Ep 09

"Semua ini karena kamu mas!" maki Tasya.

"Kenapa aku? bukankah tadi malam kamu sendiri yang minta tambah...hehe" Riko menggoda Tasya yang tengah menyisir di depan cermin.

"Bukankah itu kamu sendiri? kenapa menyalahkan aku." cetus Tasya dengan melirik Riko.

"Hey...kamu terlihat cantik jika marah seperti ini."

Tasya merasa kesal dengan Riko yang selalu menggoda dirinya.

"Jangan menatap ku seperti itu! aku memang tampan." ucap Riko dengan menyombongkan diri.

Riko merasa geli dengan raut wajah Tasya hingga membuat dia memeluk erat tubuh Tasya.

"Kalian lama sekali...." Ucap April yang tiba-tiba membuka pintu.

April terkejut melihat Riko yang memeluk tubuh maminya, dia pun menutup mata dengan kedua tangan.

"Apa bisa kalian tunda dulu pelukannya? ini sudah terlalu lama." Cetus April lalu melangkah pergi.

"Sayang itu tidak seperti yang kamu pikirkan...." Teriak Tasya dengan lantang.

Riko tertawa girang melihat wajah Tasya yang sangat ketakutan, mereka pun bergegas keluar....

"Apa kalian tidak malu? sudah tua seperti ini masih saja merepotkan..." Cetus April dengan kesal.

"Iya nak maafkan kami, kalau begitu kita langsung ke rumah kakak mu ya?" sambung Riko.

"Tidak! aku sudah tidak ingin pergi kesana."

"Astaga anak ini mewarisi sifat kamu Sya..." bisik Riko.

Tasya menginjak kaki Riko....

"Awwwww....sakit sayang!" Riko meringis kesakitan.

"Hahaha kalian sangat lucu sekali..." Ucap April dengan gelak tawa.

Riko dan Tasya saling melempar pandang, mereka tak mengira April yang tadinya marah kini bisa tertawa lepas....

"Kamu sudah tidak marah lagi?" ucap Tasya dengan mendekati putri kecilnya itu.

"Aku masih marah kok!" kembali April menunjukkan wajah manyun.

"Kalau dengan 4 es krim vanila bagaimana?." sambung Riko yang mendekati mereka.

"Kalau itu April sudah tidak marah lagi...." April tersenyum girang.

"Mas, apa kamu ingin membuat April sakit? tidak boleh makan es krim banyak-banyak titik." cetus Tasya yang berjalan menuju mobil.

"Mami tidak bisa begitu dong, janji adalah janji lho Mi." April berlari dan memohon pada Tasya.

"Ya ampun mereka ini membuat aku bahagia saja...." Gumam Riko dengan menyusul anak dan istrinya.

"Sudah lah sayang biarkan dia untuk sekali ini saja makan es krim, toh dia tidak akan gemuk hanya dengan 4 es krim vanila...." Ucap Riko dengan memberi kode mata kepada April.

"Aku bukan khawatir tentang gemuk atau kurus, tapi aku memikirkan kesehatan April mas..." Maki Tasya dengan kesal.

"Ayah lihat Mami jahat sekali padaku...." Manja April pada Riko.

Tasya menepuk keningnya, dia merasa heran atas sifat manja yang April tunjukkan kepada Riko saat ini.

"Kalau begitu begini saja kita beli 4 es krim dan kita makan bersama 1 untuk ayah, 1 untuk mami dan 2 untuk kamu....bagaimana?" ucap Riko dengan mengusap kepala April.

"Nah itu baru mami setuju..." Cetus Tasya yang masih sedikit kesal dengan mereka berdua.

"Huh...itu hanya akal-akalan mami saja biar bisa makan Es krim." ucap April dengan polos.

"Apa kamu bilang? sini biar mami kasih pelajaran kamu." Tasya menggelitik pinggang April, hingga mereka semua tertawa tanpa ada beban sedikitpun.

"Kebahagiaan seperti ini yang aku mau selama ini, dan dalam waktu yang singkat Tuhan telah mengabulkan semua doa-doa ku...semoga kehidupan kita akan senantiasa mendapat lindungan dari sang maha penjaga. Rikardo aku sangat berterima kasih untuk mereka yang telah kau titipkan padaku, aku akan menjadi pelindung untuk mereka semua sama seperti dirimu.

meski aku tidak bisa menjadi sebaik dirimu dan semengerti kamu, tapi aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat mereka kembali tersenyum...Terima kasih juga kehidupan ku yang telah kamu sempurnakan ini dengan adanya Tasya dan anak-anak kita. Tenanglah di alam sana sobat." Gumam Riko di dalam hati.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***