Riko berusaha untuk mendekati April yang menangis di kamar.
"April boleh papa bicara sebentar?" lirih Riko dengan duduk di tepi ranjang.
"Jangan pernah panggil diri kamu sebagai papa. karna sampai kapanpun Ayah ku hanya satu dan itu bukan kamu paman...." Cetus April.
Kata yang keluar dari mulut April bagaikan tamparan yang menyakitkan untuk Riko, kini dia harus benar-benar berjuang untuk mendapatkan hati Tasya dan juga April.
Riko tidak menyangka jika semua akan menjadi sangat sulit seperti saat ini, akan tetapi dirinya bertekat untuk melindungi, menjaga, dan menyayangi Mereka layaknya Rikardo yang dulu telah berjuang demi Tasya dan Revaldi.
"Baiklah kamu boleh tidak menganggap aku sebagai papa kamu, karna kebenarannya aku bukan ayah kandung mu. tapi nak, papa mohon anggap saja papa sebagai sahabat ataupun buku, bagaimana?" Riko tersenyum.
"Buku? apa maksudnya?" April memandang wajah Riko dengan penuh rasa penasaran.
"Emmmmt...tapi kamu harus janji dulu sama papa untuk tidak menyakiti hati mami lagi!" jelas Riko dengan menjulurkan jari kelingking.
"Jangan pandang aku seperti anak kecil. aku tidak suka dengan yang namanya janji...." cetus April lalu berpaling muka.
"Permainan yang paling sering di gunakan orang dewasa untuk menghibur anak kecil seperti itu tidak akan mempan untuk diriku...." April ngedumal dalam hati.
"Begini nak, jadikan papa seperti Buku. kamu bisa menceritakan semua isi hati kamu kepada papa, dan kamu juga bisa berbagi air mata di buku ini jika kamu sedang merindukan Ayah. percayalah nak papa akan senantiasa menjaga semua yang kamu katakan pada papa, bagaimana kamu setuju jika papa jadi buku untuk kamu?." Tanya Riko dengan mengusap Kepala April.
"Jangan sentuh kepala ku. hanya ada satu tangan yang layak berada di atas kepala ini, dan itu adalah Ayah bukan kamu...." April kembali marah, dia pun menangis mengingat Ayahnya yang sering melakukan itu saat dia sedang sedih.
"Baiklah papa minta maaf sayang...." Riko bersimpuh di hadapan April dengan merendahkan harga dirinya.
"Mas, berhenti jangan lakukan itu...."
Tasya yang tak sanggup melihat Riko memohon pada April atas kesalahan yang tidak masuk akal.
begitu pemikiran Tasya...
"Kamu tidak pantas bersimpuh di hadapan April mas, ayo berdiri....." Tasya membantu Riko untuk berdiri.
"Mami ini bukan salah April. sungguh!" April berusaha meyakinkan Tasya untuk semua yang terjadi.
"Keterlaluan kamu April, memangnya mami tidak mendengar semua percakapan kalian, asal kamu tau mami sudah berada di sana sejak tadi. kamu tau jika Ayah mu ada di sini dia tidak akan pernah memaafkan kamu atas perilaku kamu yang seperti ini. cepat minta maaf pada papa...." bentak Tasya.
"Tidak mau, dia bukan papa ku. kalian berdua jahat...." April pun menangis.
"Sya jangan kasar seperti itu, hanya saja dia butuh waktu untuk menyesuaikan semua ini. dan aku tidak apa-apa jadi kamu jangan bertindak seperti ini...." ucap Riko dengan memeluk tubuh April.
Tasya tidak mampu berkata lebih dari itu, karna selama ini baru pertama kalinya Tasya begitu murka pada April, dia sangat menyesali semua perkataan yang pasti akan menyakiti hati anaknya.
"Maafkan mami nak...." lirih Tasya dengan meraih tangan April.
"Mami sayang padamu tapi mami mohon jangan berlaku seperti itu nak, biar bagaimanapun Ayah telah memberikan beban berat pada papa Riko atas kehidupan kita. mami tau kamu sangat kehilangan Ayah. sama mami juga nak, tapi kita harus tetap bahagia dan menjalani kehidupan ini...ingat pesan-pesan Ayah untuk kamu dulu. jadi tolong nak terima semua ini...." Jelas Tasya dengan meneteskan air mata.
"Mami maafkan April, mami jangan menangis lagi...." ucap April dengan menyeka air mata Tasya.
"Paman, ijinkan aku untuk perlahan menerima kamu sebagai ayah ku. beri aku waktu untuk ini....." lirih April.
"Papa akan menunggu saat kamu memanggil diriku dengan sebutan papa, papa tidak akan memaksa kamu nak...." ucap Riko.
"Mas....." Tasya menatap wajah Riko.
Riko hanya mampu tersenyum dan menganggukkan kepala.
dengan semua itu Tasya sudah tau dengan maksud Riko...
"kalau begitu kamu makan dulu ya, biar papa ambilkan...."
"Tidak usah biar April ambil sendiri saja..." ucap April dengan bergegas turun dari tempat tidur.
"Emmmmt, mari kita makan bersama...." ajak April.
Tasya dan Riko pun mengiyakan ajakan April dan makan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Novie Gwen Naura
oh iya q ingat nama nya 1 pesatu semua lupa....q suka karyamu Thor....the best.....👍👍👍
2021-05-02
0
Dilah Mutezz
memang gx mudah terlebih cinta nya rikardo itu bner bner tulus...
syulitt memang untuk melupkan sosok yg seperti rikardo 😭😭😭
2021-03-28
1
Wati_esha
Sifat April begitu berbeda dengzn Revaldi, apakah ia tidak setuju Ibunya menikah kembali?
2020-10-03
2