Ep 12

Tibalah mereka di suatu tempat pesta yang di selenggarakan, keramaian memadati ruang berjalannya pesta, dengan keindahan dan kemewahan yang di suguhkan....

"Criztine.....!" panggil seorang wanita yang berjalan ke arahnya.

"Vivian, kamu juga disini? Apa kabar?." Criztine terkejut akan keberadaan sahabat lamanya.

"Baik! bagaimana dengan dirimu? Astaga kenapa dengan perutmu ini?." Vivian menyentuh perut Criztine dengan tertawa girang.

"Kamu menggodaku? ini semua perbuatan dia..." Criztine menunjuk Revaldi yang masih sibuk dengan ponselnya.

Tatapan kekaguman Vivian atas ketampanan yang Revaldi miliki membuat dia lupa jika lelaki yang saat ini dia kagumi adalah suami dari sahabatnya sendiri.

mata yang tidak dapat berhenti memandang atas kesempurnaan yang Revaldi punya....

"Astaga dia sangat tampan sekali...." lirih Vivian.

"Boleh melirik tapi di larang tertarik." Cetus Criztine.

"Hahaha yang punya marah...." Vivian menyenggol lengan Criztine.

"Sudah jangan menggodaku lagi, oh iya dimana Risa? kenapa dia tidak nampak." Criztine mencari keberadaan Risa.

Vivian bungkam. dirinya diminta untuk tidak mengatakan keberadaan Risa saat ini, bahkan acara yang di selenggarakan sengaja tidak di beritahukan pada Criztine maupun Revaldi....

"Sayang, acaranya kapan dimulai?" tanya Revaldi yang tiba-tiba berada di belakangnya.

"Aku saja masih mencari keberadaan Risa mas, sampai saat ini dia belum juga keluar." jelas Criztine dengan mata yang mencari sosok Risa.

"Ehem...tidakkah kamu ingin memperkenalkan diriku Criz?"

"Astaga aku lupa, Mas kenalkan dia Vivian sahabat lamaku....." Ucap Criztine sembari memperkenalkan sahabatnya.

Vivian menjulurkan tangan dengan tersenyum manis...

"Perkenalkan saya Vivian sahabat Criztine yang sudah lama berpisah, lalu di pertemukan kembali disini...."

"Siapa perduli...." Cetus Revaldi dengan mengabaikan uluran tangan dari Vivian.

"Astaga kasar sekali dia, ternyata kekagumanku runtuh saat dia mengacuhkan tangan ini...." kesal Vivian.

"Hahaha....Seperti itulah suamiku, jangan diambil hati ya. dia hanya bergurau saja!" Criztine merasa geli dengan raut wajah kesal yang Vivian tunjukkan.

"Kalian sudah lama?." ucap seorang wanita dari kejauhan.

Semua mata tertuju pada dirinya...

sosok anggun dan menawan yang dia miliki meruntuhkan pandangan para tamu undangan.

"Halo Criz, bagaimana kabar kalian?." Risa menghampiri Criztine lalu menyapa lembut kedatangan mereka.

"Baik..!" ucap Criztine dengan melihat lelaki bertopeng yang di gandeng oleh Risa.

"Siapa lelaki yang berada di samping kamu itu?" Sambung Revaldi.

"Kenapa? kamu cemburu ya?" ucap Risa dengan menatap wajah Criztine yang terlihat kurang nyaman dengan pertanyaan Revaldi.

"Cemburu? maaf, tidak ada wanita lain yang bisa menandingi kecantikan dari bidadariku ini." Revaldi memeluk sang istri di depan semua tamu undangan.

"Mas jangan membuatku malu...." Bisik Criztine.

"Biar mereka tau bahwa tidak ada wanita yang boleh mendekati diriku karena hati dan cintaku sudah ku berikan padamu.." Revaldi tersenyum manja.

Criztine tersipu malu, dia menatap mata Revaldi penuh cinta tanpa menghiraukan semua mata yang melihat kemesraan diantara mereka berdua.

"Kamu yang bertunangan kenapa mereka yang jadi sorotan. kasihan sekali sahabatku ini..." Bisik Vivian pada Risa.

"Jangan membuatku menjadi orang jahat macam dulu, mau mereka berciuman sekalipun aku tidak perduli. toh ini acara ku dan yang menjadi topik utama masih tetap aku bodoh...." Risa mencubit lengan Vivian.

"Ehem....sampai berapa lama kalian akan bermesraan di hadapan kami? tidakkah kamu kasihan dengan sahabat kita yang masih jomblo ini." Risa melirik ke arah Vivian.

"Sialan kamu Ris, mentang- mentang mau tunangan....ups." seketika Vivian membungkam mulutnya dengan kedua tangan.

"Tunangan...." ucap Criztine serentak dengan Revaldi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***