Part 6. Kalut

Selesai sudah performku malam ini, fee/bayaran juga udah ada di tangan. Aku menghampiri Nada yang sedang duduk di meja depan.

“Nape, Lu?” tanyaku.

Nada menggelengkan kepala.

Aku duduk di kursi, tepat di depan Nada. Aku menatap Nada yang sedang merunduk. Aku mencoba membaca ekspresi kesedihannya.

“Ayok, pulang.” Ajak’ku.

Nada mengekor dari belakang, aku mengambil motor di parkiran, sedangkan Nada telah menunggu di pinggir jalan dekat gerbang masuk.

Motorku berhenti tepat di depan Nada. Tanpa ada ucapan apapun, Nada bergegas naik ke jok belakang. Aku pun tak mempertanyakan, karena terlalu takut Nada nangis lagi.

“Ken,” ucap Nada memecah keheningan.

“Hem.”

“Kak Fajri barusan WA Gue.”

“WA apaan?”

“Dia mau pindah kampus, karena orang tuanya dipindah tugaskan,” ucap Nada lirih.

“What?”

Aku ngerem mendadak.

JEDUKKK!

“Awww!” Nada kejedot helmku.

“Terus giman nasib hubungan, Lu?”

Nada mendelik.

“Bukannya minta maaf dulu, malah ngomong yang laen,” ucap Nada yang semakin cemberut.

“Heleh! Gue lupa. Ya udah, maaf. Gue gak sengaja tadi rem ngedadak, Nad,” ucapku tersenyum.

Terlihat matanya berkaca-kaca, seolah Nada sedang memendam perasaannya agar tidak menangis di depanku.

Namun.

Tiga,

Dua,

Satu!

“Kita LDR an. Ken,” terjatuh juga bulir bening dari sudut matanya.

Akhirnya aku turun seraya mengusap air mata Nada dari pipinya. Nada melihatku dengan perasaan entah.

Kini netra kami telah berada di satu titik. Nada memeluk dan menangis di dada ini. Debar di dada mulai mengencang, hati seakan berbisik Vangke! Kenapa jantung gue berdegup kencang?

Mungkin Nada tak sadar dengan detak jantungku yang mulai maraton, bahkan terlalu kencang berdegup.

***

Kembali ku pacu si matic menuju mini market, aku membelikan ice cream kesukaannya. Sejenak, kami duduk di kursi yang disediakan oleh mini market.

“Ice con strawberry, Nad.” Aku menyerahkan satu ice cream untukknya.

Nada meraihnya, “Makasih, Ken.”

Aku tersenyum.

Namun ice creamnya hanya ia mainkan tanpa ia buka bungkusnya. Aku mengambil ice yang ada di tangannya. Nada memandangku heran.

“Sini, Gue yang bukain!” ucapku.

Mata Nada mendelik, namun ia lebih pasrah. Gak banyak ngomel seperti biasanya. Kangen juga akhirnya sama cerewet si Doremi! Pekik dalam hati.

Aku membuka bungkus ice con. Menyuapi Nada perlahan, terlihat wajah Nada yang masih sedih. Ada tetesan ice cream yang meleleh ke tanganku. Aku mencolek lelehan ice cream tersebut dan menempelkan pada hidungnya yang mancung.

“Ihhh ... apaan sih Lu, Ken?”

Nada hendak membersihkan hidungnya dengan tisu yang ia bawa. Tanganku menariknya.

“Biarin, imut tahu,” ucapku terkekeh.

Namun, tanganku dihempaskan Nada, tangannya kini mencolek ice cream yang ada di hidungnya dengan jari telunjuknya. Dengan cepat, Nada menempelkan ke hidungku.

“Hahaha ... itu baru lucu.” Nada tertawa.

Aku menikmati lengkungan indah yang tergurat di bibirnya. Hingga akhirnya Nada tersadar kalau aku telah memperhatikannya. Aku langsung memalingkan pandangan ke arah lain, setelah netra kami saling memandang.

Dengan hati yang gugup, hingga aku terlupa kalau di hidungku ada lelehan ice cream. Nada menyeka ice cream yang ada di hidungku dengan tisue yang ia bawa.

