Lapar

Ali berlari menuju Racka yang masih syok dengan ucapan yang di dengar nya dari teriakan Ali.

Dan tentu saja hal itu mengundang para siswa untuk mendekat ke arah Racka.

Dan bagi para siswa dan siswi yang sebelumnya sudah mendengar obrolan Racka dan Ali pun, mereka menjawab dengan senang hati dan tentu saja jawaban nya benar.

Ali yang berlari ke arah Racka mengambil toa yang di pegang kakak nya itu, tak lupa pula dengan kertas tanda tangan juga di ambil nya. Lalu Ali berlari meninggalkan Racka yang telah mengerumuni nya.

"Semoga berhasil dengan jawaban kalian" Teriak Ali dengan toa yang di bawa nya.

Ali memilih untuk meninggalkan kehebohan yang telah di buat nya, berencana untuk mencari tanda tangan kakak senior yang lain nya. Ali berjalan menuju kantin yang seperti nya juga ramai dengan murid yang lain nya.

yang juga sedang meminta tanda tangan senior lain yang ada di kantin.

Ali menuju keramaian yang berada di pojok kantin, kali ini bukan senior laki laki yang akan di minta tanda tangani tapi senior cewek. Tentu saja yang banyak mengerumuni senior perempuan itu adalah para siswa laki-laki. Apa lagi senior itu bisa di bilang cantik di mata Ali.

"Kakak cantik boleh minta tanda tangan nya?" Tanya Ali berteriak karena jarak antara nya dengan senior itu cukup jauh. Dan menggunakan toa yang masih di bawa bawa nya.

Seketika semua orang yang mengerumuni senior cewek itu berhenti dari kegiatan mereka. Mereka menatap Ali si sumber suara.

Walaupun Ali bak orang gila memakai aksesoris MOS, tetap saja mata para cowok tak lepas memandang Ali.

Ali yang paham dengan pandangan para siswa cowok pun mengambil kesempatan dalam keramaian orang orang.

Ali dengan gagah nya melewati kerumunan massa yang mengerumuni senior cewek itu.

Memang kecantikan mengalahkan segalanya.

para murid cowok dengan sendirinya teratur menghindar memberikan jalan untuk Ali menuju senior cewek yang belum di ketahui siapa nama nya.

"Kakak cantik boleh minta tanda tangan nya?" Tanya Ali langsung ketika dia sudah berada di depan senior itu.

Senior itu itu terdiam, memandang aneh Ali yang sedang membawa toa.

"Kakak cantik banget, suka deh pasti banyak yang suka sama kakak!" Ucap Ali melancarkan aksi nya.

"Oh iya kak, tadi kak Racka minta tolong sama aku... dia bilang tolongin kak Racka, soal nya dia lagi di kerumuni anak anak cewek" kata Ali antusias, memancing senior di hadapan nya saat ini. Ali berani berkata seperti itu karena dia yakin bahwa pesona kakak nya sangat luar biasa.tapi... Ali tidak akan pernah mengakui hal itu.

Ali melihat nama yang di jahit bordir di baju senior itu, nama nya adalah Widya Wulandari.

"kamu serius? Racka minta kamu buat cari aku biar bisa nolongin dia?" Tanya Widya.

"Kalau kak Widya ga percaya!kakak bisa liat kelapangan deh sekarang!" kata Ali tidak mengiyakan pertanyaan Widya.

"Oh... iya aku kesana sekarang" Ucap Widya yang termakan omongan Ali. Lantas Widya pun berdiri dari duduk nya.

"Eeh... tunggu kak!tanda tangan dulu!" Pinta Ali menghentikan Widya.

Widya pun dengan cepat membubuhi kertas Ali dengan tanda tangan nya.

"Oh iya... ini kak tadi kak Racka juga titip ini" ujar Ali memberikan toa yang di bawa nya sedari tadi.

Widya mengambil toa itu,lalu berlari meninggalkan kantin, menuju keberadaan Racka.

Dan untuk para kerumunan tadi, mereka baru sadar kalau mereka belum mendapatkan tanda tangan dari senior yang telah meninggal kan mereka, berlari menuju Racka.

"Rh kak! kok pergi gitu aja? kami belum dapat tanda tangan nya nih!" seri salah satu cowok yang sudah sadar duluan. Ia berlari mengikuti Widya yang sudah tak terlihat.

