Ep 04

Beberapa hari kemudian..

Revaldi berkunjung ke rumah ayahnya bersama Criztine.

"Mas nanti kamu ajak April keluar biar aku temani mami di rumah...." Ucap Criztine.

"Kamu tidak ikut dengan kami?" Tanya Revaldi.

"Aku sedang tidak ingin keluar mas! aku mau minta resep masakan dari mami."

"Baiklah! tapi ingat jangan terlalu kecapean sayang kamu harus ingat anak kita..." sambung Revaldi.

Criztine hanya tersenyum sembari mengusap perut.

serasa bahagia kehidupan yang mereka jalani saat ini tanpa adanya air mata derita diantara mereka

tidak akan tercipta kepahitan tanpa penawar

tidak akan tercipta pelangi jika tidak turun hujan

begitulah gambaran kehidupan dunia, akan berbanding terbalik setiap saat setiap waktu...

kita hanya bisa mengikuti alur kehidupan yang telah Tuhan gariskan untuk kita.

semua yang terjadi pasti akan ada rahasia yang tersembunyi

tidak akan ada kebahagiaan yang abadi ataupun sebaliknya...

cukup nikmati, jalani dan syukuri.

semua akan indah pada waktunya...

"Sayang kita sudah sampai..." ucap Revaldi dengan membantu Criztine melepaskan sabuk pengaman.

"Aku bisa sendiri mas...."

Sttttt..

"Kamu adalah ratuku jadi kamu tidak boleh kecapean sayang..." Revaldi mengusap lembut pipi Criztine.

"Kamu berlebihan mas, mana ada aku kelelahan dengan hanya membuka sabuk pengaman ini...hahaha kamu lucu sekali!" Criztine merasa geli dengan sikap Revaldi.

"Sudah kamu diam disini dulu..." ucap Revaldi dan bergegas turun dari mobil.

Criztine merasa heran dengan apa yang akan Revaldi perbuat saat ini, karena mereka sudah tiba di depan rumah orang tuanya tapi dia meminta Criztine untuk tetap berada di dalam mobil.

"Silahkan turun nyonya Re..." Revaldi tersenyum dan menjulurkan tangan untuk membantu Criztine turun dari mobil.

Criztine merasa tersipu atas perlakuan sang suami.

Tak lama kemudian mereka mengetuk pintu

lalu keluarlah Riko dengan tersenyum menyambut kedatangan mereka.

"kalian, ayo nak masuk..." ucap Riko.

"Dimana mami pa?" Tanya Revaldi, matanya mencari keberadaan sang ibunda.

"Mami lagi masak di dapur..!" jelas Riko.

"Kalau begitu aku bantu mami ya mas..."

Revaldi menyunggingkan senyum.

"Ingat jangan sampe kecapean ya sayang...." Lirih Revaldi.

Criztine pun menuju dapur yang dimana sang mertua tengah sibuk memasak.

"Kamu tidak pergi ke kantor?" Tanya Riko.

"Aku masih mempersiapkan diri untuk masuk ke perusahaan itu pa, bagiku perusahaan induk adalah sebuah penjara yang mana nanti akan menjauhkan aku dari Criztine...aku pasti akan sangat bosan." Revaldi merasa tidak ingin jauh dari Criztine.

maklum cinta mereka saat ini bagaikan bunga yang sedang bermekaran....

"Kamu ini ada-ada saja...kalau begitu besok kamu gantikan papa rapat."

Mendengar ucapan Riko, dengan spontan Revaldi terkejut...

"Kenapa aku pa? aku belum siap!." Cetus Revaldi.

"Lalu siapa yang akan memimpin rapat besok kalau bukan kamu? kamu akan menjadi pimpinan disana nantinya nak, jadi kamu mau tidak mau harus menggantikan papa.." Riko sudah memutuskan untuk Revaldi hadir di rapat mendatang.

"Iya aku datang...." dengan berat hati Revaldi mengiyakan permintaan Riko.

"Kamu adalah kebanggaan papa nak...." Riko menepuk pundak Revaldi.

Revaldi tersenyum, dia berusaha menuruti semua kemauan keluarga Besar Hendardi yang menginginkan dirinya untuk menjadi pimpinan utama di perusahaan.

bukan maksud Revaldi untuk menolak, hanya saja dia mempertimbangkan semua tanggung jawab yang nantinya akan dia pikul..

urusan perusahaan induk akan membuat dia menghabiskan seluruh waktunya di depan laptop untuk mengurus semua masalah.

Revaldi tidak menyukai hal yang seperti itu

karena bagi dirinya waktu yang paling dia inginkan adalah bersama anak dan istri tanpa terikat dengan perusahaan.

"Kalau begitu papa mau jemput April dulu..." Riko bergegas dari tempat duduk.

"Biar aku saja pa. sekalian aku mau ajak April jalan-jalan...." ucap Revaldi.

"Kalau begitu hati-hati di jalan nak....!"

Revaldi pun bergegas untuk menjemput April dari sekolah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***