sesampai nya di kelas, gue langsung terduduk lemas menghadap ririn yang sedang sibuk menyalin pr dengan cepat.
"rin" panggil gue pasrah.
"hm"
"ririn" panggil gue lagi sedikit lebih keras.
"apa" jawab nya tanpa mau menghadap gue.
"kok lu gak ngasih tau dari awal kalo dia anak pemilik sekolah ini" protes gue.
"oh si anak baru itu?" tanya nya bersemangat.
"hm"
"lagian lo gak nanya" kata nya santai.
"jangan jangan lo udah ketemuan sama dia?!" tanya ririn lagi yang mulai menatap mata gue.
"ya gitu deh" kata gue sambil menengelamkan muka gue ke meja.
"gimana ganteng kan?"
"ganteng sih iya, tapi" kata gue mengantung.
"tapi apa?"
"gatau dah" jawab gue keder. ririn hanya menggelengkan kepalanya.
selebihnya ririn tidak berkata apa apa lagi. ia terus saja sibuk dengan pr nya. ia harus menyelesaikan pr nya sebelum guru yang mengarjarnya datang.
...
sepulang sekolah, gue langsung ditarik masuk ke dalem ruang kepala sekolah. pak kepsek marah banget sama gue. itu karena si anak baru itu berbuat ulah lagi.
"saya kan perintahkan kamu secara langsung, urus anak itu. kamu tau kan dia anak pemilik sekolah ini?! kalo nama baik sekolah ini tercemar gimana?!!" kata pak kepsek dengan nada kecewa.
"pokoknya saya gak mau tau, kalo kedepannya nicholas tetap seperti ini, berhenti saja dari ketua osis" tambah pak kespek lagi.
lagian kenapa coba, harus gue yang di suruh ngurus anak itu. kan ada guru, ada ketua kelas juga. kenapa jadi harus ketua osis yang harus turun tangan. huh
"baik pak, saya akan lakukan apa yang bapak perintahkan" kata gue sambil menunduk.
"kamu sudah bertemu dengan anak baru itukan?" tanya nya.
"sudah pak" jawab gue seadanya.
"baiklah, kamu bisa keluar sekarang" katanya.
gue pamit dan keluar dari ruang pak kepala sekolah sambil menahan emosi. sumpah, hari ini gue sial banget.
"ok, gue gak boleh bikin pak kepsek kecewa! semangat terus eca!" kata gue menyemangati diri gue sendiri sambil mengangkat tangan ke udara.
"cie, abis masuk ruang kepsek. kenapa gak masuk ruang bk aja sekalian" kata nicholas di samping gue.
gue terkejut dan mundur kebelakang beberapa langkah. sambil mengelus elus dada gue yang berdetak dengan cepat.
"ih! demen banget sih bikin orang kaget!" protes gue sambil mencubit lengan nicholas.
"aduh, sakitt" ringis nya.
"lagian, salah sendiri pake ngagetin gue."
"gini ya, gue masuk ruang kepsek itu gara gara lo!" tambah gue sambil menujuk nicholas dengan jari gue.
"kok jadi gua?! kalo emang lo yang salah ya salah aja!" kata dia protes.
gue sempat terdiam.
"pokoknya, sekarang lo ikut gue!" kata gue sambil menarik kerah baju nya.
"jangan di tarik gitu dong ca" katanya.
gue memberhentikan langkah gue. apa?!!
"lo tau nama gue dari mana hah?!!" tanya gue dengan tatapan tajam.
"tuh dari name tag lu" katanya sambil menunjuk name tag gue yang ada di baju.
gue pun menggelengkan kepala.
akhirnya gue kembali menarik kerah baju nicholas. bodo amat dengan para ciwi ciwi yang melihat gue dengan horor. napa, iri ya lu?!! batin gue.
akhirnya sampai lah gue di depan ruang bk. nicholas menatap gue dengan bingung.
"gue kasih tau ya, ini namanya ruang bk" kata gue sambil menujuk pintu ruang bk.
"trus?" tanya nya sambil menaikan satu alis nya.
"kalo lo buat onar, gue pastiin lo bakal masuk ke ruangan ini" ancam gue.
"silahkan, gak takut" jawab nya santai.
"ihh, sialan" gue mencubit lengan nicholas berkali kali sampai puas dan meninggalkannya.
"sinting"
.....
murid murid sudah pada pulang. karena hari juga sudah mulai sore. gue melirik jam kecil yang terpasang di tangan gue. dan jam sudah menunjukan pukul 17. 36. yang artinya bentar lagi bakal magrib.
gue masih di sekolah karena, jemputan gue udah pergi duluan. apesnya lagi, hp gue mati. sial sekali hari ini.
huh, trus sekarang gue pulang naik apa dong? jalan kaki gitu? atau naik angkot ya? tapi kan gue gak dibolehin naik angkot.
saat gue sedang berdebat dengan pikiran gue sendiri, nicholas mengklakson motor ninja berwarna merah nya itu di belakang gue.
tin tin
"blom pulang lo?" tanya nya sambil melepas helm.
"kepo banget!" bales gue. nicholas melirik ponsel gue dengan alis yang menaik.
"well, bareng aja sama gue" katanya menawarkan diri.
gue terdiam.
"gausah sok peduli deh lu. gue bisa pulang sendiri kok" tolak gue.
"yaudah kalo mau nolak. tapi bentar lagi magrib loh, banyak penculik, begal. kalo lo gak sayang sama diri lo sendiri sih yaudah bye" katanya sambil memasang helm kembali.
"eh eh eh yaudah" kata gue.
"yaudah apa?"
"yaudah gue ikut" dia hanya tersenyum.
gue mendekat ke arah nicholas dan terdiam kembali.
"napa lo diem? naik" katanya protes.
"kan gue pake rok! gimana cara naik nya. lagian punya motor gede banget!" kata gue.
"yaudah nih pake jaket gue" katanya sambil menyodorkan jaket hitam nya.
"hah?" kata gue tidak percaya.
"yaudah ini pake!" perintah nya kesal.
"ya,,,yaudah" gue menerima jaket itu dan melingkarkannya di pingang gue.
"satu lagi nih" katanya sambil menyodorkan helm. gue menerima nya dengan senang hati.
gue naik motor dengan bantuan bahu nicholas. awalnya sempat ragu, namun gue tetap melakukan nya berjaga jaga agar tidak jatuh.
setelah gue duduk di belakang nicholas, nicholas tidak menjalankan motornya. gue pun kebingungan.
"kenapa gak dijalanin motornya?" tanya gue.
"pegangan dulu dong" katanya.
"gak mau ah" tolak gue.
"kalo nanti jatoh gimana??" tanya nya.
"yaudah" kata gue pasrah.
gue melingkarkan lengan gue di pingang nicholas dengan ragu.
"nah gitu dong" katanya dan segera menancap gas menuju rumah gue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Nur Fahdilla Dila
gue gue gue gue.... kata gue anu gue terus aja gue gue gue
2021-01-05
2
Claretta Rahadian
cie.cie. ..uwu...
2020-10-17
0
альфа
waaauuuuww 😂😂. ....aduuueeeehhh aduuueeeehhh
2020-09-08
0