Melihat cowok yang berlari itu pun, cowok yang lain juga mengikuti nya. Karena mereka baru saja sadar bahwa kertas mereka masih kosong melompong.

Ali yang melihat kebodohan orang orang yang di bodohi nya pun tertawa.

"Hahahah... aduh duh perut ku sakit" masih dengan gelak tawa nya.

"Hahh... hari pertama masa SMA yang menyenangkan" Gumam Ali dengan sisa gelak tawa nya.

"Ah... laper mending jajan dulu" Ucap Ali menuju salah satu penjual yang menjaga kantin.

"Bu... mau bakso sama teh es nya satu" Pinta Ali.

***

Masih setia dengan pohon rindang yang menjadi tempat beristirahat nya. Rangga yang merasa sudah cukup dengan tidur nya pun turun dari pohon.

Kryyuuuck!

Suara cacing yang di perut Rangga demo minta jatah nya.

Karena Rangga sudah lapar, ia pun pergi menuju kantin.

Sesampai nya di kantin, Rangga langsung memesan makanan yang menjadi favorit nya.

"Bu... bakso sama teh es" Pinta Rangga yang berdiri di belakang seorang perempuan.

"Aww" ringis Rangga karena kaki nya terinjak oleh perempuan yang di hadapan nya, tiba-tiba saja membalikkan badan.

"Ah maaf!" ucap Ali.

"Untung ga tumpah" Gumam Ali yang masih berdiri di samping Rangga.

"Cih! maka nya jalan itu pakai mata!" kata Rangga dingin sedikit bentakan dari nada bicara nya, Lalu dia pergi meninggalkan Ali yang syok mendengar ucapan Rangga.

Rangga berjalan menuju meja yang tampak kosong.yang tidak ada penghuninya.

"Eh... sejak kapan jalan pakai mata? di mana mana jalan pakai kaki, liat baru pakai mata!" Gerutu Ali yang tidak suka dengan bentakan Rangga.

Karena tidak ada meja yang kosong lagi, selain meja yang ada Rangga nya.

Dengan terpaksa Ali harus duduk berhadapan dengan Rangga. Walaupun meja nya masih panjang dan lebar, Ali memilih untuk duduk di hadapan Rangga, karena tempat duduk itu lah yang paling dekat dengan nya.

Rangga yang melihat ada seorang gadis duduk di hadapan nya pun tidak menghiraukan nya. Lebih baik cepat menghabiskan makan nya, lalu pergi dari tempat yang ramai ini. Pikir Rangga.

Begitu juga dengan Ali. Ia mempercepat makan nya, agar tidak berlama lama satu meja dengan orang yang telah membentak nya tadi.

Di saat kedua insan yang tengah fokus dengan makanan nya, agar lebih cepat selesai. Datang lah rombongan Racka terlihat ada tiga orang gadis yang mengikuti langkah nya.

Racka duduk di samping Ali, sementara itu para gadis yang mengikuti Racka duduk di samping rangga. Racka memperhatikan adik nya yang tengah makan, yang terlihat sangat fokus sehingga tidak menyadari kehadiran Racka yang sudah duduk di samping nya.

"Ekhem...kayak nya enak banget tuh bakso" Geram Racka dengan Ali.

Racka sangat kewalahan menghadapi kerumunan orang orang yang mengepung nya di karenakan teriakan Ali tadi. Untung saja ada perempuan yang membantu nya. Dan perempuan itu juga ikut dengan Racka saat ini.

Ya Widya senior Ali sedang duduk di samping Rangga. Memperhatikan Racka yang tengah melihat Ali.

Ali yang sangat sangat mengetahui siapa pemilik suara yang duduk di samping nya pun, semakin mempercepat makan nya.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke 😘😘😘

Al mengucapkan terimakasih kepada semua nya yang sudah mendukung Al 🤗🤗🤗

follow me ig.alinaaurora_07

Terpopuler

Comments

Siyfa Marizsa

Siyfa Marizsa

visualnya dunk thooooorrrr.....

2020-12-17

0

Yudi

Yudi

seru critanya

2020-09-12

1

Herning_tp

Herning_tp

kocak 🤣

2020-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!