“Gini, lebih ganteng,” ucap Nada setelah membersihkan sisa ice yang ada di hidungku.

Aku tersenyum, begitupun dengan Nada.

Kami bergegas pulang karena waktu yang sudah terlalu malam. Kami menaiki motor matic dan meluncur dengan kecepatan sedang.

“Ken.”

“Hem.”

“Makasih, ya. Atas malam ini?”

“Untuk apa?”

“Lu udah buat Gue nangis dan tertawa malam ini?”

“Lah, emang apa yang udah Gue perbuat sampe lu nangis, Nad?”

“Lagu penutup yang lu nyanyiin,” ucap Nada sambil menyederkan kepalanya di pundakku.

Aku terdiam.

Hening. Hingga akhirnya kami sampai di depan pagar rumah Nada. Kami sama-sama turun dari motor.

GREKKK ....

Pintu gerbang dibuka dan langkah kaki kami menuju ke pintu ruang utama.

“Udah, lu balik ya? Gue bawa kunci rumah,” ucap Nada yang menunjukan kunci.

Aku tersenyum.

Aku memegang kedua pipinya, memandang wajahnya hingga beberapa detik, akhirnya aku tersadar kalau Nada itu pacarnya Fajri. Aku melepaskan tanganku dari pipi Nada.

“Ya udah, gue balik dulu ya?”

Ku bawa motor dan ku masukan ke dalam kontrakan. Terlihat, ibu sudah terlelap di kamarnya. Aku masuk rumah dan menaiki anak tangga. Aku buka handle pintu dan membenamkan tubuhku yang mulai didera capek.

Ku pejamkan mata, namun masih tidak dapat terlelap. Akhirnya aku ambil hp yang tergeletak di meja belajar. Aku memberanikan video call Nada.

Tersambung ....

Enggak diangkat juga. Mungkin ia sudah tidur. Pekik dalam hati.

Aku mengganti baju, membuka jendela, menatap langit hitam tanpa adanya bulan yang menghiasi.

Drett ... Drett ....

Hape bergetar di atas meja belajar. Aku melihat, ternyata Nada video call. Aku sentuh layar handphone dan terlihat wajah Nada yang masih basah.

“Ngapain, lu?” ucap Nada yang masih mengelap wajahnya dengan tisue.

“Kagak,” ucapku yang terlalu gerogi apabila netra bertatapan.

Akhirnya hp ditutup, karena ketololanku yang tidak dapat mengutarakan permintaan maaf. Aku memberanikan kirim pesan WA padanya.

‘Na, sorry. Kalau tadi gue bikin sedih lu. Gue hanya ingin lu tahu. Gue akan selalu ada buat lu.’

Send. Dengan hati yang ragu.

Hanya centang satu yang ada keterangan di hp ini. Mungkin Nada udah tidur, pekik dalam hati.

***

Ngampus lagi skuy!

Tiba di kampus. Nada menghampiri Fajri. Mereka terlihat ngobrol, entah apa yang mereka bicarakan.

“Ken. Tungguin Gue, ya? Gue, kebelet mau pipis,” ujar Nada sambil terburu-buru lari.

Aku menunggu Nada sambil berjalan pelan hendak melewati kantin. Ternyata ada suara Fajri dan teman-temannya. Mereka Terdengar mengobrol asik bareng teman-temannya di kampus. Tanpa mereka sadar, aku mendekat mendengarkan di kantin sebelah.

“Hebat Lu dapetin Nada, bro!”

“Hebat apanya?” terdengar suara Fajri menjawab.

“Si Nada itu orangnya susah di deketin."

Hening, entah apa yang mereka sedang lakukan.

“Gimana dengan pacar LDR lu, si Nadia?”

“Baik. Gue mau pindah gara-gara Nadia gak mau jauh dari gue, bro!”

“BTW, kalau si Nada udah lu apain? Kek nya dia nempel terus sama Lu. Mendengar Lu mau pindah kampus aja galaunya seperti itu,” ucap temannya Fajri.

“Apaan? dia gak seru ***! Gue cuma dapat pegang tangannya doang!”

