Ep 07

Semua orang menunggu kedatangan Revaldi dan april yang tak kunjung datang.

"Mas coba kamu hubungi Revaldi kenapa sampai sekarang mereka belum juga pulang...." ucap Tasya khawatir.

"Mami tenanglah! pasti sebentar lagi mereka datang...." sambung Criztine dengan berjalan ke arah mertuanya.

"Mami kamu memang seperti itu dari dulu nak. dia paling tidak bisa tenang kalau sudah menyangkut masalah anak-anak." ucap Riko.

"Mas kamu mengatai istrimu sendiri? keterlaluan..." kesal Tasya.

"Tidak sayang aku hanya bercanda...." Riko terkikik geli melihat raut wajah Tasya.

Bip bip....

"Nah itu mereka pulang..." ucap Criztine dengan bergegas dari duduknya.

"Hati-hati Criz kamu sedang mengandung nak." ucap Tasya dengan mengikuti langkah Criztine.

"Bisakah aku memiliki anak lagi dari Tasya..." Gumam Riko dengan menatap kepergian mereka.

"Kalian kemana saja?" Maki Tasya.

"Tadi aku di ajak jalan-jalan sama kakak.." ucap April dengan menunjuk belanjaan yang di bawa Revaldi.

"Astaga April kamu belanja segitu banyak untuk apa?" Tasya menggelengkan kepala.

"Aku yang membeli ini untuk April, bukan dia yang meminta......" sambung Riko dengan mengusap kepala April.

"Sayang kamu sudah makan?" Tanya Revaldi pada sang istri.

"Belum mas, kami masih menunggu kalian." lirih Criztine.

"Sampai kapan kalian akan berada di sana? apa kalian tidak tau jika aku sangat lapar..." Sambung Riko yang tiba-tiba datang dari dalam.

"Paman..." April mendekati Riko lalu memeluknya.

Semua mata menatap mereka dengan penuh tanda tanya...

sifat April yang mendadak memeluk Riko membuat mereka saling melempar pandang...

"Ada apa sayang? kenapa kamu menangis?" Tanya Riko berlutut di depan April.

"Maafkan aku yang sudah jahat terhadap paman..." April merasa mendapat pencerahan dari Revaldi yang membuat dia sadar atas apa yang telah dia lakukan.

"Paman tidak merasa kalau April jahat kepada paman...!" Riko mengusap air mata April.

"Bolehkah aku memanggil paman dengan sebutan Ayah? aku ingin paman menjadi Ayah ku. dan aku tidak ingin sebutan Ayah berganti menjadi Papa!." Jelas April.

Riko menatap Tasya dengan senyuman manis Tasya yang mengiyakan tatapan mata Riko pada dirinya.

"Boleh sayang! apapun sebutannya intinya kamu sekarang adalah anak ku...." Riko memeluk tubuh mungil April.

"Mas apa yang kamu jelaskan sama April? sampai dia bisa luluh dalam beberapa jam saja.." bisik Criztine pada Revaldi.

"Ada deh kamu cukup jadi penonton saja sayang...." jelas Revaldi dengan menggenggam tangan Criztine.

"Ehem....aduh laparnya." Ucap Revaldi dengan mengusap perut.

Riko melepaskan pelukan April lalu tersenyum dan kembali berdiri.

"Baiklah kalau begitu kita semua makan bersama...." ucap Riko dengan menggandeng tangan April.

"Iya A...Yah" Sedikit kaku namun terdengar lembut.

"Tunggu apa lagi? ayo serbu masakan ala mami dan mahmud..."

"Mahmud apa Re?" Tanya Tasya heran.

"Mamah muda yang gendut....hahaha" Revaldi menatap wajah Criztine.

"Kamu menggoda ku mas? awas saja kamu...." Cetus Criztine.

Revaldi menjulurkan lidah dengan berlari ke dalam serta di ikuti April yang ikut lari, Criztine tidak tinggal diam.

"Criztine jangan lari seperti itu nak bahaya...!" Ucap Tasya.

"Bahagia rasanya bisa kumpul seperti ini." Lirih Riko yang berada di belakang Tasya.

"Iya mas. aku tidak menyangka jika kita sudah memiliki anak-anak yang sangat baik dan sebentar lagi kita akan menjadi kakek dan nenek di usia kita yang sudah memasuki kepala 4....seperti mimpi ya Sya?"

"Iya mas aku juga tidak menyangka..." Sambung Tasya dengan melebarkan senyum.

"Kita masuk yuk mas tidak enak anak-anak sudah lama menunggu..." Lirih Tasya.

Mereka pun masuk ke dalam rumah dengan kehangatan yang baru saja terjalin.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***