Kenzo & Nada

Kenzo & Nada

Part 1. Nada Si Cerewet

Duk ... Duk ....

Duk ... Duk ....

Suara langkah kaki menginjak tangga yang terbuat dari kayu.

Namaku, Kenzo. Aku tinggal di Jakarta bersama ibu. Kami ngontrak di sebuah kontrakan kecil yang sesak. Ibuku membuka jasa menjahit baju. Bukan menjahit cinta ya?

Ibuku seorang pekerja keras. Sedangkan Aku adalah seorang Mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Jakarta.

“Kenzo! Ayo bangun! Nanti kita telat masuk kampus, Kenzo!!”

Itu suara Nada. Temanku yang sangat cerewet, dia anak dari pemilik kontrakan. Kami berteman dari mulai masuk SMP. Bosen juga sih, terus bareng sama ni anak! Tapi, ya sudahlah, dia seperti buntut yang mengekor di belakangku.

“Ayok, bangun! Kek bangke aja lu kalau udah molor!” Nada menggoyang-goyangkan tubuhku yang masih terkulai tak berdaya.

“Apaan sih, Nad? Ganggu gue aja! Pakek acara dibilang kek bangke lagi, gue!” ucapku sambil merubah posisi tidur.

“Lu susah amat dah dibanguninnya! Ayok bangun Kenzo!”

“Masih ngantuk gue, Nad!”

“Ohh ... Rupanya ni anak bangke beneran!”

“Paan sih, bangke-bangke terus?”

“Lah ... benerkan? Bang Kenzo, kalau gua singkat jadi bangke sesuai dah sama lu yang suka molor kek bangke!”

Nada terus nyerocos di kamar yang sesak ini. Sumpah! ini anak gak ada manis-manisnya, cerewet dan juteknya gak ketulungan.

Akhirnya Aku menyerah dan bangkit dari ranjang tempat tidur. Kamar yang sempit inilah yang telah memberikanku tempat tinggal. Layak gak layak, ya kami tetap bertahan di sini. Di mana ibuku mencari rejeki sebagai penjahit baju.

Nada memang sudah terbiasa masuk kamarku tanpa permisi. Palingan, dia permisi sama ibuku. Ibu juga sudah menganggap Nada sebagai anaknya, karena dari dulu memang ibu menginginkan anak perempuan. Namun apa daya, Bapak telah tiada.

“Mau kemane, Lu?” tanya Nada dengan logat betawinya.

“Mau mandi! Nape? Mo ikut, lu?”

Aku ambil baju dan celana ganti. Lalu, menuruni anak tangga yang terbuat dari kayu. Di dalam kontrakanku tidak tersedia kamar mandi. Jadi, kalau mau mandi atau hanya sekedar buang air mesti ke kamar mandi yang berada di luar.

Ada 10 kontrakan yang di dalamnya terdapat 2 WC dan 2 tempat mencuci. Alhasil, kalau pagi-pagi kamar mandi penuh.

Tok ... Tok ... Tok ....

Aku mengetuk pintu kamar mandi.

“Sabar, gue lagi b*ker!”

“Wanjer!” ucapku.

Ternyata dua-duanya lagi dipakai penghuni kontrakan. Aku menunggu lebih dari 15 menit. Akhirnya ada juga yang selesai. Aku bergegas mandi.

Dengan langkah kaki yang gontai. Aku kembali menapakan kaki menuju anak tangga itu.

Terlihat Nada sedang memainkan gitar yang biasa ku gantung di dinding kamar. Suaranya merdu ketika mendendangkan lagu.

“Apa lu liat-liat?”

“Lah ... inikan kamar gue, Nad.”

“Lah ... iya, gue lupa.” Nada terkekeh.

“Dasar! Do re mi!”

Aku berlari menuruni anak tangga. Karena, aku yakin Nada bakal ngamuk disebut Do Re Mi.

“Bangkeeeee! Sini, lo!” Nada mengejarku.

Sialnya, ketika sudah ambil motor. Aku mencari kunci dalam saku celana, tapi enggak ada.

Ku lihat kunci itu ada di tangan Nada. Dengan senyum penuh kemenangan, ia menghampiri.

