Setelah kepindahan mereka ke EROPA
Revaldi memutuskan untuk tinggal di rumah barunya yang sudah di siapkan oleh sang Opa.
Letak rumah Revaldi tidak begitu jauh dari rumah Riko, dan hanya berjarak 50 meter...
Hendardi tidak ingin anak dan cucunya hidup dengan ketergantungan, Beliau ingin mereka hidup mandiri dan membina rumah tangga mereka sendiri.
"Mas aku khawatir dengan mami saat ini...." lirih Criztine yang bersandar pada bahu Revaldi.
"Aku juga khawatir sayang. tapi kamu ingat pesan Ayah kepada kita?."
"Ayah ingin kita tinggal terpisah dengan mereka karna ayah ingin menyatukan Cinta mereka yang pernah terpisah selama beberapa tahun, dan ayah juga ingin membuat Mami kembali tersenyum bahagia." jelas Revaldi.
"Lalu bagaimana dengan April mas?" Tanya Criztine.
Revaldi seketika bungkam.
tak pernah terpikir olehnya dengan perasaan yang saat ini Adiknya rasakan.
"Aku terlalu sibuk dengan kepindahan ini tanpa aku memikirkan perasaan April saat ini....." Revaldi mengacak rambut frustasi.
"Bagaimana cara kita untuk meyakinkan April mas? dia menerima pernikahan itu hanya karna pesan dari Ayah. lalu akankah April mau menerima Papa sebagai ayahnya...?" Ucap Criztine khawatir.
"Aku juga tidak tau sayang, tapi menurutku papa harus berjuang keras untuk mengambil hati April. jujur aku saja belum sanggup menerima kenyataan pahit ini....jarang ada lelaki yang seperti Ayah, beliau adalah sosok malaikat tuhan di dunia. dan untuk melupakan Ayah itu sangat tidak mungkin, apalagi dengan usia April yang baru menginjak usia 12 tahun. pasti dia akan sulit untuk menerima semua ini..." jelas Revaldi.
Drt drt....
tiba-tiba ponsel Revaldi bergetar
dia pun melihat pesan singkat yang ternyata itu dari sahabatnya.
"Astaga jimmy sungguh luar biasa...."
"Ada apa dengan jimmy mas?" tanya Criztine khawatir.
"Coba kamu lihat..." Revaldi menyodorkan ponsel.
"Jadi dia berpacaran sama asisten kamu dulu mas? ya ampun jimmy keren..." ucap Criztine dengan memandangi foto yang di kirim oleh jimmy sendiri.
"Dia itu memang hebat sampai-sampai asistenku saja tergoda sama rayuan dia!"
"Sama kamu juga...." cetus Criztine dengan mencubit pipi Revaldi.
"Apa kamu masih ingin di hukum?" Revaldi memeluk tubuh Criztine.
"Silahkan....wekkk"
Criztine hendak berlari akan tetapi Revaldi lebih dulu meraih tangannya, hingga kini Criztine duduk di pangkuan sang suami....
"Aku tidak akan melakukan kesalahan ku yang dulu lagi, aku sudah jera dengan tragedi kita yang dulu. saat ini aku hanya ingin kamu dan anak kita sehat dan hidup bahagia bersama...Criz kamu janji ya jika kamu akan tetap tinggal di sampingku seumur hidup." ucap Revaldi dengan mengusap perut Buncit Criztine.
Kehamilan Criztine sudah memasuki bulan ke 5. hingga dirinya kini merasa susah bergerak dan gampang lelah...
dia jadi lebih manja pada suaminya sehingga sering kaki Revaldi harus bolak balik dari kantor ke rumah demi memenuhi semua keinginan sang istri dan anak yang sedang di kandung.
"Janji mas...." Criztine mencium pipi Revaldi secara tiba-tiba.
"Kami membuat ku ingin....." Revaldi tersenyum dan memberi kode mata.
"Dasar mesum! awas aku mau ambil minum..." ucap Tasya dengan beranjak dari pangkuan sang suami.
"Kamu yang sudah membangkitkan Hasrat ini dan kamu harus bertanggung jawab...." Revaldi membopong Criztine ke atas ranjang.
"Mas...." lirih Criztine.
Tatapan mata Revaldi membuat dia tak dapat menolak apa yang saat ini tengah di inginkan sang suami, dan mereka pun memadu cinta...
sentuhan demi sentuhan yang Revaldi berikan membuat Criztine terbang melayang tinggi bersama jalinan cinta diantara mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nasywan Nabil
semangat
2022-02-11
0
Rusmini Suyitno
semangat ya papa riko
2021-10-19
0
Lia New
bukannya di hasrat 2 kandungan criztin udh msuk bln k 7 kk sekarang baru bulan k 5 gimana sih
2021-09-27
0