balas dendam

Setelah mendengar jawaban dari Rangga yang menghebohkan para siswa yang mendengar nya dan mengundang gelak tawa mereka, Racka tidak bisa berkata kata selain mempercayai jawaban dari Rangga.

Walaupun Rangga menawarkan nya untuk membawa anak kecil dan ibu hamil itu ke hadapan Racka. Tentu dia memilih tidak, Karena jika Jawaban yang di lontarkan oleh Rangga benar adanya, maka masalah akan makin rumit. Dan jika jawaban dari Rangga adalah kebohongan belaka. Maka Rangga lah yang akan menerima resiko nya.

Saat ini Racka melepaskan Rangga dulu.tapi...

"Baiklah, saya akan percaya dengan jawaban kamu saat ini, tapi... nanti setelah ini selesai kamu harus menemui ku!" perintah Racka.

Dan Rangga hanya mengangguk kan kepala nya menanggapi ucapan Racka.

"Nama kamu siapa?" Tanya Racka.

"Rangga" Jawab nya lirih hampir tidak terdengar, Rangga malas sekali jika harus berurusan dengan kakak kelas seperti makhluk yang ada di hadapannya saat ini.

"Apa ? mangga ? kamu kalau ngomong itu yang tegas! seperti seorang lelaki. Jangan hanya bergumam saja!" Ucap Racka yang tidak terlalu jelas mendengar ucapan Rangga.

"RA-NG-GA kak"ucap nya dengan suara lantang mengeja nama nya.

"Okey akan ku ingat nama mu RANGGA!" Ucap Racka penuh penekanan.

"Jangan lupa habis ini cari aku!" perintah Racka lalu pergi meninggalkan barisan.

Sedangkan Ali yang sedang berdiri di samping Rangga, hanya bisa terkekeh kecil melihat kakak nya yang kesal meladeni anak baru di samping nya.

Takk lama setelah itu, MOS akan segera di mulai.

Dengan awal kata sambutan dari ketua OSIS, yaitu Racka sendiri. Lalu kegiatan meminta tanda tangan dari para anggota OSIS. Dan masih banyak lagi kegiatan yang akan di lakukan oleh para siswa baru, selama tiga hari ke depan.

Saat ini Rangga sangat malas mengikuti kegiatan meminta tanda tangan senior nya, dia meminta tolong pada seorang yang di kenal nya untuk mengerjakan tugas nya. Tentu saja itu tidak gratis, Rangga tidak akan setidak tahu diri seperti itu sehingga menindas yang lebih lemah dari nya. Dia akan membayar pekerjaan siswa yang telah menolong nya.

Ada sebuah pohon rindang di taman sekolah nya, dia memilih pohon itu sebagai tempat beristirahat nya untuk sementara waktu.

Tidak seperti Rangga yang memilih untuk tidur dalam kegiatan MOS kali ini.

Ali saat ini sedang di hadapan kakak nya untuk meminta tanda tangan dari sang ketua OSIS. Jika kakak nya lebih sering bersikap sangat posesif bila Ali berdekatan dengan seorang laki laki, maka saat ini kakak nya yaitu Racka berada dalam mode jail on.

"Kak minta tanda tangan nya" ucap Ali santai tidak mempedulikan siswa baru lain nya yang sedang merayu kakak nya agar bisa mendapatkan tanda tangan dengan mudah.

"Hemm... kamu mau tanda tangan kakak?" tanya Racka.

"Enggak kak saya mau minta uang sama kakak" ucap Ali menyodorkan kertas yang harus di tanda tangani.

"Baiklah tapi... kakak punya syarat nya" seru Racka.

"Apa syarat nya?"

"Kamu harus bilang iya terlebih dahulu baru kakak bilang syarat nya apa" Tantang Racka.

"Hah... iya... jadi apa nih syarat nya? masih banyak tanda tangan kakak senior yang lain belum aku minta nih" Jawab Ali tidak takut dengan tantangan kakak nya.

"Dengar kakak baik baik! syarat nya itu adalah... " Sengaja menggantung kan kalimat nya,agar adik nya semakin jengkel.

"Apa?" Ucap Ali jengah dengan kakak nya yang satu ini. Lagi pula Ali memang mempunyai satu orang kakak saja.

"Iyaa iya yang sabar dong dek" Ucap Racka menggoda adik nya.