“Nyari ini?”

Nada memperlihatkan kunci yang ada di tangannya, sembari memainkan alisnya.

Aku tersenyum, pasrah mo di'apain sama ni bocah. Akhirnya, kepala ini menjadi korban toyoran Nada.

Kami bergegas meluncur menuju kampus, setelah kepalaku menjadi korban toyoran akibat kekesalan Nada.

Di perjalanan, kami terjebak macet. Sedikit demi sedikit si matic mengurai kemacetan yang parah. Bunyi klakson yang sangat bising, telah menjadi nyayian merdu untuk kami di pagi hari.

“Ken, setelah pulang kampus. Tungguin gue bentar, ya?” ucap Nada.

“Mau ngapain?”

“Gue ada perlu,” sambung Nada.

***

Aku menunggu Nada di parkiran kampus. Sudah satu jam, Aku menunggu Nada tapi belum muncul juga. Akhirnya, aku memutuskan menyusul Nada masuk kembali ke area kampus.

Terlihat, Nada sedang duduk bersama Fajri. Dia kakak kelas kami. Sedari awal masuk kampus, emang si Nada sudah suka sama Fajri. Wajarlah, Fajri merupakan ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di kampus. Fajri begitu aktif dan populer di setiap aktifitas kampus. Cewek mana yang enggak kelepek-kelepek dengan wajahnya yang terlihat karismatik.

Aku memilih menunggu Nada di parkiran. Percuma juga liatin orang yang lagi berduaan, pekik dalam hati. Setelah nunggu sekitar 2 jam, akhirnya Nada terlihat melenggang mendekatiku.

“Ken.”

“Hem.”

“Tahu, enggak?”

“Enggak tau,” jawabku

“Kek nya gue bakal jadian sama Kak Fajri, ih ... seneng deh, gue,” ucap Nada.

Terlihat rona bahagia di wajah Nada. Sebenarnya, Aku kurang setuju kalau Nada nanti jadian sama Fajri. Tapi, melihat rona kebahagiaan Nada, sebagai teman ya dukung ajalah.

Di perjalanan, si Nada ngoceh terus seperti burung beo. Aku mencoba menjadi pendengar yang baik untuknya. Nada menceritakan ketika Fajri memberikan sinyal ketertarikan padanya dan bla ... bla ... bla .... Banyak sekali ia bercerita, sehingga memori ingatanku blank, terlalu penuh dengan orang yang bernama Fajri.

.

Ibu terlihat sedang mengerjakan pekerjaannya. Aku menghampiri dan mencium tangannya.

“Tos mulih, kasep? (Udah pulang, ganteng?)" ucap Ibu.

Aku menganggukan kepala sembari tersenyum.

Ibu memang telah lama tinggal di Jakarta, tapi logat bahasa daerahnya tidak dapat hilang. Sekali pun, ibu berkomunikasi memakai bahasa indonesia, tetap logatnya Sunda banget.

“Sok geura tuang heula. (Gih makan dulu).”

Aku pergi ke dapur dan segera makan. Perut terlalu lapar karena pulang telat gara-gara mesti nunggu si Doremi.

Aku kembali menghampiri ibu yang sedari tadi menjahit baju. Tugasku, mengantarkan baju-baju yang telah jadi untuk dikembalikan ke pemiliknya.

“Udah beres, Bu?” ucapku yang kini berada di samping ibu.

“Atos, kasep. Sakeudap, nya? (Sudah, ganteng. Sebentar, ya?),” ucap ibu.

Terlihat, ibu mengemas baju-baju sesuai dengan alamat dan nama yang ia tulis. Ibu menyerahkan kepadaku setelah dikasih nama dan alamat dari yang punya baju ini. Aku segera berangkat mencari alamat-alamat dan nama si pemilik baju yang sudah ibu jahitkan.

Sedih, apabila melihat ibu kerja keras seperti ini. Namun aku bisa apa? Biaya kuliah pun masih ibu yang nanggung.

Ingin sekali punya kerjaan yang tidak mengganggu kuliah. Tapi kerja apa? Satu per satu, jahitan baju telah sampai kepada pemiliknya. Selesai sudah tugasku hari ini. Kini aku bergegas pulang. Melewati gang-gang sempit yang terdapat banyak anak kecil yang bermain dan ibu-ibu yang sedang berkumpul, mungkin mereka lagi ngegosip? Entahlah.

