Han pergi meninggalkan Lily begitu saja dan langsung pergi ke lantai dua. Lily sangat kesal dan dia pergi keluar dari The Grey House. Lily tak menyangka bahwa Han adalah sepupunya.
"Sepupu macam apa yang bersikap dingin kepada saudaranya?" batin Lily tak habis pikir.
Lily menuju keluar kastil dan bertemu dengan 2 penjaga gerbang, mereka menghadangnya. Mereka berbicara bahasa Mandarin.
"Nona. Anda mau kemana? Anda tidak boleh keluar dari tempat ini." ucap seorang penjaga sambil menahan Lily agar tidak keluar gerbang.
"What??" ucap Lily kesal. "Jadi kalian berniat mengurungku disini?" tegas Lily.
"Maaf nona. Kami hanya menjalankan perintah Komandan Zeno." ucap penjaga yang lain.
Lily menghela nafas dengan kesal. Dia benar-benar tidak menyangka ayahnya akan bersikap seperti ini padanya. Lily mencoba menahan emosi.
"Jadi kemana aku bisa pergi? Aku sedang tidak ingin berada di The Grey House. Bagaimana jika ke pantai. Boleh?" tanya Lily dengan ketus.
Kedua penjaga saling memandang. Mereka mengizinkan Lily untuk pergi ke pantai. Mereka menginstruksikan kepada penjaga menara untuk membuka pintu bawah tanah. Lily pun segera pergi menyusuri lorong itu dengan emosi. Dibukanya pintu yang menembus ke pantai.
Lily berjalan dengan langkah berat menuju tepat ke arah pantai. Lily berteriak tak karuan dan menendang-nendang air laut yang datang padanya. Ternyata Drake ada disana dan sedang melihat Lily marah-marah. Drake mendatangi Lily berbicara bahasa Mandarin.
"Hei. Air laut itu tidak salah apa-apa padamu. Kenapa kau menendangi mereka." ucap Drake sambil tersenyum.
Lily terkejut karena ada Drake disana. Dia hanya diam saja dan memalingkan muka.
"Aku kesal dengan Han. Orang itu benar-benar menyebalkan." ucap Lily ketus.
"Seriously? Wow this is truly unexpected!" ucap Drake dengan keheranan.
"What?" Lily melirik ke arah Drake dengan bingung. Lily mengganti topik pembicaraan.
"So, what are you doing here?" tanya Lily.
"Me? Practice." sambil menunjuk ke sebuah ban besar yang biasa digunakan untuk truk kontainer.
Ban tersebut diikat pada sebuah tali tambang. Sepertinya Drake menariknya terlihat ada bekas goresan tali di antara kedua lengannya.
"Do you need a partner to practice?" tanya Lily cuek.
Drake hanya tersenyum. Dia pun mengajak Lily untuk membantunya latihan. Lily merasa senang meskipun dia belum mengenal Drake tapi dia merasa mereka akan berteman baik.
Lily diminta Drake untuk duduk diatas ban itu. Drake mengambil tali tambang dan mengikat di pinggangnya. Drake mengerang mencoba menarik ban tersebut. Lily yang duduk di ban itu terkejut dengan kekuatan Drake. Ban itu bergerak perlahan. Lily serasa seperti sedang naik perahu. Entah kenapa Lily menyukainya.
Drake menarik ban itu cukup jauh, Lily bahkan bisa menikmati pantai dan mengamati sekeliling dengan santai. Tak lama Drake berhenti di bawah pohon kelapa. Dia melepaskan tali tambang dari pinggangnya. Terlihat Drake berkeringat hebat. Lily begitu kagum dan spontan bertepuk tangan. Drake memandangnya dengan kesal.
"Kau kira ini sebuah pertunjukan sirkus?" ucap Drake menggunakan bahasa Mandarin.
Sekejap Lily langsung berhenti tepuk tangan dan duduk diam di ban sambil tertunduk. Drake merasa sedikit keras padanya. Drake meledeknya.
"Kau tahu. Beratmu tidak terasa saat aku menarik ban itu. Apa kau benar-benar menaikinya?" sindir Drake.
"What? Yes, of course." Lily menjawab dengan yakin.
"Kau ini seringan kertas." ledek Drake.
Lily terlihat sebal dan cemberut sambil duduk bersila di atas ban itu. Dia memalingkan muka dari Drake.
"Dia terlihat lucu saat berwajah seperti itu." batin Drake.
Drake melihat disebelahnya ada pohon kelapa. Dengan sigap dia memanjatnya. Drake mengeluarkan pisau lipat dari dalam sakunya dan memotong bongkahan kelapa yang bergerombol itu. Jatuhlah beberapa buah kelapa. Lily terkejut.
"Untung saja tidak mengenai kepalaku." batin Lily.
Drake mengambil parang dari sebuah tas yang dia letakkan dekat pintu masuk tembusan dari terowongan. Drake menebas ujung kelapa itu dan keluarlah air kelapa. Drake memberikannya kepada Lily. Lily dengan sungkan meminumnya.
"Ohhh.. this is really refreshing." ucap Lily dengan wajah riang.
