Avrilya POV
Pagi yang begitu berat bagiku hampir saja aku terlambat kesekolah untunglah mama memintaku pergi dengan taksi setelah kejadian pagi tadi. Dan kupikir mungkin kejadian pagi tadi adalah satu-satunya yang terburuk pagi ini, namun ternyata masih ada kesialan lagi dan bahkan justru kesialan yang sangat membuatku kesal.
AUTHOR POV
Avril masuk kedalam setelah berlari kecil mengejar waktu agar tak terlambat ke kelas. Setelah itu ia hendak duduk di bangku yang kemarin ia duduki. Namun baru saja ia hendak duduk, ia melihat tas milik seseorang yang diletakan di atas mejanya.
"Tas siapa ini?" Kata Avril namun karena tidak ada yang menjawab ia memutuskan untuk memindahkan tas itu ke meja belakang dan langsung duduk.
2 menit kumudian seorang cowok datang menghampirinya lalu bertanya
"lah tas gue tadi ada disini perasaan,, kok skarang ilang"
"Gue pindahin ke belakang, soalnya ini tempat duduk gue." kata Avril pada cowok tadi yang menanyakan tasnya.
"Loh ini tempat duduk gue, kenapa dipindahin sih." jawab cowok itu
"Eh lo mungkin salah tempat duduk, ini tuh tempat duduk gue,, dari kemaren gue duduk disini kok." ucap Avril dengan nada mulai ketus.
"Yaampun,,, kemaren lo duduk disini,, gue yang hampir setahun duduk disini,, cepet pindah." kata cowok itu.
"Gak mau ini tempat duduk gue," kata Avril dengan nada yang tinggi sehingga pertengakaran itu cukup mendapat perhatian dari teman-teman sekelasnya.
"Udah Lian biarin dia duduk disitu, siapa suruh lo kemaren gak masuk," kata Billy melerai perkelahian keduanya.
Namun seorang Ferlian tetap tidak mau mengalah karena tempat duduk itu adalah favoritnya, sebab sejak ia masuk ke kelas itu dia tidak pernah pindah tempat duduk, tidak seperti teman-temannya yang lain yang sering pindah-pindah.
Sedangkan Avrilya pun sama batunya dengan Ferlian tetap tidak mau mengalah dan pura-pura tidak tau bahwa tempat duduknya sekarang adalah milik cowok yang hampir 10 menit ini bertengkar denganya.
Hingga pada akhirnya ide gila seorang Ferlian membuatnya tidak mampu untuk mempertahankan tempat duduk itu lagi kan kemudian berdiri mengambil tasnya lalu pindah ke bangku lain. Sehingga membuat teman-teman Ferlian dan seisi kelas bingung dengan apa yang diucapkan Lian untuk membuat Avril sang murid pindahan yang keras kepala itu mau pindah.
"Lo ngomon apa ke dia sampe dia mau pindah," tanya Anes penasaran.
"mau tau aja urusan orang," jawab Lian sambil ketawa-ketiwi yang membuat Mando, Billy, dan Anes lebih penasaran.
"Yaelah tinggal ngomong doang, jangan bikin ribet deh," tambah Mando yang terlihat sangat penasaran.
"Iya-iya,,, tadi tuh gue bilang kek gini ke tu cewek pindahan," ucap Lian bisik-bisik agar tak didengar anak-anak yang lain.
"Lo mau pindah atau gue duduk di pangkuan lo."" lanjutnya yang sontak membuat Mando, Billy, dan Anes tertawa keras hingga semua mata yang ada didalam kelas serempak menoleh kearah empat sekawan yang sedang asik tertawa riang.
Dan karena asik tertawa keempatnya tidak memperhatikan Pak Rian guru sejarah mereka yang sudah menginjakan kakinya didepan pintu kelas dan sontak Pak Rian langsung meneriaki mereka berempat agar duduk tenang.
"Ferlian, Armando, Billy, Vianes,,, keterlaluan kalian gurunya masuk kelas bukannya beri salam malah mentertawakan guru," kata Pak Rian memarahi mereka berempat karena mengira mereka mentertawakan dirinya.
"Lah siapa yang mentertawakan bapak, ini kami berempat lagi ngetawain anes pak." ucap Billy memberi penjelasan.
"Mana mungkin Anes mau mentertawai dirinya sendiri,, jangan alasan kalian berempat cepet berdiri depan kelas" ucap Pak Rian.
"Tapi kan pak," ucap Mando mengeluh.
"Tidak ada tapi-tapian,, cepat berdiri sambil pegang kuping kalian dan angkat kaki satu," kata Pak Rian memberi hukuman pada mereka berempat.
"Tuh kan gara-gara lo nih kita jadi dihukum," Ucap Mando dengan wajah kesal pada Lian.
"Yaelah paling cuman sejam dihukum kok,, lagian kita kan dihukum berempat," ucap Lian santai.
"Ngapain masih cerita, cepet angkat kaki dan pegang kuping kalian," kata Pak Rian lagi.
"Iya pak ini juga mau dilakuin," ucap mereka serempak sambil melakukan hukuman tersebut.
"Pak sampai kapan kita dihukum" tanya Mando.
"Sampai pelajaran saya selesai," jawab Pak Rian.
"Yang lain jangan dicontoh mereka berempat,,, sekarang semua buka buku kalian halaman 39 lalu kerjakan dalam kelompok, bagi kelompok menjadi 6 bagian,, pilih ketua kelompok dan tulis anggotanya masukan ke saya." lanjut Pak Rian.
"Baik Pak," jawab semua murid tanpa kecuali dan Avril menjawab dengan bahagia sebab musuhnya sedang dihukum didepan kelas oleh Pak Rian.
***
*maaf banyak typo yang bertebaran karena ini novel pertama author,, mohon bantuannya untuk kritik saran dan masukan, serta bantu share *
Salam Sayang
^-^
:"))
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Lebahlakalaka
Halo... jangan lupa mampir di novel saya ya...
1. Back to you
2. My Ian..
makasih..
semangat terus ya thor...
2020-10-30
1
JC 💋 🆗
duh aku pusing ni baca nya kim.
terlalu berdempetan tulisan nya.
pakein jarak ya agar bacanya ga susah dan bikin pusing 😁
maaf ya, hanya sekedar saran. kalau cerita km sudah bagus kok 👍
2020-05-25
2
Aryan Lee
Cetita nya bgus, tpi penulisannya msh ada typo y kk. sudah aku krisan di part 1. mmpir juga di novel aku ambisi cinta tuan muda. ku ksih bintang 5 n vote ya! jngn lupa mmpir!
2020-05-24
3