Aku menaiki anak tangga setelah selesai mandi. Masuk dalam kamar dan hendak mengganti baju.

“Aaaaa!”

JEDUKK!

Suara pintu kamar yang dibanting. Aku kaget mendengar teriakan dari balik pintu.

“Ngapain, lu?”

“Buruan, pake baju sama celana lu! Horor gue.”

Aku yang hanya memakai handuk pendek, segera meraih baju dan celana yang tergantung di balik pintu. Serta menyemprotkan parfum.

Segera ku raih handle pintu dan membukanya. Terlihat, Nada yang sedang berdiri di dekat tangga. Kini matanya memandangku dengan pandangan yang entah.

“Makanya, lain kali ketok dulu. Gak sopan sih, lu!”

Aku menoyor kepala Nada. Nada tersenyum cengengesan, entah karena malu atau emang gak punya malu.

“Ken, main nyok?”

“Kemana?”

“Southbox.”

“Hoream! (Males!)”

“Ayolah, kalau enggak sama lu, babe kagak ngasih ijin, Ken.”

Nada memasang wajah melas yang bikin Aku tak tega untuk menolaknya.

“Ya udah, ayok!”

Aku menuruni anak tangga dan Nada mengekor dari belakang. Akhirnya aku pamit, minta ijin sama ibu untuk jalan-jalan sebentar di malam minggu ini.

Aku mengendarai motor matic bersama Nada. Sebenarnya, aku dan Nada seperti Kakak adek. Aku termasuk orang yang cuek tapi entah kenapa, kalau sama Nada aku care. Sedangkan Nada gadis yang cerewet tapi hatinya baik, terbukti kalau dia sering menolongku.

“Hai, kak Fajri. Udah lama nunggu?”

Ucap Nada, sambil melambaikan tangannya. Nada dengan cepat menghampiri Fajri, sedangkan aku hanya ditinggal begitu saja. Ternyata, aku hanya sebagai alasan agar bapaknya memberi ijin jalan-jalan malam ini.

Kalau saja bukan anak yang punya kontrakan, udah gue tinggalin nih bocah! terbesit di hati.

Aku duduk di dekat panggung. Kebetulan, katanya mau ada live music di sini. Lumayanlah dari pada sendirian, nungguin si Doremi. Namun, ada salah satu karyawan yang sepertinya sedang resah. Mondar-mandir di depanku, mulutnya terus ngoceh kek petasan.

“Haduh! Maaf bang. Saya gak sengaja.”

Kata waitress yang sepertinya sedang panik.

“Kenapa sih, Mba? Kek panik gitu?”

“Iya, Bang. Vocalis yang mau tampil, katanya enggak jadi datang. Padahal ada customer yang udah reqwest lagu untuk acara nembak cewek. Saya bingung harus mencari kemana?” ucap mba waitress.

“Emang dia minta lagu apa?”

“Akhirnya ku menemukanmu dari Naff. Abang bisa nyanyi?”

“Bisa, nyanyi di kamar mandi.”

“Jangan bercanda, ah! Bantuin saya bang, fee (komisi) nya lumayan loh.”

Mendengar ucapan dari mba waitrees, seketika Aku seperti sosok tuan krabs di film kartun apabila mendengar nama uang. Pada bisa ngebayangin dong ekspresi tuan krabs ketika denger nama duit?

“Oke! Gue bisa mba.”

Gak sembarangan, Aku test vocal dulu di belakang panggung tentang kebolehan suaraku. Hingga akhirnya, aku diterima menggantikan vocalis yang gak jadi datang malam ini.

Aku mencoba berinteraksi kepada pengunjung di southbox. Terlihat mata Nada membulat melihatku berada di atas panggung.

“Oke, ada satu lagu yang di reqwest oleh Mas Fajri, yang dipersembahkan untuk ceweknya.”

JERNG ....

Aku mulai memainkan gitar dan bernyanyi sebuah lagu dari Naff band.