“Hahaha ... mending si Nadia dong, ya?” pekik temannya sembari tertawa.

“Yo’i, bro!”

Mendengar percakapan Fajri sama teman-temannya, darahku bergejolak. Mendidih ke titik yang paling panas. Tanganku kini telah mengepal, bersiap menghantam wajah berengsek si Fajri.

“Oh ... Lu di sini, Ken? Gue nyariin Lu dari tadi. Balik, nyok?” Tanganku di tarik Nada.

“Sebentar, Nad,” ucapku.

“Mau kemana sih? Entar telat perform loh." Nada mengingatkan.

Langkahku terhenti, bingung antara menonjok si berengsek Fajri ataukah mengikuti saran Nada.

Nada enggak tahu kebejatan cowoknya! Tapi kalau gue menonjok Fajri di kampus, yang ada gue kena masalah lagi. Mana ibu juga lagi sepi orderan. Shit! Pekik gejolak dalam hati.

“Ayo, Kenzo!” Nada mengajaku.

Akhirnya, aku menuruti omongan Nada. Melenggang menuju ke parkiran.

“Oh, iya. Ken, nanti malem Gue ada janji sama Kak Fajri, jadi Gue enggak bisa nemenin lu perform malam ini, gak papa 'kan?”

Aku mendongak. Sebenarnya, ingin sekali aku memberitahu kebejatan si Fajri pada Nada, tapi aku tidak mempunyai bukti apa-apa yang bisa aku tunjukan pada Nada.

“Iya, gak papa, hati-hati ya?” ucapku mengakhiri.

Sebenarnya hatiku tak tenang kalau Nada menemui Fajri tanpa adanya aku di sampingnya, terlebih tadi aku mendengar sendiri kebejatan si Fajri. Namun aku bisa apa?

Aku bergesas berangkat ke southbox, setelah pamit sama Ibu. Hingga hari ini, ibu belum mengetahui tentang pekerjaan baruku. Uang semester pun sudah terbayar lunas.

Aku berangkat dengan mengendarai motor matic. Debar hati tak karuan, perasaan cemas yang mendominasi di hati ini.

Ya Allah, tolong jaga Nada dari pemuda berengsek itu, pintaku dalam hati.

Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangaku telah menunjukan pukul tujuh malam.

Tiba-tiba turun hujan yang sangat deras. Apakah Nada jadi pergi menemui Fajri? Tanya dalam hati.

Tapi, aku harus menyelesaikan performku. Aku tetap bernyanyi walau hati telah resah dengan keadaan Nada. Kalut.

Stelah perform selesai, hujan masih turun dengan deras. Aku mencoba hubungi Nada namun sial! Hapeku lowbatt. Mana di sini mati lampu lagi! Pekik dalam hati.

Akhirnya, aku putuskan untuk memaksakan pulang setelah perdebatan dalam bathin yang bergejolak. Menaiki motor, memacu dalam kecepatan tinggi di malam hari. Deras air hujan, tak menyurutkanku untuk memacu motor maticku agar selalu fokus karena jalanan licin telah terguyur air hujan.

Tok ... Tok ... Tok ....

Aku mengetuk pintu rumah Nada.

“Ngapin Lu pulang basah-basahan, Ken?” tanya Nada.

“Kamu udah pulang setelah ketemuan Fajri, Nad?” tanyaku.

Nada menggelengkan kepala.

“Maksudnya?"

“Gue enggak jadi ketemu Kak Fajri, Ken. Pan hujan deras,” ucap Nada.

Perasaan bahagia dalam hati ini, tak dapat terbendung. Sehingga, hampir saja aku hendak memeluk Nada.

“Ya udah, gue pulang, Ya?” ucapku berpamitan.

“Awas, langsung mandi. Nanti buat minuman hangat biar perut lu enak, gak masuk angin.”

Aku tersenyum.

Dalam hati, aku sorak sorai tapi malu kalau sampai keceplosan di depan Nada, kek bocah SD nantinya.

Ingin sekali meluapkan ekspresi senang ini dengan berguling-guling diderasnya hujan. Bermain hujan bersama Nada, etdah! Gue ngehalu. Enggak mungkin juga Nada suka sama gue.

