Ep 18

Revaldi menuju kamar dimana sang istri berada...

"Sayang kamu didalam? aku mau bicara." Teriak Revaldi dari depan pintu.

Tak berapa lama Criztine keluar dengan kepala yang di lilit handuk.

"Sayang maafkan aku..." Revaldi memeluk erat Criztine.

"Lepas, begah tau!." Cetus Criztine dengan mendorong tubuh suaminya.

"Maaf, untuk kejadian semalam..." Revaldi meraih kedua tangannya, dengan rasa bersalah yang berkecamuk di dalam dirinya membuat Revaldi tidak mudah memaafkan dirinya sendiri.

"Kamu tidak salah, untuk apa minta maaf?."

"Bukankah aku sudah menamparmu? sungguh aku tidak sadar Criz, jika saja aku tau bahwa akan berakibat seperti ini, maka aku tidak akan pernah mau menenggak minuman itu." Revaldi sangat ketakutan dengan semua kesalahan yang dia perbuat.

"Aku sudah mendengar semua penjelasan dari Leo, jadi kamu tenang saja mas. aku sudah memaafkan kamu..." Jelas Criztine.

"Nyonya ponsel anda berdering..." Tiba-tiba keluarlah Kania (kekasih Jimmy).

"Salam Tuan Re, mohon maaf saya hanya mengantarkan ponsel nyonya." jelas Kania dengan menundukkan kepala.

"Tak perlu bersikap formal seperti itu, toh sebentar lagi kamu akan menjadi istri bos Jimmy kan?." sambung Criztine dengan melebarkan senyum.

"Karena mereka yang sudah melanggar semua peraturan yang aku buat, semua karyawan saat ini pasti sedang sibuk dengan percintaan mereka. huh...." Revaldi mengdengus kesal.

"Maaf Tuan, tapi....." Seketika Kania terdiam dan hanya menundukkan kepala.

"Sudahlah mas, mereka itu punya hak atas pribadi mereka. jadi kamu tidak boleh membuat peraturan yang sedemikian ketat!." Cetus Criztine.

Revaldi hanya diam, namun semua kediamannya tidak di sebabkan oleh ucapan Criztine, akan tetapi saat ini Revaldi kembali terbayang dengan wajah seseorang yang mirip dengan Ayahnya...

"Kamu kenapa mas? kamu tersinggung dengan ucapanku?."Tanya Criztine.

"Ada suatu hal yang lebih berat yang saat ini sedang aku pikirkan!." Jelas Revaldi.

"Kita bicarakan semua di rumah saja..." Criztine melihat ada suatu hal yang sangat memberetkan pikiran sang suami, hingga membuat Revaldi termenung....

Mereka memutuskan untuk pulang.

sesampainya di rumah, Revaldi menghempaskan tubuh di sofa. Dia menatap langit-langit rumah dengan semua hal yang saat ini sedang dia pikirkan.

"Ada apa dengan suamiku ini?." Gumam Criztine dengan menatap Revaldi yang nampak gelisah.

"Sayang kamu kenapa?." Tanya Criztine dengan bersandar di dada bidang Revaldi.

"Aku hanya sedang memikirkan dirimu dan anak kita." Revaldi mencium kepala Criztine.

"Benarkah hanya itu yang sedang kamu pikirkan?." ucap Criztine untuk meyakinkan suaminya.

Revaldi hanya mengangguk, senyuman manis yang merekah terlihat di bibir indahnya.

ada rasa ingin berbagi cerita kepada Criztine, namun Revaldi yakin jika tidak akan ada satu orang pun yang percaya atas apa yang dia lihat...

Criztine merasa semakin yakin dengan kegelisahan yang terlukis jelas di mata Revaldi, akan tetapi Criztine merasa yakin jika sesuatu yang saat ini sedang di pikirkan oleh Revaldi adalah hal yang sangat besar.

"Aku buatkan teh dulu ya mas..." Criztine pun hendak beranjak dari tempat duduknya.

"Temani aku disini." Revaldi memeluk tubuh sang istri.

"Baiklah. akan aku temani kamu selama yang kamu mau!." Criztine membalas pelukan Revaldi.

"Sebentar lagi kita akan memiliki seorang anak, jadi aku ingin kamu terbuka dengan apa saja yang membuat kamu gelisah. bukannya aku tidak percaya kepadamu, tapi aku hanya ingin rumah tangga kita baik-baik saja." Lirih Criztine.

"Sebenarnya aku ada suatu hal yang ingin aku ceritakan pada dirimu, tapi aku masih belum yakin dengan apa yang aku lihat tadi. jadi aku bingung sayang." Revaldi menatap mata Criztine.

"Sebenarnya apa yang kamu lihat mas?." Criztine semakin penasaran.

"Aku melihat Ayah...."

Criztine seketika terkejut dengan semua yang baru saja dia dengar...

"Kamu jangan mengigau di siang nolong mas, mana ada orang yang sudah meninggal bisa hidup lagi." Criztine menggeleng kepala.

"Aku juga tidak yakin. apakah itu hanya ilusiku saja, atau benar jika lelaki yang aku lihat itu mirip dengan Ayah."

"Jika mami tau tentang ini bagaimana mas?." ucap Criztine dengan menggenggam lengan Revaldi.

"Itu yang saat ini sedang aku pikirkan! Mami sudah bersusah payah untuk menghindar dari bayang-bayang masa lalu Ayah, namun disini justru ada sosok Ayah dalam diri orang lain... semoga saja apa yang aku lihat hanyalah ilusi semata." ucap Revaldi dengan penuh harap.

"Semoga saja mami tidak di pertemukan dengan lelaki itu mas, aku takut jika mami kembali seperti dulu lagi..." Ucap Criztine.

Terpopuler

Comments

Irham Selly

Irham Selly

kog ini ceritanya sudah berbeda katanya sudah pindah ke eropa kog ada leo sama risa memangnya dokter leo prakteknya di eropa ya

2020-05-18

2

Ai Ko

Ai Ko

mungkinkah saudara ricardo...atau hanya permainan ricardo sendiri... entahlah...

2020-04-18

2

Gemini

Gemini

pnsran

2020-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!