Bakso

Racka yang melihat Ali mempercepat makan nya pun mengambil mangkok bakso Ali.

"Hei bakso ku!" Seru Ali, lalu memukul pelan lengan Racka.

"Aww... kamu kok jadi kasar gitu? berdua dong makan nya! uang jajan ku bakal ga ada selama seminggu ini tau" Geram Racka lalu menarik lagi mangkok bakso Ali.

Sebenarnya Ali merasa sedikit bersalah, hanya sedikit. Tidak banyak. Di karena kakak nya harus mentraktir orang orang selama seminggu ini. Lagi pula awal nya kan Racka yang mencari masalah dengan Ali.

"Memang siapa yang bakal kakak TR?" Tanya Ali.

(TR singkatan dari traktir ya man teman).

"Ntuuu...." Tunjuk Racka dengan mulut nya yang monyong, menunjukkan ketiga gadis yang ada di hadapan nya. Dan bakso yang sudah hampir masuk ke dalam mulut nya.

Dan ternyata ketiga gadis itu sudah dengan makanan mereka masing masing.

"Ouhh... eh ada kak Widya juga" Sapa Ali ketika melihat Widya yang sedang menatap nya tajam seperti kedua gadis lain nya.

Ali yang paham dengan tatapan ketidak sukaan Widya dan yang lain pun, memperkenalkan diri nya kepada mereka.

"Salken kak , aku Aliana... adik nya kak Racka" Ucap Ali mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Widya.

Widya yang mendengar perkenalan Ali pun menjadi salah tingkah, karena sudah menatap Ali dengan tatapan tidak suka. Begitu juga dengan kedua gadis lain nya.

"Ooh... adik nya Racka ya? hemm... salken juga aku Widya" sambut nya gelagapan, Widya membalas jabatan tangan Ali.

Dua gadis yang lain itu bernama, Lysa dan Syla mereka kembar, dan kedua nya juga kakak kelas Ali.

Seperti nya Ali melupakan sesuatu yang penting. Dia melihat mangkok bakso nya yang ternyata isi nya sudah habis di garap Racka.

Ali sedang memikirkan sesuatu yang... cemerlang.

"Aha..."batin Ali yang sudah mendapatkan ide nya, bagaikan ada sebuah lampu terang di atas kepala nya.

Ali berdiri dari duduk nya lalu...

"Kak aku ke kamar mandi bentar ya... titip mangkok bakso nya!" Ucap Ali, lalu berjalan menuju penjaga kantin bakso tadi.

"Bu... bakso saya, kakak itu yang bayar ya!" kata Ali dan ibu itu hanya bisa mengiyakan perkataan Ali.

Dengan segera Ali meninggalkan kantin, agar Racka tidak bisa mengejar nya karena telah mengerjai nya lagi.

Sesampainya di lapangan, Ali pergi mencari anggota OSIS yang bertugas mengumpulkan kertas tanda tangan. Sepanjang perjalanan Ali tak henti hentinya terkekeh kecil sendiri.

"Heheh... kayak nya aku bakal di amuk nih di rumah" Kekeh Ali.

"Ehemm...kayak nya di kantin ada yang ke lupaan deh" Pikir Ali

"tapi apa ya?"

"tau ah..." Gumam nya malas berpikir.

***

Satu jam berlalu...

Akhirnya semua siswa baik anak baru maupun anak lama, semua nya di perbolehkan untuk pulang.

Dan saat ini Ali sedang gelisah menunggu Racka di parkiran, ia takut akan mendapatkan balasan dari Racka.

"Ayo pulang" Ucap Racka malas,ia menepuk pundak Ali dari arah belakang. Sehingga si empu nya kaget.

"Huaaa... mamak ku satu" Latah Ali.

"Kak bisa gak, ga usah pakai acara ngagetin gitu" Gerutu Ali.

Racka yang mendengar gerutuan Ali pun bersidekap dada. Menatap tajam Ali.

Ali yang di tatap seperti itu,takut. Menunduk kan kepala nya

Tuk!

Sentilan Racka tepat di kening Ali.

"Aww shh" Ringis Ali menggosok kening nya yang terkena sentilan Racka.