Tapi, mendengar Nada tidak jadi pergi menemui Fajri, hatiku lega. Karena, Nada tidak menjadi korbannya Fajri.

Aku memasukan motor dan bergegas mandi. Ternyata ibu masih mengerjakan jahitannya.

"Tidurlah, Bu. Udah malam. Kerjanya kan bisa di lanjut besok," pintaku ke ibu.

"Bersambung..

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

JANGAN LUPA LIKE/KOMEN/VOTE Ceritannya, karena itu merupakan hadiah terindah untuk Penulis🙏😁, (Ia ganteng,) nanggung. besok mau diambil sama orangnya," ucap ibu.

"Tapi jangan malem-malem ya, Bu?" pintaku.

Ibu tersenyum.

“Thank’s to Allah, Gue bahagia malam ini.”

Terpopuler

Comments

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

Kayaknya pengalaman pribadi yg thor

2021-07-22

1

Kirana

Kirana

semangat Thor

2021-01-15

0

N four B

N four B

cemangat up

2021-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Nada Si Cerewet
2 Part 2. Couple Goals
3 Part 3. Dansa
4 Part 4. Resah
5 Part 5. Kesedihan Nada
6 Part 6. Kalut
7 Part 7. Undangan
8 Part 8. Nyumbang Lagu
9 Part 9. Kaos Couple
10 Part 10. Ketemuan Mantan
11 Part 11 (Galau)
12 Part 12. Mba Rere
13 Part 13 (Nasgor ala BangKe <Bang Kenzo>)
14 Part 14 (Monas)
15 Part 15 (Terbongkar)
16 Part 16 (Kesalah Pahaman)
17 Part 17 (Mba, Are You Ok?)
18 Part 18 (Kanker)
19 Part 19 (Gagal Nembak)
20 Part 20 (Pertunangan)
21 Part 21 ( Pundakku )
22 Part 22 ( Hujan )
23 Part 23 ( Jadian )
24 Part 24 (Mesin Jahit Untuk Ibu)
25 Part 25 ( Intan )
26 Part 26 ( Anton )
27 Part 27 ( Misteri Pahlevy )
28 Part 28 ( Sad )
29 Part 29 ( Konflik )
30 Part 30 ( Hari Pernikahan Mba Rere )
31 Part 31 ( Gundah )
32 Part 32 (Tragedi Suara Anton)
33 Part 33 ( Terkuak )
34 Part 34 (Pak Levy)
35 Part 35 ( Bimbang )
36 Part 36 ( Kaget )
37 Part 37 ( Pernikahan )
38 Part 38 ( Hari Ke Tujuh )
39 Part 39 ( Gagal )
40 Part 40 ( Tragedi Mati Lampu )
41 Part 41 ( Hujan Malam Itu )
42 Part 42 (Salah Paham )
43 Part 43 ( Gemas )
44 Part 44 (Nge-date)
45 Part 45 ( Canggung )
46 Part 46 ( Dapat Tender )
47 Part 47 ( Dansa Disaat Dinner )
48 Part 48 ( Menghadiri Sidang )
49 Part 49 ( Rumah Baru Ayah )
50 Part 50 ( Wisuda Nada )
51 Part 51. Maldives
52 Part 52. Sandbank
53 Part 53. Candle Light Dinner
54 Part 54. Pulang
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Nasi Goreng
57 Part 57. Sakit
58 Part 58. Pantai
59 Part 59. Papa?
60 Part 60. Muslihat Stevanie
61 Part 61. Diary Luna
62 Part 62. Ibu Hamil?
63 Part 63. Operasi
64 Part 64. Dinda
65 Part 65. Ada Apa Dengan Indra?
66 Part 66. Baikan
67 Part 67. Keributan
68 Part 68. Jahil
69 Part 69. Terungkap
70 Part 70. Nostalgia
71 Part 71. Frisilla
72 Part 72. Syukur
73 Part 73. Tes DNA
74 Part 74. Persiapan
75 Part 75. BoCil Penggangu
76 Part 76. Pertemuan
