengerutkan alis terheran. akhirnya gue membuka kunci layar dan membuka aplikasi chat itu.

"p"

"save back"

"nicholas"

what?!!! god hell no!!!!! gila! dia tau no gue dari siapa. wah wah gawat nih! gak bisa di biarin.

tanpa basa basi lagi akhirnya gue telfon nicholas dengan tampang marah.

"hallo?" katanya disebrang sana.

"WOY! LU TAU NO GUE DARI SIAPA HAH?!" kata gue tanpa mau basa basi.

"kepo aja sih, bagus lah di chat sama orang ganteng kek gua" kata nya pede.

"*****, pede banget lu!"

"pede tuh harus!" kata nya gak mau kalah.

"gila. kayaknya lu harus masuk ke rsj dah"

"bilang aja kangen" katanya.