Akhirnya 'ku menemukanmu

Saat hati ini mulai merapuh

Akhirnya 'ku menemukanmu

Saat raga ini ingin berlabuh

'Ku berharap engkaulah

Jawaban segala risau hatiku

Dan biarkan diriku

Mencintaimu hingga ujung usiaku

Jika nanti 'ku sanding dirimu

Miliki aku dengan segala kelemahanku

Dan bila nanti engkau di sampingku

Jangan pernah letih 'tuk mencintaiku. __

Setelah selesai perform'ku di panggung. Terjadilah acara penembakan Fajri kepada Nada. Entah ucapannya apa, aku tidak mendengar karena jarak yang lumayan jauh antara meja Nada dengan Aku yang berada di atas panggung. Aku hanya mendengar, riuh suara dari sesama pengunjung yang hadir.

“Terima ... Terima ....”

Terpopuler

Comments

Rosa Rosiana

Rosa Rosiana

hadir

2023-04-14

0

ꈊNnayy

ꈊNnayy

komen

2023-01-10

0

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️🎯Fatimahᵇᵃˢᵉæ⃝᷍𝖒❁︎⃞⃟ʂ

sudah mampir thor, kayaknya menarik

2021-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Nada Si Cerewet
2 Part 2. Couple Goals
3 Part 3. Dansa
4 Part 4. Resah
5 Part 5. Kesedihan Nada
6 Part 6. Kalut
7 Part 7. Undangan
8 Part 8. Nyumbang Lagu
9 Part 9. Kaos Couple
10 Part 10. Ketemuan Mantan
11 Part 11 (Galau)
12 Part 12. Mba Rere
13 Part 13 (Nasgor ala BangKe <Bang Kenzo>)
14 Part 14 (Monas)
15 Part 15 (Terbongkar)
16 Part 16 (Kesalah Pahaman)
17 Part 17 (Mba, Are You Ok?)
18 Part 18 (Kanker)
19 Part 19 (Gagal Nembak)
20 Part 20 (Pertunangan)
21 Part 21 ( Pundakku )
22 Part 22 ( Hujan )
23 Part 23 ( Jadian )
24 Part 24 (Mesin Jahit Untuk Ibu)
25 Part 25 ( Intan )
26 Part 26 ( Anton )
27 Part 27 ( Misteri Pahlevy )
28 Part 28 ( Sad )
29 Part 29 ( Konflik )
30 Part 30 ( Hari Pernikahan Mba Rere )
31 Part 31 ( Gundah )
32 Part 32 (Tragedi Suara Anton)
33 Part 33 ( Terkuak )
34 Part 34 (Pak Levy)
35 Part 35 ( Bimbang )
36 Part 36 ( Kaget )
37 Part 37 ( Pernikahan )
38 Part 38 ( Hari Ke Tujuh )
39 Part 39 ( Gagal )
40 Part 40 ( Tragedi Mati Lampu )
41 Part 41 ( Hujan Malam Itu )
42 Part 42 (Salah Paham )
43 Part 43 ( Gemas )
44 Part 44 (Nge-date)
45 Part 45 ( Canggung )
46 Part 46 ( Dapat Tender )
47 Part 47 ( Dansa Disaat Dinner )
48 Part 48 ( Menghadiri Sidang )
49 Part 49 ( Rumah Baru Ayah )
50 Part 50 ( Wisuda Nada )
51 Part 51. Maldives
52 Part 52. Sandbank
53 Part 53. Candle Light Dinner
54 Part 54. Pulang
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Nasi Goreng
57 Part 57. Sakit
58 Part 58. Pantai
59 Part 59. Papa?
60 Part 60. Muslihat Stevanie
61 Part 61. Diary Luna
62 Part 62. Ibu Hamil?
63 Part 63. Operasi
64 Part 64. Dinda
65 Part 65. Ada Apa Dengan Indra?
66 Part 66. Baikan
67 Part 67. Keributan
68 Part 68. Jahil
69 Part 69. Terungkap
70 Part 70. Nostalgia
71 Part 71. Frisilla
72 Part 72. Syukur
73 Part 73. Tes DNA