77 Part 77
78 Part 78. Hujan Malam Itu
79 Part 79. Packing
80 Part 80. Jakarta
81 Part 81 Frisi Sakit.
82 Part 82. Sekretaris Baru
83 Part 83. Roti Bakar
84 Part 84. Pulang
85 Part 85. Ngambek Lagi.
86 Part 86. Kabar dari Kepolisian
87 Part 87. Kesedihan Frisi
88 Part 88. Gosip Baru
89 Part 89 Permintaan Nada
90 Part 90. Permintaan Kenzo
91 Part 91. Cek ke Dokter (Bag. 1)
92 Part 92. Bersyukur.
93 Part 93. Shopping buat Nada
94 Part 94. Aku Cemburu!
95 Part 95. Malam itu
96 Part 96. Hasil Laboratorium
97 Part 97. Skakmat!
98 Part 98. Jiwa Besar
99 Part 99. Suport Ayah & Ibu
100 Part 100. Cek Up Yang Tertunda
101 Part 101. Perjalanan Pulang
102 Part 102. Hadiah Frisi
103 Part 103. Nada Sakit
104 Part 104. Harus Menentukan Keputusan
105 Part 105. Keputusan Terberat
106 Part 106. Operasi
107 Part 107. Pemulihan Nada.
108 Part 108. Mawar Putih
109 Part 109. Pulang
110 Part 110. Malam itu
111 Part 111. Buah kesabaran
112 Part 112. Hujan Malam itu
113 Part 113. Morning Sickness
114 Part 114. Kabar Baik
115 Part 115. Sensitif
116 Part 116. Gara-Gara Opor
117 Part 117. Minta Romantis
118 Part 118. Mencoba Romantis
119 Part 119. Hilangnya Nada
120 Part 120. Keromantisan Dalam Diam
121 Part 121. Kota Tua
122 Part 122. Cek Up
123 Part 123. Empat Bulanan
124 Part 124. Teringat Masa Lalu
125 Part 125. Kegep!
126 Part 126. Masih Malu
127 Part 127. Ingat Babe
128 Part 128. Nolak diUSG
129 Part 129. Ancaman
130 Part 130. Rencana
131 Part 131. Terungkap
132 Part 132. Nujuh Bulan
133 Part 133. Kalap
134 Part 134. Dekapan Kenzo
135 Part 135. Novel
136 Part 136. Penat
137 Part 137. Bakso Aci
138 Part 138. Wisuda
139 Part 139. Bandung
140 Part 140. Kembali Ngantor
141 Part 141. Firasat
142 Part 142. Prosesi Kelahiran
143 Part 143. Nama untuk si Kembar
144 Part 144. Kabar Untuk Nada
145 Part 145. Pulang
146 Part 146. Rencana Pengalihan Pemilik Perusahaan
147 Part 147. Liburan Keluarga
148 Part 148. Masih Seperti Dulu
149 Part 149. Gagal!
150 Part 150. Teringat
151 Part 151. Lagu Penghantar Tidur
152 Part 152. Usia Satu Tahun
153 PENGUMUMAN!
154 Part. 1
155 Part. 2
156 Part. 3
157 Part. 4
158 Part. 5
159 Part. 6
160 Part. 7
161 Part. 8
162 Part. 9
163 Part. 10
164 Part. 11
165 Part. 12
166 Part. 13
167 Part. 14
168 Part. 15
169 Part. 16
170 Part. 17
171 Part. 18
172 Part. 19
173 Part. 20
174 Part. 21
175 Part. 22
176 Part. 23
177 Part. 24
178 Part. 25
179 Part. 26
180 Part. 27
181 Part. 28
182 Part. 29
183 Part. 30
184 Part. 31
185 Part. 32
186 Part. 33
187 Part. 34
188 Part. 35
189 Part. 36
190 Part. 37
191 Part. 38
192 Part. 39
193 Part. 40
194 Part. 41
195 Part. 42
196 Part. 43
197 Part. 44
198 PENGUMUMAN!
199 SEASON 3 Part. 1
200 Part. 2
201 Part. 3
202 Part. 4
203 Part. 5
204 Part. 6
