Ep 08

Malam pertama yang sempat tertunda.

Beberapa hari kemudian...

Tasya merasa sangat nyaman dengan kondisi mereka saat ini dengan terbukanya pintu hati April untuk bisa menerima Riko sebagai Ayahnya.

"Kamu sedang apa? ini sudah larut malam nanti kamu bisa sakit." ucap Riko yang berjalan ke arahnya.

"Aku ingin melihat para bintang-bintang itu mas, mereka tidak pernah meninggalkan bulan walau hanya sekejap...." Tasya terus memandang kagum keindahan malam.

"Dan aku bahagia dengan bintang yang saat ini berada di hadapanku."

Seketika Tasya terkejut dikala Riko memeluk tubuhnya.

"Bisakah kita seperti layaknya bulan dan bintang itu? apa kamu mengijinkan aku untuk selalu ada di samping kamu?" ucap Riko dengan penuh harap.

Tasya terdiam sejenak lalu perlahan memejamkan mata.

"Kamu diam? itu artinya aku belum bisa menempati hati kamu lagi ya Sya? Tak apa aku sudah tau jawaban kamu." Riko melepaskan pelukannya.

"Mas...." Tasya meraih lengan Riko yang hendak melangkah pergi.

"Ada apa?" lirih Riko dengan memaksakan senyum.

"Aku mau mas!" Lirih Tasya.

"Sungguh? kamu tidak main-main kan Sya?" Riko menatap mata Tasya.

Tasya hanya melebarkan senyum manis.

Riko sangat bahagia dengan apa yang saat ini dia dengar, dia pun langsung berlutut dengan meraih kedua tangan Tasya

"Bersediakah kamu kembali mencintai aku dan menerima semua salahku di masa lalu? dan bersediakah kamu untuk selalu aku cintai di sisa hidup kita ini?."

Tasya tersenyum bahagia hingga tak terasa air matanya jatuh membasahi pipi

Cinta yang mereka pendam selama puluhan tahun akhirnya menemukan jalan terindah.

meski di dalam cinta mereka kerap di hadapkan dengan hal yang membuat mereka di haruskan untuk tidak saling memiliki..

namun siapa sangka jika cinta mereka mampu bertahan sejauh ini sampai Tuhan kembali mempersatukan mereka dalam ikatan suci PERNIKAHAN.

"Tasya aku menginginkan kamu malam ini.."Ucap Riko dengan membopong tubuh sang istri.

"Sudah selayaknya aku menuruti semua kemauan kamu mas! aku yang salah hingga aku melupakan kewajiban ku sebagai seorang istri..." Ucap Tasya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku tidak ingin melihat kamu menangis lagi aku ingin melihat senyuman kamu di setiap hari..." Ucap Riko.

Di saat Riko mulai meminta hak dari Tasya akan kewajiban dari seorang istri terhadap suami disitulah hati Tasya merasakan sakit yang sangat luar biasa...

sentuhan lembut Riko kembali mengingatkan dirinya akan diri Rikardo.

akan tetapi Tasya tak ingin mengecewakan Riko.

Tasya pun Menatap Riko dan terbayang wajah almarhum Rikardo, Tasya berusaha menguatkan Hati dan perasaannya....

"Aku sangat mencintai kamu ANATASYA...." bisik Riko.

Tasya hanya mampu tersenyum dengan sejuta luka di dalam hati

kini dirinya mulai pasrah dengan ketentuan dari sang maha cinta yang telah membolak balikkan kisah percintaannya

dan mau tidak mau Tasya harus memberikan hak Riko sebagai seorang suami...

Mereka pun mengadu kasih.

Tak terasa pagi mulai menjelang April mengetuk pintu kamar dengan sangat keras.

"Ayah, mami bangun...." Teriak April.

Riko terkejut dirinya langsung membangunkan Tasya lalu mereka membersihkan diri dari sisa cinta mereka semalam.

"Mami...." kembali pintu di ketuk oleh April.

"Iya nak mami sudah bangun..." lirih Tasya dengan membuka pintu kamar.

"Mami belum mandi? ini sudah jam 9." Kesal April.

"Lalu kenapa? bukankah hari ini kamu libur?" Sambung Riko yang muncul dari belakang Tasya.

"Kalian lupa dengan rencana ke rumah Kakak..." Cetus April dengan manyun.

"Astaga mami lupa nak, kalau begitu mami dan Ayah siap-siap dulu ya...." Ucap Tasya dengan panik.

April terkikik geli melihat tingkah laku sang ibunda.

"Kamu tunggu di depan ya nak..." Ucap Riko dengan kembali menutup pintu kamar.

"Astaga mereka itu sering sekali lupa..." april menggerutu kesal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***