Ep 13

Criztine melempar pandang pada sosok lelaki yang berada di samping Risa, dia merasa sangat tidak asing dengan tatapan mata sang lelaki. akan tetapi yang menjadi pertanyaan bagi Criztine adalah kenapa wajahnya harus di tutupi dengan topeng....

Jelas semua itu menambah rasa penasaran semua tamu undangan yang hadir.

"Tatapan mata itu sepertinya aku mengenalinya...." Lirih Criztine dengan mendekati lelaki misterius itu.

"Siapa kamu sebenarnya ?." tanya Criztine.

saat Tangan Criztine hendak membuka topeng yang melekat di wajah lelaki itu, secara tiba-tiba sang lelaki menghentikan niat Criztine dengan meraih tangannya.

Genggaman sang lelaki memanglah tidak begitu kuat, akan tetapi Criztine merasa sangat yakin bahwa yang berada di hadapannya saat ini adalah lelaki yang pernah dia kenal.

namun Criztine hanya mampu terdiam dan memikirkan siapa lelaki bertopeng itu...

"Singkirkan tangan kamu dari istriku..." Cetus Revaldi dengan menyingkirkan tangan lelaki itu.

"Bakal ribet nih urusannya." bisik Vivian pada Risa.

Tatapan penuh amarah yang Revaldi tunjukkan membuat Risa merasa takut akan keributan yang nantinya Revaldi ciptakan disana.

"Tolong jangan membuat keributan di hari bahagia kami dengan masalah sepele seperti ini." sambung Risa.

"Sifat kamu masih seperti dulu...." Tiba-tiba datanglah Jimmy dengan menggandeng

kekasihnya.

"Jimmy, kamu juga disini..?" Revaldi merasa terkejut atas kedatangan sahabatnya.

"Tentu aku ada disini, kerena seseorang akan melepas masa galaunya." Jimmy melirik lelaki bertopeng itu.

"Sebenarnya apa yang kalian sembunyikan dari kami?." ucap Criztine heran.

"Kalian penasaran dengan wajahnya? dia sangat jelek." Sambung Dimas dari kejauhan.

"Astaga dia juga ada disini. jangan bilang kalau dia adalah...."

Saat topeng di lepas betapa terkejutnya mereka jika lelaki yang misterius itu adalah Leonard.

"Apa kalian lupa dengan wajah ini?." ucap Leo dengan mengembangkan senyum.

"Kamu? sejak kapan kalian....." ucap Criztine dengan terdiam sejenak.

"Sejak aku sadar jika kamu tak mungkin lagi bersama denganku begitu pula dengan sebaliknya." Jelas Leo dengan berusaha kuat dengan semua keputusan yang saat ini dia pilih.

"Leo ...." Criztine menundukkan kepala, dia merasa sangat bersalah dengan apa yang pernah dia lakukan pada Leo.

Harapan palsu yang sempat dia berikan pada Leo yang akhirnya melukai hati dan perasaanya...

"Jangan bersikap seperti ini di hadapan suami kamu Criz, nanti dia bisa menghabisi diriku disini. kan tidak lucu jika Risa harus kehilangan calon tunangannya." Leo menatap wajah Risa.

"Dasar bodoh, jadi kalian menipu kami dengan acara apalah itu? astaga, kalian hebat sekali..." Sambung Revaldi dengan mendekati Leo.

"Selamat.... kalian sukses menipu kami." Revaldi menjulurkan tangan pada Leo.

"Maaf ya sob, aku dan yang lain hanya ingin memberi kejutan buat kalian." Jelas Leo.

"Kira-kira acara akan dimulai jam berapa ini?." tanya Dimas membuyarkan obrolan antara mereka.

"Yang mau tunangan saja santai, kenapa sepertinya kamu yang tidak sabar....hahaha" ucap Jimmy dengan tertawa lepas.

"Baiklah kalau begitu kita mulai saja acara ini..." sambung Risa yang masih menggandeng lengan Leo.

Mereka pun memulai acara pertunangan dengan berjalan lancar tanpa ada suatu halangan...

Tatapan mata Leo memang selalu tertuju pada Risa, akan tetapi dia tak dapat memungkiri bahwa hati dan cintanya masih besar untuk Criztine.

"Semoga mereka bisa bahagia seperti kalian..." lirih Jimmy kepada Revaldi.

"Dan semoga saja pak dokter itu tidak melirik istriku lagi." Cetus Revaldi.

"Kamu ini berlebihan deh mas, jangan seperti itu, kita sudah memulai hidup dengan pilihan kita masing-masing. jadi tolong jangan ungkit yang telah berlalu." sambung Criztine dengan kesal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***