205 Part. 7
206 Part. 8
207 Part. 9
208 Part. 10
209 Part. 11
210 Part. 12
211 Part. 13
212 Part. 14
213 Part. 15
214 Part. 16
215 Part. 17
216 Part. 18
217 Part. 19
218 Part. 20
219 Part. 21
220 Part. 22
221 Part. 23
222 Part. 24
223 Part. 25
224 Part. 26
225 Part. 27
226 Part. 28
227 Part. 29
228 Part. 30
229 Part. 31
230 Part. 32
231 Part. 33
232 Part. 34
233 Part. 35
234 Pengumuman.
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Part 1. Nada Si Cerewet
2
Part 2. Couple Goals
3
Part 3. Dansa
4
Part 4. Resah
5
Part 5. Kesedihan Nada
6
Part 6. Kalut
7
Part 7. Undangan
8
Part 8. Nyumbang Lagu
9
Part 9. Kaos Couple
10
Part 10. Ketemuan Mantan
11
Part 11 (Galau)
12
Part 12. Mba Rere
13
Part 13 (Nasgor ala BangKe <Bang Kenzo>)
14
Part 14 (Monas)
15
Part 15 (Terbongkar)
16
Part 16 (Kesalah Pahaman)
17
Part 17 (Mba, Are You Ok?)
18
Part 18 (Kanker)
19
Part 19 (Gagal Nembak)
20
Part 20 (Pertunangan)
21
Part 21 ( Pundakku )
22
Part 22 ( Hujan )
23
Part 23 ( Jadian )
24
Part 24 (Mesin Jahit Untuk Ibu)
25
Part 25 ( Intan )
26
Part 26 ( Anton )
27
Part 27 ( Misteri Pahlevy )
28
Part 28 ( Sad )
29
Part 29 ( Konflik )
30
Part 30 ( Hari Pernikahan Mba Rere )
31
Part 31 ( Gundah )
32
Part 32 (Tragedi Suara Anton)
33
Part 33 ( Terkuak )
34
Part 34 (Pak Levy)
35
Part 35 ( Bimbang )
36
Part 36 ( Kaget )
37
Part 37 ( Pernikahan )
38
Part 38 ( Hari Ke Tujuh )
39
Part 39 ( Gagal )
40
Part 40 ( Tragedi Mati Lampu )
41
Part 41 ( Hujan Malam Itu )
42
Part 42 (Salah Paham )
43
Part 43 ( Gemas )
44
Part 44 (Nge-date)
45
Part 45 ( Canggung )
46
Part 46 ( Dapat Tender )
47
Part 47 ( Dansa Disaat Dinner )
48
Part 48 ( Menghadiri Sidang )
49
Part 49 ( Rumah Baru Ayah )
50
Part 50 ( Wisuda Nada )
51
Part 51. Maldives
52
Part 52. Sandbank
53
Part 53. Candle Light Dinner
54
Part 54. Pulang
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Nasi Goreng
57
Part 57. Sakit
58
Part 58. Pantai
59
Part 59. Papa?
60
Part 60. Muslihat Stevanie
61
Part 61. Diary Luna
62
Part 62. Ibu Hamil?
63
Part 63. Operasi
64
Part 64. Dinda
65
Part 65. Ada Apa Dengan Indra?
66
Part 66. Baikan
67
Part 67. Keributan
68
Part 68. Jahil
69
Part 69. Terungkap
70
Part 70. Nostalgia
71
Part 71. Frisilla
72
Part 72. Syukur
73
Part 73. Tes DNA
74
Part 74. Persiapan
75
Part 75. BoCil Penggangu
76
Part 76. Pertemuan
77
Part 77
78
Part 78. Hujan Malam Itu
79
Part 79. Packing
80
Part 80. Jakarta
81
Part 81 Frisi Sakit.
82
Part 82. Sekretaris Baru
83
Part 83. Roti Bakar
84
Part 84. Pulang
85
Part 85. Ngambek Lagi.
86
Part 86. Kabar dari Kepolisian
87
Part 87. Kesedihan Frisi
88
Part 88. Gosip Baru
89
Part 89 Permintaan Nada
90
Part 90. Permintaan Kenzo
91
Part 91. Cek ke Dokter (Bag. 1)
92
Part 92. Bersyukur.
93
Part 93. Shopping buat Nada
