Ep 05

Cerita April....

"Kakak sudah lama menungguku disini?" Tanya April.

"Baru saja, cepat masuk......" Revaldi membuka pintu mobil.

"Bagaimana hari kamu di sekolah baru? apakah sulit?" ucap Revaldi dengan mengusap kepala sang adik.

"Aku suka dengan lingkungan disini kak, banyak teman-teman baru yang baik terhadap ku dan semua orang sangat sayang padaku..."April tersenyum manis.

Revaldi melihat senyuman Rikardo saat April tersenyum padanya.

serasa kembali terbayang semua tentang kehidupan bersama dengan sang Ayah...

tumbuh di bawah asuhan dari lelaki yang sangat baik dan bijaksana

tanpa dia sadari air mata mengalir di pipi....

kerinduan akan sosok Rikardo bersama semua kenangan yang ada membuat Revaldi tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

"Kakak kenapa menangis?" Tanya April heran.

Seketika Revaldi terkejut, dirinya tersadar jika saat ini Rikardo masih meninggalkan jejak di dunia ini.

dialah April....

sorot mata yang lembut dan tingkah laku yang sama persis seperti Rikardo.

semua kesukaan dan segala hal yang April sukai adalah sama dengan Rikardo hingga membuat Revaldi serasa sedang bersama sang Ayah.

"Tidak sayang kakak hanya terharu melihat senyum manis mu yang bagaikan matahari di sore hari....hehe" Revaldi berusaha tersenyum dengan menutupi luka dalam hatinya.

"Kakak ini pandai merayu juga ya....padahal kata kak Criz kakak itu sungguh galak dan menakutkan...." Lirih April dengan membungkam mulutnya sendiri menggunakan kedua tangan.

"Coba bicara sekali lagi..." Revaldi menggelitik pinggang April.

"Sudah kak hentikan....hahaha" April tertawa lepas.

"Ampun kakak...."

Revaldi pun menjitak kepala sang adik perlahan.

"Awas saja kalau masih bilang kakak galak, nanti kakak cari adik lain saja..." Cetus Revaldi dengan kembali mengemudikan mobil.

"Aku minta maaf, jangan cari adik lain ya kak.." April hampir menangis mendengar pernyataan Revaldi.

"Hahaha...kakak bercanda sayang. mana ada adik yang baik dan imut seperti kamu di dunia ini? kamu itu selalu jadi adik yang paling kakak sayang." jelas Revaldi lalu tersenyum manis.

"Kakak membuat April takut...." April memeluk tubuh Revaldi dengan mengusap air mata.

"Kamu menangis?" Revaldi melirik Wajah April .

"April hanya tidak mau kehilangan kakak seperti April kehilangan Ayah...." lirih April dengan terisak.

Perih rasanya hati Revaldi saat mendengar suara hati April...

kini dirinya hanya mampu menghapus air mata April dengan tatapan penuh rasa sayang.

"Kakak hanya bercanda, kamu akan menjadi adik kakak selama-lamanya....!" jelas Revaldi.

April pun tersenyum dan melepaskan pelukannya.

Kini Revaldi kembali fokus menyetir...

"Kita belanja di sana yuk...." Ucap Revaldi dengan menunjuk pusat perbelanjaan.

"Asik kita belanja yang banyak ya kak...." Manja April.

"Apapun yang kamu mau akan kakak beli untuk menebus rasa bersalah kakak tadi..."

April turun dari mobil dengan sangat bahagia.

mereka pun masuk dan berbelanja banyak mainan, baju, dan beberapa makanan ringan.

Setelah usai berbelanja mereka pun kembali ke dalam mobil...

"April sangat bahagia kak, terima kasih...." Ucap April dengan memeluk lengan Revaldi.

"Sama-sama sayang ku. tetap bahagia ya dek apa pun yang nantinya terjadi kamu harus tetap melebarkan senyum seperti ini...." Revaldi mencium kening April sebagai tanda sayang dari abang untuk sang adik.

"April akan berusaha kak, tapi April tidak akan mengucap janji...karna April benci dengan yang namanya Janji." Cetus April dengan berpaling muka.

"Kenapa bisa kamu benci dengan janji?" tanya Revaldi penasaran.

"Karena Ayah pernah berjanji tapi dia mengingkarinya...." air mata kembali mengalir dari mata April.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***