James sudah menunggu Lily dengan kimono hitamnya. Lily juga sudah mengganti pakaiannya dengan kimono hitam pemberian James. James memberikan tongkat kayu sebagai awal pengenalan Lily terhadap seni bermain pedang. James berbicara dalam bahasa Mandarin.
"Lily. Aku tidak akan pernah memberikanmu pedang sungguhan karena sangat berbahaya. Aku tidak mau kulitmu yang mulus itu lecet, terluka bahkan berdarah, aku tidak rela. Jadi tolong mengertilah." ucap James dengan wajah memelas.
Lily hanya terdiam dan semakin tidak memahami apa yang dipikirkan James.
"Dasar otak mesum" batin Lily.
James mengajari Lily dengan sangat serius, Lily pun dengan tekun dan fokus mengikuti segala instruksi dari James. Lily kembali mengikuti latihan dari awal bagaimana duduk bersimpuh yang benar, mengayunkan tongkat, menggeser kaki, kuda-kuda bahkan meditasi.
Berulang kali saat latihan Lily sering kena pukul di beberapa bagian badannya. Dan James berulang kali meneriakinya.
"Fokus!" teriak James dalam bahasa Mandarin.
"Tenang.. jangan buru-buru!" teriak James lagi.
"Bukan begitu cara memegang tongkatnya, jarimu salah!" teriak James lagi.. dan lagi..
Dalam sehari Lily bisa kena omelan James lebih dari 20x tapi Lily tetap sabar. Dia tahu bahwa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan butuh kerja keras dan perjuangan, begitu nasehat dari Drake. Lily juga diajarkan gerakan kombinasi bela diri dengan menggunakan pedang oleh James.
Saat Lily sedang bermeditasi dalam hutan bambu, James mendatanginya. Lily membuka matanya dan menatap James tajam.
"Lily sebenarnya tujuanmu salah jika kau belajar ilmu pedang ini untuk balas dendam kepada Han. Tujuan asli dari ilmu ini adalah tentang keteguhan hati dan rendah diri. Tak boleh ada kesombongan. Jika hal itu masih ada dipikiran dan hatimu, kau pasti akan kalah dari Han." ucap James menasehati dengan bahasa Mandarin.
"Semoga, setelah kau belajar ilmu ini, kau bisa mengerti arti sebenarnya dari kau belajar ilmu pedang." ucap James serius.
Lily terdiam dan mulai berfikir. Benar kata James. Lily mempelajari segala bentuk gaya bertarung dari seni bela diri dengan Drake, belajar pedang dari James hanya untuk satu tujuan. Mengalahkan Han. Entah kenapa Lily mulai menurunkan ego nya. Dia mulai sedikit melupakan dendamnya kepada Han.
James tahu, Lily bukan seorang pendendam. Meskipun dia sangat berharap semoga Lily bisa mengalahkan Han dan itu akan menjadi berita yang menggemparkan seluruh camp. James sudah berangan-angan yang tidak-tidak.
Sudah 1 bulan lebih Lily belajar ilmu pedang di Dojo dengan James. Hingga pada akhirnya Lily mencoba latih tanding dengan salah seorang penjaga Dojo. Lelaki itu yang pernah menuangkan teh hijau kepada Tuan Ho.
"Hmm.. masih sangat muda." batin Lily.
Lelaki itu membungkuk sebagai bentuk hormat sebelum memulai pertarungan. Lily pun membalasnya. Mereka berbicara dalam bahasa Mandarin.
"Nona Lily, perkenalkan saya Eiji. Saya berumur 19 tahun. Saya serius dengan semua tindakan saya. Jadi saya harap nona Lily juga demikian." ujar lelaki tersebut.
Lily hanya menggangguk. James sebagai wasitnya dan pertarungan pun dimulai.
Lily menatap tajam lelaki itu, begitupun lawannya. Mereka sudah mulai memasang kuda-kuda dan mencengkram tongkat kayu masing-masing. Eiji segera melakukan serangan langsung tepat ke wajah Lily, Lily terkejut. Eiji menang pada gerakan pertama.
Lily terlihat makin serius. Lily mulai mengayunkan tongkat ke arah Eiji, serangan Lily dari depan ke arah bahu kanan, bahu kiri Eiji semua dapat ditangkisnya dengan mudah. Gantian Eiji yang melakukan serangan balik, diayunkannya tongkat Eiji ke arah kaki Lily, Lily melihatnya dan dengan cepat melakukan lompatan salto ke belakang. Eiji mengejarnya, dia menyerang Lily tanpa ampun, Lily tidak gentar, ditangkisnya semua serangan Eiji dengan berani.
"Aku tak menyangka Lily bisa secepat ini berkembang. Dulu saat awal mula latihan dia berisik sekali selalu berteriak ketika menyerang dan selalu mengeluh jika terluka. Tapi sekarang Lily sudah lebih tenang malah hampir tak bersuara. Benar-benar mengagumkan." dercak kagum dan bangga terlihat pada wajah James.
Lily menyerang Eiji tepat di kepalanya, Eiji menahan serangan Lily dengan kedua tangan memegang tongkat melintang di depannya, mereka beradu kekuatan tiba-tiba Lily menendang Eiji dengan kaki kirinya "Duakk" Eiji jatuh terkapar. James kaget melihatnya.
Lily segera berlari ke arah Eiji yang mencoba untuk berdiri. Dengan cepat Lily bersiap menebasnya dan "Krakkk" tongkat Eiji terbelah dua saat dia menangkis serangan Lily yang kuat dari samping. Eiji terkena pukulan tongkat Lily di rusuk sebelah kirinya.
