(PERHATIAN DISINI ADA ADEGAN KEKERASAN!!)
Di sinilah Adinda kecil berada di taman bersama oma nya. Adinda kecil sibuk melihat bunga yang dihiasi begitu banyak kupu-kupu yang cantik. Oma hanya melihat Adinda yang begitu bahagia. Dia ikut tersenyum melihat senyum Adinda. Sampai Oma baru menyadari ada orang yang mengawasi mereka.
Orang itu memegang sebuah pistol yang mengarah ke Adinda kecil. Orang itu menembakkan peluru itu. Dengan cepat Oma pun menghampiri.
Dorr...
Kini Oma sudah berlumuran darah dengan memeluk Adinda. Adinda kecil pun terkejut dengan tembakan itu. Orang yang menembak itu pun lari karena takut ketahuan. Adinda menangis dengan sangat pilu yang dapat menyayat hati setiap orang yang mendengar nya.
Papa dan Mamanya pun datang dengan tergesa-gesa. Mereka melihat ibunya yang sudah tergeletak tidak bernyawa. Diana langsung menghampiri putrinya yang menangis begitu pilu. Semenjak saat itu Adinda mengalami trauma.
Dia sangat takut saat melihat sebuah pistol. Adinda diambil kembali oleh kedua orang tuanya. Rumah Oma juga dijual. Dan saat itulah Adinda kehilangan sebuah kebahagiaan nya. Dia tidak pernah lagi tersenyum dan menjadi anak yang pendiam.
🍁🍁🍁
Adinda terbangun tepat tengah malam akibat mimpi buruknya. Adinda tidak bisa tidur lagi. Dia pergi ke jendela kamarnya. Melihat bintang malam yang begitu banyak menghiasi langit malam. Adinda memejamkan mata untuk merasakan Angin malam yang menghapus wajahnya.
Adinda sangat suka suasana seperti ini. Sunyi dan damai tanpa ada yang mengganggu. Adinda mengambil buku hariannya. Dia menulis sebuah puisi. Adinda sangat suka menulis puisi tentang keresahan nya.
puisi
malam
Malam adalah dimana tempat ku mengadu.
Yang melihat seluruh air mata ini terjatuh.
Aku yang mengadu kepada bintang yang bersinar.
Menyuruh bintang menyampaikan rinduku.
Angin malam menghapus wajah ku dengan lembut.
Seperti dia yang mengelus wajah ku dengan kasih sayang nya.
Setiap malam aku selalu terbayang kenangan itu.
Tapi sayanga nya waktu tidak bisa di putar kembali.
Untuk mengulang semua kenangan manis itu.
Sekarang rindu hanya bisa di pendam.
Tidak tau bagaimana cara melampiaskan nya.
Karena dia telah pergi untuk selamanya.
Setelah menulis puisi nya Adinda kembali melihat bintang. kini pikiran Adinda melayang entah kemana. memikirkan gitu banyak hal yang dia takut kan. Adinda kembali tersadar dari lamunannya. Ia pun pergi dari jendela menuju meja belajarnya.
Dia mendengarkan lagu sambil meletakkan wajahnya di meja. Adinda memegang hadiah pemberian Oma di saat dia ulang tahun. Hadiah itu diberikan oleh Omanya tepat saat umurnya 10 tahun. Hadiah itu dijaga baik-baik oleh Adinda karena itu pemberian terakhir dari Oma.
Tak terasa pagi mulai datang menjemput hari yang cerah. Hari ini hari Sabtu jadi sekolah Adinda libur. Adinda bingung akan kemana.
Sedangkan di lain tempat Aurel mencari tahu apa yang membuat Adinda seperti ini. Aurel menyuruh anak buah Papa nya untuk mencari tahu tentang Adinda. Aurel sedang menelepon seseorang yang langsung diangkat oleh orang itu.
"Halo gimana?" tanya Aurel kepada orang yang berada di seberang sana.
"Saya sudah mendapatkan semuanya Nona" kata orang itu.
"Segera kirim" kata Aurel.
Sekarang Aurel sedang duduk sambil membaca berkas yang dikirim anak buah Papa nya. Aurel membaca dengan teliti setiap katanya.
"Jadi Oma meninggal karena dibunuh dan saat itu Adinda mengalami trauma" kata Aurel berbicara sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Lilis Simatupang
sogotma da lg ksh aerna
2020-04-25
1