74 Part 74. Persiapan
75 Part 75. BoCil Penggangu
76 Part 76. Pertemuan
77 Part 77
78 Part 78. Hujan Malam Itu
79 Part 79. Packing
80 Part 80. Jakarta
81 Part 81 Frisi Sakit.
82 Part 82. Sekretaris Baru
83 Part 83. Roti Bakar
84 Part 84. Pulang
85 Part 85. Ngambek Lagi.
86 Part 86. Kabar dari Kepolisian
87 Part 87. Kesedihan Frisi
88 Part 88. Gosip Baru
89 Part 89 Permintaan Nada
90 Part 90. Permintaan Kenzo
91 Part 91. Cek ke Dokter (Bag. 1)
92 Part 92. Bersyukur.
93 Part 93. Shopping buat Nada
94 Part 94. Aku Cemburu!
95 Part 95. Malam itu
96 Part 96. Hasil Laboratorium
97 Part 97. Skakmat!
98 Part 98. Jiwa Besar
99 Part 99. Suport Ayah & Ibu
100 Part 100. Cek Up Yang Tertunda
101 Part 101. Perjalanan Pulang
102 Part 102. Hadiah Frisi
103 Part 103. Nada Sakit
104 Part 104. Harus Menentukan Keputusan
105 Part 105. Keputusan Terberat
106 Part 106. Operasi
107 Part 107. Pemulihan Nada.
108 Part 108. Mawar Putih
109 Part 109. Pulang
110 Part 110. Malam itu
111 Part 111. Buah kesabaran
112 Part 112. Hujan Malam itu
113 Part 113. Morning Sickness
114 Part 114. Kabar Baik
115 Part 115. Sensitif
116 Part 116. Gara-Gara Opor
117 Part 117. Minta Romantis
118 Part 118. Mencoba Romantis
119 Part 119. Hilangnya Nada
120 Part 120. Keromantisan Dalam Diam
121 Part 121. Kota Tua
122 Part 122. Cek Up
123 Part 123. Empat Bulanan
124 Part 124. Teringat Masa Lalu
125 Part 125. Kegep!
126 Part 126. Masih Malu
127 Part 127. Ingat Babe
128 Part 128. Nolak diUSG
129 Part 129. Ancaman
130 Part 130. Rencana
131 Part 131. Terungkap
132 Part 132. Nujuh Bulan
133 Part 133. Kalap
134 Part 134. Dekapan Kenzo
135 Part 135. Novel
136 Part 136. Penat
137 Part 137. Bakso Aci
138 Part 138. Wisuda
139 Part 139. Bandung
140 Part 140. Kembali Ngantor
141 Part 141. Firasat
142 Part 142. Prosesi Kelahiran
143 Part 143. Nama untuk si Kembar
144 Part 144. Kabar Untuk Nada
145 Part 145. Pulang
146 Part 146. Rencana Pengalihan Pemilik Perusahaan
147 Part 147. Liburan Keluarga
148 Part 148. Masih Seperti Dulu
149 Part 149. Gagal!
150 Part 150. Teringat
151 Part 151. Lagu Penghantar Tidur
152 Part 152. Usia Satu Tahun
153 PENGUMUMAN!
154 Part. 1
155 Part. 2
156 Part. 3
157 Part. 4
158 Part. 5
159 Part. 6
160 Part. 7
161 Part. 8
162 Part. 9
163 Part. 10
164 Part. 11
165 Part. 12
166 Part. 13
167 Part. 14
168 Part. 15
169 Part. 16
170 Part. 17
171 Part. 18
172 Part. 19
173 Part. 20
174 Part. 21
175 Part. 22
176 Part. 23
177 Part. 24
178 Part. 25
179 Part. 26
180 Part. 27
181 Part. 28
182 Part. 29
183 Part. 30
184 Part. 31
185 Part. 32
186 Part. 33
187 Part. 34
188 Part. 35
189 Part. 36
190 Part. 37
191 Part. 38
192 Part. 39
193 Part. 40
194 Part. 41
195 Part. 42
196 Part. 43
197 Part. 44
198 PENGUMUMAN!
199 SEASON 3 Part. 1
200 Part. 2
201 Part. 3
