Ep 11

Siang itu Revaldi nampak gelisah dengan hal yang nantinya akan terjadi...

Dia kembali merasa sangat bersalah kepada sang istri atas semua kesalahan dia di masa lalu.

Revaldi sangat takut jika nantinya dirinya akan kembali menyakiti Criztine dengan bertemunya kembali dia dan juga Risa...

"Mas ada apa? kenapa nampak risau seperti itu..." Criztine duduk di tepi ranjang.

"Aku ragu untuk datang kesana, kita tidak usah pergi ya sayang..." Pinta Revaldi dengan menatap wajah cantik Criztine.

"Memangnya kenapa? aku sudah terlanjur janji untuk datang mas."

Criztine merasa sangat penasaran dengan apa yang saat ini tengah di pikirkan sang suami.

"Aku hanya tidak mau membuat kamu sedih lagi..." Lirih Revaldi dengan menundukkan kepala.

Tatapan Revaldi tertuju pada perut Criztine yang sudah sangat besar.

"Maafkan Deddy ya nak..." Revaldi mencium perut Criztine dengan usapan lembut.

"Kamu masih memikirkan hal yang sudah lama berlalu? aku percaya padamu mas jika kamu tidak akan menyakiti diriku lagi, jika kamu benar mencintai aku maka kamu tidak akan takut dengan masa lalu kamu ataupun masa laluku!." ucap Criztine dengan penuh keyakinan.

Kalimat yang baru saja Criztine lontarkan membuat hati Revaldi menjadi sedikit tenang...

"Ya Tuhan sungguh maha adilnya Engkau dengan mendatangkan malaikat cinta untuk hidupku. sayang aku sangat mencintai kamu dan anak kita..." Revaldi mendongak dengan menatap wajah sang istri.

Cup....

Criztine mencium kening Revaldi.

"Aku dan anak kita juga sangat mencintai kamu mas! jangan menjadi ayah yang menyebalkan nantinya..." Criztine mencubit hidung Revaldi.

"Aku akan menjadi yang paling the best buat kalian sayang ku..." jawab Revaldi lembut penuh kasih sayang.

"Kalau begitu kita siap-siap yuk...." Criztine bergegas untuk menyiapkan baju untuk dirinya dan sang suami.

"Sayang memang kamu masih muat pakai baju itu? kamu kan sekarang gendut..."

"Hey Tuan....aku gendut itu semua karena ulah anda, jadi anda harus bertanggung jawab atas kegendutan ini." Manja Criztine dengan melihat bentuk tubuhnya di depan cermin.

"Ah....kenapa aku terlihat gendut sekali dengan gaun ini, lalu aku harus pakai baju apa dong." Kesal Criztine.

"Kan sudah aku bilang kamu tidak akan muat pakai baju itu, biar aku pilihkan baju hamil yang cocok buat kamu datang ke pesta..." Revaldi mencarikan baju untuk sang istri.

"Kamu coba yang ini..." Revaldi menyodorkan dres panjang untuk Criztine.

"Ini pas mas, tapi warnanya tidak senada dengan baju kamu..." ucap Criztine dengan membandingan baju mereka.

"Biar aku cari warna yang senada, kamu cepat dandan dulu nyonya."

"Baik Tuan, segera laksanakan perintah anda."

Revaldi menggeleng kepala atas tingkah laku yang membuatnya semakin cinta.

Tak berapa lama Revaldi menemukan baju yang dia cari....

"Kamu belum selesai dandan sayang? lama sekali." tanya Revaldi.

"Udah kok mas, yuk berangkat..." Criztine menghampiri Revaldi yang masih sibuk dengan mengikat dasi.

"Sini biar aku bantu..." Criztine memakaikan dasi untuk sang suami.

Pandangan Revaldi tidak bisa lepas dari wajah Criztine yang nampak cantik mempesona bagaikan sang putri raja...

"Kamu cantik sayang..." bisik Revaldi.

Criztine tersipu malu dengan pujian Revaldi yang membuat dia bagaikan terbang melayang tinggi.

"Jika kamu terus memandangku seperti itu kapan kita berangkatnya...." Criztine menggandeng lengan Revaldi dengan sangat mesra.

"Biarpun banyak bidadari surga yang mendekati diriku pasti mereka kalah cantik di bandingkan istri cantikku ini...." Lirih Revaldi dengan beranjak pergi di iringi dengan Criztine yang layaknya ratu dan raja.

Criztine tersenyum bahagia dengan rayuan Revaldi yang menyejukkan hatinya.

Akan ada masanya dimana seseorang menemukan titik bahagia dengan semua kepahitan yang ada.

belajar dari kesalahan dan menjadi pribadi yang lebih baik.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***