Revaldi merasa penasaran, dia memutuskan untuk mengirim seseorang untuk menyelidiki seorang lelaki yang berada di kamar 109.
"Segera saya laksanakan Tuan Re! akan tetapi saya meminta sedikit informasi tentang gambaran dari seorang yang harus kami selidiki!."
Revaldi mengirim foto Ayahnya sebagai tanda pengenal diri untuk orang bayaran yang dia percayai itu...
kekacauan di dalam diri Revaldi membuat dia tidak dapat berpikir dengan jernih...
saat ini yang ada di dalam otaknya hanya bagaimana cara untuk membuat Tasya tidak mengetahui keberadaan lelaki tersebut.
"Sudah mendapat kabar dari mereka mas?." ucap Criztine dengan mengusap perut.
"Belum! sepertinya sedikit sulit untuk menyelidiki orang itu." Revaldi dengan menarik nafas panjang.
"Mas, cobalah pegang dan rasakan ini." Criztine menuntun tangan Revaldi untuk menyentuk perutnya.
Revaldi menuruti apa yang Criztine mau, dia merasakan ada yang bergerak di perut Criztine. dia pun mencium dan berbisik di perut sang istri....
"Sayang, taukah kamu saat ini Daddy merasa sangat bingung, bisakah kamu membantu Daddy?."
"Yes Daddy.." Lirih Criztine dengan melebarkan senyum.
"Kenapa kamu yang jawab, aku sedang curhat dengan anak kita..." Cetus Revaldi dengan mencium perut Criztine.
"Apa kamu masih dalam pengaruh minuman keras?." ucap Criztine dengan memicingkan alis sebelah kiri.
"Aku tidak sedang mabuk!." Revaldi menatap mata sang istri dengan penuh keheranan.
"Kalau saat ini kamu tidak dalam pengaruh alkohol berarti kamu sedang bermimpi. karena mana ada di dunia ini, anak yang bisa bicara sewaktu masih dalam kandungan?." jelas Criztine, dia pun mengacak rambut suaminya.
Revaldi tertawa, ternyata dia terjebak dengan ucapan yang sengaja dia lontarkan untuk sekedar bergurau...
"Ternyata kamu pandai sekali sayang." Ucap Revaldi.
Saat mereka tengak asik bercanda tawa, datanglah Dimas dan Leo.
mereka muncul tiba-tiba di belakang mereka, kemesraan yang Revaldi tontonkan membuat Leo merasa lega dan juga sedikit sakit, dia bahagia karena bisa melihat cinta di mata Revaldi secara tulus begitu pula dengan Criztine. sakit yang Leo rasakan adalah saat dia melihat bahagianya Criztine tidak sebahagia saat mereka bersama dulu....
"Hey, hey, apakah kalian tidak melihat keberadaan kami...?" ucap Dimas yang berada tepat di belakang Criztine.
"Astaga, kalian...." Criztine terkejut dengan keberadaan dua sahabat Revaldi.
"Sejak kapan kalian berada disini?." Cetus Revaldi.
"Lumayan lama untuk menyaksikan kemesraan kalian ini..." sambung Leo dengan menghempaskan tubuh di atas sofa.
"Dia masih cemburu....hahaha" Dimas tertawa lepas, namun tanpa dia sadari ada banyak mata yang menatap tajam ke arahnya.
"Ehhh....maaf sob, hanya bercanda." Dimas merasa ngeri melihat semua tatapan mata jahat dari mereka.
"Jika dia berani cemburu dengan cinta kami, maka dia beruntung..." Cetus Revaldi.
"Kenapa begitu?." ucap Leo penasaran.
"Karena bagi kamu seorang Dokter yang sering mengobati luka masih di beri kesempatan untuk merasakan yang namanya sakit cinta....hahaha" Revaldi tertawa lepas dengan banyolan yang membuat Leo terdiam seketika.
"Tidak lucu tau..." Sambung Criztine dengan mencubit lengan Revaldi.
"Awww....sakit honey." Revaldi menyeringai kesakitan.
"Jadi pengen ngemil..." Cetus Dimas dengan mengusap perut.
"Astaga, sampai lupa jika kita ada tamu penting. kalau begitu aku buatkan minum dan makanan ringan buat kalian." Ucap Criztine, dia pun hendak bergegas menuju dapur.
"Ngemilikin kamu Criztine....!"
Seketika langkah Criztine terhenti, dia pun menoleh...
"Mau gua hajar Lo?." Bentak Revaldi.
"Hahaha....gua bercanda sob, jangan galak gitu ah, takut gua!." Ucap Dimas dengan terkikik geli.
"Kamu ini membuat jantungku berasa copot aja, kirain kamu beneran dengan ucapan kamu, tidak taunya hanya lelucon. padahal tadi aku mau bilang IYA!." ucap Criztine.
"Sayang, kamu berani berkata seperti itu...." Revaldi terbakar api cemburu.
"Hahaha...aku hanya bergurau saja." jelas Criztine, dia pun menjulurkan lidah pada sang suami.
"Akan aku hukum kamu sayang, tunggu nanti malam ya...." ucap Revaldi.
Prok prok prok...
Leo dan Dimas bertepuk tangan.
"Sinetron ini membuatku ingin menangis..." Ucap Leo.
"Iya, sinetron apa ini ya?." sambung Dimas dengan mengembangkan senyum.
Revaldi merasa sedikit malu dengan apa yang para sahabatnya ucapkan, dia pun menghampiri para sahabatnya dengan duduk membelah di tengah-tengah Mereka.
"Dimana Jimmy? kenapa dia tidak ikut bersama kalian?." Revaldi mencoba mengalihkan arah pembicaraan mereka.
"Dia sedang sibuk pacaran..." Cetus Dimas, dia hendak menyalakan rokok.
namun Revaldi dengan sigap mengambil lalu melempar rokok itu...
"Jangan coba-coba membuat polusi udara di rumah gua, bini gua lagi hamil bodoh..." Revaldi menjitak kepala Dimas.
"Dia mana tau tentang kesehatan, yang dia tau hanya hidup bersama dengan rokok. makanya dia betah ngejomblo sampe sekarang....hahaha"ucap Leo dengan tertawa lepas.
"Ya, betul betul betul...." Revaldi ikut menertawai Dimas.
"Kalian jahat sekali, kalau begitu biar aku bantu Criztine masak saja..." Dimas beranjak dari tempat duduk.
"Selangkah lo mendekati bini gua, maka aku jamin saat ini juga gua pulangin lo sekarang juga." Ancam Revaldi.
"Jangan macam itu lah sob, aku kan hanya ingin membantu saja. kenapa malah di hukum?." Kesal Dimas.
"Bisa alergi bini lo deket dia, dia kan ulat bulu....hahaha" Sambung Leo.
"Sialan lo pada..." Kesal Dimas dengan kembali duduk di tempat semula.
mereka pun bercanda ria dengan semua banyolan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nasywan Nabil
lanjut
2022-02-11
0
Gina Savitri
hasrat 3 cerita versi di eropa, hasrat season 1 dan season 2 cerita versi di indonesia 😁
2021-05-09
0
Novie Gwen Naura
bukanya Dimas Uda nikah ma Gea...n Raka Uda ma Lily malah q nunggu kehamilan gea...nemalah Dimas jomblo....jdbingung baca alurnya....🤔🤔🤔
2021-05-02
0