"Kamu harus teriak KAK RACKA YANG SANGAT TAMPAN SEJAGAT RAYA nah silahkan kamu berteriak di tengah lapangan sana" kekeh Racka yang melihat ekspresi adik nya melongo seakan ekspresi wajah nya mengatakan "emang nya lu ganteng?" itu lah yang Racka tangkap dari ekspresi wajah adik nya.

Kapan lagi bisa meminta adik nya untuk mengatakan bahwa diri nya tampan? Ali tidak akan pernah mau mengatakan atau mengakui bahwa Racka adalah laki laki yang tampan.

Ali bilang bahwa dia akan mendapatkan dosa besar jika mengatakan hal bohong itu.

"Kenapa? Apa kamu tidak mau melakukan syarat yang kakak ajukan?" Tanya Racka mengeluarkan senyum smirk nya.

"Hemm... maaf ya sebelumnya kakak ketos,emang kakak itu... tampan ya?" tuh benar saja Ali tidak pernah melihat Racka sebagai laki laki yang tampan.

"Kenapa kamu mengatakan bahwa kakak tidak tampan? coba kamu tanya sama mereka! pasti mereka bakalan bilang kalau kakak ini sangat tampan" Ucap Racka penuh percaya diri.

"Adik adik yang cantik... apa aku ini bukan laki laki yang tampan?" Tanya Racka mengeluarkan senyum maut nya yang memikat jiwa.

"kyaaa kakak itu emang senior yang paling tampan!" seru gadis yang paling dekat dengan Ali dan Racka.

Dan seruan gadis itu di ikuti oleh siswi yang lainnya yang juga ingin meminta tanda tangan Racka.

"Cih! tampan dari mana nya sih ini orang?paling dari ujung Pipiet" Gumam Ali memutar mata nya jengah.

Ada siswi yang mendengar gumaman Ali memandang tidak suka ke arah Ali.

"Sok kecantikan nih cewek" Batin nya.

"Oke! Aku bakal teriak kalau kakak itu tam... yah itu pokoknya" Tidak tahu kenapa Ali sangat berat jika harus mengatakan Racka tampan.

"Baiklah kamu boleh ke tengah lapangan!" Perintah Racka yang sudah mengembangkan senyumnya lebar.

Ketika Ali berjalan menuju lapangan, Racka mengambil sebuah toa.

"Perhatian! perhatian! semua nya" Ucap Racka.

Karena mendengar suara Racka dari toa, semua orang yang ada di lapangan memperhatikan nya, tentu saja tak terkecuali Ali juga.

"Perhatian semua nya! coba kalian lihat gadis cantik yang berdiri di tengah lapangan itu" Tunjuk Racka pada Ali.

Dan semua orang memperhatikan Ali seketika.

"Hei bocah apa yang kau lakukan? apa kau benar benar ingin semua orang melihat ku berteriak bahwa kau itu tampan" gerutu Ali.

"Iya silahkan kamu sampai kan apa yang aku katakan tadi" Ucap Racka yang tidak bisa lagi menahan tawa nya melihat ekspresi kesal Ali.

"Arghh benar benar memalukan" Gumam Ali kesal.

"Baiklah akan ku ikuti permainan mu,dan tunggu saja pembalasan ku" Batin Ali.

"K-A-K R-A-C-K-A Y-A-N-G S-A-N-G-A-T T-A-M-P-A-N S-E-J-A-G-A-T R-A-Y-A" Teriak Ali cepat mengeja semua huruf teriakan nya.sehingga orang orang kurang mengerti apa yang di katakan oleh Ali.

Ali berteriak sambil melihat ponsel nya, untuk mengeja semua huruf itu.

"kata kak Racka siapa yang tahu apa yang aku ucapkan tadi dia akan di traktir kak Racka makan siang selama seminggu!" Teriak Ali lagi lalu dia berlari menuju Racka yang sudah plonga plongo mendengar teriakan adik nya yang kedua barusan.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke 😘😘😘

Al mengucapkan terimakasih kepada semua nya yang telah mendukung Al dan yang telah menjadi pembaca setia 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Faa

Faa

ali bener bener ya🤣🤣

2021-07-02

0

Faa

Faa

seru bangetttt.. ngakak

2021-07-02

0

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🤣🤣🤣🤣🤣Nahlo senjata makan tuan, niatnya mau ngerjain adeknya ehhh gk taunya malah kebalikannya

2021-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!