202 Part. 4
203 Part. 5
204 Part. 6
205 Part. 7
206 Part. 8
207 Part. 9
208 Part. 10
209 Part. 11
210 Part. 12
211 Part. 13
212 Part. 14
213 Part. 15
214 Part. 16
215 Part. 17
216 Part. 18
217 Part. 19
218 Part. 20
219 Part. 21
220 Part. 22
221 Part. 23
222 Part. 24
223 Part. 25
224 Part. 26
225 Part. 27
226 Part. 28
227 Part. 29
228 Part. 30
229 Part. 31
230 Part. 32
231 Part. 33
232 Part. 34
233 Part. 35
234 Pengumuman.
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Part 1. Nada Si Cerewet
2
Part 2. Couple Goals
3
Part 3. Dansa
4
Part 4. Resah
5
Part 5. Kesedihan Nada
6
Part 6. Kalut
7
Part 7. Undangan
8
Part 8. Nyumbang Lagu
9
Part 9. Kaos Couple
10
Part 10. Ketemuan Mantan
11
Part 11 (Galau)
12
Part 12. Mba Rere
13
Part 13 (Nasgor ala BangKe <Bang Kenzo>)
14
Part 14 (Monas)
15
Part 15 (Terbongkar)
16
Part 16 (Kesalah Pahaman)
17
Part 17 (Mba, Are You Ok?)
18
Part 18 (Kanker)
19
Part 19 (Gagal Nembak)
20
Part 20 (Pertunangan)
21
Part 21 ( Pundakku )
22
Part 22 ( Hujan )
23
Part 23 ( Jadian )
24
Part 24 (Mesin Jahit Untuk Ibu)
25
Part 25 ( Intan )
26
Part 26 ( Anton )
27
Part 27 ( Misteri Pahlevy )
28
Part 28 ( Sad )
29
Part 29 ( Konflik )
30
Part 30 ( Hari Pernikahan Mba Rere )
31
Part 31 ( Gundah )
32
Part 32 (Tragedi Suara Anton)
33
Part 33 ( Terkuak )
34
Part 34 (Pak Levy)
35
Part 35 ( Bimbang )
36
Part 36 ( Kaget )
37
Part 37 ( Pernikahan )
38
Part 38 ( Hari Ke Tujuh )
39
Part 39 ( Gagal )
40
Part 40 ( Tragedi Mati Lampu )
41
Part 41 ( Hujan Malam Itu )
42
Part 42 (Salah Paham )
43
Part 43 ( Gemas )
44
Part 44 (Nge-date)
45
Part 45 ( Canggung )
46
Part 46 ( Dapat Tender )
47
Part 47 ( Dansa Disaat Dinner )
48
Part 48 ( Menghadiri Sidang )
49
Part 49 ( Rumah Baru Ayah )
50
Part 50 ( Wisuda Nada )
51
Part 51. Maldives
52
Part 52. Sandbank
53
Part 53. Candle Light Dinner
54
Part 54. Pulang
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Nasi Goreng
57
Part 57. Sakit
58
Part 58. Pantai
59
Part 59. Papa?
60
Part 60. Muslihat Stevanie
61
Part 61. Diary Luna
62
Part 62. Ibu Hamil?
63
Part 63. Operasi
64
Part 64. Dinda
65
Part 65. Ada Apa Dengan Indra?
66
Part 66. Baikan
67
Part 67. Keributan
68
Part 68. Jahil
69
Part 69. Terungkap
70
Part 70. Nostalgia
71
Part 71. Frisilla
72
Part 72. Syukur
73
Part 73. Tes DNA
74
Part 74. Persiapan
75
Part 75. BoCil Penggangu
76
Part 76. Pertemuan
77
Part 77
78
Part 78. Hujan Malam Itu
79
Part 79. Packing
80
Part 80. Jakarta
81
Part 81 Frisi Sakit.
82
Part 82. Sekretaris Baru
83
Part 83. Roti Bakar
84
Part 84. Pulang
85
Part 85. Ngambek Lagi.
86
Part 86. Kabar dari Kepolisian
87
Part 87. Kesedihan Frisi
88
Part 88. Gosip Baru
89
Part 89 Permintaan Nada
90
Part 90. Permintaan Kenzo
91
Part 91. Cek ke Dokter (Bag. 1)
92
Part 92. Bersyukur.
93