Tapi Ali masih belum mendongakkan kepalanya melihat Racka.

"Kamu tuh ya... ngerjain kakak mulu seharian ini" gemas Racka lalu mencubit pipi Ali kedua nya.

"Aww... aww... kakak... sshh... sakit... maaf" Lirih Ali.

"Hah... ayo... "ajak Racka setelah melepaskan Cubitan nya, dan mengelus puncak kepala Ali.

Se jahil jahil nya Ali dan se menyebalkan apa pun Ali, Racka tidak akan pernah bisa mengeluarkan amarah nya, setelah melihat mata Ali.

Racka dan Ali sudah menaiki motor yang akan membawa mereka menuju rumah.

***

Beberapa jam sebelum nya

Masih berada di kantin

Rangga merasa sangat kesal dengan makhluk-makhluk yang ada di depan dan di samping nya, mereka sangat berisik.

Selama masa menghabiskan bakso nya, Rangga hanya menjadi pendengar yang baik untuk orang orang yang secara tiba tiba duduk di meja yang telah di tempati nya.

Walaupun itu buka meja milik nya, tapi setidak nya bukan kah orang orang ini harus diam ketika makan. Pikir Rangga.

Aliana...

Rangga mendengar nama itu...

Beberapa saat kemudian Rangga telah selesai dengan makanan nya, ia berdiri berniat untuk pergi meninggalkan meja yang penuh dengan orang orang yang berisik.

Dan ternyata gerakan Rangga jiga di ikuti oleh Ali.

Rangga hanya melihat nya sekilas, lalu pergi meninggalkan kantin, setelah membayar makanan nya.

Rangga berjalan menuju lapangan, berniat mencari laki laki yang telah di berikan nya tugas untuk mengumpulkan tanda tangan para senior OSIS.

Ketemu...!

Rangga berjalan mendekati laki laki itu, ia bertanya tentang hal yang telah di tugas kan nya tadi.

Di luar dugaan, laki laki itu tanpa di suruh sudah mengumpulkan kertas nya. Rangga sih tidak masalah, jadi tugas nya berkurang juga.

Beberapa saat kemudian

Waktu nya pulang telah tiba.

Rangga bergegas menuju tempat parkir, ia ingin segera sampai di rumah agar bisa tidur lagi.

Di tempat parkiran, Rangga melihat seorang gadis yang terlihat sangat gelisah dengan setiap langkah nya, yang hanya mondar mandir di depan motor.

Oh itu cewek yang nama nya Aliana tadi

hanya itu batin Rangga setelah melihat Ali sekilas.

Rangga mengendarai motor nya membelah jalanan yang ramai akan kendaraan para murid lainnya.

Sesampainya di rumah...

" Assalamualaikum ma..." salam Rangga memasuki rumah.

"Waalaikumsalam..." jawab mama nya dari arah dapur.

"Rangga... yuk makan dulu..." ajak sang mama, keluar dari dapur dan melihat Rangga yang sedang menaiki tangga menuju kamar nya.

"Rangga mau langsung istirahat aja ma... lagian Rangga udah makan siang di sekolah tadi" Jawab nya.

"Oh yaudah... kalau kamu lapar langsung aja ke dapur ya" Titah mama Rangga.

"Siap bos" Jawab Rangga lalu melanjutkan jalan nya.

Di dalam kamar, Rangga berganti pakaian.

Rangga tidak langsung tidur, dia memilih untuk duduk santai di balkon kamar sambil bermain gitar.

*W*e were both young i first saw you

I close my eyes,and the flashback start

i'm standing there

On a balcony in summer air

See the light, see the party, the ball gowns

See you make your way through the crowd

And say "hello"

Little did i know

tiba-tiba tiba saja Rangga berhenti dengan nyanyian nya. Hah... ini adalah lagu yang sangat di sukai oleh kembaran nya.

*Ke*mbaran yang telah pergi meninggalkan nya.

Bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke 😘😘😘

terimakasih atas dukungan kalian semua 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

Rangga punya kembaran tapi udah meninggal

2021-02-16

0

Yudi

Yudi

oh ternyata punya kembaran ya

2020-09-12

1

noname

noname

punya kembaran toh

2020-06-19

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!