94
Part 94. Aku Cemburu!
95
Part 95. Malam itu
96
Part 96. Hasil Laboratorium
97
Part 97. Skakmat!
98
Part 98. Jiwa Besar
99
Part 99. Suport Ayah & Ibu
100
Part 100. Cek Up Yang Tertunda
101
Part 101. Perjalanan Pulang
102
Part 102. Hadiah Frisi
103
Part 103. Nada Sakit
104
Part 104. Harus Menentukan Keputusan
105
Part 105. Keputusan Terberat
106
Part 106. Operasi
107
Part 107. Pemulihan Nada.
108
Part 108. Mawar Putih
109
Part 109. Pulang
110
Part 110. Malam itu
111
Part 111. Buah kesabaran
112
Part 112. Hujan Malam itu
113
Part 113. Morning Sickness
114
Part 114. Kabar Baik
115
Part 115. Sensitif
116
Part 116. Gara-Gara Opor
117
Part 117. Minta Romantis
118
Part 118. Mencoba Romantis
119
Part 119. Hilangnya Nada
120
Part 120. Keromantisan Dalam Diam
121
Part 121. Kota Tua
122
Part 122. Cek Up
123
Part 123. Empat Bulanan
124
Part 124. Teringat Masa Lalu
125
Part 125. Kegep!
126
Part 126. Masih Malu
127
Part 127. Ingat Babe
128
Part 128. Nolak diUSG
129
Part 129. Ancaman
130
Part 130. Rencana
131
Part 131. Terungkap
132
Part 132. Nujuh Bulan
133
Part 133. Kalap
134
Part 134. Dekapan Kenzo
135
Part 135. Novel
136
Part 136. Penat
137
Part 137. Bakso Aci
138
Part 138. Wisuda
139
Part 139. Bandung
140
Part 140. Kembali Ngantor
141
Part 141. Firasat
142
Part 142. Prosesi Kelahiran
143
Part 143. Nama untuk si Kembar
144
Part 144. Kabar Untuk Nada
145
Part 145. Pulang
146
Part 146. Rencana Pengalihan Pemilik Perusahaan
147
Part 147. Liburan Keluarga
148
Part 148. Masih Seperti Dulu
149
Part 149. Gagal!
150
Part 150. Teringat
151
Part 151. Lagu Penghantar Tidur
152
Part 152. Usia Satu Tahun
153
PENGUMUMAN!
154
Part. 1
155
Part. 2
156
Part. 3
157
Part. 4
158
Part. 5
159
Part. 6
160
Part. 7
161
Part. 8
162
Part. 9
163
Part. 10
164
Part. 11
165
Part. 12
166
Part. 13
167
Part. 14
168
Part. 15
169
Part. 16
170
Part. 17
171
Part. 18
172
Part. 19
173
Part. 20
174
Part. 21
175
Part. 22
176
Part. 23
177
Part. 24
178
Part. 25
179
Part. 26
180
Part. 27
181
Part. 28
182
Part. 29
183
Part. 30
184
Part. 31
185
Part. 32
186
Part. 33
187
Part. 34
188
Part. 35
189
Part. 36
190
Part. 37
191
Part. 38
192
Part. 39
193
Part. 40
194
Part. 41
195
Part. 42
196
Part. 43
197
Part. 44
198
PENGUMUMAN!
199
SEASON 3 Part. 1
200
Part. 2
201
Part. 3
202
Part. 4
203
Part. 5
204
Part. 6
205
Part. 7
206
Part. 8
207
Part. 9
208
Part. 10
209
Part. 11
210
Part. 12
211
Part. 13
212
Part. 14
213
Part. 15
214
Part. 16
215
Part. 17
216
Part. 18
217
Part. 19
218
Part. 20
219
Part. 21
220
Part. 22
221
Part. 23
222
Part. 24
223
Part. 25
224
Part. 26
225
Part. 27
226
Part. 28
227
Part. 29
228
Part. 30
229
Part. 31
230
Part. 32
231
Part. 33
232
Part. 34
233
Part. 35
234
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!