Part 93. Shopping buat Nada
94
Part 94. Aku Cemburu!
95
Part 95. Malam itu
96
Part 96. Hasil Laboratorium
97
Part 97. Skakmat!
98
Part 98. Jiwa Besar
99
Part 99. Suport Ayah & Ibu
100
Part 100. Cek Up Yang Tertunda
101
Part 101. Perjalanan Pulang
102
Part 102. Hadiah Frisi
103
Part 103. Nada Sakit
104
Part 104. Harus Menentukan Keputusan
105
Part 105. Keputusan Terberat
106
Part 106. Operasi
107
Part 107. Pemulihan Nada.
108
Part 108. Mawar Putih
109
Part 109. Pulang
110
Part 110. Malam itu
111
Part 111. Buah kesabaran
112
Part 112. Hujan Malam itu
113
Part 113. Morning Sickness
114
Part 114. Kabar Baik
115
Part 115. Sensitif
116
Part 116. Gara-Gara Opor
117
Part 117. Minta Romantis
118
Part 118. Mencoba Romantis
119
Part 119. Hilangnya Nada
120
Part 120. Keromantisan Dalam Diam
121
Part 121. Kota Tua
122
Part 122. Cek Up
123
Part 123. Empat Bulanan
124
Part 124. Teringat Masa Lalu
125
Part 125. Kegep!
126
Part 126. Masih Malu
127
Part 127. Ingat Babe
128
Part 128. Nolak diUSG
129
Part 129. Ancaman
130
Part 130. Rencana
131
Part 131. Terungkap
132
Part 132. Nujuh Bulan
133
Part 133. Kalap
134
Part 134. Dekapan Kenzo
135
Part 135. Novel
136
Part 136. Penat
137
Part 137. Bakso Aci
138
Part 138. Wisuda
139
Part 139. Bandung
140
Part 140. Kembali Ngantor
141
Part 141. Firasat
142
Part 142. Prosesi Kelahiran
143
Part 143. Nama untuk si Kembar
144
Part 144. Kabar Untuk Nada
145
Part 145. Pulang
146
Part 146. Rencana Pengalihan Pemilik Perusahaan
147
Part 147. Liburan Keluarga
148
Part 148. Masih Seperti Dulu
149
Part 149. Gagal!
150
Part 150. Teringat
151
Part 151. Lagu Penghantar Tidur
152
Part 152. Usia Satu Tahun
153
PENGUMUMAN!
154
Part. 1
155
Part. 2
156
Part. 3
157
Part. 4
158
Part. 5
159
Part. 6
160
Part. 7
161
Part. 8
162
Part. 9
163
Part. 10
164
Part. 11
165
Part. 12
166
Part. 13
167
Part. 14
168
Part. 15
169
Part. 16
170
Part. 17
171
Part. 18
172
Part. 19
173
Part. 20
174
Part. 21
175
Part. 22
176
Part. 23
177
Part. 24
178
Part. 25
179
Part. 26
180
Part. 27
181
Part. 28
182
Part. 29
183
Part. 30
184
Part. 31
185
Part. 32
186
Part. 33
187
Part. 34
188
Part. 35
189
Part. 36
190
Part. 37
191
Part. 38
192
Part. 39
193
Part. 40
194
Part. 41
195
Part. 42
196
Part. 43
197
Part. 44
198
PENGUMUMAN!
199
SEASON 3 Part. 1
200
Part. 2
201
Part. 3
202
Part. 4
203
Part. 5
204
Part. 6
205
Part. 7
206
Part. 8
207
Part. 9
208
Part. 10
209
Part. 11
210
Part. 12
211
Part. 13
212
Part. 14
213
Part. 15
214
Part. 16
215
Part. 17
216
Part. 18
217
Part. 19
218
Part. 20
219
Part. 21
220
Part. 22
221
Part. 23
222
Part. 24
223
Part. 25
224
Part. 26
225
Part. 27
226
Part. 28
227
Part. 29
228
Part. 30
229
Part. 31
230
Part. 32
231
Part. 33
232
Part. 34
233
Part. 35
234
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!