Drake hanya tersenyum melihat sikap Lily. Drake juga ikut meminum air kelapa itu.
Terlihat Drake memandang lautan dengan tatapan sendu seperti ada yang dipikirkannya. Lily membuka percakapan. Mereka berbicara dalam bahasa Mandarin.
"Drake. Apa yang membawamu kemari?" tanya Lily yang masih memegang kelapa pemberian Drake dan masih duduk di ban.
"Untuk menjadi lebih kuat." ucap Drake sederhana.
"Hanya itu?" tegas Lily.
Drake memandang Lily dengan tatapan tajam. Dia mulai bercerita.
"Dulu aku orang yang sangat lemah dalam pasukan. Aku sering diledek dan dikucilkan. Aku orang yang sering sakit-sakitan. Daya tahan tubuhku lemah. Terkena angin saja aku bisa demam berhari-hari. Orang tuaku menghabiskan banyak uang untuk mengobatiku di rumah sakit tapi obat rumah sakit tidak berefek apapun padaku. Aku dikeluarkan dari militer. Saat aku putus harapan, aku bertemu Komandan Zeno yang saat itu sedang berkunjung di pangkalan latihan militer Amerika. Dia melihatku. Lalu dia mengajakku untuk ikut pelatihan di camp tempat kemarin kau mengalahkan babi itu." ucap Drake sembari meledek Lily.
"Dan sekarang beginilah aku." tandas Drake memperlihatkan perubahan pada dirinya.
Lily begitu kagum atas usaha Drake.
"Dia pasti berlatih sangat serius dan pasti sebuah latihan yang teramat sangat berat", batin Lily.
"Aku kagumi semangat juangmu Drake. Sekarang sudah tidak ada yang akan meremehkanmu lagi." ucap Lily menyemangati.
Ucapan Lily membuat Drake tersentuh. Sepertinya apa yang dikatakan orang-orang di camp tentang Lily benar. Lily seorang penyemangat dan dia tahu bagaimana menghargai jerih payah orang lain. Drake mengajak Lily bersalaman tanda persahabatan. Lily menyambutnya dengan gembira.
Lily mengobrol banyak hal dengan Drake dan terasa matahari sudah mulai terik. Lily kembali ke kastil bersama Drake dan mereka berpisah di depan pintu masuk The Grey House. Ternyata Han mengamati mereka dari atas menara. Han terlihat tidak senang.
Lily kembali masuk ke halaman The Grey House. Dia melihat pohon apel pemberian Liu yang makin tumbuh besar. Lily pun mengambil selang dan menyiraminya dengan tersenyum. Han mendatangi Lily diam-diam. Saat Han menyapanya Lily terkejut dan tak sengaja menyiram Han dengan air selang. Han basah kuyup. Han terlihat kesal tapi Lily terlihat senang.
"Bukan salahku kau tiba-tiba muncul" ucap Lily dengan cuek tanpa merasa bersalah.
Han yang awalnya ingin mencoba mengajak Lily mengobrol mengurungkan niatnya dan segera pergi masuk ke The Grey House. Lily tertawa terbahak-bahak. Dia terlihat senang sekali melihat Han dipermainkan seperti itu.
Saat Lily akan masuk ke The Grey House terlihat Nyonya Rose telah kembali dari urusan bisnisnya. Lily terlihat senang karena ibunya sudah kembali. Nyonya Rose juga terlihat gembira dengan sambutan Lily. Mereka pun berpelukan. Ternyata Tuan Ho dan Bibi Mei bersama Nyonya Rose. Tuan Ho menjemput Nyonya Rose di bandara setelah selesai menemani Bibi Mei berbelanja.
Terlihat Tuan Ho dan Bibi Mei membawa banyak barang, Lily pun segera mendatangi mereka dan meminta tas-tas itu untuk dibawakan. Tuan Ho dan Bibi Mei hanya saling memandang. Nyonya Rose memberi sinyal seperti mengatakan
"Biarkan saja, tidak apa-apa". Bibi Mei pun memberikan tas-tas itu kepada Lily dan Lily membawanya dengan suka cita.
Mereka masuk bersama ke The Grey House. Terlihat Han sedang turun dari lantai 2 dengan rambut basah tapi sudah berganti pakaian. Dia menatap Lily dengan kesal dan segera pergi ke dapur. Lily pura-pura tidak terjadi apa-apa.
Batin Lily "Jika Han tidak menyebalkan dia benar-benar terlihat tampan sekali, apalagi dengan rambutnya yang basah dia terlihat sexy."
Tiba-tiba wajah Lily memerah. Nyonya Rose melihat wajah Lily yang tiba-tiba berubah memerah menjadi khawatir jika Lily sakit. Tapi Tuan Ho tahu kenapa wajah Nona Lily tiba-tiba memerah. Tuan Ho hanya tersenyum saja.
---------
Ilustrasi Drake
Source : Pinterest
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 502 Episodes
Comments
clover
karena lo bukan lily asli
2023-07-15
0
clover
oh sepupu toh
2023-07-15
0
Adryan Eko
naisss.. gw suka gw sukaaa..
2022-07-04
0