"Aarrghhh.." rintih Eiji kesakitan.
Lily terkejut dan segera meletakkan tongkatnya. Dia menolong Eiji yang ambruk kesamping sambil memegangi rusuk kirinya. Lily panik karena dia tak menyangka Eiji akan terluka. Segera James berlari menghampiri Eiji. Dia memanggil penjaga Dojo yang lain untuk segera membawa Eiji ke rumah sakit. Lily terlihat ketakutan.
"Eiji aku minta maaf.. aku tidak sengaja.." ucap Lily dengan panik. Tapi Eiji malah tersenyum.
"Aku bertaruh kau masih punya kesempatan untuk mengalahkan kak Han, nona Lily." ucap Eiji dengan penuh keyakinan sambil menahan sakit di rusuknya.
Segera Eiji meninggalkan Dojo dengan ditandu oleh penjaga Dojo dan James. Lily mengikuti mereka dari belakang tapi James melarangnya. Dia meminta agar Lily tetap berada di Dojo untuk berlatih. Lily mematuhinya.
Saat Lily hendak kembali ke Dojo dia melihat Lopez di depannya. Lily senang karena Lopez datang ke rumahnya. Saat Lily berlari ke arahnya tiba-tiba Lopez meluncurkan pukulan, Lily mengelak dengan sigap ke samping Lopez.
"Lopez! What are you doing? Are you crazy?" teriak Lily karena terkejut akan serangan Lopez.
Lopez hanya diam saja malah dia mendatangi Lily dan melakukan beberapa pukulan cepat. Lily menangkis serangan Lopez dengan telapak tangannya. Lopez menendang dengan kaki kanannya ke lengan kiri Lily tapi Lily berhasil menepisnya dengan tangan kirinya. Bahkan Lopez melakukan serangan dengan siku kirinya ke dada Lily dari samping.
Lily menahan siku Lopez dengan kedua tangannya. Lily tidak diam saja. Diangkatnya siku Lopez ke atas, Lily menunduk dan dihajarnya dagu Lopez dari bawah dengan tangan kanan Lily lurus ke atas dengan sangat keras. Benar-benar serangan telak. Lopez terpental dan jatuh terlentang.
Lily tertegun dengan serangan yang dia lakukan. Dia tak menyangka Lopez akan terkena pukulannya. Dari jauh terlihat seorang wanita dengan rambut cepak seperti lelaki berlari ke arah Lopez untuk menolongnya. Lily teringat bahwa wanita itu yang dulu pernah bertengkar dengan Lopez di camp.
"Wow Lily. It looks like we are even." ucap Lopez dengan tersenyum.
Lily tak menyangka Lopez masih teringat kejadian waktu itu. Lopez berdiri dengan lebam di dagunya. Tapi Lopez terlihat baik-baik saja. Lopez memang dikenal sebagai wanita baja di camp. Lopez pun memperkenalkan wanita yang datang menolongnya.
"Lily, let me introduce you to Sasha. Sasha this is Lily. Lily this is Sasha." ucap Lopez ramah.
"Hallo. Nice to meet you." ucap Lily dengan tersenyum.
"Nice to meet you too Lily." jawab Sasha sambil mengangguk.
Mereka bersalaman dan saling sapa. Mereka bertiga pun masuk ke dalam Dojo dan saling bercerita seperti sudah berkawan lama. Han mengamati Lily dari CCTV pintu belakang tembusan dari The Grey House ke halaman belakang.
Dalam hatinya "Lily dengan mudah berkawan dengan semua orang. Kenapa aku tidak bisa? Adakah yang salah denganku?"
Lily bertanya kepada Lopez kenapa dia bisa datang kesini. Itu karena dia dan Sasha penasaran dengan duel Lily dan Han. Berita itu cepat menyebar. Ternyata James yang menyebarkan berita itu ketika mengantarkan katana ke camp. Banyak orang yang ingin melihat tapi tidak mendapat izin dari Komandan Zeno.
Sebenarnya mereka tidak tahu alasan utama kenapa Lily bisa sampai duel dengan Han. Lily sengaja merahasiakannya dan mengatakan hanya sebatas latihan saja. Bahkan Liu berkata bahwa Lily pasti menang. Lily sangat senang karena Liu masih mengingatnya dan mendukungnya.
Lopez memperingatkan Lily bahwa banyak orang-orang di camp yang sudah dikalahkan Han. Oleh karena itu, Han bisa menjadi kapten dalam pasukan. Drake, James, Lopez, dan Sasha adalah salah satunya. Namun ada 1 orang yang sampai sekarang belum bisa Han kalahkan. Lily penasaran. Dia menebak bahwa orang itu adalah Komandan Zeno.
Ternyata tebakan Lily salah. Orang itu adalah Tuan Ho. Lily terkejut karena tidak pernah menyangkanya. Pantas James dan Drake begitu menurut kepada Tuan Ho. Lily menjadi penasaran dengan kemampuan Tuan Ho dan dia akan mencari tahu.
-------
ILUSTRASI EIJI
Source : Pinterest
Artist : Kwak Dong Yeon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 502 Episodes
Comments
clover
salah, lo belum bisa berdamai sama masalalu dan belum sepenuhnya nerima kehadiran lily baru
2023-07-15
0
clover
jadi inget sasha blouse si cewek kentang
2023-07-15
0
clover
just remember that "people change"
2023-07-15
0