Ep 14

Ungkapan hati Leonard.

Bahagia adalah tujuan awal dari pertunangan, akan tetapi ada hal lain yang membuat Leo lebih dari kata bahagia, iyalah kebahagiaan yang saat ini terpancar di wajah Criztine.

ketidak mampuan untuk memiliki hati dari seorang yang sudah tidak di takdirkan bersama akan menimbulkan luka hati juga beban berat dalam hal percintaan.

namun dengan melihat senyum dan bahagia yang terpancar di kehidupannya maka disitulah kita akan tersadar, jika yang namanya Cinta tidak semujur TAKDIR.

Sang maha Cinta telah memberi suatu Anugrah terindah kepada setiap orang untuk saling menyatukan rasa. akan tetapi jika sudah waktunya sang maha Takdir datang, maka Cinta akan tenggelam dan hanya akan menjadi bayang-bayang.

Ada kalanya Cinta di Persatukan oleh Takdir, namun ada pula Cinta yang di pisah oleh Takdir...

bahagia bukan hanya milik mereka para pecinta hati.

bahagia juga adalah bagian dari Takdir.

Takdir yang akan merubah dari benci menjadi cinta, dari Cinta menjadi kenangan.

Kehidupan percintaan yang saat ini Leo jalani tidak semudah kata Cinta yang pernah dia ucapkan.

dia memilih jalan yang mungkin akan sedikit berat untuk dirinya dan begitu pula dengan Risa, mereka adalah dua insan yang terluka akan Cinta dari pasangan masing-masing.

untuk saling melupakan masa lalu mereka memilih untuk bersatu dan melawan rasa sakit di hati mereka, dengan Cinta yang akan mereka Ciptakan sendiri....

Saling tersakiti oleh Takdir Tuhan, dan juga saling membangun Cinta diantara gempuran masa lalu.

"Ada satu hal yang ingin aku kasih tunjuk pada dirimu...." Ucap Leo sembari meraih tangan Risa.

"Apakah itu?." Lirih Risa.

"Satu kekuranganku. saat aku sudah menjatuhkan pilihan maka aku akan dengan sepenuh hati menjaga dan mencintai kamu!...Satu kekuranganku. saat aku mulai nyaman dengan kamu, maka tidak akan aku ijinkan kamu untuk pergi. Tetaplah di sampingku, kita runtuhkan Masa lalu dengan cinta yang baru!." Ucap Leo.

Semua mata terpana atas apa yang Leo ungkapkan di hadapan para tamu, terlebih lagi dengan Revaldi dan Criztine.

mereka nampak kurang nyaman dengan pernyataan cinta Leo yang terkesan memojokkan mereka berdua.

"Apa perlu dia bicara seperti itu di depan semua orang?." Cetus Revaldi yang duduk di kursi para tamu VIP.

"Sifat dia memang seperti itu! dia suka menyatakan perasaan di setiap dia merasa bahagia, tapi ungkapan hatinya seolah bagai belati untuk kalian." sambung Jimmy.

"Sepertinya mereka menyinggung Tuan muda kita...hehe." Dimas menggoda Revaldi yang muram.

"Kalian hanya bisa tertawa saat aku membuat kalian hidup tanpa uang." Kesal Revaldi.

"Kita hanya bercanda sob, jangan dimasukkan hati..." Jimmy menepuk pundak Revaldi.

"Lagi pula kenapa dia harus marah? bukankah benar kata Leo, jika mereka akan bahagia meski harus melewati rintangan akan masa lalu mereka." Sambung Dimas.

"Tapi masa lalu mereka itu Gua dan bini gua!." Revaldi mulai tersulut emosi dengan para sahabat yang selalu menggoda dirinya.

"Hahahaha....wahai Tuan muda, anda terlalu berlebihan. coba anda lihat istri anda, dia merasa baik-baik saja. bahkan dia asik berbincang dengan yang lainnya, bahkan dia tak terlalu beban dengan semua itu. kenapa anda sewot?." Kembali jimmy menggoda Revaldi yang sudah merasa kesal.

Dimas mencubit lengan Jimmy dengan tatapan penuh kode.

Dimas tidak mau jika Revaldi menjadi marah dengan banyolan yang mereka ciptakan.

"Astaga, kalian benar! kenapa aku harus kesal,biar saja si Dokter gila itu mau berkata apa, yang terpenting dia tidak mendekati Bidadariku lagi." ucap Revaldi dengan pandangan yang tertuju pada sang istri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***